NovelToon NovelToon
Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: y.al_29

Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)

Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Weekend

Saat ini keduanya masih saling menatap satu sama lain, jarak keduanya begitu dekat, apalagi diam-diam Xabiru perlahan memajukan wajahnya entah apa yang ada di pikirannya saat ini yang jelas Lavanya sudah tidak mampu berpikir apapun lagi.

"Anjir..anjir Xabiru mau ngapain, gue merem jangan ya, eh apaan sih, sadar Vanya sadarr" Ucapnya dalam hati.

Wajah Xabiru semakin mendekat, sedangkan Lavanya yang tak tahan dengan itu seketika menutup matanya, seolah  memberikan jalan namun saat sudah beberapa inci lampu yang awalnya padam tiba-tiba menyala, Lavanya yang semula menutup mata, kembali membuka matanya, tatapan mereka kembali bertemu, keduanya terkejut dengan posisi mereka saat ini bagaimana tidak, mereka terlihat sangat intim, seketika Lavanya memutuskan untuk membuang wajah terlebih dahulu.

"Eum Biru, lepasin" Cicitnya dengan pelan.

"Kamu yang peluk aku, bukan aku" Bisik Xabiru di telinga Lavanya. Lavanya yang mendengar itu seketika malu dan langsung melepas pelukannya.

"Emmm ma.maaf" Ucapnya dengan gugup. Xabiru tidak menanggapi apapun dia hanya memperhatikan tingkah Lavanya yang saat ini sangat menggemaskan.

"Kenapa heum?"Goda Xabiru dengan tersenyum manis.

"Euh Biru, kayanya gue ga jadi nginep deh, lagi pula lampunya udah nyala, mending sekarang lu balik gih, ini udah malem" Ujar Lavanya yang masih gugup, namun dia berusaha menetralkan keadaan.

"Oh okey" Balas Xabiru sambil terus menatap kearah Lavanya dengan terus tersenyum dan itu sukses membuat Lavanya semakin kalang kabut. Karena salah tingkah Lavanya berujung kesal.

"Xabiru ngapain sih lu liatin gue Mulu" Ucapnya dengan lantang "mending pulang sana,, sanaa pergi" Lanjutnya dengan galak.

"Hahaha galak banget sih cewek gue" Pecah sudah tawa Xabiru.

"Ngeselin banget sih, dari tadi sengaja kan lu goda gue" Oceh Lavanya dengan emosi.

"Siapa yang godain siapa coba, bukannya kamu duluan yang goadin aku ya" Ucap Xabiru dengan mencolek dagu Lavanya.

"Ih diem udah sana pulang" Ucap Lavanya sambil berjalan masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar dengan kencang.

"Hahaha dasar salting nya lucu banget sih, gue punya hobi baru deh kayanya" Ucapnya sambil menuruni anak tangga " godain dia" Lanjutnya dengan senyuman yang tak luntur di wajahnya.

"Eh ada A.Biru, kapan datang nya A ko saya gatau" Ucap Bi Inah.

"Ekhm, tadi bi pas mati lampu sengaja mau jemput Vanya, eh pas kesini malah nyala lagi lampunya" terang Xabiru berusaha menetralkan mimik wajahnya.

"Oh gitu, tadi saya lagi cari senter apa ya mangkanya gatau" Ujar Bi Inah.

"Iyah kali, saya pergi dulu yah Bi, permisi" Pamit Xabiru dengan sopan.

"Eh iya atuh silahkan" Balas Bi Inah.

Waktu berlalu begitu cepat pagi ini adalah hari Minggu sudah di pastikan Xabiru dan Lavanya libur sekolah jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Tapi Lavanya masih berada di atas kasurnya bukan berarti masih tidur dia hanya sedang bermalas-malasan.

"Ko gue jadi pengen bubur ayam di alun-alun ya" Ujarnya sambil bermain handphone. "Cus lah bangun kita berburu bubur ayam, eh tapi gue pergi sama siapa" Lanjutnya dengan sendu.

"Gue telpon Arbian dulu" Gumannya sambil mengotak-atik handphonenya, sambungan telpon terhubung.

"Hallo lu di mana, anter gue yu ke alun-alun, bm bubur ayam nih" Ucapnya to the point.

"Gue udah ada di alun-alun, kalo mau nyusul aja"  Jawab Arbian di sebrang sana.

"Lah masa gue sendirian ke sana, malu njir, yaudahlah nanti gue kesana dah" Ucap Lavanya sambil menutup telponnya.

Lantas Lavanya pun berganti pakaian, menggunakan celana pendek  dan kaos berwarna hijau mint yang setengah  ujungnya di masukkan kedalam celananya

...

...

Di rasa sudah siap, Lavanya langsung turun dan menuju bagasi, tapi belum sempat ke bagasi Lavanya melihat Hana berjalan kaki di depan rumahnya mungkin sedang berolahraga pikirnya.

"Hana" panggil Lavanya.

"Eh Teh.Vanya mau kemana teh udah rapi gitu" Tanya Hana dengan tersenyum manis.

"Aku mau pergi ke alun-alun, mau cari bubur ayam mau ikut ga?" Tanya nya pada Hana" ikut aja lah yuk aku sendirian nih, sebenarnya di sana ada Arbian tapi aku males kalo nyetir mobil sendirian" Lanjut Lavanya.

"Eum yaudah ayo, tapi Hana izin dulu ya Teh ke mama" Ujar Hana.

"Oh Iyah aku keluarin mobil dulu ya" Ucap Lavanya.

"Iya teh" Balas Hana dengan singkat keduanya pun bergegas pergi untuk urusan masing-masing.

Saat ini Lavanya sudah mengeluarkan mobilnya, dia menunggu di jalan agar langsung pergi, sambil memanaskan mobil yang jarang dia pakai, karena dia lebih sering menggunakan motornya ketimbang mobil, ini adalah hadiah ulang tahunnya yang ke 17 kemarin dari sang Mommy.

Hampir 10 menit akhirnya Hana muncul tapi tidak sendirian melainkan bersama Xabiru. Melihat Xabiru seketika ingatannya muncul ke adegan tadi malam.

"Ini ngapain coba orang ngintilin Hana, jangan bilang dia mau ikut, gue masih malu njirr" Gumannya dengan pelan.

"Ayo Teh, aku udah izin ke mama" Ucap Hana.

"Oh iya ayo, terus itu Aa kamu ngapain" Tanya Lavanya yang melirik sebentar ke arah Xabiru.

"Katanya mau ikut, boleh kan" Balas Hana.

"Yah boleh dong dek, aa kan tunangan nya Teh Vanya" Celetuk Xabiru sambil mengedipkan matanya pada Lavanya dan itu sukses membuat Lavanya merinding.

"Serah lu, ayo masuk" Ucap Lavanya dengan ketus karena males berdebat "Bawa tuh gue mau duduk di belakang sama Hana" Lanjutnya sambil melempar kunci mobilnya dan Xabiru dengan sigap mengambil kunci tersebut.

"Engga kamu di depan, emang nya aku supir apa" Ucap Xabiru.

"Ck, itu si Hana aja di depan dah" Balas Lavanya sambil berdecak sebal. Sedangkan Hana yang paham keadaan langsung naik dan duduk di belakang.

"Aku udah duduk Teh, teteh aja di depan" Ujar Hana, karena Lavanya tidak pernah bisa marah pada Hana akhirnya dia pasrah duduk di depan.

"Huft, Okedehh" Balas Lavanya dengan helaan nafas. Sedangkan Xabiru yang merasa menang tersenyum puas melihatnya.

Ketika sudah siap semua Xabiru langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sedangkan di sisi lain Karina saat ini sedang menguntit Arbian bersama seorang perempuan yang tak sengaja di senggol Arbian saat sedang jogging.

"Aihh itu bocil ngapain sih caper sama calon Imam gue, tapi kayanya itu bocah mukanya ga asing ya" Celetuknya.

"Oh iya dia kan temen sekelasnya si Hana, Eh.. eh itu ngapain Arbian nuntun-nuntun tuh boca,  jompo kah, wah gabisa-gabisa ini kudu di samperin sih" Celetuknya sambil berjalan ke arah mereka berdua.

"Hi Arbian, Abi lagi ngapain, loh itu kakinya kenapa dek, sini biar aku aja yang bantu" Ucap Karina dan langsung menyerobot ke tengah-tengah di antara Arbian dan gadis tersebut.

"Lu ngapain sih Rin, maen serobot-serobot aja, kasihan itu kaki orang lagi sakit" Kesal Arbian pada Karina.

"Abi dengerin ya, ga baik cewek sama cowok pegang-pegangan bukan muhrim tau" Jelas Karina "tapi kalo Abi mau pegang karin gapapa wkwk"  lanjutnya dalam hati.

"Ck serah lu deh, maaf ya" Ucap Arbian sambil meminta maaf pada gadis tersebut.

"Oh iya gapapa ko kak Bian, ini juga ga terlalu parah" Celetuk gadis tersebut dengan ramah.

"Ko kamu tau nama saya" Ujar Arbian.

"Oh kenalin aku Nadya, aku  juga sekolah di SMA Pelita  sekelas juga sama Hana kak" Ucap gadis tersebut.

"Oh gitu ya, ini mau gimana di anter ke rumah apa ke rumah sakit" Tanya Arbian.

"Eh gausah kak, ini beneran gapapa ko, lagian rumah aku deket sini" Celoteh Nadya, sedangkan Karina yang merasa tak di anggap tiba-tiba kesal.

"Ekhm kamu mau pulang, sini sama aku aja" celetuk Karina.

"Beneran gapapa Kak Karina, aku duluan ya Kak.Bian, Kak Karina" Ucap Nadya dan berlalu pergi dari hadapan Karina dan Arbian.

"Karin marah sama Abi, ngapain coba tadi deket-deket tuh bocah" Ketus Karina.

"Apaan sih lu ga jelas, dia kan kaya gitu gara-gara gue, lagian lu kalo mau marah, marah aja gue ga peduli" Ujar Arbian.

"Ih ko ngomongnya gitu, tau ah Karin makin ngambek, kita musuhan aja, udahlah Karin mau balik" Kesal Karina sambil berbalik badan memunggungi Arbian.

"Ga jelas banget nih cewek, terserah gue ga perduli " Ucap Arbian dalam hati sambil berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

Karina memang terkesan ugal-ugalan mengejar Arbian, sedangkan Arbian yang di kejar merasa tidak nyaman, dia hanya fokus mengejar pendidikan dan nilai karena dia berambisi mendapatkan beasiswa masuk ke universitas di luar negeri, orang tuanya memang mampu membiayai nya tapi tetap saja dia hanya ingin membuktikan bahwa dia mampu mewujudkan mimpinya seorang diri.

"Kesel, kirain mau di bujuk ternyata engga nyebelin banget jadi orang, peka ke sedikit dasar nyebelin" Ucap Karina yang kembali membalikkan badannya dan mengikuti langkah Arbian dengan kesal.

"Ihh Abi tunggu,, ini Karin marah loh" Oceh Karina dengan lantang sedangkan Arbian yang tidak perduli berjalan begitu saja tanpa mau mendengar ocehan Karina.

1
Saryanti Yahya
ceritanya asyik, lanjut thor
Raliza17
semangat terus kak nulis cerita nya
tetehmanis00: terimakasih 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!