NovelToon NovelToon
Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Tamat
Popularitas:568.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

Awalnya aku merasa melayang dan jatuh cinta, tapi setelah tahu alasannya memilihku hanya karena aku mirip cinta pertamanya, membuat hatiku terluka.

Bisakah aku, kabur dari obsesi cinta suamiku🎶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Jangan Melukai Diri Anda!

Kelopak mawar berwarna merah berserak di lantai, diantara kelopak mawar berwarna pink, terdapat bercak merah darah.

Pecahan kaca berhamburan, di ruang tamu dan juga dapur. Berserakan dimana-mana. Bahkan TV yang biasanya menyala saat di rumah hanya ada Viola, sudah ambruk di lantai. Layarnya pecah berantakan.

Bastian duduk di lantai, dengan kaki tertekuk, tangannya yang terluka bertopang pada lututnya. Ada darah menetes di ujung tangannya.

Saat masuk ke dalam rumah tadi dan disambut keheningan, langsung ada yang menyergap ke hatinya. Perasaan takut, waspada, cemas dan kosong saling bertubrukan di kepalanya. Dia berteriak memanggil nama Viola, mendorong satu pintu ke pintu yang lain.

Hanya keheningan yang menyambutnya.

Kepala Bastian sepertinya langsung diserang ledakan amarah dan emosi, entahlah, ini bukan pertama kalinya Bastian pulang tidak mendapati Viola di rumah. Tapi Bastian merasa sangat tidak nyaman hari ini.

Mungkin karena ini hari kematian cinta pertamanya, mungkin bisa jadi karena dia marah, Viola yang bilang akan datang secepat kilat, tapi tidak dia jumpai saat dia membuka pintu.

Kesadarannya memudar bagai embun pagi di pucuk daun yang terkena sinar matahari.

Bastian hanya bisa meluapkan semua amarahnya dengan menghancurkan semua yang dia lihat, termasuk mawar indah yang dia peluk saa turun mobil tadi. Mawar cantik itu sudah tidak berbentuk mawar.

Hugo di luar memegang handle pintu dengan tangan gemetar, dia sedang menelpon ke sana kemari dan memberi instruksi. Setelah selesai membuat panggilan, dengan hati-hati dia membuka handle pintu.

Prank..

Vas kristal menyambutnya, melewati tepat di depan matanya dan berhamburan pecah saat membentur dinding.

"Apa cuma ini yang bisa kau lakukan untukku sialan!"

Wajah Hugo semakin pucat, saat melihat tetesan darah digenggaman tangan Bastian. Dia mulai melukai dirinya sendiri batin Hugo.

"Nona keluar dari kantor sekitar jam 3, tidak ada yang aneh..."

Pajangan kristal kembali melewati pandangan Hugo, menyerempet pipinya, menggores seperti sayatan pisau, sebelum akhirnya hancur membentur tembok lagi.

"Dimana Vio?"

Hugo tidak berani menjawab, karena dia tidak punya jawaban apapun.

"Saya akan kembali ke kantor, tapi sebelumnya akan mengantar Anda pulang ke rumah Nyonya terlebih dahulu. Saya mohon jangan melukai diri Anda."

Hugo tidak berani meninggalkan Bastian sendirian, satu-satunya yang bisa menenangkanya hanyalah ibunya. Walaupun tidak benar-benar berhasil, setidaknya Tuan Bastian tidak akan melukai dirinya sendiri.

Bastian bangun dari duduk dilantai, tangannya yang memerah darah, mencengkram leher Hugo.

"Kerahkan semua orang, cari Vio di setiap sudut kota. Periksa semua laporan polisi kalau ada kecelakaan, temukan Vio sekarang juga!"

Hugo menganggukkan kepala kuat-kuat, cengkeraman tangan Bastian mengendur, lalu dia duduk dilantai lagi.

"Bagaimana kalau aku kehilangan Vio lagi, bagaimana kalau Vio juga meninggalkan ku." Suara Bastian gemetar, rasa takut itu menyelimuti Bastian. "Temukan Vio! Pergi! dan temukan Vio!"

"Saya akan pergi setelah mengobati luka Anda..."

Sayatan pisau seperti ada dalam sorot mata Bastian.

"Saya akan pergi melakukan semua perintah Anda! Setelah saya mengobati luka Anda!" Suara Hugo menggelegar di dalam ruangan. Sesaat Bastian terdiam, lalu dia tertawa.

"Beraninya kau meninggikan suara di depanku!"

Hugo menelan ludah, tapi wajahnya tetap tidak bergeming.

"Saya akan pergi, setelah Anda berjanji tidak akan melukai diri Anda! Saya akan pergi dan membawa Nona kembali, saya berjanji Tuan. Tapi Anda juga harus berjanji!"

Bastian tertawa lagi, suaranya tawa yang menyiratkan amarah, namun dia mengulurkan tangannya, dan membiarkan Hugo menyentuhnya dan mengobati luka di tangannya.

Walaupun pasti rasanya pedih saat alkohol mengguyur tangan Bastian, tapi laki-laki itu tidak bergeming sedikit pun.

"Cari Vio di setiap sudut kota, kerahkan semua orang. Jangan sampai ada yang terlewat."

"Baik..."

"Datangi semua teman-temannya, dia tidak punya banyak teman."

"Baik..."

"Periksa semua daftar kecelakaan hari ini, jangan lewatkan sekecil apapun informasi."

"Baik Tuan."

Tangan kiri Bastian yang sudah selesai diobati, mencengkram keras kemeja Hugo.

"Aku hanya akan menunggu satu jam..."

Hugo hanya punya waktu satu jam, sebelum Bastian menggila ke babak berikutnya.

"Saya akan membawa Nona Viola, Tuan. Seperti janji saya, jadi saya mohon tepati janji Anda."

Sorot mata Bastian masih menyiratkan pikirannya yang campur aduk. Lagi-lagi perasaan takut menjalar dipikirannya.

Dimana Vio sekarang? Vio jangan sampai terjadi apa-apa padamu. Aku mohon! Pikiran buruk menghantui Bastian lagi. Jangan sampai terjadi apa-apa padamu, aku mohon.

Ada empat penjaga yang duduk di ruang tamu, setelah mereka membereskan pecahan kaca.

Tapi... baru saja mereka duduk, sudah terdengar suara pecahan kaca lagi di dalam kamar Bastian, padahal ini baru 15 menit, Hugo meninggalkan apartemen.

...🍓🍓🍓...

Mobil Celine memasuki gerbang rumah, setelah memarkirkan mobil, dia keluar dari mobil, celingukan sebentar, memastikan tidak ada pelayan yang melihatnya.

Buru-buru dia mengeluarkan tas dari kursi belakang, tanaman nanas yang dia beli di toko tanaman tadi.

Dan ada seseorang yang keluar dari mobilnya, dia memakai syal milik Celine yang dia tutupkan di kepalanya, memakai kaca mata Celine juga.

"Cepat turun, tutup dengan benar kepalamu. Aaaaa! sialan! kenapa aku melakukan hal gila seperti ini hanya karena pohon nanas." Celine menggerutu. "Aku membenci mu Viola, aku masih membencimu."

Celine tahu pasti ini hari apa, hari yang sangat berbahaya dan mencekam untuk orang-orang yang tahu masa lalu Bastian. Dan hanya demi pohon nanas dan kebun nanas yang ingin dia lihat, dia sampai berani menanggung resiko sebesar ini.

"Saya tahu! Anda tidak perlu mengulangnya terus menerus," ujar Viola ikut menggerutu. Telinganya sudah mendengar itu sepanjang jalan tadi. "Aaaaaaa!"

Viola menabrak bibi pelayan. Gelagapan Viola membetulkan syal dan kaca mata yang dia pakai menyamar.

"Nona Celine, Anda pulang membawa teman ya?" ujar bibi pelayan terlihat sumringah. "Ah, bibi senang, Anda sudah punya teman sekarang... walaupun dia sedikit... ah maaf..." bibi minta maaf karena keceplosan, bibi merasa aneh dengan penampilan tabrak lari teman Celine.

Teman! Siapa yang temanku! Dia musuhku! Celine ingin berteriak seperti itu sebenarnya, tapi... tapi... Aaaaaaa! sepertinya aku sudah benar-benar gila karena terobsesi pada pohon nanas.

Celine menarik tangan Viola untuk bersembunyi di belakang punggungnya.

"Bibi ini bicara apa si! memang siapa yang nggak punya teman, aku punya banyak teman tahu! Aku cuma nggak pernah membawanya pulang. Memang siapa yang nggak mau berteman denganku, istri CEO Hexana Group."

Cih... menyedihkan kau Celine...

Karena seperti yang dikatakan bibi, Celine memang tidak punya teman yang benar-benar bisa disebutnya teman.

Dia hanya anak yang diabaikan keluarga, anak kedua yang kalah cantik dari adiknya, orang-orang mendekati Celine hanya karena dia istri Bastian. Sudah bisa ditebak persahabatan mereka dilandasi hanya kepentingan bisnis.

"Ia Nona, pokoknya Bibi senang, Nona sudah punya teman. Apa mau saya siapkan makanan?"

"Ia Bibi siapkan saja semuanya, jangan ada yang masuk ke kamar ku. Aku mau mengobrol bersama teman baikku." Celine memutar tangannya di bahu Viola. "Teman baikku Bibi, hehe."

Bibi pelayan terlihat senang sekali, tersenyum melihat Celine yang menarik temanya untuk bergegas masuk.

Bibi tidak tahu, kalau yang dibawa Celine adalah bom waktu, yang sebentar lagi akan meledak.

Bersambung

1
choowie
masih penasaran
choowie
setidaknya Bastian masih bisa tertawa
choowie
miris bgt ya
choowie
bau acem ya.....
choowie
sadar juga kamu vio
Febriyanti Mandasari
pokoknya semua Novel kak Shera bagusss banget
choowie
oalah...jadi istri simpanan 🫢
choowie
nah lhooo
choowie
duuh
choowie
kakak...aku gak tau ada cerita baru...ketinggalan bgt aku😭😭😭
Raufaya Raisa Putri
udah tamat aj
nuryani muntarom
Masih blm berubah, ciri khas karya kak LaSheira ya gini gak jauh sm Tuan Saga tp aq suka..aq suka..
Mrs. Ketawang
namanya jg desa pghasil nanas tuan sekretaris yg di lihat pastilah tumbuhan nanas,.mainlah k rumah sy yg anda lihat tanaman jagung dan padi krn rumahq daerah prsawahan 😅😅😅
Ummu Kulsum
strawberry identik tuan saga dan daniah,
jeruk: tuan Arlan dan Freya, nanas : Bastian dan viola
Mrs. Ketawang
Baru kali ini baca pemeran utama lelaki kejam bin menjengkelkan 😡
Lyna Elza
ayo kaakk
T&K
kak Sheira.....knp up lg donk. rindu berat nih dng Vio/CoolGuy/
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
ini kok ada bau baukurang sedap ya
Mrs. Ketawang
Baru kali ini thoor pemeran utama cow jahat bin pemaksa....
Tuan Saga,Han pemaksa tp gak jahat😅
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!