Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 PUNYA SISI JAHAT TANPA SADAR?
"Baiklah untuk saat ini aku akan mencari penginapan,
baru aku akan pergi dari kota ini dengan identitas baruku,"
ucap Arjuna.
Karena hari sudah malam Arjuna memutuskan untuk
menginap disebuah motel. Dan benar, tak ada yang mengenali
Arjuna karena wajah dan perawakannya sudah jauh berbeda
dengan Arjuna selama ini.
Di dalam kamarnya.
"Erebos, mengapa kau memberiku misi nyolong dompet
sih? Apa gak ada misi yang lain gitu?" Arjuna masih kesal
dengan misi yang diberikan sistem tadi.
(Catatan: Mulai saat ini kita sebut MC dengan nama Arjuna
biar kalian gak bingung, karena Arjuna sudah mengubah
identitasnya menjadi Arjuna Evans).
Ding...
"Itu karena sistem adalah Erebos si Raja lblis yangjuga
punya julukan "Raja Kegelapan" karena sosoknya yang
terkenal kejam dan jahat. Di dunia ini, sistem membutuhkan
energi kejahatan dan darah manusia agar sistem tetap ada
sekaligus mengembalikan kekuatannya.'
"A-apa maksudmu? Jadi semua misiku nantinya
melakukan kejahatan??" Arjuna syok.
"Lalu apa maksudnya darah? Kamu menyuruhku
membunuh orang?" protes Arjuna.
"Benar. "
"Sialan, kau tak memberitahuku sebelumnya! Jika aku
tahu aku akan menolak keberadaanmu," murka Arjuna.
"Tuan rumah tidak bisa menolak, karena secara
kebetulan jiwa tuan rumah sangat co cok untuk sistem, dan
bahkan jika kita sama-sama menolak, semua itu percuma
karena jiwa raja iblis Erebos hanya akan menyatu dengan
manusia yang cocok dengannya."
"Jika tuan rumah bertanya-tanya mengapa bisa cocok,
itu karena tuan rumah sebenarnya mempunyai sifat jahat
yang mirip dengan Raja lblis Erebos tanpa anda sadari."
"Apa maksudmu?" protes Arjuna.
"Selama ini aku tak pernah melakukan kejahatan, bahkan
aku tak pernah kepikiran untuk melakukannya. Meski aku
hidup miskin dan sebatang kara, aku tak pernah berpikiran
untuk mencuri, merampok atau bahkan membunuh." klaim Arjuna. "Tidak pernah bukan berarti takkan pernah. Hanya saja
tuan rumah belum melakukannya."
"'Sistem yakin jauh di alam bawah sadar tuan rumah, ada
sebuah sifat jahat yang masih tertidur. Sifat jahat itu akan
munculjika tuan rumah mengalami kondisi tertentu, lalu pada
akhirnya tuan rumah akan menjadi penjahat bahkan
pembunuh meski tanpa adanya sistem. "
Arjuna begitu syok mendengarnya. la tak percaya dengan
perkataan sistem, namun jika melihat kondisinya saat ini,
semua itu masuk akal.
la teringat dulu pernah begitu senang saat melihat berita
yang memberitakan perampok yang mati saat beraksi.
Dan juga ia sering merasa ingin sekali membunuh Karl dan
kawan-kawan lalu memutilasinya karena udah lelah dibully.
Namun pikiran itu hanya sesaat.
'A-apa pikiranku yang sekejap waktu itu berasal dari alam
bawah sadarku yang jahat?' batin Arjuna bertanya-tanya.
'Apa suatu saat aku akan menjadi seorang pembunuh
meski tanpa adanya sistem?'
Malam itu Arjuna tak bisa tidur dan terus kepikiran dengan
perkataan sistem.
Pagi harinya.
Arjuna mengambil uang tunai dari penyimpanan sistem.
la keluar dari penginapan, lalu setelah sarapan ia segera
menuju ke terminal untuk pergi ke kota sebelah, yakni kota
Antares.
"Sistem, buka status," perintah Arjuna.
Ding...
"Membuka status tuan rumah. "
Name: Arjuna kakomole /Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
< Bab 4 Punya sisi jahat tanpa sadar?
Klaim
Level Kekuatan : Raga tingkat i (60/100)
Status Erebos: 45%
Skill: -
Senjata: -
Kekayaan: 1.020 dollar
Misi yang sedang berlangsung: -
Hadiah yang belum dibuka: -
Haha... status Erebos udah kayak baterai aja, tiap jam
terus berkurang Arjuna menertawakan Erebos.
Ding...
"Jangan ketawa.
Arjuna akhirnya naik ke dalam bus yang menuju ke kota
Antares.
'Selamat tinggal, kota masa kecilku.' Ucap Arjuna sedih. la
mengingat semua kenangannya saat di kota itu. Kenangan
indah saat bersama saudara-saudaranya di panti asuhan,
hingga kesengsaraannya di sekolah.
3 jam kemudian bus yang Arjuna tumpangi sampai ke
terminal kota Antares.
"Huft akhirnya sampai." ucap Arjuna sambil meregangkan
badannya.
'Baiklah, aku harus mencari tempat tinggal, lalu mencari
sekolah untuk melanjutkan pendidikanku. Eh tapi aku kan gak
punya surat pindah sekolah? Apa aku bisa sekolah lagi?' batin
Arjuna khawatir.
Arjuna pun pasrah dan tak memikirkan hal itu lagi.
Fokusnya kini mencari tempat tinggal, karena kini ia
punya uang dari hadiah sistem. Meski belum banyak, namun
cukup untuk mencari kontrakan murah.
Saat ia berjalan menuju ke pintu keluar, ia bertabrakan
dengan seorang gadis bertopi hitam dan bermasker yang
berlari.
Brugh..
“Auww..." ucap gadis itu.
Arjuna mencoba membantu gadis itu yang tersungkur di
tanah.
"Sialan, kalo jalan liat-liat dong!!" protes gadis itu.
'Lah bukannya dia yang lari trus nabrak aku? Harusnya
aku dong yang marah?' batin Arjuna.
Gadis itu menepis tangan Arjuna yang hendak
membantunya.
"Jangan sentuh aku, dasar mesunm!! Mau cari kesempatan
kamu?" tuduh gadis itu.
'Gadis kek gini halal buat dibuang ke laut kali ya' Arjuna kesal.
"Hei nona, bukannya kamu yang nabrak aku? Harusnya
aku yang marah," protes Arjuna.
"Bodo amat, sebagai gantinya kamu harus nolong aku,
kalo gak aku laporin polisi," ancam gadis itu.
"Dah lah terserah, laporin saja aku tak takut," cuek Arjuna
sambil pergi dari sana.
Arjuna betul-betul meninggalkan gadis itu disana,
sehingga gadis itu melongo kesal.
"Sialan, aku dicuekin," kesal gadis itu.
"Hei tunggu gadis kecil," beberapa preman pria datang
sambil ngos-ngosan.
'Sialan, mereka berhasil mengejarku,
Gadis itu kembali lari, lalu ia menuju ke arah Arjuna dan
menarik tangan pemuda itu. la membawa Arjuna agar bisa
menjadikan pemuda itu umpan, syukur-syukur jika mau
menolongnya.
"Hei kenapa kau membawaku nona?" protes Arjuna.
"Diam, sebagai cowok harusnya kau bantu aku dong,"
ucap gadis itu sambil berlari.
"Kenapa kau dikejar-kejar mereka? Apa kau abis ngutil di
minimarket?" canda Arjuna.
"Sialan, siapa yang kau sebut tukang ngutil," protes gadis itu.
Keduanya berlari dari sana namun ada teman-teman preman itu yang menghadang mereka. Arjuna dan gadis itu
terpaksa menuju ke tempat sepi namun apes, ternyata
keduanya sampai di jalan buntu.
"Sialan, jalan buntu!" kesal gadis itu.
"Hei hei gadis kecil, sudah kubilang menyerah sajalah.
Lebih baik kau ikut kami dan lunasi semua hutang-hutangmu,"
ejek salah satu preman itu.
"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi, nona? pinta Arjuna.
Gadis itu terdiam menunduk, seolah tak ingin Arjuna tahu
masalahnya.
"Kau siapa bro? Pacar gadis itu?" tanya seorang yang
sepertinya pemimpin dari preman-preman itu.
"Kalo iya kenapa?" jawab Arjuna enteng.
Seketika gadisi itu mendongak, ia heran mengapa Arjuna
mengklaim sebagai pacarnya. la memandang wajah Arjuna
dari dekat, dan ia baru menyadari bahwa Arjuna punya wajah
yang sangat tampan.
"Kalo gitu kau harus lunasi semua hutangnya. Paman
gadis itu meminjam banyak uang dari bos kami namun paman
gadis itu menghilang. Gadis itu dijadikan jaminan oleh
pamannya saat meneken perjanjian utang. Karena itu gadis itu
kini milik bos besar kami," terang pemimpin preman itu.
"Oh gitu,"
angguk Arjuna paham.
Kini ia paham dengan apa yang terjadi.
"Ya sudah, bawa aja dia," ucap Arjuna sambil mendorong
gadis itu.
"Hei brengsek, kenapa kau serahkan aku pada mereka?"
protes gadis itu.
"Emang kenapa? Bukannya enak ikut mereka, siapa tau
jadi istri bos mereka," ucap Arjuna enteng.
"Sialan, siapa yang sudi jadi istri bandot tua kayak bos
mereka!" ucap gadis itu kesal.
"Lalu kenapa kau minta tolong padaku? Bisa jadi aku juga
berniat menjadikanmu istri setelah menolongmu kan?" ejek
Arjuna.
Arjuna mencoba menggoda gadis itu, karena ia masih
kesal karena dipaksa terlibat dengan masalah gadis itu.
"-itu... "gadis itu tak menjawab.
"Woi kenapa kalian malah ngobrol. Cepat serahkan gadis
itu kalo tidak mau mati," ancam pemimpin gerombolan itu.
"To-tolong aku," ucap gadis itu putus asa sambil matanya
berkaca-kaca.
'Huh, dasar cewek, selalu ngeluarin jurus air mata. Mana
kuat bestie,' batin Arjuna.
Arjuna merasa iba dengan nasib gadis itu.
"Kamu minggir dulu sana, ganggu tau. Hush hush," usir
Arjuna pada gadis itu agar mundur.
"Apa yang kau lakukan? Berani melawan kami?" tanya
preman.
Semua preman tertawa melihat Arjuna yang seolah gak
takut itu. Mereka yakin Arjuna hanya berpura-pura sok kuat di depan gadis itu.
"lya bang, ijinkan aku buat menghajar kalian ya?" ijin Arjuna sopan.
"Brengsek, kau meremehkan kami?" kesal salah satu preman. "Kalian, bunuh dia dan ambil gadis itu!!" perintah pemimpin preman.
Preman-preman yang berjumlah 5 orang itu menerjang ke arah Arjuna. Arjuna cukup tenang saat melihat preman itu
berniat menghajarnya.
"Sepertinya ini saatnya mencoba level kekuatanku,"
gumam Arjuna.
Salah satu preman mengayunkan pukulan ke arah Arjuna,
namun Arjuna dengan mudah menghindarinya. Begitu juga
dengan serangan preman lain, Arjuna dengan mudah
menghindarinya.
'Apa ini? Tubuhku terasa ringan. Gerakan para preman itu
bahkan terlihat lambat. Apa ini efek kekuatanku? batin Arjuna
heran.
Arjuna hanya mencoba menghindar tanpa menyerang. la
mencoba membiasakan tubuhnya dengan kekuatan barunya
itu.
'Asik juga, kapan lagi aku bisa mempermainkan
preman-preman berwajah sangar itu. Hehe...' batin Arjuna
cengengesan.
5 menit kemudian, tak ada 1 serangan pun yang berhasil
preman layangkan pada Arjuna.
"Hosh... hosh," para preman kelelahan.
"Lho cepet amat capeknya. Kurang vitamis bos? Apa
kebanyakan main sabun?" ejek Arjuna.
"Sialan, bocah itu kek belut, licin banget," ucap preman
frustasi.
Dari jauh, gadis itu heran dengan Arjuna yang terlihat
santai namun bisa menghindari serangan preman itu.
"Si-siapa sebenarnya cowok itu?" gadis itu
bertanya-tanya.
Arjuna mulai bosan, lalu dengan kepalan tangan ia
mendekati preman-preman itu.
"Mati kau bocah!" serang preman itu.
"Ogah!!" ucap Arjuna sambil memukul balik.
Duagghhh
Preman yang Arjuna pukul itu terbang 5 meter hingga
membentur tembok dan pingsan seketika.
"Wow, kuat juga aku,' Arjuna kagum.
"A-apa yang barusan dia lakukan?" ujar l preman yang takut.
Arjuna tersenyum jahat, lalu ia berlari menerjang
gerombolan preman itu dan menghajar mereka.
Baaghh... bugghhh... baaghh... bugghhh...
Suara pukulan terdengar.
2 menit kemudian...
Seluruh preman itu sudah terkapar tak berdaya, dengan
luka-luka luar bahkan patah tulang.
'Rupanya ahli bela diri memang tak bisa dibandingkan
dengan manusia biasa,' batin Arjuna yang melihat
kekuatannya.
Gadis itu begitu terpana dengan sosok Arjuna.
Di matanya, Arjuna begitu tampan dan juga kuat. Jantung
gadis itu berdebar-debar saat melihat Arjuna.
Gadis itu mendekat. la lega bisa selamat, setidaknya
untuk saat ini.
"Te-terima kasih," ucap gadis itu sambil malu-malu.
"Tak masalah. Lain kali jangan seret orang lain ke dalam
masalahmu," pinta Arjuna lalu pergi meninggalkan gadis itu.
"Tu-Tunggu...!" ucap gadis itu khawatir ditinggal Arjuna.
la takut kehilangan sosok Arjuna, apalagi belum tahu nama Arjuna.
Ding...
"Misi untuk tuan rumah."
'Apa ini? kenapa tiba-tiba ada misi? heran Arjuna.
"Misi tuan rumah: Mengambil keperawanan gadis itu. "
"Hadiah dirahasiakan, dan akan ada hukuman jika tuan
rumah gagal. Waktu pelaksanaan misi 24 jam."