NovelToon NovelToon
Bidadari Surga Untuk Penjual Kebab Yang Tajir

Bidadari Surga Untuk Penjual Kebab Yang Tajir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurhikmah

Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.

Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anita lumpuh

Izam memantapkan langkah kakinya memasuki Ponpes yang di sarankan Fahri karena dulu adiknya pernah mondok di sini.

"Assalamualaikum... " ucap Izam di depan pintu kantor Ponpes Mutmainnah.

"Waalaikumsalam... " Jawaban dari dalam kantor tersebut.

Keluar seorang Ustadz yang berperawakan sedang, dengan membawa beberapa kitab dalam dekapannya.

"Ada yang bisa saya bantu, Mas? " tanya nya dengan ramah.

"Saya ingin bertemu pengurus atau pemilik Ponpes ini, Ustadz! " jawab Izam dengan sopan.

"Kita ke rumah beliau langsung, Mas! Mari saya antar! " katanya dengan mempersilahkan Izam berjalan di sampingnya.

Ustadz tersebut mengantarkan Izam ke sebuah rumah yang letaknya tidak jauh dari area kantor Ponpes dan bisa di tempuh dengan berjalan kaki selama 5 menit.

"Assalamualaikum, Pak Kyai?? " panggil Ustadz tersebut dari luar.

"Waalaikumsalam, eh ada Ustadz Hanif! Ada apa ya Ustadz? " tanya Bulek Saroh yang kebetulan keluar rumah.

"Ini Nyai, ada yang ingin bertemu Pak Kyai! " jawab Ustadz yang bernama Hanif dengan menunjuk Izam yang berdiri di samping nya.

"Oh, gitu toh! Ayo silahkan masuk, Mas! Ustadz juga! " ucap Bulek Saroh mangut-mangut sambil mempersilahkan mereka masuk.

"Maaf Nyai, saya ada jadwal mengajar sebentar lagi! Silahkan Mas, sampean masuk! " tolak Ustadz Hanif dengan sopan.

"Monggo Ustadz, monggo! " ucap Bulek Saroh mempersilahkan Ustadz Hanif pergi.

Bulek Saroh pun masuk ke dalam rumah dan mempersilahkan Izam untuk duduk menunggu sebentar karena Pak Kyai lagi di belakang. Bulek Saroh memanggil suaminya di belakang sambil membuatkan tamunya minum.

"Assalamualaikum, " ucap Pak lek Rohim ketika di hadapan Izam.

"Waalaikumsalam, Pak Kyai! " jawab Izam sambil berdiri menyalami tangan Pak lek Rohim.

"Silahkan duduk kembali, Mas! " kata Pak lek Rohim dengan ramah.

"Terimakasih Pak Kyai, panggil Izam saja, Pak Kyai! Gak usah Mas nya! " jawab Izam sambil bercanda.

"Ha... Ha.. Ha.. Ya sudah, Nak Izam saja! " jawab Pak lek Rohim dengan tertawa kecil.

Bulek Saroh datang dengan membawa nampan berisi teh dan sepiring kue bolu, dan menaruhnya di atas meja yang ada di hadapan suami dan tamunya.

Ia pun kembali kebelakang karena tidak ingin mengganggu pembicaraan mereka.

"Silahkan di minum, Nak Izam! " kata Pak lek Rohim dengan ramah.

"Terimakasih, Pak Kyai! " jawab Izam lalu mengambil tehnya dan menyeruput nya dengan pelan.

"Maksud saya datang ke sini untuk belajar agama Pak Kyai! Mau memperdalam pengetahuan agama saya yang sangat minim ini! Sambil menenangkan diri dari rutinitas sehari-hari. " ucap Izam menjelaskan maksud kedatangan nya.

"Silahkan, Nak Izam! Pintu pondok ini akan selalu terbuka untuk yang mau memperbaiki diri dan yang mencari jati diri. Nanti akan ada yang mengantarkan Nak Izam ke asrama para Ustadz. Karena Nak Izam akan tinggal di sana selama belajar agama di pondok ini! Ngomong-ngomong Nak Izam sudah berkeluarga?? " kata Pak lek Rohim sambil bertanya.

"He... He... Belum Pak Kyai! " jawab Izam cengengesan sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Tenang saja, Nak Izam! Jika kita mendekatkan diri kepada Allah, niscaya jodoh datang dengan sendiri nya! " nasihat Pak lek Rohim dengan bijak.

"Aamiin Pak Kyai! "Izam mengamini ucapan Pak lek Rohim.

Tidak lama kemudian, seorang khadam laki-laki datang menghampiri mereka dari arah luar.

"Fikar, tolong antar Nak Izam ke asrama Ustadz dan beliau akan sekamar dengan Ustadz Farhan. Tolong juga sampai kan pesan saya kepada Ustadz Farhan! " perintah Pak lek Rohim kepada Khadam Zulfikar.

"Baik Pak Kyai! Ayo, Mas saya antar! " jawab Zulfikar dengan patuh.

Izam berpamitan kepada Pak lek Rohim sebelum mengikuti Zulfikar yang akan membawa nya ke asrama para Ustadz.

"Siapa sih yang datang, Pak lek? " tanya Amay tiba-tiba sudah berdiri di samping Pak lek Rohim.

"Astaghfirullah hal adzim, Nduk! Mbok ya kalau datang ucapin salam! Jangan ngagetin mulu! " ucap Pak lek Rohim dengan mengusap dadanya.

"He... He... He.. Assalamualaikum Pak lek! " jawab Amay cengengesan.

"Siapa sih Pak lek! Ustadz baru? " tanya Amay penasaran karena ia hanya melihat dari belakang.

"Bukan, tapi dia Pak lek tarok di asrama Ustadz, sekamar dengan Ustadz Farhan! Dia hanya ingin memperdalam pengetahuan agamanya sambil menenangkan diri sejenak! " jawab Pak lek Rohim jujur.

Amay hanya mangut-mangut mendengar penjelasan dari Pak lek Rohim tentang tamunya itu.

Ia kembali lagi ke rumahnya karena hanya mampir karena penasaran saja dengan tamu yang di bilang Bulek Saroh.

Amay tinggal di rumah peninggalan Abah nya bersama Aulia yang sekarang ikut mengajar di pesantren ini.

🌾🌾🌾

Di sebuah rumah sakit...

Anita berteriak histeris ketika kaki kanan nya tidak bisa di gerakkan sama sekali. Ia mengamuk dan meronta-ronta ketika di tenang kan oleh Abi nya.

"Aku tidak mau lumpuh, Abi? Tidak mau! Hu... Hu... Hu... Aku tidak mau cacat! Pasti Mas Izam tidak mau padaku jika aku cacat Abi? Aku tidak mau! Hu.... Hu.... Hu... " teriak Anita dengan membuang bantal-bantal dan semua yang ada di atas nakas samping ranjang nya itu.

Ruangan rawat inap nya ini hancur berantakan seperti kapal pecah. Haji Amir sampai kewalahan menenangkan putri bungsunya itu.

Sedang kan istrinya Umi Marlena hanya bisa menangis di balik pintu ruangan tersebut karena tidak mengizinkan Umi nya untuk masuk.

Kalau pun Umi nya nekad masuk, ia akan berteriak histeris menyalahkan Umi nya atas apa yang terjadi padanya.

"Anita, sayang? Putri cantiknya Abi! Dengar kan Abi ya, Nak! Anita itu tidak cacat, tidak lumpuh! Hanya saja memerlukan terapi agar bisa pulih seperti sediakala karena Anita baru saja habis operasi kaki! " bujuk Haji Amir dengan lembut sambil mengusap pelan puncak kepala anaknya.

"Tapi Tetap aja sekarang ini Anita cacat, Bi? Mas Izam pasti tidak mau lagi dengan perempuan cacat seperti Anita? " isaknya sambil memeluk tubuh Abi nya.

"Anita sayang? Dengarkan Abi ya, Nak! Jika Nak Izam memang di takdirkan menjadi jodoh mu, pasti ia akan menerima dirimu apa adanya dan bukan ada apanya! Jadi jangan pesimis begitu! Banyak-banyak lah berdoa kepada Allah agar di dekatkan jodoh kalian! Tikung lah ia di sepertiga malam, InsyaAllah jika dia benar-benar jodoh mu, dia akan datang padamu tanpa kau minta! " Nasihat Abi nya panjang lebar.

"Benarkah itu, Abi? " tanya Anita sedikit ragu.

"InsyaAllah, Nak! Minta lah semuanya kepada Allah, tapi jika Allah tidak mengabulkan doa mu, jangan bersedih hati, karena sesungguhnya jodoh, rezeki dan maut kita sudah di atur Allah sejak kita dalam kandungan ibu kita! Jadi Abi mohon, ikhlaskan lah jika Nak Izam bukan jodohmu! " jawab Abi nya lagi dengan lembut.

"InsyaAllah, Abi! Anita akan berusaha melakukan semua nasihat Abi! " jawab Anita sambil menangis memeluk Abi nya.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya...

Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍..

1
Eko Nur Yanto
Lumayan
Diajeng Lope
ini cerita pesantren ko beda bgt tata kramanya ya???terlalu bebas bgt antara laki2 n perempuan juga bebas....aku pikir pesantren ketat.apa pesantren now kya gitu ya hdweh
Pratiwi Marjunani
lanjut
Indira Ira
Luar biasa
Lala lala
mana bisa org lain maksa anak gadis org nikah..bs kasus hukum itu koq takut sih..tggl laporin polisi si maryam
Ayunda
dari bayi hidupnya di lingkungan pesantren di didik kyai kok bisa ya bicaranya amay meninggikan suaranya ke suami hadeh
yustina sukilah
lanjut aja....
yustina sukilah
ceritanya bagus, alurnya sudah ok menurutku.
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏
Apri
lucu bener
norah selen
tahniah amay ama izam
Nofi Ani
lanjut
norah selen
engga tahu malu dan enggak Sadar gk kw shasa udh bt salah msih juga buat ribut
yustina sukilah
semoga cepat ketahuan juga dari tempat kerjanya kelakuan shasha, biar dipecat sekalian tuh pendorong nama baik pendidik
yustina sukilah
sama2 terkejut deh jadinya...
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
lah sultan koma smpe puluhan thun dokter'y masih setia merawat'y cb klo rakyat jelita psti udh dikatakan wassalam 🤭
Arsuni Gustaf: 😁😁😀😀😄😄😅😅😃😃🤣🤣
total 1 replies
🌷🌹
kasihn bgt dgn sebutan "umi" nya, kata & perilaku'y gak sinkron,
🌷🌹
ladalah trnyata adik kakak watak'y sama ya, nafsu dunia 🤦‍♀️🙄
✮тιαɳα☘︎
yg ada nnti malah kmu yg kaget deh 😁
Yanti Rusyanti
ayo tor up lagi lagi seru nih
Hasanah Ana
🤣🤣🤣🤣 malang x nasib mu Davin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!