NovelToon NovelToon
BERMALAM DENGAN CEO

BERMALAM DENGAN CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Romansa
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: SariRani

Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.

Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.

Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebohongan menyakitkan

3 orang itu memakan seblak dengan nikmat. Alfano tumben tumbennya mau makanan pinggir jalan kayak seblak yg ia makan saat ini.

Jaka pun sesekali melirik Alfano yg duduk disebelahnya dengan tatapan heran dan akhirnya menyeletuk suatu kalimat yg membuat Asmara dan Alfano sama sama tersedak.

"Emang bawaan bayi kayaknya, lu mau makan makanan jalanan kayak begini" celetuk dengan kekehan kecil namun membuat kedua orang lainnya batuk2 dan akhirnya tersedak.

Tanpa merasa bersalah, Jaka hanya tertawa dan melanjutkan makannya. Beda dengan Alfano dan Asmara yang buru buru mencari minuman didepan mereka. Asmara menuangkan minum terlebih dahulu untuk dirinya sendiri dan membiarkan Alfano menunggu.

Masuk gilirannya, ketika Alfano menuangkan minuman di gelas plastik miliknya karena terburu buru akhirnya tumpah dan membasahi celananya.

"Yaa Tuhan, apalagi ini" seru Alfano yang panik karena celananya basah.

Jaka makin tertawa saja melihat kehebohan Alfano, tapi tetap tak peduli dengan kejadian lucu yg menimpa bosnya itu. Ia tetap melanjutkan menikmati seblak.

Jaka layaknya mak comblang sekaligus obat nyamuk dalam keadaan bertiga seperti ini di ruangan tertutup.

"Heh, beraninya kamu ya nertawain bosmu! Semua ini karena omonganmu tuh yg bikin aku tersedak! Lihat aja bonusmu aku tangguhkan!" seru Alfano kesal dan memberikan ancaman kepada Jaka. Lagi lagi, Jaka tidak terlalu menghiraukan ancaman itu karena ia bisa membedakan ekspresi serius Alfano dengan hanya gertakan.

Asmara yang sudah mulai tenang setelah meminum air untuk menghilangkan tersedaknya tadi, malah ikut tertawa kecil melihat Alfano berekspresi lucu karena ketumpahan air di celana dengan wajahnya yg kesal.

Mendengar ada suara tawa seorang wanita yang tidak lain adalah Asmara, Alfano langsung menatap wanita itu dan tersenyum.

"Kamu juga seneng ya, kalau celana ku basah begini" kata Alfano dengan senyuman smirk.

Asmara langsung menghentikan tawanya dan fokus memegang mangkuk yang masih berisi seblak lalu melanjutkan makannya.

Rasa kesal Alfano pun tiba tiba hilang melihat ekspresi Asmara yang gugup ketika mendengar godaan darinya. Dengan celana basah pun, Alfano akhirnya pasrah dan melanjutkan makannya.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah menghabiskan semangkuk seblak dan menutup makan malam mereka dengan minum air putih yg sudah disediakan oleh Asmara.

"Alhamdulillah, enak banget seblaknya" kata Asmara ketika menaruh mangkoknya yg sudah kosong di meja.

"Iya nih, kayaknya aku juga akan langganan seblak disitu" sahut Jaka yang akan menjalankan misi rahasia dirinya sendiri untuk membuat Alfano cemburu.

Alfano yang mendengar sahutan Jaka, langsung reflek menoleh pada sahabatnya itu dengan tatapan sinis. Alfano pun memajukan wajahnya hingga berada di telinga Jaka.

"Aku peringatkan, jangan mengambil kesempatan untuk mendekati Asmara tanpa seizinku. Ini benar benar ultimatum" bisik Alfano dengan suara tegas dan Jaka menyadari bahwa kali ini sahabatnya sedang berperan sebagai bos yg serius. Misinya berhasil membuat Alfano cemburu.

Jaka hanya menganggukkan kepalanya saja. Asmara tidak memperdulikan 2 lelaki yg seperti berpelukan didepannya. Ia memilih untuk membereskan mangkok kosong di meja.

"Permisi, aku mau bawa mangkok kosong kalian ke belakang" ujar Asmara ketika berada di samping Alfano untuk mengambil mangkok kosong miliknya di meja tamu.

Alfano pun berdiri dan mencoba membantu Asmara.

"Gak usah, biar aku aja yg bawa piring kosongnya ke belakang. Kamu lagi hamil, apalagi tadi sempet kram kan" kata Alfano dengan mengambil mangkok kosong yg dipegang Asmara.

Wanita hamil itu pun tak bisa menolak nya, karena suara Alfano tiba-tiba terdengar lembut baginya. Asmara yg merasa malu dan menjadi kikuk , memilih untuk duduk kembali dan membiarkan Alfano berjalan ke dapur dengan membawa 3 mangkok kosong beserta sampah plastik seblak.

Di ruang tamu tinggal Jaka dan Asmara. Jaka memanfaatkan momen berdua untuk memastikan sesuatu.

"Ini waktunya aku meluncurkan rencana diam diam untuk melihat perasaan Asmara pada Alfano dan mencari kebenaran apakah wanita ini memang sudah menikah" batin Jaka lalu merubah sikapnya yang terlihat friednly tadi menjadi tegas dan terlihat serius.

Asmara pun heran melihat perubahan sikap Jaka dan merasakan suasana yg tidak enak.

"Asmara, apakah kamu sudah menikah?" tanya Jaka langsung to the point dan melirik ke arah dapur memastikan Alfano datang diwaktu yg tepat.

Asmara diam, ia tidak ingin menjawab pertanyaan itu namun ia juga harus tegas akan perasaannya kepada lelaki yg telah merusak masa depannya dan memutuskan hubungan dengan siapapun yg berhubungan dengan lelaki itu.

"Iya" jawaban singkat Asmara membuat Jaka mengangkat alisnya.

"Aku tanya sekali lagi, apakah kamu sudah menikah? Jika memang iya, aku akan memberikan pemahaman jika anak yg kamu kandung bukan anak Alfano sehingga kami tidak akan mengganggumu lagi" ucap Jaka dengan sedikit tegas.

Asmara mengepalkan tangannya karena omongan Jaka menurutnya menusuk ke hati, dengan konsekuensi yg harus dia terima jika ia terpaksa berbohong untuk melindungi dirinya dari lelaki breng*ek seperti Alfano. Tekadnya untuk tidak berhubungan dengan lelaki itu sudah bulat.

"Iya, aku sudah menikah dan anak ini adalah anak suamiku. Ketika perbuatan bosmu yg be*at itu, aku langsung minum pil pencegah kehamilan. Jadi, aku harapkan setelah hari ini, mohon jangan buat aku bertemu lelaki itu lagi. Aku mohon. Suamiku bisa bisa akan memukul baji**an itu" bohong Asmara dengan suara agak keras yang bertepatan dengan Alfano kembali dari dapur.

Alfano pun terdiam dan berdiri di belakang kursi Asmara. Sakit sekali mendengar bahwa Asmara memang sudah menikah dan tidak ingin bertemu dengannya. Alfano memberikan tanda jari di mulutnya untuk menginstruksikan Jaka diam jika ia berada di belakang Asmara untuk mendengarkan percakapan selanjutnya.

Jaka pun tersenyum smirk mendengar pernyataan Asmara yg jelas jelas, kebohongan tergambarkan di wajah wanita itu. Namun, sesuai omongannya tadi apapun yg menjadi jawaban Asmara akan ia terima dengan konsekuensi yg ada. Melihat tanda dari Alfano, Jaka melanjutkan aksinya.

"Baiklah, jika memang kenyataannya kamu audah menikah berarti sudah tidak ada tanggung jawab kami lagi untuk kamu. Kami juga sudah lega jika menemukan mu dalam keadaan baik baik saja seperti ini dan bahagia bersama keluarga kecilmu yang sebentar lagi akan bertambah personil" kata Jaka dengan nada masih santai.

"Untuk kerjasama dengan Restaurant Enak Kabeh, kami dari perusahaan batu bara akan menyerahkan kerjasama ini kepada bagian HRD. Jadi Bu Bunga nanti akan dihubungi oleh karyawan kami. Aku sebagai asisten Alfano juga sekali lagi memohon maaf atas kejadian beberapa bulan yg lalu ya Asmara. Dengan kompensasi 500 juta yg sudah Alfano berikan, melihat keadaanmu yg juga sudah menikah dan terlihat hidup bahagia dengan kehamilan bersama suami anda, maka kunjungan kami ini adalah kunjungan permohonan maaf serta perpisahan. Harap kamu tidak menuntut kami apa apa, setelah ini" ujar Jaka selayaknya asisten CEO yang berwibawa dan tegas, tidak seperti Jaka mode pria jomblo sebelumnya yg suka bercanda, kali ini ia serius membuat Asmara semakin mengeratkan gengamannya di baju yg ia pakai.

Jaka pun berdiri setelah menyampaikan panjang lebar ucapan perpisahan, ia pun beralih menatap Alfano dibelakang Asmara. Wanita itu merasakan sesak didada ketika menoleh mengikuti tatapan Jaka yg menujukkan posisi Alfano. Entah kenapa hatinya merasa makin sakit menyadari bahwa Alfano mendengarkan perkataannya dan kepergok melakukan hal yg salah.

"Aku kenapa? Kenapa ketika melihatnya, aku merasa bersalah pada diriku sendiri serta dia dan anak anakku? Apakah kebohongan ini akan membuatku hidup dalam rasa bersalah? " batin Asmara dengan mata yg mulai berkaca kaca ketika matanya menatap mata Alfano yg juga sedang menatap dirinya dengan ekspresi wajah datar serta tersirat kekecewaan.

Tatapan mereka berakhir ketika mendengar panggilan Jaka untuk Alfano.

"Ayo bos kita kembali. Asmara juga harus istirahat, dia sudah menikah. Tidak baik, kita mengunjungi wanita beristri malam malam begini. Kamu juga sudah dengar bahwa, mulai hari ini kita harus profesional dalam berpartner dengan rekan kerja. Hubungan pribadi kalian dan kesalahanmu sudah terselesaikan. Jadi, kamu juga tidak boleh mengganggu kehidupan Asmara " ucap Jaka.

Alfano pun memalingkan pandangannya dari mata Asmara dan menatap Jaka.

" Baik, ayo kita pulang" ujar Alfano dengan tegas dan berjalan menuju pintu keluar rumah , diikuti oleh Jaka.

Sebelum Alfano keluar ia membalikkan badannya dan melihat Asmara yg masih duduk ketika dirinya akan pergi untuk menyampaikan sesuatu.

"Terima kasih sudah diperbolehkan makan seblak dirumahmu. Malam ini menjadi malam indah untukku. Kuharapkan kamu bahagia bersama keluargamu" kata Alfano dengan memaksakan senyuman di bibirnya. Ia pikir berpisah dengan baik baik lebih membuat rasa bersalahnya berkurang. Alfano tidak menunggu jawaban Asmara langsung melanjutkan langkahnya untuk keluar rumah lalu Jaka yg menutup pintu rumah itu.

Asmara yg mendengar pamitan dari Alfano yang terdengar tulus tiba tiba meneteskan air mata hingga sesenggukan ketika pintu rumah sudah tertutup dan menghilangkan kehadiran lelaki yg ia benci.

Tangannya memegang perutnya dan mengelus elus karena tendangan kecil terasa, seperti bayi bayinya juga ikut sedih kerena ditinggal lagi oleh ayah kandungnya.

"Maafkan mami sayang. Mami tidak tau apa yang harus mami lakukan jika lelaki itu hadir lagi di kehidupan mami. Meskipun mami tidak menyesal sama sekali karena kehadiran kalian, tapi mami takut benar benar takut ketika lelaki itu membuat kalian ada. Maafkan mami ya" kata Asmara sambil tetap menangis, entah menangis karena kebohongan nya atau menangis karena lelaki yg ia seharusnya bertanggung jawab untuk dirinya kini sudah hilang dari padangan.

1
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Sulas Tri
ikut bahagia punya mertua baik seperti Bu laras
Sulas Tri
kasian kau mara
Sulas Tri
tidak ku sangka kau alfano bisa bucin juga
Sulas Tri
ya g mungkin menakutkan lah mara malah mengenakkan ha ha ha
Sulas Tri
lanjut tor
Sulas Tri
sungguh keluargd
Sulas Tri
ada aja kamu bunga
Sulas Tri
ya g mungkin ngegosip Jaka rahul2
Sulas Tri
asmara sudah mulai Deket sama alfano jadi kalo di tinggal sebentar aja sudah merasa kehilangan
nadya_hime
Gw kutuk Al, lu ntar yg bucin bulol ke Mara
Sulas Tri
sungguh keluarga yg bisa di tiru
Sulas Tri
akhirnya mara dan Fino saling berprlukan
Sulas Tri
lanjut
Sulas Tri
ok lanjut
Sulas Tri
mulai deh
Sulas Tri
asik
Sulas Tri
ha ha ha fano2
Sulas Tri
tambah menarik dan lucu tor
Sulas Tri
mulai deh nakalnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!