Bisu Tawanan Hartawan

Angelina kemudian bangkit dan menahan sakit pada kakinya yang terluka. dia berusaha berjalan untuk mencari jalan keluar.

"Aku harus bisa keluar dari sini, kalau lama-lama mereka pasti akan menemukanku," batin Angelina.

Di sisi lain anggota Aaron sedang mencari hingga ke hutan lindung itu. atas perintah atasannya, mereka mencari dengan diam-diam tanpa berteriak nama gadis itu. niat Aaron memang tidak ingin diketahui oleh Angelina karena gadis itu berniat melarikan diri.

Aaron juga ikut dalam pencarian di dalam hutan.

"Angelina pasti ada di dalam hutan ini, dia hanya berjalan kaki tidak mungkin bisa begitu cepat dia sampai ke jalan besar," batin Aaron.

Aaron mempercepatkan langkahnya dan mencari gadis itu, setelah berjalan selama beberapa menit Aaron menghentikan langkahnya karena melihat terdapat bercak darah di ranting dan daun kering di dekat pohon tinggi itu.

"Apakah ini darah milik Angelina? kalau iya, berarti dia terluka," batin Aaron.

Aaron berjalan mengikuti jejak bercak darah yang ada di atas tanah. kaki Angelina yang telah terluka darahnya mengenai ranting atau daun-daunan yang dia pijak tadi. Aaron terus melangkah sesuai arah jejak darah yang tinggalkan oleh gadis itu.

Sementara Angelina yang kesakitan ia lagi-lagi berhenti berjalan dan terduduk bersandar di dekat pohon tinggi itu.

Kondisi gadis itu sangat kelelahan dan juga menahan sakit selama melarikan diri. kini ia sangat lemas dan tidak sanggup lagi untuk berdiri.

"Aku tidak bisa lagi berdiri, kakiku sakit sekali karena tidak memakai alas kaki. kenapa aku bisa begitu ceroboh dan tidak ingat. jalan sini juga tidak ada ujungnya. hutan ini tidak ada jalan keluar. mungkin sudah nasibku harus mati di sini," batin Angelina.

Tidak lama kemudian Aaron mendapati gadis itu sedang terduduk lemas dan juga wajah polosnya yang sudah pucat.

"Angelina...," panggil Aaron yang melihat gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

Angelina yang melihat pria itu dirinya lagi-lagi ketakutan, dan berusaha untuk berdiri dan menahan sakit pada kakinya.

Pria itu kemudian melihat kedua kaki gadis itu sudah terluka dan juga berdarah.

"Jangan takut! aku tidak menyakitimu!" bujuk Aaron dengan penuh kesabaran. karena ia sangat memahami kondisi gadis itu sedang trauma.

"Bos...Bos...," panggil anggota Aaron yang menghampiri atasannya.

Angelina yang melihat sekitar empat puluhan anggota Aaron dirinya semakin takut dan memundurkan langkahnya.

"Kalian jangan mendekat!" perintah Aaron yang menghentikan langkah mereka.

"Angelina, jangan takut! tidak ada yang akan menyakitimu, percayalah padaku!" kata Aaron yang berusaha membujuk gadis itu.

Angelina mengeluarkan air mata dan mengeleng-geleng kepalanya.

"Aku tahu maksudmu, kau tidak ingin kembali ke keluarga Hamilton, kan?" tanya Aaron.

"Aku tidak akan mengantarmu ke sana lagi, percayalah! saat itu aku tidak tahu kehidupanmu. dan setelah aku mengetahui semuanya aku langsung pergi menjemputmu semalam. mulai hari ini kau akan tinggal bersamaku," kata Aaron.

"Untuk apa aku tinggal bersama dia? aku tidak tahu dia siapa, dia adalah pria yang menakutkan. apakah dia masih ingin membalas dendam padaku?" batin Angelina.

Aaron memberikan handphonenya kepada gadis itu dan berkata," aku tahu kamu ingin berkata sesuatu, gunakan handphoneku dan ketiklah apa yang ingin kamu katakan!"

Angelina gemetar dan cemas karena melihat Aaron dan juga anggotanya yang ada di sana, lalu ia menerima handphone itu dan mulai mengetik sesuatu.

Setelah selesai mengetik ia memberikan handphone itu kepada Aaron.

"Aku tahu kamu ingin membalas dendam karena kematian adikmu, tapi aku tidak tahu sama sekali mengenai adikmu. tapi kalau kamu masih ingin membalas dendam bunuh saja aku sekarang juga, jangan menyiksaku lagi!"

"Angelina, aku tidak bermaksud ingin membalasmu, semua dendam itu akan ku balas pada pria yang menghancurkan hidupnya. aku tahu kamu juga adalah korban dan bukan salahmu. ikut aku pulang dan biarkan aku yang merawatmu. jangan takut denganku! aku akan menikahimu. dan mulai saat ini yang akan melindungimu adalah aku!"

Aaron maju dan menghampiri gadis itu dengan perlahan dan sabar. kondisi gadis itu sedang trauma tentu saja akan sangat mudah takut pada sesuatu.

...****************...

Terima kasih atas doa teman-teman, maaf karena tidak sempat balas satu-persatu🙏🙏🙏