NovelToon NovelToon
DOSA (Dosen Sayang)

DOSA (Dosen Sayang)

Status: tamat
Genre:Komedi / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:10.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: yu aotian

Karen Aurellia tidak pernah menyangka diusianya yang baru menginjak dua puluh tahun, akan menikah dengan pria yang lebih tua darinya. Pria itu adalah Darren William Bratajaya, pemuda cerdas yang telah meraih gelar profesor di Universitas London.

Saat mengetahui akan dinikahi seseorang bergelar profesor, yang ada dalam bayangannya adalah seorang pria berbadan gempal dengan perut yang buncit, memakai kacamata serta memiliki kebotakan di tengah kepala seperti tokoh profesor yang sering divisualkan film-film kartun.

Tak sesuai dugaannya, ternyata pria itu berwajah rupawan bak pangeran di negeri dongeng! Lebih mengejutkan lagi, ternyata dia adalah dosen baru yang begitu digandrungi para mahasiswi di kampusnya.

Bacaan ringan, bukan novel dengan alur cerita penuh drama. Hanya sebuah kisah kehidupan Rumah Tangga pasutri baru, penuh keseruan, kelucuan, dan keuwuan yang diselipi edukasi pernikahan. Baca aja dulu, siapa tahu ntar naksir authornya 🤣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27 : Drama Memasak

Karen memisahkan diri dari teman-temannya kemudian menuju tempat mobilnya terparkir. Namun, tiba-tiba seseorang memanggil namanya hingga membuatnya berpaling. Ternyata itu adalah Marsha yang tengah menuju ke arahnya.

"Ada apa, Bu?" tanya Karen sedikit sungkan. Walau bagaimanapun sangat sulit untuk melupakan kenyataan bahwa Bu dosen yang cantik itu adalah mantan kekasih suaminya.

"Sudah mau pulang, ya?"

"Iya, Bu. Kebetulan mata kuliah hari ini udah selesai."

"Oh, iya, kamu kenal gak gerombolan mahasiswa yang nongkrong di sana?" Marsha menunjuk Feril dan kawan-kawannya yang duduk di anak tangga gedung fakultas.

Pandangan Karen mengikuti jari telunjuk Marsha. "Kenal sih, Bu. Kakak senior semester lima, kan? Tapi cuma kenal aja, gak dekat," jawabnya. Kebetulan saat itu posisi Feril berdiri membelakanginya sehingga tertutup pandangannya.

"Bagus kalau gitu. Gak usah kenal mereka dan jangan mau diajak kenalan atau dekat-dekat ma mereka." Marsha mencoba memperingati Karen, lantaran ia baru saja mendengar salah satu di antara mereka menjadikan istri Darren itu sebagai taruhan.

Setelah berkata, Marsha pun beranjak meninggalkan Karen yang alisnya mengeriting karena tak paham. Karen lalu masuk ke mobil dan mulai menghidupkan mesin. Deru panggilan ponsel yang mendadak berdering, membuatnya sedikit tersentak di siang bolong yang begitu sepi. Pasalnya, nada panggilan tersebut menggunakan soundtrack film kuntilanak 3 yaitu Lingsir wengi. Usut punya usut, ternyata nada dering Lingsir Wengi hanya dikhususkan untuk nomor panggilan yang berasal dari Oma Belle. Artinya, yang meneleponnya saat ini adalah Oma dari suaminya.

"Ehem ... ehem ... tes tes 1 2 3." Karen berdeham sejenak sebelum menerima telepon dari Oma Belle. "Halo Oma," sapa Karen dengan suara yang dibuat halus seperti putri keraton.

"Karen, udah selesai kuliah, belum?"

"E ... ini baru aja selesai, Oma."

"Bagus. Kebetulan Oma lagi menuju ke restoran Padang yang baru dibuka itu, loh. Kamu ke sini, aja. Temani Oma makan siang."

"Di mana tuh Oma."

"Itu dekat Batavia PIK. Kata teman-teman Oma makanannya enak-enak. Pokoknya kita ketemu di sana, ya!"

Mata Karen langsung bersinar terang. Seingatnya itu adalah restoran viral yang banyak direview konten kuliner. "Oke, Oma."

Karen langsung meluncur ke restoran Padang yang dimaksud Oma. Kebetulan tidak jauh dari kampusnya. Untungnya, jalanan Jakarta siang itu cukup lenggang dari biasanya sehingga membuatnya cepat sampai.

"Darren gak ikut?" tanya Oma begitu Karen datang.

"Enggak, Oma. Kayaknya masih ada jam." Karen duduk berhadapan dengan Oma.

Sesaat kemudian pelayan datang membawakan menu-menu khas Padang yang tersedia di restoran itu. Oma Belle kemudian segera menuangkan nasi ke piring.

"Oma, tunggu bentar! Mau aku fotoin dulu," pinta Karen dengan ponsel di tangannya yang siap untuk memotret sajian makanan di atas meja untuk dibagikan ke histori instragramnya. Ia bahkan berdiri dan berpindah-pindah tempat hanya untuk mendapatkan sudut pengambilan foto yang menarik.

Melihat tingkah cucu mantunya itu, membuat Oma berdecak lidah seraya menggeleng-geleng kepala. "Ckckck, jaman dulu orang kalau mau makan, ya, berdoa dulu. Ngucapin rasa syukur pada Tuhan. Jaman sekarang kok malah makanan difoto-foto!" singgung Oma bernada sewot.

Karen hanya menyengir bodoh. Padahal dalam hatinya menyanggah pernyataan Oma Belle seperti biasa.

Hadeh ... selalu aja banding-bandingkan jaman sekarang dengan jaman dulu. Kenapa gak sekalian jadi guru sejarah aja! Lagian, jaman dulu gimana bisa foto-foto kayak gini, kalau kamera canggih, smartphone sama sosial media belum ada. Huuu ....

"Maaf, Oma. Kan biar bisa di masukin ke instagram!"

"Ini, nih, kelakuan anak jaman sekarang yang bikin Oma gak habis pikir. Anak jaman dulu kalau ada makanan saling rebutan buat dimasukin ke perut. Anak jaman sekarang malah lebih dulu dimasukin ke instagram-lah, facebook-lah, WhatsApp-lah!" tandas Oma sambil mulai menyendok nasi ke piringnya. "Sayang sekali Darren gak ikut ke sini. Padahal ada menu favoritnya dari kecil, ayam goreng Padang dan gulai tunjang. Dulu pas dia baru pulang dari London, yang duluan dia cari tuh ini," ucap Oma sambil mengambil sepotong ayam goreng Padang dan kuah gulai.

"Oh, jadi ini makanan favorit Darren?" Karen pun ikut mencobanya. Jujur saja, dia kurang meminati makanan khas Indonesia dengan bumbu yang kuat. Itu karena sedari kecil ia terbiasa makan makanan western.

Setelah makan siang bersama dengan Oma, Karen pun memutuskan pulang. Namun sebelumnya, dia singgah ke supermarket untuk membeli stok keperluan pribadinya seperti skincare, dan perawatan rambut. Sedang asyik memilih-milih produk perawatan, ia malah berpapasan dengan ibu-ibu yang membawa keranjang penuh berisi belanjaan dapur. Sejenak, ia teringat dengan ayam goreng kesukaan Darren.

"Masak ayam goreng gampang, enggak, ya?" Karen membuka google, lalu menelusuri resep-resep ayam goreng khas Padang. "Kayaknya mudah, deh!" ucapnya sambil membaca resep tersebut.

Bermodal nekat, perempuan itu lalu membeli sejumlah bahan dan bumbu sesuai resep. Ya, rencananya ia akan membuatkan ayam goreng untuk makan malam suaminya nanti. Sayangnya, bagi Karen memasak tidak sesimpel membaca resep masakan yang berseliweran di internet. Terbukti, ia telah menghabiskan waktu dari jam empat sore hingga jam delapan malam hanya untuk memasak ayam goreng. Dapur yang terbiasa rapi, kini mendadak berantakan bagai kena serangan tornado.

Ayam yang telah dibumbui dan melewati proses ungkep itu kini tiba di tahap terakhir, yaitu penggorengan. Ia menceburkan satu per satu potongan ayam di minyak yang panas. Minyak yang meletup-letup membuat Karen berteriak ketakutan. Ia sampai memegang penutup panci untuk membentengi wajahnya dari cipratan minyak.

Saat drama menggoreng ayam sedang berlangsung, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Ia pun meninggalkan dapur untuk melihat tamu yang datang. Ternyata itu adalah Darren yang baru saja pulang.

Saling berhadapan, sepasang suami istri itu malah hanya memandang dalam kebisuan. Karen terkesiap melihat Darren yang datang dengan membawa makanan siap saji, sementara Darren terkejut melihat Karen yang memakai celemek sambil membawa sutil besi.

"Kamu lagi masak?" tanya Darren sedikit kaget.

Karen langsung menyembunyikan sutil besi ke belakang punggungnya. "Kamu beli makan malam, ya?" Karen malah bertanya sambil melihat kantongan berlabel restoran siap saji terkenal yang dibawa pria itu.

Kini giliran Darren yang menyembunyikan makanan yang dibawanya. "Ah, ini tadi teman aku yang pesan, terus ketinggalan di meja kerjanya. Pas aku telepon, dia bilang untuk aku aja. Jadi aku bawa pulang," ucapnya ngeles.

"Oh, gitu." Karen mengangguk-angguk.

Entah kenapa, suasana di antara mereka mendadak rikuh. Sampai tercium aroma hangus menyengat yang menusuk-nusuk hidung keduanya.

"Ini bau apa, ya?" tanya Darren sambil mengendus.

"Iya, kayak bau hangus gitu." Karen melakukan hal yang sama sambil mencari sumber baunya. Sedetik kemudian, matanya membulat tajam dan dia langsung berteriak. "Oh, Gosh, ayamku!"

(Oh, Gosh\=astaga)

Karen bergegas ke dapur untuk menengok ayamnya yang tak bisa diselamatkan lagi. Pasalnya, ayam goreng yang seharusnya berwarna golden brown itu berubah menjadi hitam pekat.

Darren yang mengekornya dari belakang, hanya bisa menahan tawa. Tapi melihat Karen yang tampak sedih, ia lantas mengusap punggung istrinya.

"Udah, kita makan ini aja," ucapnya sambil mengangkat kantongan berisi makanan siap saji yang dibelinya.

1
zuwariyah c
bab terlucu /Heart/
zuwariyah c
/Joyful//Joyful//Joyful/
zuwariyah c
/Heart//Heart//Heart/
its anna
seru banget gue bacanya nanti klo dah banyak dlu lah mls on going lamaa nunggunya
Malaikat
lanjut
Anonymous
dapet jackpot vera n nadya/Grin/
Anonymous
real life....adakah yg kaya darennn/Shame/
Anonymous
nice close ending/Grin/
Anonymous
brp sks KKN ny.../Facepalm/
Desi Permatasari
otw nyimak terus nih.... nunggu up selanjutnya
pipi gemoy
👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
keasikan baca jadi lupa kasih bintang 😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🙏🏼
pipi gemoy
👏🏼🌹
sakura🇵🇸
mari kita serbu😍
Naura Ar-rahman
luamaaaaaaaa... nungguin novel ini berlanjut, giliran ada notif langsung cuss...
Yu Ao: wah padahal nih novel dah tamat setahun yg lalu loh
total 1 replies
Y.S Meliana
siap
notif'y ada d berbagai judul novel kak yu 😅
Dee
gas lah...bakal seru kayaknyaaaa
sri supadmi
wah kaget ada notif dari ka Yu,langsung meluncur,makasih ka Yu 😍
Nia degeul
eum sok judes Luu 🤭
A
iya juga yh,cerita sinetronnya adalah kisah guritta sama evan😅
Nor Hadi
p
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!