NovelToon NovelToon
DOSEN CANTIK YANG JUTEK

DOSEN CANTIK YANG JUTEK

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Tata susila / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Chicklit / Tamat
Popularitas:534.9k
Nilai: 5
Nama Author: RADISYA

Asti seorang gadis yang berusia 28 tahun, dan memiliki wajah yang baby face, banyak orang yang mengira bahwa Asti seperti gadis belia.
Asti memiliki otak yang cerdas, piawai dalam berkomunikasi dan mempunyai sifat penyayang.
Berjalannya waktu, Asti mengenal sosok pria bernama Tomi.
Asti terkenal dengan sifatnya yang cuek dan jutek.
Apakah sosok Tomi Berhasil meruntuhkan hati sang dosen cantik yang jutek?
Di balik sikap Asti yang cuek dan jutek, ia bersama-sama temannya memiliki wadah untuk saling bertukar informasi, berbanding terbalik keseruan pada saat dia bersama sama di geng bucin.
Keseruan apa yang ada di geng bucin?
mari kita bersama membaca keseruannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RADISYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Pikiran Asti Mulai Goyah Atas Kehadiran Tomi.

Ketika orang yang berpakaian rapi dan bersepatu itu menatap ke arah Asti yang duduk dengan santai di teras.

“Kamu betul-betul tidak mau ikut bersama kami, Ti?” tanya sang bibi. Kelihatan sekali ia ingin mengajak sang keponakan ikut bersamanya.

“Tidak, bibi. Aku sedang merasa lelah dan ingin bersantai di rumah!” sahut Asti.

“Ti…, kalau kamu memang betul-betul tidak ingin ikut bersama kami, tolong berikan uang ini untuk Fito ya?” serah sang Ibu sambil mengeluarkan uang dari tasnya.

“Uang untuk apa, Bu?” Tanya Asti sambil melirik uang yang dipegang oleh Ibunya itu. Jumlahnya seratus ribu rupiah.

“Uang untuk bermalam minggu. Tadi pagi ia sudah mengatakan kepada Ibu, katanya mau pergi nonton bersama temannya.”

“Untuk mentraktir temannya mana cukup sih Kak?” Bibi tertawa dan membuka dompetnya. “Biar ku tambahin!”

“Itu bagian ku, Bi!” Asti menyela.

“Bibi sudah mentraktir Bapak dan Ibu ku makan dan menonton film. Nanti aku yang akan memberi Fito uang.”

“Ya sudah kalau begitu!” Bibi memasukkan kembali dompetnya ke dalam tas. “Ayo kak kita berangkat sekarang!”

Ketiga orang itu pun melanjutkan langkah kaki nya, menuju ke halaman. Mobil telah diparkir di samping teras. Sebelum Ayah nya duduk di belakang kemudi, lelaki itu menoleh kembali kearah Asti.

“Kalau Fito nanti pulang dan kemudian mau pergi lagi seperti yang direncanakannya, tolong ingatkan supaya pulang nya jangan terlalu malam,” katanya.

“Tetapi ini kan malam minggu ,Pah!” kata Asti.

“Iya tahu, tetapi dia itu baru dua puluh tahun, Ti… Dan temannya baru saja keluar dari SMA!” Ibu nya menyela.

“Terlalu malam mengajak anak gadis orang, bisa di amuk nanti!”

“Baiklah, nanti akan ku katakan!” Asti tersenyum sambil mengangguk-nggukkan kepalanya. Fito, sepupu lelakinya dan merupakan anak dari saudara Ayah Asti yang lagi kos karena bersekolah, namun sering kali dia datang dan menginap di rumah Asti.

Nakalnya bukan main. Alasannya di rumah tidak mempunyai teman lelaki, makanya dia memilih tinggal di kosan. Sekarang, sesudah menjadi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, bandelnya memang telah hilang.

Tetapi kesukaannya pergi ngongkrong bersama teman-temannya masih tetap berlanjut.

Namun karena sekeluarga tahu kosannya, yang hanya berbeda empat rumah dari rumah Asti maka masih mudah di pantau kemana pergi dan siapa teman-temannya oleh Bibi dan Om nya ini, yaitu Ayah dan Ibu Asti, juga sang kakak sepupunya yang cantik si Asti.

Prestasi Fito juga di bidang studi selalu stabil dan tetap berada di atas rata-rata, hal itu tidak di hiraukan. Bagaimana pun juga Fito selalu pulang ke kos atau ke rumah Asti dan tidak pernah menginap di tempat lain.

“Nah, kami pergi duluan Asti!” kata sang bibi sambil menyetir, Asti melambaikan tangannya. “selamat bersantai sendiri!”

“Thanks!” Asti tersenyum lagi.

Ia tahu bibi merasa kesal kepadanya. Sebab gagal mengajaknya keluar.

Sepeninggalan Bibi, Ayah dan Ibu nya, Asti bermaksud membaca buku tentang filsafat, tulisan bekas dosennya.

Buku itu sudah di cetak ulang sampai empat kali. Tetapi baru saja buku itu dibukanya, ia teringat saran dokternya beberapa hari lalu ketika ia mengalami sakit perut.

“Anda terlalu tegang!” kata dokter langganan keluarganya itu.

“Cobalah untuk bersikap santai. Kegelisahan, ketegangan dan semacam itu kalau dibiarkan berlarut-larut bisa menimbulkan berbagai macam penyakit!”

“Apa saja, Om?”

“Yah…. bisa penyakit lambung, misalnya. Bahkan juga penyakit jantung. Belum lagi yang bersifat kejiwaan, dari yang ringan sampai kepada yang berat!” sahut dokter yang sering dikunjunginya sejak kecil itu.

“Anda sendirikan seorang psikolog.

Tentu tahu itu!”

Asti menganggukkan kepalanya dan berniat untuk tidak lagi membicarakan dirinya yang di rongrong kegelisahan dan ketegangan.

Justru karena itulah tatkala ingat kepada perkataan dokter langganan keluarganya itu, ia mengurungkan niatnya membaca buku-buku yang berat, sebagai gantinya, ia mengambil majalah hiburan dan ketika melihat ada teka-teki silangnya, ia lalu mengisinya dengan asyik.

Saat itu Asti menggunakan celana tiga perempat warna gelap yang mencetak kakinya yang indah. celana itu dipadunya dengan blus longgar berwarna cerah yang cocok dengan warna kulitnya.

Dan rambutnya yang tebal dan sehat diikatnya tinggi-tinggi membentuk ekor kuda yang membuatnya tampak menarik, santai dan menyenangkan.

Dan itulah yang tertangkap oleh pandangan mata Tomi ketika lelaki itu menapaki halaman rumah Asti.

(Tomi sudah berada di depan rumah Asti sedari tadi) . Karena merasa tidak yakin gadis itu ada di rumah pada malam minggu begini, mobilnya di parkir di luar pintu pagar.

Karena Asti tidak mendengar suara apa pun dan tetap mengisi teka-teki silang dengan kedua belah kakinya naik ke atas kursi sebagai tempat menumpu majalah yang sedang di tekuninya.

Untuk beberapa saat lamanya Tomi membiarkan sumber pemandangan indah di depan matanya itu, Asti tetap tidak menyadari kehadirannya.

Sungguh, betapa moleknya Asti sore itu bagi Tomi. Selain perjumpaan pertamanya yang juga terjadi di rumah ini, baru kali ini pulalah Tomi melihat Asti tidak memakai ‘pakaian resminya’ sebagai dosen. Gadis itu tampak begitu segar dan muda.

“Selamat petang.” Akhirnya mau tidak mau Tomi bersuara juga untuk memberitahu kehadirannya.

Asti kaget. Secara refleks, kedua belah kakinya turun dan kepalanya menoleh kearah asal suara. Dan demi melihat siapa tamunya, gadis itu berdiri.

“Oh, Anda…” katanya.

“Selamat petang. Dan silahkan duduk.” (Asti yang masih syok dengan kehadiran lelaki yang telah membuatnya jatuh cinta ini datang di hadapannya, di tambah dengan keadaan dan penampilannya yang begitu acak-acakan)

“Terimakasih.” Tomi langsung menempati salah satu kursi di teras yang luas dan menyenangkan itu.

“Maaf, saya mengganggu Bu. Ini karena beberapa hari mendatang saya sudah akan berangkat keluar kota.

Jadi saya ingin menanyakan sesuatu kepada Ibu sehubungan dengan penulisan saya.”

“Mengenai apa?”

“Ibu memberi tugas kepada saya untuk merangkum beberapa buku yang sudah Ibu tunjukkan.

Itu saya sudah mulai mengerjakannya, Bu. Nah, yang ingin saya tanyakan apakah pada Bab terakhir karya tulis tersebut saya boleh memberi semacam kesimpulan atau analisanya, Bu?”

“Boleh saja. Itu terserah bagaimana Saudara menyusunnya. Tetapi kalau boleh saya sarankan, rasanya akan lebih baik lagi kalau pada setiap Bab, Saudara memberi kesimpulan dan pada Bab terakhir bisa Saudara rangkum semua.

Dan lebih baik lagi kalau Saudara bisa membandingkan pendapat beberapa filsuf yang di bicarakan dalam buku itu.”

“Tinjauannya secara Psikologis atau bagaimana Bu?”

“Saudara memang tercatat sebagai mahasiswa psikologi. Tetapi kalau Saudara menganalisanya secara analisa filsafat, saya akan memberi bobot nilai lebih kepada karya tulis Saudara!”

“Tunggu sebentar Bu, saya akan mengambil beberapa buku dan fotocopyan yang saya pakai sebagai referensi di samping buku wajib yang Bu Asti tunjukkan kepada saya itu. Tadi saya tinggalkan di mobil!” kata Tomi sambil berdiri.

“Silahkan.”

Asti menatap punggung gagah yang sedang bergerak setengah berlari menuju ke luar itu. Alangkah gagah dan gesit nya, pikirnya.

Dan alangkah menariknya. Kalau sudah begitu, rasionya mulai terdesak oleh perasaan lembut yang muncul dari lubuk hatinya.

Sulit diceritakan secara rasional mengapa hatinya bisa berdebar-debar dan matanya terpukau oleh Tomi dan bukannya oleh Pak Eko yang kalau di bandingkan oleh Tomi masih menang dalam banyak hal.

Pikiran Asti mulai goyah demi perasaan hangat atas kehadiran Tomi itu berhasil menurunkan rasionya dari tahtanya. Dengan dada berdebar aneh ia melihat lelaki itu menumpuk buku-buku dan catatannya ke atas meja di depannya dengan penuh semangat.

1
vera tri
terlalu bertele-tele ceritanya....
Okta Rahayu
Lumayan
Karate Cat 🐈
seru
SalsaDCArmy
bagus ceritanya 🥰
Allessha Nayyaka
terhanyut oleh cerita nya
sangat keren
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
akhirnya sah jg asti ma tomi..Alhamdulillah
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
belah duren di pending nyampe selesai resepsi di hotel ya
🍁FAIZ❣️💋🄽🄸🅃🄰👻ᴸᴷ
kisah cinta author nih😊
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
alhamdulillah sah....
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
alhamdulillah... akhirnya sudah sah juga☺
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
waah tinggal menunggu selangkah lagi, sehabis ini Asti dan Tomi ijab kabul, dan akhirnya mereka sah, trus tunggu launching Asti dan Tomi junior 🤭🤭
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini 😍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
mama Laras jangan capek2 yaa, biar saat hari H tetap fit, moga aja semuanya lancar, Tomi dan Rasti segera halal dan segera memberikan cucu
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
tinggal ijab kabul.... moga lancar
Elisabeth Ratna Susanti
asyik nih 😍😍😍
jhon teyeng
enak pacaran hbs nikah mau apapun jg sdh halal. nikmat lhoh😁
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
bener banget itu eyang, mangkanya lebih baik pacarannya setelah menikah, kan enak sudah halal, karena kebanyakan orang-orang jaman sekarang, gaya pacarannya sudah gak sehat
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
hihihi sabar Ry, mangkanya abis ini Maryam segera kamu lamar terus secepatnya kamu nikahi biar bisa sama Maryam terus🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!