Hidden Rich Twins

Anita bergegas masuk ke sebuah mobil, karena hari ini dia ingin menemui seseorang. Dia menjalankan mobilnya menuju sebuah alamat. Anita melangkahkan kakinya ke Apartemen mewah, dia menekan tombol menuju lantai dua puluh.

Ting .....

Lift terbuka, dia keluar dari lift tersebut dan berdiri di depan sebuah kamar Apartemen nomor dua ratus dua puluh satu.

Tok .... Tok .... Tok

Pintu diketuk dari dalam, seseorang membuka pintu tersebut.

CEKREEK ....

"Anita, Sayang, Apa kabar?" sapanya. Seorang pria berwajah tampan, bertubuh tegap dan berkulit sawo matang keluar dari kamar itu. Dia memeluk Anita dan mencium bibir Anita dengan rakus, lumayan lama juga mereka tidak saling bertemu, Anita mendorong tubuh pria tersebut.

"Berhentilah menciumiku, Jack!" kesal Anita.

"Ada apa, Baby?" tanya pria itu yang dipanggil Jack oleh Anita.

"Gawat, Jack!" ujarnya seperti orang yang kebakaran jenggot.

"Masuklah dulu, kita bersenang-senang dulu. Sudah lama kita tidak bersenang-senang, Sayang," ucapnya, membuat Anita muak.

"Jack, aku sedang tidak bercanda. Jadi, berhentilah untuk bercanda," kesal Anita memberengut kesal.

"Ada apa, Sayang?" tanya Jack.

"Dia kembali. Dan dia tidak mati," ujarnya.

"Dia? Dia siapa?" tanya Jack bingung.

"Salwa," jawab Anita. "Dan dia juga mencurigai ku, dalang semua ini," jelasnya. "Dan kau ini bagaimana? Kau bilang dia sudah mati, kenapa masih hidup?" kesal Anita kepada Jack.

"Tapi, dia memang sudah mati, Sayang. Aku melihat sendiri, wanita itu jatuh ke jurang. Aku yakin kok?" ucap Jack.

"Lalu yang sekarang ada di rumahku itu siapa?" tanya Anita.

"Dirumah?" Jack terlihat sangat bingung.

"Dia baik-baik saja, tidak ada luka atupun cacat. Jika memang dia jatuh ke jurang, harusnya dia terluka parah," jelas Anita. "Lalu, siapa yang jatuh ke jurang?"

"Tapi, aku bersumpah, aku melihatnya sendiri jatuh ke jurang." terang Jack.

"Lalu, siapa wanita itu?" tanya Anita bingung. "Apakah Salwa memiliki saudara kembar?"

"Bisa jadi," jawab Jack lagi.

"Karena dia sangat aneh. Dia bisa mengalahkan orang-orang suruhan ku Aku tahu betul, Salwa lemah, dia tidak menguasai ilmu beladiri apapun. Kenapa tiba-tiba dia sekuat itu?" curiga Anita.

"Hah, itu jawabannya. Kau tenang saja, Sayang! Aku akan menyelidiki semuanya," ucap Jack. "Kau serahkan saja kepadaku!"

"Baiklah, aku serahkan semuanya kepadamu! Aku harap kau bisa mendapatkan informasi yang aku butuhkan," ucap Anita.

"Siap, Sayang,"

Sebagai imbalan atas pekerjaan yang akan dilakukan oleh Jack, Anita memberikan servis yang memuaskan untuk Jack. Jack adalah sahabat baik Dimas, dia menyukai Anita sudah sejak lama. Saat mereka sama-sama duduk di bangku universitas yang sama. Rasa cintanya kepada Anita tidak berubah, dia rela melakukan apapun untuk wanita satu itu.

Arsenio Group

Antonio datang terburu-buru ke kantor milik Reyhan. Dia adalah asisten sekaligus sahabat kepercayaannya. Mendengar Reyhan akan meninggalkan Indonesia, dia langsung datang ke Kantor.

Tok .... Tok .... Tok

"Rey?" panggil Antonio.

"Ck, Lo apa-apaan sih? Ini kantor bukan hutan!" kesal Reyhan yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

"Gue denger, katanya lo mau meninggalkan Indonesia. Apakah itu benar?" tanya Antonio.

"Ish, kau bisa bicara pelan tidak?" sewot Reyhan.

"Sorry, Rey. Gue panik mendengar Lo mau pindah ke Luar Negeri," ucap Antonio.

"Gue sedang patah hati," ucapnya. Membuat Antonio mendongakkan kepalanya.

"Apa? Seorang Reyhan patah hati? Gue nggak salah dengar, Bro!" goda Antonio.

"Gue serius dodol," jawab Reyhan.

"Ha .... Ha .... Ha."

"Sejak kapan Lo jatuh cinta sama cewek?" tanya Antonio. "Apakah wanita yang Lo maksud itu Salwa?" tanya Antonio.

"Iya," jawab Reyhan. "Gue patah hati, dia lebih memilih kembali ke suaminya dari pada memilih gue," jelas Reyhan.

"Sabar, Bro," ucap Antonio. "Jika Lo berjodoh, pasti Lo bertemu lagi dengannya," tutur Antonio.

"Lo bener juga. Tapi, hati ini rasanya sakit," ucapnya.

"Slow, Bro. Kalau Lo mau, gue bisa kok cariin cewek yang lebih cantik dari dia,"

"No, gue maunya cuma dia! Gue mau tenangin diri ke luar negeri," ucapnya.

"Iya, sudah kalau begitu. Gue harap, Lo nggak bunuh diri karena cinta, Bro," canda Antonio.

"Sialan, Lo," sewot Reyhan.

Jam kantor selesai, Reyhan memutuskan untuk langsung pulang ke Apartemen. Dia melajukan mobilnya menuju kawasan Apartemen yang elit. Tubuhnya terasa sangat lelah, dia memutuskan untuk langsung mandi dan berendam di bathtub.

Selesai mandi dan mengganti bajunya, dia sedikit memeriksa pekerjaanya di laptop. Ada email masuk, setelah dibuka ternyata sebuah undangan pesta dari PT Nusantara Sakti. Dan undangannya adalah besok malam.

"Sebelum berangkat ke New York, sebaiknya aku pergi ke Pesta dulu," gumamnya.

"Iya, itu lebih baik."

Setelah menyelesaikan sedikit pekerjaanya, barulah ia beristirahat. Badannya terasa sangat lelah, seharian ini dia bekerja tanpa mengenal lelah. Ia sengaja melakukan itu, karena ingin sedikit melupakan kenangannya bersama wanita yang selalu ada dihatinya.

Pikirannya menerawang jauh, mengingat kebersamaannya selama beberapa Minggu ini. Dia masih belum bisa melupakannya, wajahnya yang meneduhkan sudah mendapatkan tempat sendiri di hatinya yang terdalam. Sekarang dia harus benar-benar melupakan wajah cantik itu. Tidak terasa matanya menutup, Reyhan sudah berada di alam mimpi.

Keesokkan paginya

Hari ini Dimas mengajak Salwa untuk membeli baju di butik, karena hari ini dia mendapatkan undangan pesta dari PT Nusantara Sakti juga. Salwa sudah menolak, tapi, kali ini Dimas sangat memaksa. Pesta kali ini dia menginginkan pergi bersama istri pertamanya. Dimas terus memohon, akhirnya Salwa pun menyetujui permintaan Dimas.

Mereka pergi ke butik yang sangat terkenal. Yang harga bajunya sangat fantastik. Dimas menyuruh Salwa untuk memilih baju yang ia suka. Berapapun harganya tidak menjadi masalah baginya.

Salwa memilih beberapa baju, namun tidak sesuai dengan keinginan Dimas. Hingga matanya tertuju pada sebuah baju yang agak terbuka, dengan memperlihatkan bagian bahunya. Salwa memilih baju tersebut, kemudian langsung ia kenakan.

"Bagaimana, Mas?" tanya Salwa kepada Dimas, yang masih sibuk dengan ponselnya. Dimas sangat terpukau dengan penampilan istri pertamanya. Cantik dan sangat elegan, bahkan bisa dibilang berkelas. Dimas menelan salivanya sendiri.

"Kau cantik sekali, seperti bidadari," puji Dimas.

"Terima kasih, Mas." jawabnya. "Sebenarnya kita akan kemana?" tanya Salwa.

"Kau akan aku ajak ke Pesta rekan bisnisku," jawab Dimas.

"Kenapa tidak pergi dengan Anita saja?" tanya Salwa.

"Sudahlah. Aku mohon untuk saat ini, jangan bahas dia!" ucap Dimas.

"Sepertinya, dia sedang ada masalah dengan Anita? Atau dia sudah mulai terperangkap dengan rencana ku?" batinnya senang.

"Sekarang, Ayo kita berangkat ke pesta!" ajaknya.

Dimas datang ke pesta dengan menggamit tangan istrinya. Semua mata tertuju pada wanita cantik yang sedang digandeng oleh Direktur Sanjaya Group. Sangat cantik dan elegan, melangkah diantara kerumunan orang yang datang di sana. Dimas memperkenalkan istrinya ke semua rekan bisnisnya. Salwa pun dengan santai menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman suaminya. Dimas semakin kagum dengan tutur bahasa istrinya yang berkelas, tanpa merasa curiga, Dimas juga memperkenalkan istrinya kepada pemilik Nusantara Sakti.

to be continued...