Alzahro adalah pria miskin dan hanya bekerja serabutan. Awalnya pernikahan itu terjadi karena kecelakaan kecil, ya itu Saat Genisa hendak menikah, tunangan Genisa kabur di hari pernikahannya. kebetulan Alzahro sedang lewat ia pun di tarik oleh Genisa sebagai pengganti pengantin pria.
Selama hidupnya di rumah keluarga Genisa, ia tidak pernah di anggap sebagai keluarga, melainkan seorang pembantu di rumah itu, tapi meskipun Genisa tidak mencintainya, Genisa juga tidak membencinya. Hanya Genisa yang baik padanya di rumah itu.
Berkali-kali Ibu Genisa minta Alzahro bercerai dengan Genisa, tapi Alzahro selalu menolaknya, hingga akhirnya Ibu mertuanya itu pun melakukan sesuatu padanya, memukulnya dengan kayu hingga ia sekarat.
Di saat ia sekarat, ia mendapatkan sebuah berkah, yaitu sistem yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 Misi Utama
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
"Aku tadi cuma bercanda Bro, jangan masukan ke hati lah," ucap Angga berusaha membujuk Alzahro, lumayan juga punya kenalan pemilik supermarket terbesar di kotanya.
"Aku nggak suka mengulangi ucapan ku kedua kalinya. Pergi atau ku seret?" tanya Alzahro.
Dengan tatapan tajam, Angga menatap Alzahro dengan gusar. "Awas saja kau ya, mentang-mentang kau punya supermarket terbesar di kota ini, kah berlagak sok orang kaya, tunggu saja usaha sepatu ku masuk pasaran internasional, ku injak-injak kau di depan umum," ucap Angga dengan kesal.
Ia pun berjalan keluar dari supermarket tersebut dengan langkah berat. Ia berbalik badan dan melihat supermarket yang ramai itu.
"Ku sumpahin! Supermarket mu ini bangkrut, sebangkrut-bangkrutnya!" teriak Angga dengan kuat sengaja agar orang-orang yang ada di supermarket itu mendengar ucapannya.
Seketika orang-orang yang mendengar itu terdiam, senyap sepi.
Alzahro melempar botak minuman bersoda ke arah Angga.
Bukk!
Lemparan itu mengenai kepala Angga. "Aduh!" keluhnya sambil memegang kepalanya yang sakit.
Melihat botol minuman bersoda itu jatuh di kakinya dan belum pecah, ia mengambilnya lalu membawanya pergi.
"Ck! Dasar orang gila!" ucap para pembeli itu kembali dengan aktivitas mereka.
Azzahra pun melihat ke arah Angga yang pergi itu dengan perasaan kesal.
Angga adalah temannya sejak SD dan sudah membullynya sejak dia SD hingga SMP, bukan hanya Angga sendiri, tapi ia bersama ketiga temannya yang lain ia dibully habis-habisan oleh mereka. Bahkan mereka pernah memukulnya, tapi Angga dan teman-temannya sama sekali merasa tidak bersalah melakukan kekerasan padanya.
Alzahro tersadarkan dari lamunannya setelah mendengar suara ponselnya berdering.
Triring... Triring...
Triring... Triring...
Azzahra melihat ponselnya dan melihat penelpon nomor yang tidak dikenal ia pun menjawabnya.
"Halo," jawab Alzahro.
"Halo selamat pagi menjelang siang Tuan. Apa benar ini dengan Tuan Alzahro?" terdengar suara wanita dari balik telepon.
"Ya, saya sendiri," jawab Alzahro.
"Perkenalkan nama saya Yin, saya ada pengurus cafe bulan bintang meminta agar Anda datang ke kafe untuk mengurus surat kepemilikan cafe ini," ucap wanita itu.
Alzahro mengangguk-angguk karena ia ingat jika ia juga mendapatkan cafe. "Oh baiklah saya ke sana sekarang," Jawab Alzahro cepat.
Ia pun memutuskan panggilan dan langsung memegang tangan istrinya. "Sayang ada suatu tempat lagi yang harus kita kunjungi. Ayo ikut bersamaku."
"Emang ke mana lagi Mas?" tanya Genisa penasaran.
Alzahro tersenyum. "Ketempat usahaku yang satu lagi," jawab Alzahro sambil berjalan keluar dari supermarket yang sedang ramai-ramainya di kunjungi pembeli.
Genisa mengangkat alisnya, dia benar-benar tidak menyangka jika suaminya bukan hanya memiliki satu usaha, tapi memiliki usaha yang lain.
Pantas saja suaminya bilang kalau dirinya tidak perlu bekerja lagi. Ia benar-benar bodoh karena selama ini menganggap suaminya pengangguran, ia juga sangat malu karena selama di rumahnya ia memperlakukan suaminya seperti seorang pembantu padahal suaminya adalah seorang bos.
Mereka pun masuk ke dalam mobil mewahnya dan perlahan-lahan mobil itu melaju di jalanan.
Ting!
[Misi Utama]
[Memecahkan masalah pencurian]
[Status Misi sedang berlangsung]
Alzahro yang mendapatkan misi itu melihat keluar jendela, ia ingin melihat pencurian warga seperti apa itu?
Di depannya terlihat beberapa warga yang sedang berkumpul di pinggir jalan.
Alzahro menekuk alisnya melihat perkumpulan itu. "Mungkinkah ini pencuriannya?" tanya Alzahro sambil memelankan laju mobilnya. Setelah sampai di perkumpulan itu Alzahro yang berhentikan mobilnya ke pinggir jalan.
Di tunggu up bab baru selanjutnya ya gaes.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...