NovelToon NovelToon
DUDA GALAK JATUH CINTA

DUDA GALAK JATUH CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mala Cyphierily BHae

JANGAN DI BOM LIKE PLISSS 😘🥰

Dhev si duda dingin dan tidak berperasaan akhirnya bisa jatuh cinta lagi dan kali ini Dhev mencintai gadis yang usianya jauh lebih muda.

Dhev, Nala dan Kenzo. Di dalam kisah mereka terdapat kesedihan masa lalu dan harapan untuk hidup bahagia.

Mampir? Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan gift/votenya, ya. Terimakasih 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

Pagi ini di meja makan hanya ada Dhev, Nala dan Kenzo.

Selesai sarapan, Dhev menyuruh Kenzo untuk menunggu di mobil, sepertinya ada yang perlu Dhev bicarakan.

"Saya memecat kamu! Mulai hari ini tidak usah lagi bekerja di sini!" kata Dhev yang kemudian bangun dari duduk dan melangkahkan kaki meninggalkan meja makan.

Nala yang masih duduk itu tidak mengerti di mana salahnya dan mengira kalau Dhev masih marah padanya karena soal sepeda Ana.

Nala pun bertanya membuat Dhev menghentikan langkah kakinya.

"Karena sepeda? Aku janji tidak akan menyentuh barang tanpa bertanya lebih dulu."

"Tidak perlu lakukan itu!"

"Aku akan berhenti bekerja setelah Ibu pulang."

"Saya yang mengambil keputusan di rumah ini!" ucap Dhev tanpa melihat kebelakang.

"Siapa yang akan menjaga Kenzo, sementara neneknya sedang pergi?"

"Saya bisa mencari 10 orang seperti mu!" Setelah mengatakan itu, Dhev benar-benar pergi dari hadapan Nala.

"Cuma karena sepeda aja ngambeknya gitu! Nyebelin! Kaku! Kaya kanebo kering!" gerutu Nala dan ternyata didengar oleh Dhev.

Dhev menghentikan langkahnya dan melihat kebelakang, seketika Nala yang takut Dhev akan meledak itu membalikkan badan, menggigit jari telunjuknya.

"Duh, jangan-jangan dia denger lagi!" gumam Nala.

Padahal Dhev sudah pergi dari tempatnya berdiri, Dhev sudah terbiasa mendengar kata yang serupa dari semua orang yang pernah dimarahinya.

Karena kenyataan, Dhev hanya mendengar saja tanpa memperdulikan.

Dan sebenarnya, Dhev hanya ingin menghindari gosip yang mengatakan kalau dirinya adalah sugar daddy.

****

"Kamu nggak kerja, Rin?" tanya Adelia seraya melipat pakaian yang berada di keranjang.

"Ririn dipecat!"

"Kenapa? Emang kamu nggak bisa kerja?"

"Bisa, tapi Ririn yang cari gara-gara!"

"Gara-gara kok di cari!"

Ririn yang sedang menyantap nasi uduknya itu pun teringat dengan Dhev yang semalam menyeretnya, membawanya ke ruang manajer, Dhev meminta pada pihak restoran untuk memecat Ririn.

"Nggak nyangka, galak banget sih tu orang!" batin Ririn.

Ya, begitulah Dhev. Lebih banyak bekerja dari pada berbicara, tetapi sekalinya bicara sakitnya bisa menembus tulang sum-sum.

"Mau cari kerja di mana lagi ini? Sedangkan kontrakan dan makan harus tercukupi!" batin Ririn.

Setelah menjual rumah dan menebus papahnya, Ririn harus bekerja keras untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan papahnya sekarang menjadi juru parkir di sebuah minimarket.

Tetapi, dengan sisa menjual rumah itu juga Ririn bisa tetap melanjutkan kuliahnya.

****

Sebelum turun dari mobil, Nala mengajak Kenzo berbicara lebih dulu.

"Ken, tetap rajin belajar. Sayang sama keluarga terutama orang tua, Tante minta maaf ya kalau sering ngomel."

"Tante kenapa?" tanya Kenzo seraya mencari jawaban di mata Nala.

"Tante nggak kenapa-kenapa, Tante sayang sama Ken." Nala mencium kening Kenzo membuat pria kecil itu merasa sedikit heran.

Kenzo mengangguk dan membuat jadwal untuk esok hari sabtu dan minggu.

Nala hanya diam, tidak menjawab karena takut tidak akan bisa menepati janjinya.

Setelah itu, Nala tersenyum pada Kenzo yang melambaikan tangannya.

"Mang, Nala minta maaf, ya. Mungkin selama ini Nala banyak salah," kata Nala pada Mang Dadang.

"Memangnya mau kemana? Kok bilang begitu?" tanya Dadang seraya melajukan mobil.

"Nala mau keluar, Mang."

"Kenapa atuh? Memangnya ada masalah?" tanya Dadang seraya menatap Nala dari kaca spion.

"Nggak ada." Nala menggelengkan kepala.

"Ini pasti ada apa-apa!" batin Dadang yang kembali fokus menyetir.

Sesampainya di rumah, Nala mengemasi barang-barangnya.

Barang-barang pemberian Amira dan Nala meninggalkan sepucuk surat di meja nakas.

Nala juga pamit pada semua pekerja Amira.

"Neng, nanti Nyonya nyariin, lebih baik nanti bicarakan saja dulu sama Nyonya," kata Rasiah, bibi kepercayaan Amira.

"Nggak bisa, Bi. Nala harus pergi hari ini juga, Nala pamit, ya, Bi." lirih Nala.

Kemudian Nala membuka tasnya, menunjukkan kalau Nala tidak membawa barang lain selain barangnya.

"Bibi percaya sama Neng Nala," kata Bibi seraya menutup tas gendong Nala.

"Bibi percaya tapi Ayahnya Ken enggak," lirih Nala. Kemudian Nala memeluk Bi Rasiah lalu menyalami satu persatu asisten rumah tangga yang lain.

Nala ingin kembali ke kontraknya tetapi bingung harus membayar dengan apa.

****

Di rumah Arnold, ibunya yang tak melihat keberadaan anaknya itu mengetuk pintu kamar putranya.

Tak mendapat jawaban membuat wanita tua yang duduk di kursi roda itu membuka pintu, masuk dan melihat seisi kamar putranya.

Ia menggelengkan kepala, melihat beberapa foto menempel di dinding. Foto keluarga Amira.

"Sudah ibu katakan untuk tidak menyimpan dendam, Nak!" lirihnya, setelah itu keluar dari kamar Arnold.

Ia meminta pada asisten rumah tangganya untuk diantar ke kantor Dhev karena ada hal penting yang harus dibicarakan.

****

"Tuan, ada yang mencari, dia wanita tua, berada di kursi roda," kata asisten Dhev.

Dhev menghentikan pekerjaannya, menatap asistennya yang berdiri didepannya.

"Siapa?"

"Tidak mau memberitahu, Tuan."

"Suruh masuk!"

Doni pun undur diri dan mempersilahkan ibu Arnold untuk masuk.

Dhev merasa malas setelah melihat siapa yang datang.

"Ada perlu apa?" tanya Dhev seraya membolak-balikan berkas.

"Dhev, berdamailah dengan Arnold, meminta maaflah untuk semua salah kamu dan keluarga kamu!"

"Setelah suamimu korupsi, anakmu memperkosa calon istriku? Masihkah aku yang harus meminta maaf?" tanya Dhev seraya menatap tajam ibu Arnold.

"Dhev, suami ku difitnah," lirih ibu Arnold seraya menatap, ia memelas pada Dhev.

"Itu urusan dengan almarhum papah ku. Maaf, aku sibuk."

Dhev berdiri lalu keluar dari ruangannya dengan membawa berkas penting.

"Dhev, saya mohon! Sebelum Arnold berbuat lebih jauh lagi!" seru ibu Arnold dan Dhev mengabaikannya.

"Akan berurusan dengan ku kalau anakmu berulah lagi!" batin Dhev.

****

"Dimana Tante Nala?" tanya Kenzo seraya masuk ke mobil.

"Aduh, jawab apa ini teh?" tanya Dadang dalam hati.

"Maaf, Den. Nanti tanyakan saja sama ayah," jawab Dadang.

"Ngomong saya ayah itu malesin, Mang!" kata Kenzo seraya melepaskan tas yang ada di punggungnya.

Dadang memilih untuk diam.

Sesampainya di rumah, Kenzo berteriak memanggil Nala yang tak menjemputnya.

"Tante!"

Teriakan Kenzo membuat semua orang yang ada di rumah itu menjadi bingung.

Bingung akan menjawab apa pada Tuan Mudanya.

Sementara Kenzo terus memanggil Nala, Kenzo juga mencari gadis itu ke kamarnya dan terlihat kosong.

Kenzo merasa kesal karena semua orang diam. Kenzo yang kesal itu memilih untuk diam dan tidak keluar dari kamarnya.

"Tante kemana, sih!"

"Kenapa harus tanya ayah? Apa tante ikut sama ayah?"

Pertanyaan demi pertanyaan di kepala Kenzo akhirnya mendapatkan jawaban saat dirinya kembali mengecek kamar Nala.

Kenzo menemukan sepucuk surat yang Nala tinggalkan.

"Ken, maafin tante, ya. Tante harus pergi, tante sayang sama Ken, titip salam sama Omah, jadi anak baik, semua sayang sama Ken!" isi surat dari Nala.

Kenzo menangis setelah mengetahui kalau Nala pergi dari rumahnya. Kenzo meminta pada Bi Rasiah untuk menghubungi Amira.

Amira yang sedang berada di hotel untuk pernikahan keponakannya itu menerima panggilan tersebut, terdengar suara Ken yang menangis membuat Amira merasa khawatir.

Setelah mengetahui apa yang terjadi, Amira pun memijit pelipisnya.

"Ini pasti karena Dhev!" batin Amira.

"Ya sudah, kamu tenang, ya. Besok Omah pulang, kita cari sama-sama, ya!"

"Janji?"

"Iya, sayang!"

Setelah itu Ken menutup teleponnya.

Bersambung.

1
Wance Purba
itulah egonya laki laki padahal dia butuh tp maksa
Dessy Faradiana
mama durjana ini namanya 🤭😂😂
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: alhamdulillah, yg penting sah, 😂😂😂🤭🤭🤭
total 1 replies
Binyo Amore
Luar biasa
Wance Purba
emang buah jatuh ga jauh dari pohon ya nala
Asih S Yekti
alurnya terlalu lama
Siti Kusmiyati
Kecewa
Almah Dona
Buruk
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Makasih banyak bintang satunya kkak cantik gemoy🥰🥰🥰
total 1 replies
AR Althafunisa
Apa sy kelewat ya baca masa lalu, kenapa bisa dhev benci banget sama Kenzo, tolong ada yang bisa jelaskan?
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: brrti kelewat kk bacanya 😬
total 1 replies
AR Althafunisa
😭😭😭
Ellii Ajaa
jangan suruh Doni meningal dong tohor
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
syahroni LR22
kenapa Doni harus meninggal
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Takdir kk 🥺🥺🥺
total 1 replies
@ni
mantap ❤️❤️❤️❤️❤️
Herlina Manihuruk: 0000000000000000000l9oo
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Terima kasih, Kak. 🥰🥰🥰
total 2 replies
Adek Ritonga
😄😄
Tri Handayani
baca novel klau ceritanya bisa tamat gini bagus seru ya gk kaya klau ceritanya cuman stengah tau berhenti tengah jln
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Jd inget beberapa karyaku yg belum tamat 🥺
total 1 replies
Euis Parida
suka sama nala yang polos
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Terima kasih, Kak. 🥰
total 1 replies
Iqum Jogja
Lumayan
Sarini Sadjam
dah ririn jgn lama2 pura2 nikahan males sma si jimin
Sarini Sadjam
dev terlalu egois jdi bpk kan ken dah lama g ada ibu..
Sarini Sadjam
semoga mjdi temen tpi mesra..don tanya pa de dani ya
Sarini Sadjam
mika lgi nyuci otak si ken, hati2 mika lidah tdk bertulang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!