Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27: Keinginan Amber
Dexter sedang menidurkan putrinya di dalam kamar, pria itu membacakan dongeng untuk Amber yang tidur memeluk tubuh Dexter.
"Dad," panggil Amber.
"Ada apa princess," ucap Dexter melirik putrinya.
"Mommy Anastasia bilang dia ingin menemui kami besok," ucap Amber. Anastasia adalah mantan istri Dexter.
"Baiklah, seperti biasa jangan lupa untuk membawa bibi Dorothy bersama kalian," pungkas Dexter. Ia memang tidak pernah melarang kedua anaknya untuk bertemu dengan mantan istrinya itu. Bagaimanapun juga, Dexter tidak ingin memisahkan anaknya dari ibunya. Untuk masalah perceraian mereka, Dexter sudah memberikan penjelasan kepada kedua anaknya karena sebelumnya kedua anak itu selalu bertanya tentang ayah dan ibunya yang tidak tinggal bersama seperti teman-temannya. Untungnya kedua anak itu sangat pengertian. Dexter selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjadi ayah yang baik untuk kedua anaknya.
"Apa daddy tidak ingin menikah lagi?" tanya Amber menatap dalam manik Dexter yang juga menatapnya.
"Tentu saja daddy akan menikah lagi princess, daddy sedang mencari istri dan mommy yang baik untuk anak-anak daddy," Dexter mengecup kening Amber.
"Sepertinya mommy Megan cocok jadi mommy kami dan istri daddy, apa daddy mau menikahinya?. Amber suka mommy Megan. Mau ya... mau ya dad..." ucap Amber ingin menjodohkan Dexter dengan Megan.
Dexter yang mendengar nama Megan spontan teringan dengan Megan sekretarisnya.
"Siapa Megan princess.. kenapa kamu memanggilnya mommy," tanya Dexter penasaran bagaimana bisa anaknya memanggil orang dengan mommy sembarangan.
"Mommy Megan itu aunty Aron teman satu kelas Amber. Dia baik dad, cantik dan pintar memasak. Kemarin kami juga datang ke rumah mommy," ucap Amber senang.
"Apa sejauh itu hubungan anak-anak ku dengan wanita bernama Megan itu," batin Dexter melihat wajah ceria putrinya.
"Daddy mau kan.. " pungkas Amber. Dexter tampak kebingungan menjawab permintaan putrinya. Pasalnya ia sedang tertarik dengan seorang wanita yang kebetulan juga namanya sama dengan wanita yang Amber sebut.
"Daddy akan pikirkan sayang, lagi pula kalian masih baru bertemu dengan mommy Megan yang kamu maksud. Daddy khawatir wanita itu tidak benar-benar sayang pada kalian nantinya," pungkas Dexter yang belum bisa percaya sepenuhnya. Ia takut wanita itu hanya memanfaatkan anak-anaknya.
"Tidak dad, mommy Megan itu sangat baik," ucap Amber.
"Oke..oke Princess. . saatnya untuk tidur. Daddy tidak mau kamu terlambat bangun besok pagi," ucap Dexter menarik selimut. Malam ini dia akan tidur menemani putrinya itu.
*****
Megan sudah memindahkan barang-barangnya ke ruangan sekretaris yang berada di depan ruangan CEO. Hingga saat ini Dexter belum juga datang. Ponsel Megan bergetar, ada panggilan masuk dari Beatrix.
"Halo.. kamu dimana Meg, aku sedang di ruangan mu sekarang," tanya Beatrix.
"Aku sudah menjadi sekretaris Pak Dexter sekarang," ucap Megan.
"APA...? Bagaimana bisa?" tanya Beatrix terkejut.
"Aku akan menceritakannya nanti saat makan siang, aku tutup panggilannya dulu," pungkas Megan saat melihat Dexter baru saja lewat. Ia masuk ke ruangan Dexter sembari membawa catatannya.
"Selamat pagi Pak, saya ingin menginformasikan schedule anda hari ini tidak ada Pak," ucap Megan dengan sopan.
"Baiklah. Tolong buatkan saya kopi.." pungkas Dexter membuka laptopnya.
"Ba..baik Pak. Apa anda suka kopi yang manis, sedang atau yang pahit Pak?" tanya Megan tidak ingin membuat kesalahan hingga dua kali membuat kopi nantinya.
"Sedang saja, mungkin kalau kamu yang membuatnya akan terasa manis," ucap Dexter menatap Megan dengan senyum smirknya.
"Ya ampun Tuhan... apa-apaan ini, apa itu sejenis gombalan," batin Megan meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Ka..kalau begitu saya pergi dulu.." ucap Megan terbata, rona merah diwajahnya sudah muncul.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...