Bening gadis tompel dijodohkan dengan Bayu, pria tampan dan kaya dengan imbalan uang untuk pengobatan sang ibu yang mengalami gangguan mental.
Perjodohan yang tidak biasa karena yang menjodohkan Bening adalah Naura istri Bayu sendiri. Tentu Bayu menolak dengan tegas permintaan Naura istrinya. Wanita cantik yang profesinya sebagai artis terkenal.
Sementara Bening sebenarnya gadis manis tetapi wajahnya tompel tentu bukan selera Bayu.
"Kamu sudah gila Ra! Mana ada istri yang rela menjodohkan suaminya dengan wanita lain?!"
"Mas... tolong, dengan kamu menikahi Bening, jika aku syuting film ke luar negeri kamu ada yang mengurus."
Bayu terpaksa menikahi Bening, tetapi hanya demi menyenangkan hati Naura. Bayu bingung, apa tujuan Naura memaksa dirinya menikahi Bening. Ketika Bayu tanya alasan Naura tidak memuaskan.
Lalu apa yang akan terjadi setelah pernikahan Bening dengan Bayu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Bening mengucap salam sebelum masuk ke rumah mewah itu disambut oleh wanita seusia dirinya. Sementara Wawan hanya mengantar sampai pintu, kemudian kembali ke mobil.
"Pasti kamu yang bernama Bening ya?" Tanya wanita rambut sepundak dikuncir, mengenakan kaos dan celana pendek, tetapi masih sopan.
"Betul, kok Mbak tahu?" Bening tersenyum kepada gadis ramah itu.
"Nyonya yang bilang" Jawab wanita itu mengatakan jika Nyonya Leanna memberi tahu akan ada tamu yang bernama Bening.
"Kenalkan, aku Narti?" Kata Gadis yang tak lain art Leanna.
"Aku senang berkenalan sama kamu," Bening tersenyum. Baru sekali ini ada orang yang tidak terkejut ketika melihat wajahnya.
Narti mengajak Bening masuk ke rumah majikanya.
"Silahkan duduk Ning," Kata Narti tanpa menunggu jawaban Bening, ia ke dapur hendak membuat minuman.
Sementara Bening, lungguh memindai sekeliling mencari sosok Leanna, sudah tidak sabar ingin tahu apa yang akan mama mertuanya itu katakan.
Deg degan, itu yang dirasakan Bening, kala pandanganya tertuju kepada sosok wanita yang dia tunggu-tunggu baru keluar dari kamar. Bening kagum bahwa wanita itu tidak bungkuk dimakan usia, justru tubuh yang berjalan ke arahnya itu tetap bugar.
"Bening" Ucap Leanna, menghampiri Bening.
"Saya Nyonya," Bening segera bangkit dari kursi seperti biasa salim tangan mertuanya. Nyonya Leanna minta Bening duduk kembali, kemudian mulai bertanya ini itu tentang Bening. Rupanya Leanna ingin tahu latar belakang Bening hingga detail.
"Apa benar kamu hanya lulusan SMP?" Tanya Leanna, dengan kecerdasan Bening, Leanna tidak yakin jika Bening hanya lulus SMP.
"Benar Nyonya, tapi Non Naura bersedia menyekolahkan saya paket C," Bening menyampaikan seperti yang Naura janjikan kepadanya.
"Itulah saya memanggil kamu kemari" Leanna menyampaikan maksudnya akan memasukkan Bening sekolah paket C.
"Benar Nyonya... terimakasih," Binar bahagia di wajah Bening, tertangkap oleh Leanna. Wanita tua itu tersenyum.
"Mulai saat ini, kamu jangan memanggil saya Nyonya, tetapi panggil saja Mama, Ning,"
Deg.
Permintaan Leanana membuat tubuh Bening bergetar dan berkeringat. Wajahnya pun menjadi pusat pasi. Bening pikir Leanna sudah tahu jika dia istri Bayu.
"Kamu sepertinya tidak senang," Leanna menatap lekat wajah Bening.
"Maksudnya Nyonya?" Bening memastikan apa alasan Leanna memintanya memanggil mama.
"Karena, saya akan mengangkat kamu sebagai anak," Yakin Leanna.
"Alhamdulillah... saya senang Nyonya," Wajah pucat Bening pun berubah ceria.
"Dulu, mama pernah mempunyai bayi perempuan adik Bayu, tetapi rupanya Allah lebih menyayanginya." Tutur Leanna dengan mata basah. Ia sedih mengingat putrinya meninggal karena kejang saat usianya baru 6 bulan.
"Saya turut berduka cita Nyonya," Bening kasihan menatap Leanna sangat terpukul.
"Kenapa kamu masih memanggil saya Nyonya, mulai sekarang panggil saya mama," Tulus Leanna. "Jadi... Bayu itu sekarang kakak kamu Ning, jangan panggil dia tuan, tetapi panggil saja kakak," Nasehat Leanna panjang lebar.
"Terimakasih Ma," Jika tadi Leanna yang mengembun, kini Bening menitikan air mata bahagia. Ternyata masih ada orang yang menyayangi dirinya bukan dari fisik semata. Perkara nanti Leanna menerima dirinya atau tidak saat tahu bahwa dirinya adalah menantunya, Bening pikir itu masalah nanti.
"Mulai besok... kamu mama antar mendaftar sekolah," Kata Leanna tegas. Tentu saja Bening menerima dengan senang hati.
"Sekarang kamu istirahat, biar Narti menunjukkan kamar kamu," Leanna juga mengatakan, mulai saat ini minta Bening untuk tinggal bersamanya. Toh, di pondok indah tidak ada Bayu.
"Terimakasih Ma," Bening senang, dengan tinggal di tempat ini selama tidak ada Bayu, ia akan lepas dari buli yang dilakukan Munah gadis berwajah jutek itu. Bening bukan tidak tahu apa yang dilakukan Munah kepadanya. Dari tindakan nyata maupun tidak, Munah sangat membencinya. Tidak hanya itu, selama ini Bening tahu jika Munah selalu mengawasi dirinya, tidak jarang Bening memergoki Munah saat mengambil foto dirinya tanpa permisi.
"Mari aku antar ke kamar, Ning" Kata Narti, seketika Bening mendongak ternyata Narti sudah berdiri di depanya.
"Terimakasih Nar," Bening mengikuti Narti ke lantai atas. Kamar lebih mewah dari kamar Bayu itu yang akan Bening tiduri. Narti kemudian pamit kembali ke lantai bawah.
Bening lantas membersihkan tubuhnya yang sudah seharian berkerja seperti kuli, tentu berkeringat. Karena belum membawa pakaian, Bening mengenakan baju yang ia pakai saat berangkat. Sebab, setelah tiba di toko mengenakan seragam.
"Telepon Abang ah," Bening tersenyum, seiring berjalannya waktu rupanya tumbuh rasa cinta di hatinya. Baru tadi pagi berpisah rasa rindunya membuncah.
"Kok nggak aktif," Gumam Bening, karena hanya operator yang menjawab.
Tok tok tok
"Sebentar," Jawab Bening, segera menutup handphone lalu membuka pintu. Ternyata Narti disuruh Leanna memanggilnya hendak makan malam. Bening mengangguk mengikuti Narti. Tiba di tempat dimana makanan sudah tersaji. Di situ sudah ada Malik menunggu.
"Sini Nak," Tulus Leanna, sementara Malik sama sekali tidak terpengaruh dengan kehadiran Bening.
***********
Hawa dingin menusuk pori-pori kulit, inilah suasana di negara A, saat ini sedang musim dingin. Dengan mantel panjang yang dia beli di bandara ibu kota W, seorang pria tengah turun dari taksi.
"Thank You," Ujarnya. Dengan wajah lelah setelah perjalanan kurang lebih 20 jam darat dan udara. Namun, tidak mengurangi niatnya untuk segera melihat istri tercintanya yang sedang dalam keadaan sakit.
Walaupun berjalan lambat, tetapi langkahnya yang panjang, tidak membuang waktu lama sudah tiba di depan lift apartemen. Ia menekan lift tersebut hendak menuju lantai 10 dimana istrinya berada.
4 orang di dalam lift tersebut, tiga orang diantaranya adalah wanita. Satu pria menjadi makluk paling hitam diantara tiga wanita yang berkulit putih pucat itu. Ya, pria itu adalah Bayu, walaupun di Indonesia kulitnya masih termasuk putih.
Tidak ada bedanya di Indonesia, ketiga wanita itu sedang berisik sambil tertawa membuat Bayu ingin segera keluar dan menjauh dari tempat itu.
Ting
Lift terbuka, Bayu bergegas menuju kamar apartemen yang sering mereka tiduri berdua bersama Naura, kala Bayu mengikuti Naura syuting ke negara ini.
Ting tong, ting tong.
Bayu menekan bel apartemen hingga beberapa kali, tetapi tidak dibuka, kemudian membukanya sendiri.
"Ra..." Panggil Bayu, ternyata di dalam pun sepi, Bayu bergegas ke kamar.
...~Bersambung~...
koreksi
kadang kita yang menanam tetangga yang memanen hhhhh😄
kalo kau tau kopi itu buatan siapa...
jangan kau katai bodoh kau bilang hus atau ck runtuh sudah dunianya terlebih kata2 dr orang yg di cintai,, berkali-kali sedihnya.
kau itu yg bodoh, masa gitu aja ga paham ekekekekek