terlahir sebagai nona muda yang kaya raya tak menjamin kehidupan percintaan nya sempurna. quinsha menjadi anak yatim piatu diusia 15 tahun. sebagai penerus kerajaan bisnis adipati,dia terpaksa menyembunyikan jati diri nya agar mendapat teman dan pasangan hidup yang tulus. apalah jadi nya jika kepolosan nya dalam percintaan malah membuat dia di manfaatkan dan di khianati oleh tunangan yang di cintai nya ? well, pintar di otak tapi oon di cinta ...
"kau hanya sekedar wanita jelek yang hanya ku manfaatkan" ~ bagas
"wanita murahan, bagas hanya milikku !" ~ sara
"kenapa semua berakhir seperti ini? ayah bunda, rasanya sakit !!" ~quinsha
"kami sebenarnya mengetahui kebenarannya dari awal, tapi melihatmu bahagia kami menunda untuk memberi tahukanmu" ~nakula-sadewa
"gadis ini misterius sekali, aku yakin dibalik wajah kumal itu menyimpan rahasia besar" ~narendra
hai, ini karya pertama ku, maaf jika masih ada typo. insya allah akan di revisi secara bertahap. selamat membaca😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Narendra dan kevin telah sampai di lobi adipati group. Di Sana mereka di sambut oleh resepsionis, nimas dan tiara. Kedua nya sudah mengenal narendra dan kevin karena seringnya mereka datang untuk urusan kantor atau hanya sekedar mengunjungi sang nona muda.
" selamat siang tan muda aldebaran, asisten kevin. Ada yang bisa kami bantu " sambut nimas ramah.
" apa quin ada di ruangannya ?" tanya narendra to de poin ra enek basa basi ne babar blass. Ck ck ck 'ncen selak kangen tenan koyo e.
( to the point, ngga ada basa basi nya sama sekali, sepertinya sedang kangen banget).
" maaf tuan muda, nona muda sedang tidak di ruangan, karena beliau sedang tidak masuk keja " jelas nimas. Narendra dan terkejut. Ada apa dengan bocah kecil nya.
" lalu, apa tuan nakula dan sadewa sedang di tempat ?" tanya narendra lagi, kevin hanya terdiam melihat sang bos tampak kelabakan karena mengetahui bocah kecil nya tidak masuk kerja.
" tuan sadewa sedang menemui klien di luar tuan, sedang tuan nakula ada di ruangannya, " jawab tiara. Narendra mengangguk paham.
" apa saya bisa bertemu dengan beliau ?" tanya narendra lagi.
" sebentar tuan, kami akan menghubungi sekertaris nya," jawab nimas. Nampak tiara segera menghubungi sekertaris nakula. Narendra dan Kevin di persilahkan untuk menunggu di sofa yang tersedia.
Kedatangan Narendra dan kevin bertepatan dengan jam makan siang. Nampak para staff keluar berhamburan entah pergi ke kantin atau ke luar untuk menikmati makan siang mereka.
Terlihat sara tengah berjalan untuk sekedar makan siang di kafe dekat kantor. Mata nya menangkap siluet narendra, ia tertegun.
' gila, sexy banget tuh cowok, siapa dia ? Dilihat - lihat kayak pernah liat deh ' batin sara. Ia tampak berpikir sejenak untuk mengingat -ingat siapa gerangan sang pria tersebut.
' OMG, dia tuan muda aldebaran, dari A.D Group, gue akan coba deketin dia, siapa tahu dia kan jatuh ke pelukanku, ' batin sara girang saat mengetahui siapa pria itu. Di pikiran nya bagas seakan terhempas melihat pria kaya lain yang lebih tampan dari bagas. Poor bagas, semoga kamu tidak lihat kelakuan tunangan yang kamu bangga - bangga kan. buang berlian demi batu kali !.
sara berlenggak lenggok menuju tempak narendra dan kevin duduk menunggu. Bukan narendra tak tahu jika ia sedang di perhatikan oleh manusia berjuluk wanita. Saking seringnya ia di gilai oleh para fans - fans alias penggemarnya, ia seolah memiliki radar tersendiri. Radar jika ancaman bahaya lebih tepatnya. Namun kalian harus ingat, manusia se beku es kutub selatan itu tak kan terpengaruh sekalian sang wanita goyang itik di depan mata nya. Bagi nya, hanya sang ibu,quin,mertua, dan anak nya kelak yang akan mengalihkan dunia nya. Ck, ngomongin soal anak, dia jadi semakin rindu dengan calon bunda untuk anak nya kelak.
Sara berada tepat di depan kevin dan narendra yang tengah duduk sembari menunggu konfirmasi dari sekertaris nakula. Ia menyelipkan sehelai rambutnya ke telinga dengan gerakan slow mo seolah - olah akan berimbas anggun. Kevin menegernyit heran melihat tingkah polah sang wanita. Sedangkan narendra nampak pura - pura memencet - mencet ponsel nya entah tengah mngerjakan apa .
" selamat siang tuan aldebaran, senang bisa bertemu anda disini " sapa sara dengan nada yang dibuat sehalus mungkin bak pantat bayi.
Sekali lagi kevin mengangkat kedua alisnya, malah hampir menukik sempurna kini bentukan alisnya. Tanda ia tengah berpikir keras,sekeras karang di lautan lepas ! Siapa sosok makhluk di depan nya, kenapa dengan tidak tahu malu nya menyapa bosnya. Seingatnya, bos nya sama sekali tak mempunyai kenalan atau pun relasi sejenis buah kesemek ini. Oh ayolah, Kevin dapat melihat lapisan demi lapisan bedak yang sengaja tiap jam di poles bak semir sepatu.glowing ora, berkerak iya !.
Narendra hanya melirik sekilas pada sang penyapa, mengakibatkan rona merah menjalar pada sang wanita. Wes, nglirik sitik tok, bar kui balik ke stelan awal lagi, DATAR nan DINGIN. Narendra bukan tak tahu wanita ini siapa, yang pembuli dari quin,bocah kecilnya. dia sudah menyelidiki siapa -siapa saja yang telah menorehkan luka kepada sang gadis.
( melirik sedikit dong, abis itu balik ke stelan awal )
Sara malu, teramat malu karena sang tuan muda tak mau membalas sapaan nya. Jangankan membalas,sang tuan muda hanya melirik nya tak lebih dari 1 detik. Namun dasarnya urat malu nya telah hilang tertelan dengan ke pedean yang mendarah daging,ia tak segera pergi dari sana. Malah semakin senyum senyum bak kuda betina ! Masih menaruh peruntungan agar di sapa sang tuan muda.
" maaf, tapi anda siapa ? Bisakah anda menyingkir? Tuan muda saya merasa tidak nyaman " akhirnya setelah puas mengamati siapa gerangan sang wanita, kevin mengeluarkan suara mewakilkan curahan hati sang bos yang sudah keliatan muak dengan polah tingkah sang wanita. Sara mengalihkan pandangannya kepada sang pria muda lainnya selain tuan muda Aldebaran.
' cis, hanya babu saja sok - sok an' batin sara dengan tatapan sengit.
" anda yang siapa ! Hanya j*ngos dari tuan muda aldebaran saja berani - berani nya menyela pembicaraan ku dengan tuan muda " sengak sara kepada kevin. kevin kembali mengernyit, bukan nya sakit hati dengan omongan sara, dia malah kaget. Pembicaraan yang mana ? Sedangkan sedari tadi ia tidak mendengar satu patah kata yang dikeluarkan oleh sang bos. Sudah oleng sepertinya wanita ini. Batin Kevin. Sedangkan narendra nampak mengepalkan tangannya. Dirinya marah mendengar
" seperti nya anda kurang asupan nutrisi nona, sudah sangat jelas disini jika tuan saya tidak menanggapi sapaan anda, bagaimana bisa di sebut pembicaraan " sarkas kevin lantang. Ucapannya yang keras mengundang perhatian para karyawan yang berlalu lalang di lobi karena memang jam makan telah tiba. Sara teramat malu. Tapi sebelum ia sempat menjawab lagi, Narendra berdiri dan berjalan ke arah nya. Dia tersenyum manis sekali, bak gula buatan.
" tua....n..." ucapan nya tertelan begitu aja saat narendra malah melewati nya, narendra memang berdiri dan berjalan menuju sar yang nota bene tepat di depan meja resepsionis. Narendra berdiri karena nampak Tiara telah selesai berbicara dengan sang sekertaris nakula dan yang pasti dia sudah mendapat jawaban untuk bisa atau tidak nya bertemu dengan sang kakak sepupu dari bocah kecilnya.
" pfffftt.. Ha ha ha, rasakan. Setan kecil seperti mua jangan berlagak sok kenal dengan rendra. Sebelum kau merayu nya, hadapi dulu aku " telak kevin di telinga sara. Sara merasa gemetaran dengan kata -kata dingin dari kevin. Sara meluruh lemas . Perasaan nya tak karuan. kesal, takut, marah, dan malu berpadu menjadi satu saat ini. Dia pun berlari keluar untuk meneruskan niatnya yang ingin makan dengan pandangan mencemooh dari beberapa karyawan di sana.
" bagaimana ? Bisa saya bertemu dengan tuan nakula ?" tanya narendra tak sabar.
" baik tuan, kata tuan nakula....
...****************...
