100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.
Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.
"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?
**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊
Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #27
Saat ini Lin Yao sudah memasuki hutan yang ada di kaki gunung yang dia datangi. Dia duduk di bawah pohon yang cukup tinggi dan lebat untuk beristirahat.
"Aku sudah memasuki hutan ini, semoga saja aku bisa menemukan banyak tanaman obat yang bagus disini." Ucap Lin Yao yang sedang beristirahat.
Lin Yao meneguk dan memakan makanan yang di beli sebelum dia berangkat ke pegunungan itu.
"Udara disini cukup sejuk, dan...."
Lin Yao berhenti berbicara saat kedua matanya menangkap sebuah tumbuhan yang berada tidak jauh dari tempatnya beristirahat.
Dengan cepat Lin Yao mendekati tumbuhan itu. Dan kedua mata Lin Yao berbinar, saat mengetahui tumbuhan yang dia lihat adalah salah satu tumbuhan obat.
"Ternyata benar, aku bisa menemukan tumbuhan obat di dalam hutan ini. Ini adalah Bai Qian, tanaman yang mirip seperti semak akar pohon. Jika orang yang tidak mengerti, pasti akan mengira jika ini hanyalah akar pohon yang telah kering." Ucap Lin Yao.
Dengan bahagia Lin Yao mengumpulkan tanaman itu, dan memasukannya ke dalam tas yang dia bawa dari paviliun.
"Baiklah, setelah menemukan Bai Qian ini, aku menjadi lebih bersemangat untuk mencari tumbuhan obat yang lainnya." Ucap Lin Yao lagi.
Lin Yao berdiri dan berjalan menyusuri hutan sambil mencari tumbuhan obat yang ada di dalam hutan itu.
...Bai Qian...
...----------------...
"Apa? Kau berkata jika nona muda pertama Liu pergi ke pegunungan sendirian?" Ucap pangeran Rong dengan keras.
"Be.... Benar yang mulia, hamba tahu hal ini setelah hamba mendengar pelayan nona muda pertama Liu memberitahu nyonya Liu pagi ini." Ucap Xiao Bo
Tanpa pangeran Rong sadari kedua tangannya mengepal dengan kuat, saat mendengar Lin Yao berada di pegunungan tepatnya di dalam hutan sendirian.
"Kita pergi ke sana." Ucap pangeran Rong.
"Baik yang mulia."
Pangeran Rong dan Xiao Bo keluar dari istana menuju ke pegunungan dimana Lin Yao berada, menggunakan kuda mereka.
"Wanita ini, kenapa dia sangat berani pergi ke pegunungan itu sendirian. Apakah dia tidak tahu jika di dalam hutan itu sangat berbahaya?"
Xiao Bo yang mengikuti pangeran Rong di belakang merasa yakin, jika saat ini pangeran Rong sangat tertarik, bahkan telah memiliki rasa suka terhadap putri pertama dari perdana menteri Liu. Sebab dia tidak pernah melihat pangeran Rong begitu peduli terhadap seseorang, terlebih itu adalah seorang wanita.
Kuda yang di naiki oleh pangeran Rong dan Xiao Bo berlari sangat kencang, menyusuri jalan yang pagi tadi di lewati oleh Lin Yao.
Xiao Bo terus mencoba mengimbangi kecepatan kuda yang pangeran Rong naiki saat ini. Karena pangeran Rong menaiki kudanya begitu cepat.
"Yang mulia begitu cepat menaiki kudanya, dia benar-benar merasa khawatir pada nona muda pertama dari keluarga Liu itu."
Tiba di dalam hutan, pangeran Rong melihat kesana kemari mencari dimana keberadaan Lin Yao.
Sraaaaaaak
Sesuatu berbunyi dengan begitu keras tidak jauh dari pangeran Rong dan Xiao Bo berdiri.
Mereka lalu bergegas menuju sumber suara itu, dan dengan terkejut mereka melihat Lin Yao tengah berhadapan dengan seekor harimau.
Lin Yao terlihat terengah-engah menghadapi harimau yang sepertinya tengah lapar itu. Dan di tangan Lin Yao hanya ada sebuah pisau kecil.
"Wanita itu tidak merasa takut sama sekali, meskipun saat ini dia sedang berhadapan dengan harimau yang lapar." Gumam pangeran Rong.
Tubuh Lin Yao juga terlihat lelah, karena dia sudah menghadapi harimau itu lebih dari 20 menit. Dan tenaganya telah terkuras.
"Harimau ini cukup cepat, dan tubuhku ini sangat lemah." Gumam Lin Yao yang menatap harimau penuh dengan waspada.
Harimau bertubuh besar itu terlihat akan berlari ke arah Lin Yao, dia mengaum dengan kuat.
Kedua mata Lin Yao terbuka lebar "Gawat, dia akan berlari kemari!"
Lin Yao yang sudah kehilangan banyak tenaga, hanya bisa mematung di tempatnya saat harimau itu berlari ke arahnya dan siap menerkam.
Sreeeeeeet
Lin Yao menutup kepala dengan lengannya, namun dia tidak merasakan apapun pada tubuhnya.
Saat Lin Yao membuka mata dan menurunkan tangannya, dia melihat seorang laki-laki bertopeng berdiri di depannya, menghadang cakaran harimau itu.
"Yang mulia!" Seru Xiao Bo yang melihat lengan pangeran Rong mengeluarkan banyak darah akibar cakaran harimau yang kuat itu.
Syuuuuuut
Jleeb!
Sebuah pisau kecil dari balik pakaian, pangeran Rong lempar ke arah harimau saat tahu harimau itu akan kembali menyerang. Dan seketika harimau itu mati.
"Tu.... Tuan anda tidak apa-apa?" Ucap Lin Yao yang melihat pangeran Rong terluka karena menolongnya.
"Aku tidak apa-apa."
Lin Yao melihat luka dari pakaian pangeran Rong yang robek akibat cakaran harimau tadi.
"Mohon bertahanlah, saya akan mengobati luka anda." Ucap Lin Yao dengan khawatir.
Segera Lin Yao mengambil salah satu tumbuhan obat yang dia dapatkan, lalu menumbuknya di atas bebatuan yanh ada du sekitarnya.
Melihat Lin Yao yang begitu khawatir pada luka yang menurut pangeran Rong sangat kecil, membuat pangeran Rong merasa bahagia.
Setelah menghaluskan beberapa tumbuhan obat, Lin Yao kembali dan duduk tidak jauh dari pangeran Rong.
"Ma.... Maaf tuan, bisakah anda... Mem... Membuka pakaian anda?" Ucap Lin Yao dengan terbata-bata.
Xiao Bo akan berkata, namum tatapan mata pangeran Rong yang tajam membuatnya tidak melakukannya.
Dengan menurut pangeran Rong membuka pakaiannya, dan sekarang luka pada lengannya terlihat dengan jelas.
Dengan pelan Lin Yao menempelkan tumbuhan obat yang sudah di haluskan pada luka pangeran Rong, lalu dengan merobek pakaian bagian bawahnya sendiri, Lin Yao membalut luka itu.
"Sa... Saya sudah selesai mengobati luka anda, tuan." Ucap Lin Yao setelah selesai membalut luka pangeran Rong.
"Iya."
"Terima kasih atas bantuan tuan, ini adalah kedua kalinya tuan menolong saya." Ucap Lin Yao seraya membungkukkan badannya.
"Untuk apa kau datang ke hutan yang berbahaya ini? Kau membuatku khawatir."
Lin Yao terdiam, dia merasa seperti sedang di tatap oleh seorang suami yang tengah menemukannya sedang bersama dengan laki-laki lain.
Xiao Bo yang melihat itu menggelengkan kepalanya, dia merasa perkataan pangeran Rong terlalu berterus terang, karena tanpa basa basi terlebih dahulu kepada Lin Yao.
"Maaf tuan, saya datang ke hutan ini karena saya memiliki tujuan. Anda mungkin telah menolong saya, tetapi bukankah tidak seharusnya tuan berkata pada saya dengan nada, seolah anda telah mengenal saya sangat dekat." Ucap Lin Yao pada pangeran Rong.
Pangeran Rong segera tersadar dengan apa yang telah dia katakan pada Lin Yao tadi, itu karena dia benar-benar merasa khawatir padanya.
"Bu... Bukan begitu. Intinya nona, jika anda ingin masuk ke dalam hutan yang berbahaya seperti ini. Lebih baik nona pergi dengan orang lain yang bisa melindungi nona." Ucap pangeran Rong dengan sedikit bingung karena harus berkata apa.
Lin Yao mengerutkan kening mendengar semua perkataan dari pangeran Rong.
w gak dapat motivasi hidup apapun dr cerita ini.
sekian. terima kasih
MC kaga sempurna Dimata w.
rumah bordil = rumah tempat pelacuran
rumah bordir = tempat untuk bordir ( semacam sulam ) untuk kain sebagai hiasan ataupun sebagai badge atribut
yee akan laucing pangeran kecil😊😘