NovelToon NovelToon
Cinta Sejati Sang Pewaris

Cinta Sejati Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:478k
Nilai: 4.1
Nama Author: Hernn Khrnsa

Nadira Ghautiah hanyalah seorang gadis berhijab yang kesehariannya bekerja sebagai akuntan. Ia tak menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat saat bertemu seorang pria yang dikejar-kejar pembunuh.

Situasi itu membawanya pada posisi rumit nan mencekam. Kejadian demi kejadian yang berbahaya terus mengikutinya. Demi keselamatan hidupnya, ia terjebak dalam pernikahan paksa dengan Arsenio Harrington, Sang Pewaris tunggal kerajaan bisnis Harrington.

Mampukah Nadira menerima kenyataan pernikahan yang jauh dari bayangannya dan menerima fakta bahwa suaminya adalah seorang pewaris yang dingin dengan masa lalu kelam.

Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan hanya di novel Cinta Sejati Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSSP Ep. 27

Di lain tempat, Galen sudah menunggu kedatangan Arsen. Ia membukakan pintu mobil. "Bagaimana perkembangannya? Apakah sudah ditemukan?" tanyanya begitu memasuki mobil.

Galen menggeleng. "Belum, Tuan. Sepertinya mereka cukup berhati-hati kali ini, sulit bagi kami untuk melacak keberadaan mereka sekarang. Tapi, tim khusus milik Tuan masih terus menyelidiki penyerangan malam itu."

Arsen berdecak kecil. "Sepertinya organisasi itu masih bersikukuh untuk mendapatkannya, tapi hanya berani menyerang diam-diam. Sangat merepotkan!" gerutu Arsen kesal.

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya, Tuan?" tanya Galen sambil melajukan mobil menuju tenggara kota.

Arsen tampak menyeringai. "Tentu saja, harus menemani mereka bermain dengan baik," dibalik kemudi Galen bergidik. 'Tuan tampak mengerikan' batinnya.

"Tangan ini sudah banyak menghukum orang sebelumnya, menambah beberapa juga bukan masalah," lanjutnya lagi seraya memandangi telapak tangannya yang dibalut plester.

"Sekarang ke markas dulu, Galen."

"Tidak jadi mengecek lokasi industri, Tuan?"

"Lain kali saja, aku memiliki hal penting yang harus dibahas." Setelah itu Galen tak bertanya lagi, ia fokus melajukan mobilnya menuju tempat yang Arsen minta.

Markas yang Arsen maksud adalah sebuah vila tertutup di kawasan perbatasan kota. Arsen lalu keluar bersamaan dengan Galen.

Begitu memasuki area vila bergaya semi modern itu, Arsen langsung disambut oleh seorang komandan militer pangkat tinggi, letnan kolonel, mayor dan seorang kapten militer bersenjata, serta beberapa anak buah mereka. Komandan itu merangkul Arsen akrab.

"Lama tidak berjumpa agen Ar?" Arsen tersenyum memberi hormat yang dibalas salam penghormatan ala militer juga oleh sang Komandan.

"Jangan panggil dia lagi, Komandan. Sekarang identitasnya sudah berubah," sang mayor mengingatkan. Kesemuanya tertawa lalu saling merangkul, tak lupa salam hormat ala military.

"Tidak perlu begitu hormat, Komandan. Aku bukan seorang agen rahasia lagi," Arsen tampak malu masih begitu dihormati.

Sang Komandan menepuk bahu Arsen pelan. "Baik, baik, tapi sampai kapanpun kamu adalah agen terbaik yang pernah kami miliki."

"Oh, ya, omong-omong ada apa kamu mengundang kami kemari?" tanya sang letnal kolonel yang sedari tadi diam sambil mendorong Arsen untuk duduk.

"Ah, ya, mengenai itu aku memang ingin meminta bantuan kalian semua... Galen tolong Ipad milikku," pinta Arsen.

"Ini, Tuan." Galen menyodorkan sebuah tab kepada Arsen yang langsung diletakkannya di atas meja. Semua orang tampak serius memperhatikan.

"Belum lama ini aku diserang oleh sekelompok orang dalam perjalanan untuk kembali ke kantor," Arsen menunjukkan tempat kejadian saat ia diserang dua hari lalu.

"Apa? Kenapa kamu tidak melawan? Di mana pengawalmu?" tanya sang Kapten yang tampaknya sangat khawatir.

"Itu dia masalahnya, malam itu aku sendiri tanpa pengawalan ataupun perlengkapan. Mereka sepertinya memang sudah menargetkan diriku dan orang-orang terdekatku sebelumnya," jelas Arsen.

"Lalu?" Sang Komandan tampak penasaran.

"Aku sudah memerintahkan tim khusus untuk menyelidikinya, tapi ... " Arsen tak melanjutkan ucapannya, ia memandang Galen, meminta pria tegap yang berdiri di sampingnya untuk melanjutkan.

"Kami kesulitan untuk melacak keberadaan mereka. Dan mereka ternyata cukup pandai juga untuk tidak meninggalkan jejak apapun, bahkan kami tidak bisa menemukan CCTV di jalan tempat kejadian, ada sebuah rekaman yang berhasil kami pulihkan namun itu benar-benar tidak menunjukkan wajah mereka sehingga kami tidak bisa melakukan pemindaian wajah," terang Galen melanjutkan perkataan Arsen sebelumnya.

Semuanya, termasuk komandan tampak tegang. Ikut menduga-duga. "Arsen mungkinkah itu ulah organisasi hitam?" cetus Komandan menduga-duga.

Arsen tampak menggeleng, tak yakin. "Belum bisa dipastikan, mereka hanyalah organisasi yang tidak terorganisir dengan baik, mustahil dapat melakukan penyerangan dan pengintaian terhadapku," ujar Arsen.

"Ya, anggap saja itu sebuah kemungkinan. Tapi bagaimana jika mereka mendapat dukungan yang tidak terduga?" kata sang letnan kolonel menambahkan.

"Maksud Letnan?" Arsen bertanya heran.

"Ya, sebagaimana yang kamu tahu, kamu masih memegang data itu. Banyak negara yang ingin merebut data rahasia milik negaea, tak terkecuali organisasi hitam itu," jawab sang Letnan. Mayor dan Kapten yang semula menyimak saja ikut larut dalam pembahasan itu.

"Satu hal yang tidak kamu ketahui, Arsen. Meskipun tidak terorganisir dengan baik, bukan berarti mereka tidak memiliki kekuasaan dan dukungan yang kuat."

Arsen tampak memikirkan baik-baik ucapan Komandan yang terhormat itu. "Maksud Komandan, organisasi itu mungkin memiliki dukungan gelap di belakangnya?"

Komandan itu berdiri sambil mengedikkan bahunya ringan. "Itu hanya praduga saja."

"Jika itu benar, maka tak heran jika mereka bisa mengetahui identitasku dengan mudah."

"Lalu, bagaimana cara kamu menghadapinya?" Komandan bertanya serius.

Arsen tersenyum santai. "Mudah saja, tapi kali ini aku membutuhkan banyak orang untuk bermain drama ... " kesemuanya mengangguk setuju. Lalu, hari itu mereka mulai merancang rencana dan taktik untuk menangkap jaringan organisasi hitam itu.

Hingga larut malam, Arsen baru sampai di rumah. Kondisi rumah sudah sangat sepi, semua orang sudah tertidur, termasuk Nadira. Usai pulang dari kantor ia langsung merebahkan dirinya di kasur empuknya.

Dengan mengendap-endap Arsen memasuki kamarnya, takut langkahnya membangunkan Nadira yang sudah nyenyak tertidur. Dalam temaramnya pencahayaan, Arsen mendekati Nadira. Ia duduk di tepi dipan, memerhatikan wajah istrinya dari dekat.

"Tidur dengan mengenakan hijab apakah kamu tidak merasa gerah?" gumam Arsen seraya mengusap kepala Nadira yang terbalut hijab itu. Setelah puas memandanginya, Arsen beranjak ke kamar mandi, membersihkan diri dan bersiap untuk tidur.

Setelahnya, ia ikut berbaring di sisi Nadira. Tetapi, meski sudah lama berbaring, matanya masih enggan terpejam. Matanya memandang langit-langit kamar yang gelap lalu berganti kembali menatap wajah Nadira. Sedangkan di sisinya, Nadira tampak tak terusik sama sekali oleh gerak-gerik Arsen.

Lagi, Arsen tak bosan memandangi Nadira. Kali ini sambil menopang kepalanya dengan sebelah tangan. Garis bibirnya terangkat. Keinginannya untuk menelusuri wajah Nadira yang bersinar bagai bulan timbul. Seingat Arsen, meskipun sudah menikahi Nadira, ia tak sekalipun memandang ataupun menyentuh wajah istrinya seperti sekarang.

"Cantik. Bagai pahatan yang sempurna," pujinya sambil menyentuh hidung mancung milik Nadira. Perempuan yang lelap itu sedikit terusik dengan ulah Arsen yang menyentuh hidungnya. "Jangan ... Jangan ganggu aku, Mas Arsen!" Nadira mengigau.

Arsen terkekeh kecil. Nadira yang seperti ini sangat menggemaskan di matanya. "Biasanya dia banyak bicara, galak dan suka berdebat, tapi saat tidur sangat lucu."

"Astaga ... Jika aku tidak pandai menahan diri, kamu pasti sudah habis Nadira." Arsen membelakangi Nadira. Namun sesaat kemudian berbalik lagi. Ia mencium kening Nadira singkat lalu memejamkan matanya perlahan. Menyusul Nadira ke alam mimpi.

Ia terlelap sambil memeluk tubuh Nadira erat, ada perasaan nyaman saat ia memeluk tubuh Nadira yang kecil. Harum mawar dari tubuh ramping Nadira benar dapat membuat Arsen relax dan membuatnya tertidur cepat.

1
Achie Asmara
Iya Mbak Author kan ceritanya Nadira berhijab tapi perasaan selalu kesiangan gak pernah ada cerita ibadah..Bukan sok agamis tapi biar sinkron aja dan cerita makin bagus
girlcant
Buruk
girlcant
Kecewa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Uni 🤎: Duh, kasihan yak numpang tenar. Tahu Yang namanya berkaca gak? Ngaca dulu, udah bener belum tulisannya. Baru satu baris baca karyanya, udah ada salah. Nah ini sok-sokan bilangin karyanya orang buruk, sebelum memberikan penilaian pada orang lain, lebih baik anda menilai diri anda diri sendiri dulu. Sampai sini paham, enggak?
moon: auucchh sungguh annu, ternyata cuma numpang tenar... /Smile/

perbaiki dulu tulisanmu, baru boleh diadu sama tulisan orang.

aku baru baca 2 baris aja, udah nemu 3 kesalahan...

tidak elegan sekali caranya 🤣🤣🤣
total 3 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bagus Nadira 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Telat ya 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 😏
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
kacau hidup kalo ada pengganggu, eh tapi bisa juga nanti justru jatuh cinta wkwkwk
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
ponselnya
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
1 🌹 untukmu
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
dag dig dug bacanya kayak ngalamin sendiri, penjelasannya rinci sekali thor suka ❤️❤️
Tina El faza
suka part/alenia ini
Siti Bingatun
thor tdk semua yg bc paham ber bahasa inggris termasuk saya..critanya bgs tp bahasanya byk yg ga paham😭🙏🏻
ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟
mampir...
Wina Kusuma
setiap ganti bab iklan mllu
didi herawan
ceritanya seru dan menarik
didi herawan
coba mampir dulu ahh
salam kenal untuk author nya
Rari
Bahasa Inggrisnya lucu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!