orang tua mana yang sangat khawatir, anak perempuan nya belum menemukan jodohnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon k.amatul wahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"maaf , nis itu yang batuk siapanya " ucap Al bertanya.
"ini." ucap ku sambil menengok
"aku ayahnya Nisa, " ucap ayah
"yaa ALLAH, ayah. Akhirnya bisa video call juga sama ayah."ucap Al dengan penuh bahagia.
Al tidak canggung dan gugup.
"apakah besok acara lamaran jadi." ucap ayah. Bertanya
"in syaaALLAH, jadi ayah. Doa in saya, semoga besok berjalan dengan lancar." ucap Al
Dan semua sontak bilang aamiin.
aku semakin malu, dan nervous. Aku jadi berdebar debar gini.
"Al, aku tutup pembicaraan kita nya. " ucap ku
karena semakin lama aku semakin gugup,
"iya , nis." ucap Al
"assalamualaikum, Al." ucap ku
"walaikumsalam,nis " ucap Al
Dan video call terputus.
"ih Kaka , Napa video call sebentar doang " ucap Lisa
"iya , ucap Aldo
"jangan lama lama. takut Al lagi sibuk" ucap ku alasan
Akhirnya mereka pun diam, aku meminta izin kepada ayah dan ibu untuk di teras rumah.
aku mengajak , Ica untuk ke teras.
"permisi, ibu hamil mau lewat." ucap ku bercanda
" ihhh, kamu ini nis." ucap ica sambil tersenyum.
aku dan Ica duduk di teras belakang rumah. terasa nyaman.
"kamu kangen ga sama Mira , ca." ucap ku
"iya. Dia seperti sibuk" ucap Ica
Akhirnya ku ambil handphone di saku dan telepon Mira,
"assalamualaikum, mir. kamu dimana. Ayo main ke rumah ku ada bumil ni ngindam pengen ketemu kamu." ucap ku dalam ke telepon
"walaikumsalam nis, ah kamu bohong. Masa ngidam pengen ketemu aku." ucap Mira
tidak percaya
"iya , kamu ke sini ya . Aku tunggu." ucap ku
" yaudah, eh. Lagian kalau aku ga kesana anaknya sampai lahir mirip aku karena nahan ngidam nya." ucap Mira ketawa terbahak bahak
Bisa bisa nya dia berbicara seperti itu. Mana Ica nya denger aku perbesar volume nya. Namun Ica tidak marah. Ica tersenyum
"yaudah aku otw. Assalamualaikum" ucap mira
"walaikumsalam,"ucap ku sambil menutup telepon
beberapa menit kemudian Mira datang, dan menemui aku dan Ica di teras. Kami bertiga berbincang bincang ria. Sampai akhirnya ada seorang pria datang ke rumah ku tanpa di undang.
Tok .. Tok.. Tok..
"assalamualaikum, permisi." ucap seorang pria dari arah luar.
"walaikumsalam," ucap Lisa yang langsung membukakan pintu rumah.
"kamu cari siapa ya. " tanya Lisa pada seorang yang baru di lihat.
"aku cari istri aku, kak Mira." ucap lelaki itu.
"sebentar,"ucap Lisa
Lisa langsung menutup pintu lagi, dan menghampiri ku , Ica dan Mira.
"Kaka ada seorang pria di depan. Cari istri nya " ucap Lisa
"dah tanya namanya siapa." ucap ku
"tak di tanya lupa." ucap Lisa polos.
Karena penasaran aku, Mira dan Ica menghampiri pria itu yang di luar pintu. Tidak lupa Lisa yang ikut mengikuti kita bertiga.
saat ku bukaan pintu, ternyata yang datang adalah rehan suaminya Ica.
"kenapa kamu ke sini, dan kq kamu tau rumah teman ku." ucap Ica
"ada urusan mendadak yang membuat ku menjemput mu. sangat gampang menumui alamat teman teman mu." ucap rehan
Saat rehan, menarik tangan Ica. Dan Ica memberi penolakan. Tanpa sengaja, mata rehan memandang ke arah mata Mira. Dan rehan sangat ingat dengan masa lalunya itu.
"seperti aku mengenalmu, tapi kita baru bertemu hahaha" ucap rehan.
Mira hanya terdiam dan tidak merespon, dia takut salah berbicara.
"kamu tidak kenal sama Mira." ucap ku kesal
"Mira." ucap rehan
Ica langsung menoleh ke arah Mira dan rehan. yang membuat Ica bingung.
"Mira Aulia." ucap Mira
"hahaha." ucap rehan
"kenapa kamu tertawa," ucap ku.
"ternyata dunia kecil, istri ku berteman dengan cinta pertama ku." ucap rehan
Sontak Ica kaget mendengar ucapan itu, dan tidak mengerti dengan semua itu.
"sebenarnya, apa maksud semua ini." ucap Ica
binggung
"sudahlah, mir. Kita itu cuma masa lalu ku dan kamu tidak akan menemukan aku yang dulu." ucap rehan
"memang masa lalu, cuma aku ingin sifat mu seperti rehan yang dulu. Apa tidak bisa. buat istri itu." ucap Mira kesal
"kalian , tidak perlu ikut campur urusan rumah tangga ku dan istri ku." ucap rehan.
"terutama kamu Nisa." ucap rehan mengancam
"memang kenapa kalau kami ikut campur, jika teman kami dalam bahaya apa kami diam saja. Tidak akan." ucap ku marah
"seterah kalian, namun aku tidak akan menolong jika nyawa kalian dalam bahaya." ucap rehan mengancam
Aku dan Mira pun diam. Ica langsung di tarik tangan dengan paksa. Dan memangil ku dan Mira untuk menolong nya.
"bagaimana ini, " ucap Mira
"kita tunggu kabar dari Ica, karena memang masalah rumah tangga orang kita tidak bisa ikut campur. apa lagi kita hanya teman ." ucap ku
beberapa menit kemudian , Ica mengirim pesan WhatsApp kepada ku .
"maafnya nis, aku besok tidak bisa ikut hadir dalam acara lamaran mu. Karena ada urusan mendadak. aku sebenarnya ingin ikut hadir dalam acaramu namun seperti tidak bisa. Maafnya nis. Semoga acara mu berjalan lancar. Salam rindu dari sahabat mu Ica.
ucap Ica dalam WhatsApp nya.
"aamiin , ,tidak apa apa ca, kalau kamu tidak bisa hadir. kalau ada apa apa kamu kabari aku atau Mira nya. Semoga ALLAH melindungi kamu dan bayi mu. dan semoga persalinan nya berjalan lancar . aamiin." ucap ku di pesan
aku selalu cek cek pesannya, namun pesannya cuma di baca saja. Belum ada respon. Apa mungkin lagi sibuk persiapan lahiran.
"sudah nis, kita doakan saja. Walaupun rehan berubah. Namun aku percaya rehan masih memiliki hati seperti rehan yang dulu." ucap Mira
"semoga." ucap ku
"malam ini kamu mau ngindap apa gimana." tanya ku
"aku balik dulu, nanti esok aku balik laginya. Kalau tidak ada urusan dadakan." ucap Mira
"ok siap , terimakasih nya mir." ucap ku sambil memeluk Mira
"sama sama teman." ucap Mira
Mira pun pamit karena waktu menjelang sore.
"aku pulang dulunya , nis. " ucap Mira
"iya , mir." ucap ku
"assalamualaikum." ucap Mira
"walaikumsalam." ucapku
Aku pun masuk dan berkumpul dengan keluarga ku, di sana ada ayah yang sedang nonton tv Lisa dan Aldo yang sedang bercanda.dan ibu yang sedang menyiapkan makanan.
"ayo , kalian semua pindah ke ruang makan.makanan nya sudah siap " ucap ibu berteriak
"siap." ucap ku Lisa Aldo dan ayah.
Kami melangkah kaki kami semua ngumpul di ruang makan. Dan malam ini ayah yang memimpin doa nya. Aku senang sekali keluarga ku ngumpul seperti ini. Andai bisa setiap hari, namun Ade harus sekolah dan ayah harus kerja di luar kota karena proyek di sana.
"ibu makanan ibu enak sekali." ucap Lisa
"enak ibu siapa dulu." ucap Aldo
" ibu aku lah." ucap Lisa
" ibu aku si" ucap Aldo bertengkar
" yang jelas ibu kita semua." ucap ku
Karena ku tidak terlalu suka makan rame dengan bertengkar debat gini.
Aldo Lisa dan ayah tertawa di susul ibu.
"pengantin, jangan marah marah nanti pengantin berubah jadi nenek sihir " ucap Lisa sambil tertawa. Tawa
"nenek sihir " ucap Aldo sambil menunjuk ku
"ibu" ucap ku..
"kalian jangan begitu, ini Kaka kalian. cepet minta maaf." ucap ibu
"maafnya kak" ucap Lisa
"maaf." ucap Aldo
"iya di maafin" ucap ku
Hari yang paling indah adalah hari berkumpul sama keluarga dengan keramaian dan candaan. Semoga keluarga ku selalu di lindungi ALLAH. Aamiin