Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SISKA MENGGILA 2
"Brengsek!" gerutu Dimas wajahnya tampak sangat kesal,"Kenap cincin Berlian yang sangat mahal ini bisa jatuh ke atas makanan murahan ini?"
"Tuan Muda sesuatu yang buruk terjadi!" seru seorang bawahan, tiba-tiba dia memasuki ruangan Dimas.
Dimas menoleh dengan tidak sabar, Lalu berteriak, "Ada apa kenapa kau begitu panik?"
Bawahan itu sudah babak belur saat ini, Tapi dia masih bisa merangkak untuk melapor kepada Dimas.
"Jadi ada apa?" tanya Dimas tidak sabar.
Brakk!!
Jawaban untuk Dimas adalah suara bantingan pintu yang keras.
Segera setelah itu Dimas melihat pintu ruangannya di tendang oleh seseorang.
Kemudian seorang wanita berambut pendek dengan setelan kemeja hitam yang ketat berdiri disana.
Pesonanya benar-benar liar dan seksi.
Wanita ini memiliki tubuh ramping, kaki indah, dan terutama aset nya sungguh menggugah gairah.
Pada saat ini dia melihat Dimas dengan mata tajam seperti macan lapar, ternyata wanita cantik ini tak lain adalah Siska.
Sejujurnya hati Siska penuh tekanan, sejak dia dikirim oleh Herman untuk mengawasi Raditia. Dia tidak berhenti bekerja sejak pagi hari.
Pertama menyelesaikan urusan dengan Bram daei perusahaan Lenolieum, lalu pergi untuk menangani kecelakaan mobil di jalan Tol.
Sekarang Siska bergegas ke Klub ini untuk membereskan Dimas, semua orang tahu bahwa Siska adalah polisi kuat dari departemen intelejen Khusus.
Adalah tugasnya untuk melindungi keselamatan warga sipil dan melawan penjahat, tetapi sekarang dia telah menjadi sahabat karib dari seorang satpam bernama Raditia.
Mengikuti di belakang pantatnya, Siska harus membereskan semua kekacauan yang di buat.
Siska menjadi sangat gila dengan tugas ini, karena itu ketika melihat Dimas hatinya di penuhi amarah dan kebencian.
Tentu saja Dimas tidak mengetahui isi pikiran Siska saat ini, yang dia tahu Siska hanyalah gadis kecil yang terlihat sangat liar dengan tubuh seksi.
Meskipun gadis kecil itu menendang pintu ruangan dengan satu kaki, tampaknya kekuatannya tidak buruk dan itu pasti akan enak jika bisa dinikmati diatas ranjang.
Namun. Ini adalah wilayahnya Dimas tak peduli seberapa kuat gadis kecil di depannya, tak mungkin dia akan bisa menghasilkan gelombang.
Memikirkan hal ini Dimas mengambil sepotong Steak sapi lagi dari atas meja dan mengunyahnya dengan aneh.
Pada saat yang sama, dia bangkit dan berjalan mengitari meja ke sisi Siska menatapnya dengan Arogan, "Gadis kecil, taukah kau tempat apa ini? Kau tidak boleh liar...."
Bam!
Sebelum Dimas berbicara, sebuah tendangan kuat dari Siska mendarat di perut gemuknya.
Tendangan Siska begitu kuat, langsung menendang Dimas hingga terlempar beberapa meter dan menghancurkan meja di tempatnya.
Baru saja duduk Dimas di tendag lagi di perutnya oleh Siska, membuat semua makanan yang baru saja di telan keluar lagi.
Huek!
Dimas muntah dan jatuh ke lantai!
Sebelum dia bisa bangun, Siska mengeluarkan lencana khusus dan melemparkannya ke wajahnya.
"Mulai sekarang jauhi Amelia da Raditia, Kalau tidak aku sendiri yang akan membunuhmu!" perintahnya dengan dingin.
Ketika mengatakan ini, urat-urat di wajah Siska keluar, Seolah bukan Dimas, Tetapi Raditia yang sedang di hajarnya.
Siska benar-benar ingin menendang Raditia, dan menghajarnya hingga babak belur.
"Uhuk, Uhuk!" Dimas batuk-batuk dan begitu matanya melihat simbol pada lencana itu, dia segera mengerti.
Dimas tahu betul! Betapa kuatnya departemen ini.
Departemen khusus memiliki banyak orang kuat, ada hak istimewa untuk membunuh terlebih dahulu dan kemudian mengajukan gugatan.
Lebih buruk lagi, penanganan departemen khusus terhadap keluarga Prasetyo sangatlah mudah. Seperti membunuh semut dengan satu jari.
Jadi Dimas sangat takut pada Siska dan tidak berani macam-macam.
"B-Baik, aku mengerti. A-Aku akan menjauh dari mereka," ucapnya tergagap.
"Brengsek!" seru Siska, dia tak ingin terus tinggal bersama Dimas. Setelah melihatnya setuju dia juga percaya bahwa Amelia dan Raditia akan baik-baik saja.
Taring Siska dari departemen khusus bukanlah seseorang yang berhati lembut! Jadi dia langsung berbalik dan pergi.
Namun jika ingin menyalakan seseorang atas kejadian ini, salahkan saja Dimas karena terlalu berhasrat.
Ketika Siska berbalik, Dimas menghela nafas lega dan melirik bokongnya dengan penuh nafsu.
"Gadis seksi dengan tempramen yang begitu liar. Hmph, jika saja dia bukan dari departemen khusus, aku mungkin bisa mendapatkannya dengan mudah. Gadis macan ini pasti enak dimainkan dengan gaya keras." gumamnya pelan
Tapi Dimas tidak mungkin melakukan itu, Siska sudah seperti Wabah dan tidak ingin berurusannya lagi.
Hanya saja ini adalah sifat alami Dimas ketika dia melihat wanita seksi, nafsunya sangat menggebu-gebu hingga tidak bisa di tahan.
Sangat disayangkan bahwa Dimas tidak menyadari hal itu ketika Siska yang baru saja pergi setengah jalan, tiba-tiba berbalik lagi.
Siska melihat tatapan mesum dari mata Dimas dan itu mengingatkannya pada tatapan mata Raditia. Kemarahan di hatinya langsung terpicu lagi.
Saat berikutnya Siska mengeluarkan pistol dan langsung menempelkannya di dahi Dimas.
"Jika kau cukup berani! terus saja lihat!!" bentaknya.
"A-Aku minta maaf, Aku tidak bermaksud..." tiba-tiba Dimas pipis ditempat, "A-Aku tidak bermaksud melihatmu dengan cara seperti itu Nona."
Dimas benar-benar menangis ketika mengatakan ini.
Tapi Siska sudah sangat marah sekarang, bagaimana kemarahan ini bisa di tekan hanya dengan meminta maaf?
Siska semakin kuat menekan pistol di dahi Dimas, jari-jarinya bahkan hendak menarik pelatuknya.
Rasanya seperti siska akan menembak kepala Dimas pada detik berikutnya.
"N-Nona maaf, A-Aku tidak bermaksud begitu, tolong jangan bunuh aku, hu uu uu..." Dimas sangat ketakutan, bahkan sesuatu yang kuning keluar dari pantatnya
"Brengsek! Kau bau sekali!!" seru siska, segera menutup hidungnya.
Siska tiba-tiba sadar bahwa dia terlalu terbawa emosi dan lepas kendali. Terakhir kali Siska lepas kendali adalah dua tahun lalu, yaitu ketika rekannya meninggal dalam sebuah misi bersamanya.
Sejak itu hatinya tidak mudah tenang dan selalu emosi ketika melihat pria bajingan.
Kali ini emosi Siska benar-benar pecah oleh perbuatan Raditia dan ingin melampiaskannya pada Dimas.
"Apa ini masih diriku sendiri?" tanya Siska dalam hatinya.
Sambil mengeleng-geleng Siska memasukan kembali pistolnya, berbalik dan berjalan keluar.
Ketika berjalan Siska melihat makanan Mewah yang berserakan di lantai.
"Dimas sepertinya kau sudah tidak suka makan?" tanyanya.
"I-Ini, tentu saja aku suka makan," sahut Dimas sambil menangis.
"Makanlah! Semua makanan ini sangat mahal,kan?" ujar siska meninggalkan kalimat ini lalu pergi.
"Ah, iya, iya, iya, iya, iya!" seru Dimas segera mengambil semua makanan yang dilantai lalu melahapnya.
Dimas memakan semua Sushi dan steak yang berserakan dilantai sekaligus.
BERSAMBUNG..
Terimakasih yang sudah suport othor, jangan lupa like komen dan vote karena itu Gratis..
See you next time