Sequel Uncle Bram
Wanita cantik yang bernama Zalila Aksen Hendrayan hidup bak seorang putri. Dia hidup bahagia bersama keluarga angkat yang kaya raya.
Hidupnya amat sempurna. Namun, karena kesalah pahaman antara dirinya dan om angkatnya membuat Lila harus menelan pil pahit.
Om angkatnya tega memperkosanya dan berniat membunuhnya.
Semua mimpi Lila sirna, dia pergi dengan sejuta luka. Tak ada lagi kehidupan bak seorang putri yang ada hanya Lila yang hidup berjuang untuk putranya.
Dan Om angkatnya akhirnya tau apa yang di rahasiakan Lila selama ini. Dia menyesal telah melukai Lila. Namun, penyesalan itu sia-sia, karena Lila sudah pergi jauh dan entah ada dimana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Bram terus memegang tangan Keinya. Dia mendunduk merasakan nyeri karna mengetahui apa yang terjadi dengan putrinya. Dia benar-benar merasa gagal menjadi seorang ayah.
"Ya Allah, ampuni aku, ampuni aku karna aku tak bisa menjaga putriku. Lindungi dia dimanapun dia berada. Berikan kami kemudahan untuk menemukannya," lirih Bram sambil meneteskan air mata.
Dia tak pernah serapuh ini sebelumnya. Tapi sekarang, dia harus kehilangan putrinya karna kesalahan adik iparnya sendiri.
"Lila ... Lila ...!" Panggil Keinya saat putrinya tak ada dimana pun. Kemudian dia berlari kearah kolam renang, dan ternyata Lila sedang duduk dikolam renang dengan kaki yang menjuntai kebawah. Keinya tersenyum saat melihat putrinya terlihat bahagia saat sedang memainkan air.
"Lila, ayo masuk, nak. Disini dingin. "
Lila berbalik melihat Keinya, dan tersenyum.
Saat Keinya melihat senyum Lila, Keinya langsung meneteskan air mata.
Dan perlahan bayangan Lila memudar dan hilang.
"Lila ... Lila ...!" Teriak Kenya saat Lila menghilang, lalu dia berlari kesana kemari untuk mencari Lila. Keinya kembali menangis saat Lila tak ada dimana pun. Dan tak lama terdengar suara Lila, suara itu terdengar sangat pilu ditelinga Keinya.
"Mamih, aku takut."
"Mamih, disini dingin"
"Mamih, aku ingin pulang."
"Lilaaaa!" teriak Keinya saat bangun dari pingsannya.
"Sayang!" panggil Bram saat Keinya berteriak.
Keinya langsung bangkit dan memeluk Bram. Dia terus terisak dipelukan suaminya. "Papih, kumohon cari Lila, temukan dimana pun, dia sedang kedinginan diluar sana. Dia bahkan meninggalkan dompetnya." Keinya terus terisak dipelukan Bram, bahkan isakan itu semakin kencang.
Bram terus mengelus punggung istrinya memberikan ketenangan. "Tenanglah, kita pasti menemukan, Lila," ucap Bram.
Keinya yang merasa tak puas dengan jawaban suaminya, langsung melepaskan pelukannya dan menatap suaminya. "Kenapa, kau begitu tenang, apa kau tidak khawatir dengan keadaan putri kita?" tanya Keinya dengan berderai ait mata.
Bram tak sanggup lagi menahan air matanya, padahal sekeras tenaga dia berusaha agar tak menangis didepan istrinya. Bram mengusap air mata Keinya. "Sayang, mana mungkin aku tak perduli. Aku akan menyurih orang-orang terbaiku untuk mencari Lila." Bram kembali memeluk Keinya karna dia tak ingin istrinya melihatnya menangis.
Raffael.
Saat Aysel meninggalkan kamar, Raffael berjalan dengan lesu kekamarnya. Saat dia melangkahkan kakinya. Dia mengingat-ngingat perkataannya pada Lila. Dia merasa amat menyesal, bahkan dengan tega dia mengancam wanita yang dicintainya dan kini tengah mengandung darah dagingnya.
Raffael duduk dilantai, menyenderkan punggungnya disisi ranjang, kemudia dia mengambil foto yang selama ini dia sembunyikan, foto itu adalah foto Lila yang Raffael ambil secara diam-diam dan dia menaruhnya dibingkai.
"Maafkan aku Lila, maafkan aku," ucap Raffael sambil memandang foto Lila.
Raffael bangkit dan membaringkan dirinya diranjang sambil memeluk foto Lila.
"Raffael, stop!"
"Raffael, kumohon hentikan!"
"Raffael, jangan bunuh aku."
"Raffael, jangan bunuh anaku."
"Lila ... !" teriak Raffael saat bangun dari tidurnya napasnya masih ngos-ngosan karna mimpi yang dialaminya barusam. Dia bangkit dari ranjangnya. Dia berjalan untuk membersihkan diri kekamar mandi. Raffael bertekad akan mencari Lila kemanapun.
hari berlalu, minggu berlalu, bulan berlalu, tahun berlalu, dan kini menginjak tahun ke 3 Lila meninggalkan keluarganya.
Sudah 3 tahun pencarian Lila dilakukan, dari luar negeri maupun luar negri. Namun sayang keberadaan Lila tak ditemukan dimanapun. Setahun setelah kepergian Lila Keinya dan Aysel sering sakit-sakitan karna selalu teringat Lila, namun Keinya sadar masih ada Tania dan Vania yang membutuhkan perhatiannya dan yang bisa dia lakukan saat merindukan putrinya adalah memeluk baju-baju Lila dan terkadag Keinya dan Bram tidur dikamar Lila untuk menyalurkan kerinduan mereka pada putri yang 3 tahun ini menghilang.
Sedangkan Raffael.
Hidupnya kacau setelah kepergian Lila. Dia bahkan sudah tak pulang kerumahnya selama 3 tahun. Aska dan Aysel selalu menyuruh satpam untuk mengusir Raffael bila Raffael datang. Dan selama 3 tahun pula Raffael berusaha mencari Lila. Dia membagi waktunya untuk bekerja dan mencari Lila.
Disebuah rumah kecil, seorang wanita sedang meringis ketika tengah mengobati tangannya yang melepuh.
Tangannya melepuh akibat pekerjaan berat yang dilakukannya. Sehari dia bisa melakukan tiga pekerjaan. Mulai dari memgupas bawang dan menyetorkannya pada pengepul. Setelah itu dia berkeliling kepada warga untuk mengambil pakaian kotor untuk dicuci dan diistrikanya. Kemudian dia akan datang ke tetangganya yang membuka catering dan dia membantu untuk mencuci piring hingga membereskan perabot dan dapur yang selesai dipakai untuk memasak.
Semua itu dia lakukan dengan ikhlas. Jika digabungkan upah yang dia terima hanya sebesar 60 ribu sampai 75 ribu. Tapi dia tak pernah mengeluh karna dia melakukannya agar dia bisa menghidupi putranya.
Dan wanita itu adalah Zalila Aksen Hendrayan. Wanita yang 3 tahun silam pergi dari keluarganya, wanita yang 3 tahun silam hidup bak seorang putri. Tapi sekarang wanita itu harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan putranya. Walaupun dia bekerja keras dan hampir tak punya waktu untuk ber'istirahat, tapi setidaknya dia bisa tenang karna ayah dari anaknya takan pernah melukai dirinya dan putranya.
Flashback saat Lila keluar dari bandara ...
maaf ya langsung ke 3 tahun berlalu, soalnya Lila udh terlalu lama menderita jadi aku percepat dan ingin membuat part dimana Lila bahagia. flashback dibahas besok. udah cape Liat Lila menderita, bener gak?
giliran si Rafael yang menderita ,😂😂
banyak yang nanya kenapa Lila ga jadi dokter lagi, dan akan dibahas di next part
tetep nyesekk