Dania terpaksa menggantikan posisi kakak tirinya, Adelia sebagai seorang mempelai wanita dari seorang lelaki yang bernama Daniel Dirgantara.
Tanpa sepengetahuan Dania, ternyata Daniel memiliki kelainan mental. Ia mengalami Intermittent Explosive Disorder, di mana ia tidak bisa mengontrol kemarahannya. Ia bisa membanting dan menghancurkan apa saja, bahkan ia bisa melukai siapapun yang berada di dekatnya.
Hal itu pula lah yang membuat Adelia memilih kabur dan meninggalkan Daniel, beberapa hari sebelum hari pernikahan mereka.
Bagaimana nasib Dania yang akhirnya berada di bawah kungkungan Daniel?
#Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada yang tidak masuk akal, mohon sekiranya dimaklumi. ❤❤❤
💗Terima kasih 💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergok
Kriiiuuukkk!
"Uh, perutku," keluh Dania karena tiba-tiba saja perutnya berbunyi dan meminta haknya untuk diisi. Wajah Dania tampak memerah menahan malu. Ia yakin Erick pasti mendengar bunyi perutnya saat itu.
Dan ternyata benar. Erick tertawa pelan setelah mendengar suara perut Dania. Ia melirik Dania dari kaca spion motornya kemudian bertanya kepada gadis itu.
"Kamu belum sarapan, ya?"
Dania tersenyum kecut. "Ehm, ya, Mas. Soalnya aku tahu bahwa aku sudah telatl dan aku pergi tanpa sarapan terlebih dahulu. Mas tidak tahu saja bagaimana rasanya sarapan bersama Tuan Daniel. Ketika bersama lelaki itu, dunia seakan berjalan dengan sangat lambat," jawab Dania.
Erick kembali tertawa renyah mendengar penuturan Dania. "Benarkah? Apa Tuan Daniel itu menyebalkan?"
"Hmm, sangat!" jawab Dania sambil memutarkan bola matanya. "Tuan Daniel adalah lelaki yang paling menyebalkan yang pernah aku temui. Sudah itu, apapun yang ia katakan sama sekali tidak bisa dibantah. Dan satu lagi yang paling mengerikan, semua perkataannya itu selalu benar dan tidak pernah salah," tutur Dania.
"Ya, Tuhan!" Erick kembali tergelak sambil memperhatikan sekeliling jalan.
Tiba-tiba Erick menepikan motor sport kesayangannya itu di pinggir jalan. Tepatnya di sebelah warung makan sederhana yang banyak sekali pembelinya.
"Loh, kita ngapain berhenti di sini, Mas?" tanya Dania dengan wajah heran menatap Erick.
"Sarapan. Bukankah kamu belum sarapan? Dan kebetulan aku pun belum sarapan. Jadi, kita bisa sarapan dulu di sini untuk mengisi perut kita yang kosong. Lagi pula tidak enak mengajar dengan perut kosong," sahut Erick sambil mengusap pelan perutnya.
Dania pun tersenyum sembari melepaskan helm yang ia kenakan dan menyerahkannya kepada lelaki itu. "Mas yang traktir, ya!"
"Tenang, pesan saja apapun yang kamu mau," jawab Erick dengan wajah semringah sambil mengamankan helm serta motornya.
"Baiklah." Dengan penuh semangat, Dania pun berjalan mengikuti langkah Erick yang kini menuntunnya masuk ke dalam warung makan sederhana tersebut.
Walaupun tempat makan itu terlihat sangat sederhana, tetapi pembelinya sangat banyak. Bahkan sang penjualnya pun tampak kewalahan saat melayani pembelinya, padahal sudah dibantu oleh beberapa orang karyawannya
"Duduklah di sini, biar aku pesan makanannya. Kamu mau apa? Nasi goreng, nasi uduk, bubur, soto, atau apa?" tanya Erick.
Dania memperhatikan daftar menu yang terpampang di dinding yang terbuat dari bambu tersebut. Sebuah spanduk besar bertuliskan beberapa macam menu makanan yang dijual oleh mereka, lengkap dengan daftar harganya.
"Ehm, apa ya? Nasi goreng aja deh, Mas."
"Ok, nasi goreng spesial dan minumnya?" tanya Erick lagi.
"Terserah aja, ngikutin Mas Erick, deh."
"Sipp!"
Sementara itu.
"Roy, terus pantau sekeliling jalan, siapa tahu mereka berhenti di suatu tempat," titah Daniel kepada Roy yang kini sedang fokus dengan kemudinya. Saking kesalnya, Daniel bahkan rela menunda rapatnya demi mencari keberadaan Dania.
"Jika kita berhasil menemukan mereka, maka aku bersumpah akan kasih pelajaran kepada lelaki itu karena sudah berani mengganggu istriku," gerutu Daniel sambil meninju jok yang sedang diduduki oleh Roy.
"Baik, Tuan."
Tersungging sebuah senyuman tipis di wajah Roy. Ia tidak menyangka ternyata Big Bossnya itu tanpa sadar sudah mengakui bahwa Dania adalah istrinya. Dan yang lebih mengejutkan bagi Roy, ternyata Daniel tidak suka ketika gadis itu diganggu oleh pria lain.
Sebenarnya ingin sekali Roy menanyakan soal perasaan lelaki itu terhadap Dania yang sebenarnya. Namun, ia takut lelaki itu marah. Lagi pula, ia sangat yakin bahwa Daniel tidak akan bersedia mengakui perasaannya.
Bukan hanya Roy, Daniel pun tidak hentinya memperhatikan sekeliling jalan yang ia lewati. Ia berharap bertemu Dania yang katanya pergi bersama lelaki lain, lelaki yang ia yakini sebagai Erick.
Tidak berselang lama, akhirnya mata elang Daniel berhasil menangkap sebuah pemandangan yang membuat kepalanya seakan ingin meledak.
"Berhenti di sini, Roy!" Daniel menepuk jok yang diduduki oleh Roy agar lelaki itu memberhentikan laju kendaraannya.
Roy segera menepikan mobilnya kemudian berhenti di sana sambil memantau dua orang yang sedang asik menikmati sarapan mereka, di sebuah warung makan sederhana di pinggir jalan.
"Ternyata benar apa yang aku pikirkan! Lelaki yang menjemput Dania adalah Erick, orang yang sudah menyebutku seperti lintah darat!" gumamnya dengan wajah memerah.
Roy menghembuskan napas berat. Ia sangat yakin bahwa tidak lama lagi penyakit Big Bossnya itu akan kembali kumat. Apa lagi saat ini wajahnya sudah terlihat merah padam.
"Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang buruk lagi," gumam Roy dalam hati.
***
"suamiku"
dania munafik kalau kau sadar punya suami apa pantas kau pergi dengan lelaki lain, berinteraksi kayak sepasang kekasih lagi kencan
dania munafik kalau kau benarkan kelakuan menjijikan mu dengan erick berarti suami juga boleh dong punya teman wanita lain dan berinteraksi sepertimu
untuk para author, belajar lagi mana benar mana salah, buka pikiran mu apakah seorang istri bebas berteman dan pergi berduaan dengan lelaki lain kayak sepanjang kekasih itu itu kalian anggap sesuatu yang benar, klo kalian benarkan perbuatan dania berarti boleh donk suami kalian punya teman wanita dan pergi berduaan dengan wanita lain
walau uji hanya novel tapi pakai juga pikiran dan hatimu biar bisa membedakan mana salah mana benar
Aku pasti,Sam punya yg lain diluar sana selain Adelia...👏👏👏