Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
setelah pengakuan dari Alvin, ansel dengan muka juteknya mulai bertanya kepada abangnya itu.
"bang, kok bunda di rumah abang gak bangunin adek" kesal ansel.
Alvin mendengar celotehan ansel tetap dengan mode diam tidak ingin menanggapinya.
.
setelah pengakuan Alvin tadi pagi, Albert tidak pernah bisa berkonsentrasi. salsa nama yang di ucap Alvin membuatnya sedikit kesal dengan putra sulungnya itu, bagaimana bisa calon bundanya kerumah tetapi Albert tidak tahu sama sekali.
Bukan hanya Alvin yang membuatnya kesal Rey dan Andre juga ikut-ikutan, mereka berdua sudah hampir 2 hari tidak melaporkan update terkini mengenai kasus di Singapura dan thailand.
"anton, bagaimana perkembangan Rey di Singapura? "
"belom ada informasi boss" jelas anton karena memang Rey Belum juga memberikan update terkini selama di Singapura.
"Kalau Andre? "
"andre mengabarkan memang ada masalah di bagian penyortiran dan distribusi, Orang-orang dengan kekuasaan daerah mendominasi , menurut andre mereka juga merasa paling berkuasa , bukan hanya itu ada mafia lain yang meunggangi mereka" jelas anton."aparat hukum disana juga seakan-akan pro orang-orang tersebut boss"
"anton, hubungi andre untuk tetap disana, alihkan cari tahu mafia di balik layar mereka, tidak usah terlalu iku masuk dulu di aparat dan orang-orang daerah sana" alarm sirine bahaya mulai terdengar di telinganya anton mengenai perintah yang sudah di ucapkan boss nya..
dengan muka dingin Albert seakan-akan sudah tahu siapa dalang yang sudah mengusik perusahaannya.
.
di Thailand Andre masih pusing dengan penolakan dirinya di pabrik milik Albert padahal andre utusan langsung dari Albert untuk mengetahui kendala disini.
"boss andre , saya dapat informasi kalau di balik ini semua ada bekingan dari keluarga pak Sam" mendengar kata keluarga pak Sam andre sedikit terkejut, bagaimana bisa keluarga paman boss nya ikut terlibat dalam merosotnya saham.
"Tan... rahasiakan ini dulu.. jangan laporkan ke anton atau boss Albert.." geram andre "kita selidiki dulu.. kalau misal ini benar-benar ulah mereka baru kita laporkan ke boss... jangan lupa bukti telusur harus kuat karena yang kita hadapi masih ada darah keluarga dari boss Albert. "
Tano hanya diam menganggukkan kepala mendengar perintah dari andre. tak lama setelah mengetahui kebenaran yang semu andre dan Tano meninggalkan lokasi tersebut menuju ke hotel tempat mereka menginap.
.
sedangkan di Singapura Rey merasa asing dengan tempat yang di datangi nya hari ini.
Rey berpikir apakah anak buahnya salah memberikan alamat atau bagaimana. tempat yang tak layak huni bahkan bisa dibinlang ini gudang bukan Rumah seperti yang di beritahu anak buahnya.
"woow... nyalimu sangat berani anak muda"
suara besar nan nyaring terdengar di telinga Rey dengan memasang mode waspada Rey mencoba mencari tahu asal suara tersebut.
"tidak kenal dengan suara saya? hhahahahha" suara itu kembali lagi dengan nada mengejek dan tertawa keras.
dan benar saja di lorong depan Rey, seorang laki-laki memakai masker warna hitam dengan tatapan kurang bersahabat mulai menampakkan diri.
"halo Rey, apa Kabar? " sapa orang tersebut.
Rey yang mendengar sapaan, mulai sadar dan tahu siapa orang di balik masker hitam itu.
"Danil? " ujar Rey menebak pria yang berada di depannya.
"wow.. ingatanmu masih tajam Rey... " Danil tersenyum mengejek melihat Rey sangat terkejut akan kedatangannya. "kaget melihat ku disini Rey, bingung kenapa saya tidak dipenjara tetapi malah sekarang di depanmu? bingung kenapa anak buahmu memberi alamat ke kandangku? "
.
.
pertanyaan yang di lontarkan danil adalah isi otaknya saat ini.
Danil dulu merupakan salah satu anak buah Albert yang satu divisi dengan Rey dan Andre. danil merupakan seorang yang ambisius dan apa yang sudah di kerjakan harus selesai dengan cara apapun walaupun melenyapkan orang-orang yang tidak bersalah.
7 tahun yang lalu danil membuat marah Albert karena membunuh 13 orang tak bersalah dalam kasus penggelapan dana disalah satu perusahaan Albert. Albert yang kala itu marah besar membuat ultimatum untuk memecat danil... 2 tahun kemudian danil kembali lagi dengan pribadi yang lebih buruk.. Albert memang sudah memecat nya tetapi orang-orang luar masih menganggap danil sebagai anak buahnya membuat nama Albert sempat buruk. untuk itu Albert menyuruh orang-orang nya untuk mencari danil dan memasukkan nya kedalam penjara selama waktu yang tidak di tentukan.
.
.
dari cerita itulah membuat Rey sedikit linglung, dan dari sini juga Rey mulai tahu darimana penyelidikan ini akan dikerjakan.
" bagaimana kabarmu kawan? kelihatannya semakin gagah saja" Rey yang sudah kembali ke kesadarannya mencoba bermain provokasi sedikit dengan kawan lamanya. "dan juga gue kepo siapa orang yang bisa ngeluarin lo dari penjara Albert, dan sebanyak apa kekuasaannya sampai-sampai anak buahmu bisa membelot kepada komplotan barumu"
mendengar provokasi dari Rey, Danil sedikit menekan kemarahannya. danil muali merasa bodoh karena dengan cepat dia memperlihatkan dirinya. ada rasa penyesalan karena ternyata lahkahnya terlalu cepat.
"oke kawan.. terimakasih ya" ucapan Terima kasih terdengar dari mulut Rey. "saya permisi"Rey tersenyum pergi meninggalkan danil.
.
.