NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda / Duda
Popularitas:36.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG : embunpagi544

Kematian istri yang paling ia cintai beberapa saat setelah melahirkan kedua buah hatinya, membuat hati seorang laki-laki bernama Bara seolah membeku, dan dunianya menjadi gelap. Cintanya ikut ia kubur bersama mending sang istri. Alasan kenapa Bara masih mau bernapas sampai detik ini adalah karena kedua buah hatinya, si kembar Nathan dan Nala. Bara tak pernah sedikitpun berniat untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya, namun demi sang buah hati Bara terpaksa menikah lagi dengan perempuan pilihan sang anak.

SYAFIRA seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi pilihan kedua buah hatinya tersebut. Syafira yang sedang membutuhkan uang untuk pengobatan adik satu-satunya dan juga untuk mempertahankan rumah dan toko kue kecil peninggalan mendiang ayahnya dari seorang rentenir, bersedia menikah dengan BARATA KEN OSMARO, seorang duda beranak dua. Mungkinkah hati seorang Bara yang sudah terlanjur membeku, akan mencair dengan hadirnya Syafira? Akankah cinta yang sudah lama ia kubur bersama mendiang sang istri muncul kembali?

"Aku menikahimu untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan untuk menjadi istriku..." Bara.

"Lebih baik aku menikah dengan om duda itu dari pada harus menjadi istri keempat rentenir bangkotan dan bulat itu..." Syafira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Bunda sama daddy dari mana?" tanya Nala begitu melihat Syafira masuk ke aula dan di susul oleh Bara di belakangnya.

"Habis dari nyari angin sebentar," jawab Syafira.

Syafira pun mendekati Nathan dan Nala, mereka kemudian asyik bercanda. Bara yang melihat kebahagiaan kedua anaknya, merasakan sakit di dadanya. Andai saja yang sedang bercanda ria dengan si kembar adalah Olivia, pasti ia akan lebih bahagia lagi melihatnya. Tapi takdir tetaplah takdir, jika Tuhan sudah memutuskan untuk mengambil kembali apa yang Dia titipkan, maka tak ada satupun yang mampu merubahnya. Seperti apapun Bara berharap, Olivia tak akan pernah kembali ke tengah-tengah mereka.

Bu Lidya melihat Bara, beliau mengerti bagaimana perasaan menantunya tersebut. Semasa hidupnya, Olivia lah yang paling mengerti sifat Bara. Hanya dia yang mampu menenangkan Bara.

"Biarkan anak-anak menikmati kebahagiaan hari ini, kamu juga harus ikut bahagia," bu Lidya menepuk bahu Bara.

"Tentu saja Bara bahagia ma," timpal Bara.

Di sudut lain ada sepasang mata yang tak suka melihat kedekatan Syafira dengan si kembar. Apalagi saat saat mendengar si kembar memanggilnya dengan sebutan bunda, membuat telinganya terasa panas.

Ya, dialah Sonya, wanita yang katanya teman dekat Olivia. Namun, pada kenyataannya dia selalu iri dengan apa yang di miliki Olivia semasa hidupnya. Terutama soal Bara. Sonya yang mengenalkan Olivia kepada Bara, dia juga terlebih dahulu menyukai Bara. Namun, Bara tak mencintainya, ia malah jatuh cinta kepada Olivia sejak pertama kali Sonya mengenalkan mereka.

"Siapa sebenarnya gadis itu? Kenapa si kembar memanggilnya Bunda? bahkan Varel yag biasa cuek saja, begitu ramah dan selalu memujinya. Enggak mungkin kan dia...Ah enggak-enggak! enggak mungkin! Apa Bara sudah move on dari Olive? Kalaupun iya, harusnya aku yang gantiin posisi dia," batin Sony bertanya-tanya.

"Bunda ke toilet sebentar ya?" pamit Syafira kepada Nathan dan Nala dan di balas anggukan oleh keduanya.

Melihat Syafira pergi ke toilet, Sonya meletakkan gelas berisi minuman yang sejak tadi ia pegang dan hendak menyusul Syafira.

"Mau kemana?" tanya Varel kepada Sonya.

"Toilet sebentar," jawab Sonya.

Syafira yabg baru saja keluar dari toilet, terkejut dengan keberadaan Sonya yang berdiri di depan pintu toilet.

"Mbak Sonya mau masuk? Silahkan mbak, saya sudah selesai," ucap Syafira. Walaupun dia sedikit heran, karena bisa saja Sonya ke toilet lain, di rumah tersebut ada banyak kamar mandi.

"Tunggu!" Sonya menghentikan langkah Syafira, Syafira pun menoleh.

"Ya Nona?"

"Kamu jangan berharap bisa menjadi nyonya muda Osmaro di sini," ucap Sonya dengan sinisnya.

"Maaf Osmaro itu siapa ya?" tanya Syafira dengan polosnya, karena dia memang tidak tahu menahu soal keluarga tersebut.

"Kamu berani minta dipanggil bunda oleh si kembar, tapi kamu nggak tahu Osmaro itu siapa? Barata ken Osmaro,"

"Oh, itu nama om duda," gumam Syafira dalam hati.

"Paham kan maksud saya?" tanya Sonya.

"Kamu tidak selevel dengan Bara. Lagian mana Bara mau sama bocah! Jadi jangan pernah berpikir untuk menggantikan posisi Olivia! dasar cewek matre!" suara Sonya mulai tidak enak di dengar oleh telinga Syafira.

"Sudah mbak? giliran saya bicara. Pertama, si kembar yang ingin memanggil saya bunda, bukan saya yang menyuruh. Kedua, jangan khawatir, meskipun saya masih bocah tapi sudah bisa membuat bocah!" ujar Syafira dengan berani. Ia paling tidak suka ada orang yang menindasnya.

"Berani ya kamu!" Sonya mengangkat tangannya untuk menampar Syafira. Akan tetapi, Syafira dengan sigap menangkap tangan Sonya, sebelum tangannya mendarat di pipI Syafira.

"Punya hak apa mbak menampar saya? Orang tua saya saja tidak pernah berkata kasar apalagi menampar saya. Mbak yang bukan siapa-siapa saya, kenal juga tidak main mau nampar saja,"

"Lepaskan! kamu tidak tahu siapa saya?" Sonya semakin marah sambil berusaha melepaskan cengkeraman tangan Syafira.

"Ya, saya tahu. Anda adalah seorang public figur. Jujur awalanya saya cukup ngefans dengan Anda, tapi sekarang respect saya terhadap Anda turun drastis. Bagaimana para penggemar Anda jika mereka tau idolanya seperti ini sikapnya," cebik Syafira, kemudian ia melepaskan tangan Sonya dan langsung balik badan, berjalan meninggalkan Sonya yang masih syok. Ternyata gadis itu tak semudah itu di lawan.

"Lagian siapa juga yang mau menikah dengan om duda!" gumam Syafira sambil berjalan kembali ke tempat pesta. Ia kesal, kenapa setipa kali kenal atau dekat dengan orang kaya, selalu di tuduh yang bukan-bukan, enggak selevel, cuma mau morotin hartanya sajalah alias matre dan tuduhan lainnya yang selalu membuatnya merasa sedih dalam hatinya. Apa serendah itu pandangan orang kaya terhadap orang miskin seperti Syafira, termasuk keluarga dokter Rendra yang selalu memandangnya rendah. Hal itulah yang membuat Syafira tak membalas perasaan dokter Rendra dan memilih menyembunyikan perasaannya sendiri terhadap dokter tampan tersebut.

Apalagi dia di katakan bocah dengan nada mengejek, tentu saja Syafira tak terima. Keadaan selalu memaksa dia lebih dewasa dari usianya. Sejak kecil, ia sudah harus ikut membantu ayahnya bekerja di toko sepulang sekolah sambil menjaga adiknya. Ia juga harus nyambi belajar, karena Syafira tak ingin membebani ayahnya dengan biaya sekolah, sehingga Syafira yang memang memilik kecerdasan di atas rata-rata selalu mendapatkan beasiswa hingga ia kuliah saat ini. Ia terus belajar dan belajar karena tak ingin kehilangan beasiswanya.

"Tahu apa dia soal hidupku," kesalnya dalam hati.

"Syafira kenapa?" tanya bu Lidya, saat Syafira menghampirinya dengan wajah masih terlihat kesal.

"Eh tidak kenapa-kenapa kok bu," raut wajah Syafira langsung berubah 180 derajat. Wajah kesalnya kini berubah menjadi ceria. Syafira paling pintar menyembunyikan perasaannya jika ia sedang sedih, ia tak ingin orang lain tahu, ia hanya ingin berbagi kebahagiaan kepada orang lain.

"Sepertinya saya harus pulang sekarang bu," pamit Syafira.

"Loh kok buru-buru?"

"Iya, ini tadi ada pelanggan yang pesan kue dan harus di antar malam ini bu, lagian acara juga sudah selesai kan? para tamu juga sudah pulang," jawab Syafira, karena memang tadi di dalam toilet ia membuka pesan dari salah satu pelanggannya, dan berencana pamit setelah dari toilet.

" Tunggulah sebentar, Bara masih ada pekerjaan di atas sebentar, biar nanti dia antar kamu pulang," ucap Bu Lidya yang sedang memangku Nala.

"Tidak usah bu, saya naik taksi saja," sahut Syafira.

"Biar aku yang antar," ucap Varel yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Tidak usah, kamu antar saja nona Sonya, sepertinya suasana hatinya sedang jelek," ucap Syafira.

"Iya, kamu nanti antar Sonya saja, tadi kan kamu yang bawa dia ke sini, berati kamu harus bertanggung jawab mengantar dia pulang," sambung bu Lidya.

"Nah tuh Bara datang, Bara antar Syafira pulang Nak," perintah bu Lidya.

"Terus saya gimana tante?" tanya Sonya yang baru muncul dari toilet.

"Kamu bisa di antar Varel ya," ucap Bu Lidya tersenyum. Sebenarnya ia juga suka jika Sonya menjadi istri Bara, tetapi ia lebih condong ke Syafira dan anak-anak juga sukanya kepada Syafira.

Sonya hanya bisa membuang napas kecewa, ia tak mungkin marah, ia tak ingin image yang ia bangun selama ini hancur begitu saja.

"Ya sudah ayo Rel, antar aku pulang," ucap Sonya. Ia pun pamit dan pulang terlebih dahulu.

"Biar di antar sopir," ucap Bara melihat ke arah Syafira.

"Weh, tidak sopan! tadi kamu yang jemput, kamu juga yang antar, cepat!" perintah bu Lidya.

"Iya daddy, antar bunda pulang kasihan," Nala dan Nathan mendekati Syafira.

"Bunda mau pulang?" tanya Nathan.

"Iya sayang, bunda masih ada pekerjaan," jawab Syafira.

"Terima kasih buat semuanya bunda, terima kasih sudah membuatkan kue tart dan macaroon yang lezat. Terima kasih sudah memberikan kado istimewa buat Nala dan Athan," ucap Nala.

"Terima kasih sudah mengijinkan memanggil bunda buat hari ini," sambung Nathan.

"Sama-sama, bunda juga senang kalau kalian senang. Ingat ya, Nala dan Nathan harus jadi anak baik, penurut, pintar dan harus selalu sehat dan bahagia," pesan Syafira. Ia merasa kewajibannya sudah ia lakukan, ia sudah memenuhi janjinya untuk membuatkan kue dan juga datang ke acara ulang tahun mereka, di tambah bonus mau di panggil bunda oleh mereka. Mungkin setelah ini mereka tidak akan bertemu lagi, pikir Syafira.

Si kembar mengangguk bersamaan, mengiyakan pesan Syafira.

Syafira pun memeluk keduanya sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya untuk keluar.

"Bisakah kita bertemu lagi nanti?" tanya Nala. Syafira menghentikan langkah kakinya, ia menoleh.

"Tentu saja, kalau ada jodoh pasti kita akan bertemu kembali," ucap Syafira tersenyum, walaupun dalam hatinya ia tak berharap ada urusan lagi dengan keluarga kaya tersebut. Tapi, jika mengingat si kembar, rasanya ia juga ingin bertemu kembali dengan mereka, ia sagat menyukai anak-anak apalagi anak sepintar dan selucu si kembar.

"Oke baiklah, bunda hati-hati!"

"Bunda hati-hati," Sambung Nathan.

Syafira mengangguk dan tersenyum,

"Assalamu'alaikum," pamit Syafira.

"Wa'alaikumsalam bunda," jawab Nala dan Nathan kompak, terakhir memanggil Syafira bunda sebelum ia benar-benar pergi.

"Wa'alaikumsalam," sahut bu Lidya.

🌼🌼🌼

Bara dan Syafira sudah berada dalam mobil, perjalanan mau ke toko kue Syafira. Ada yang menarik perhatian Bara kali ini, yaitu diamnya Syafira. Tidak biasanya gadis itu diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun sejak mereka keluar dari kediaman Osmaro tadi.

Mobil Bara berhenti sebentar karena lampu merah. Tepat saat itu, Syafira membuka kaca mobil Bara, ia seperti melihat seseorang yang ia kenal dan lama tak bertemu.

"Dia.. mungkinkah..." hanya itu kata yang keluar dari mulut Syafira.

Bara yang mendengarnya hanya mengernyitkan dahinya, tak tahu apa yang gadis yang duduk di sebelahnya tersebut pikirkan. Mobil pun kembali melaju karena lampu hijau.

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan di antara keduanya hingga sampailah mereka di depan toko kue milik Syafira.

"Sama-sama," ucap Syafira sambil melepas sabuk pengaman.

"Eh...?" Bara tak mengerti maksud Syafira.

"Om mau bilang terima kasih karena sudah datang dan buat anak om senang kan?" ucap Syafira tanpa malu.

"G R!" cebik Bara.

Syafira tak menyahut, fokusnya beralih ke sosok laki-laki yang sedang duduk di depan tokonya, lalu ia tersenyum. Ia turun dari mobil dan langsung menghampiri laki-laki tersebut.

"Ck, dari tadi diam aja kayak habis putus cinta, sekarang tiba-tiba tersenyum seperti itu," decak Bara yang melihat Syafira menyapa laki-laki yang Bara pikir itu adalah pacar Syafira yang bernama Wiliam, dia tak melihat wajah laki-laki tersebut karena terhalang oleh badan Syafira.

Bara kembali berdecak dan menghela napas, lalu melajukan mobilnya kembali.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak berupa like, komen dan votenya,,,terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 𝓔𝓶𝓫𝓾𝓷 🤗🤗❤️❤️💠

1
Partini Rahayu
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣
Tarwiyah Nasa
nangiss aku selama baca Thor..di part ini😭😭😭
Ing
Meski byk typo tp inti ceritanya bagus. mengulas emosinya jg dapet yg ttp berinti dgn kluarga No 1.
Terima kasih utk karyanya Kak, semangat utk karya2 barunya
DozkyCrazy
kerrren
ini baru mertua bijak👏
DozkyCrazy
Luar biasa
DozkyCrazy
😁😁😁 kangen oma
DozkyCrazy
gokil gokil seruuu
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nova Evita
cerita nya bagus .... perjuangan hidup yg tentu tidak sia" karena semua nya akan indah pada waktu nya.
Ismalinda
Luar biasa
chateez✨️
bawangnya berapa kilo sih ini, Kak
asli aku mewek ngejer
Atika Rivanesa
sukak smua karyamu kak...../Kiss/
Siyantin Soebianto
sikembar kayaknya cepet dewasa berpikirnya tuh si nathan ssmpai mau nyarikan istri untuk dadynya 😃😃
Seri Puti
Kecewa
Seri Puti
Buruk
altanum
terus semangat berkarya thor...
karya2mu luar biasa...
Azalea New
Luar biasa
Nurhayati Nia
Tenang ajj omm ntar juga saling bucinn kalian berduaa ya ngkk thorrr
Nurhayati Nia
hapy sedang ya buat bara fira dan juga buat author aku dah kasih voter yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!