NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang kedua

Ebta dan Ebtanas dilalui Karina lagi-lagi tanpa kesulitan. Akhirnya semua kelas 3 di SMA Taruna Bangsa dinyatakan lulus 100%. Betapa bahagia mereka.. Setelah semua Bimbel yang memusingkan itu akhirnya mereka lulus.

Corat coret di seragam mereka seakan menjadi tradisi. Beberapa teman membeli pilox yang menjadikan seragam mereka berwarna warni. Tapi di hari itu Karina menyibukkan diri dengan membeli banyak buku literatur untuk besok dia gunakan untuk menempuh UMPTN.

"Kalian mau ngapain pawai seperti itu? Seperti ngga punya kerjaan lain. UMPTN di depan mata, namun masih juga bersenang-senang!"

"Namanya juga seneng, Rin.. ngga papa sekali-sekali."

Radit lulus dengan mengherankan. Bahkan orang tuanya saja tidak percaya. Dengan bahagia mereka memberikan sumbangan yang lumayan besar pada SMAnya.

Radit dan teman-temannya tertawa tertawa tempat kongkownya. Mereka juga tidak percaya kok bisa mereka lulus..

"Ajojing yok Dit!"ujar Vano yang seperti biasa memberi ide laknat. "Sampe pagiii."tambahnya lagi.

"Ah, malas ah.."

"Ayo! Perlu di rayakan ini."

Secara ajaib juga Vano dan Naldi juga lulus. Walaupun mereka hanya sekedar lulus lulusan saja. Tapi ya.. tidak mengapa. setidaknya mereka sudah melalui 1 tahap kehidupan mereka.

Paginya Karina berangkat pagi ke sekolah untuk registrasi fotokopi Ijazah dan transkrip Nilai. Dia merasa harus banyak fotokopi daripada bolak balik ke sekolahnya.

"Rin, kamu di terima di fakultas Hukum, Universitas G, Kota J."kata Bu Neneng dan kemudian memberi selamat ke anak emasnya itu.

"Iya kah Bu?"

"Iya. Nih suratnya dari pihak universitasnya."

"Saya pamit langsung pulang ya Bu.. bapak ibu perlu tahu. Kapan saya bisa registrasi ulang kesana?"

"Mmmm... Mungkin 2 minggu lagi. Sekali lagi Selamat ya.. Fakultas hukum di sana bagus kualitasnya."

"Wah, bisa pindah ke tempat Mas Guntur!"begitu pikirnya..

Terburu-buru Karina pulang naik angkot. Sampai jalan di depan rumahnya, seorang pemuda dengan masih memakai baju basket menyapanya dan menyetandarkan motor GL Pronya.

"Hai Cantik..." ujarnya. Ketika Karina melihatnya lagi, ada hal yang menyebalkan baginya: anting-anting warna silver berkilau di salah satu telinganya.

Karina memilih untuk tidak menanggapi

"Aku lulus, Rin. Aku ngga sebodoh yang kamu kira kan?"

"Sukur deh..."

"Jadi, gimana? kita pacaran?" tanyanya dan menepuk pundak Karina.

"Kamu mau kurang ajar?"

"Tidak, Rin.. Aku jatuh cinta sama kamu, Rin! Sejak pertama kali aku melihatmu!" Radit memang jujur walaupun ada rasa sakit setiap mendengar perkataan Karina.

Tangan Radit menarik tangan gadis itu. Dengan demikian dia mengira dapat membuat Karina memperhatikannya.

Karina langsung menampar pipi pemuda itu. "Jangan sentuh aku. Aku tidak mau disentuh olehmu. Kamu tidak pantas untukku. Dan apakah kamu tau, aku diterima di perguruan tinggi bergengsi di kota J. Sementara kamu dengan seluruh kebodohanmu hanya bisa ada disini dan menjadi beban orang tuamu."

"Dan satu lagi.. cinta? Apa itu cinta? kamu bermimpi di siang bolong! Aku tidak akan menjadi pacarmu! Bahkan dalam mimpimu sekalipun!"tegas Karina kemudian meninggalkan Radit.

Radit berlari menyejajarkan dengan Karin. "Rin, aku bisa berusaha..."

"Usaha apa? Apa kamu lahir dari ibu yang tidak berpendidikan dan murahan sehingga tidak memahami ucapanku?" Cih!"Karina dengan mudah meludahi muka Radit dan berbelok masuk rumah.

Radit tercengang sampai tepukan dari seseorang menyadarkannya.

"Are you OK, Boy?"seorang turis dari luar negeri memperhatikannya. "Wanita memang seperti itu. Come on.. Cheer up!"ujar Bule itu menepuk pundak Radit kembali untuk memberikan semangat. "Bersihkan mukamu, Boy!" Selembar tissue diulurkan ke Radit.

Orang-orang sekitar situ kemudian bisik-bisik. Daerah tempat Karina memang dekat dengan pusat perbelanjaan. Di dekatnya terdapat stasiun Kereta api.

Merah padam muka Radit.. Dielusnya pipinya yang masih panas. Bekas tamparan itu membuat kontras dengan kulitnya yang putih. Sementara ludah yang mengenai pipinya diusap dengan tissue yang sempat diberikan oleh bule itu dan dilipatnya dimasukkan ke tas ranselnya. Dibiarkan Karina pergi dan berbisik..

"Ini yang kedua. Besok yang ketiga, tidak akan kubiarkan kamu tidak mengingatku..Aku harap kau bisa menghitung dengan cermat"

Benci dan Cinta memang hanya seperti mata uang. Begitu mudah cinta berbalik menjadi benci setelah begitu setengah mati mencintai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!