NovelToon NovelToon
Possesive Boyfriend

Possesive Boyfriend

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani_putri

Season 1

Nathania Keyla Adhitama, gadis berparas cantik nan manis yang berhasil menarik hati beku sang Most Wanted di sekolah barunya hingga membuatnya tidak bisa lepas dari jeratan pemuda tampan tersebut.

Gevano Ananda Zibrano, Most Wanted di SMA Merdeka. Memiliki wajah rupawan yang membuat para kaum hawa terpikat. Dia dikenal dengan sifat arogan dan kejamnya, membuatnya ditakuti oleh semua Murid. Namun, apa jadinya jika ia menyukai siswi baru yang berani menantangnya?

***

"Jadi pacar gua, atau gua dorong lo dari sini!" Gevano Ananda Zibrano.

"Jangan!! Oke, oke gua mau jadi pacar lo!" Nathania Keyla Adhitama.


Season 2

Gevano semakin over protective terhadap istrinya. Apalagi ketika Thania sedang mengandung buah hati mereka. Pria muda itu tidak membiarkan Thania bebas.

Apa yang dilakukan wanita itu harus atas izin darinya. Tidak ada penolakan atau pun bantahan!

***

"Gevan, pengen seblak."

"Nggak! Nggak ada seblak-seblak segala!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani_putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Tiga

Mobil mewah Gevano memasuki halaman sekolah. Ia memakirkan mobilnya dengan rapi. Membuka seatbelt, lalu keluar dari mobil. Terdengar pekikan histeris dari semua siswi yang ada di sana.

Gevano acuh, dia berjalan dengan wajah datar dan aura yang masih terasa suram. Tujuannya sekarang adalah ke kelas gadisnya. Gevano yakin jika gadis itu sudah sampai di sekolah sejak tadi pagi untuk menghindari dirinya yang nyatanya akan berujung sia-sia.

Saat sampai di depan kelas Thania, langkah Gevano berhenti melihat pemandangan yang membuat suasana hatinya semakin memburuk.

Di sana, Thania sedang berbincang dengan seorang pemuda! Gadis itu bahkan tertawa lepas saat pemuda itu menggombalinya dengan gombalan sampah, menurutnya.

BRAKK

Gevano membuka pintu kelas yang sedikit terbuka itu dengan kasar. "Jauhin tangan lo dari cewek gua!!"

Kedua orang berbeda jenis kelamin itu menolah. Si gadis memasang ekspresi terkejut dan si pemuda tersenyum miring. Bukannya menuruti perintah Gevano untuk menjauhkan tangannya dari Thania. Pemuda itu malah semakin menggenggam tangan kecil itu dengan erat.

"Jauhin tangan lo!!" tekan Gevano lagi.

"Kalau gua nggak mau? Lo mau apa?" balas pemuda itu menantang.

Gevano menggeram, "gua bilang jauhin!!!"

"Enggak."

Thania sudah panik sendiri melihat wajah Gevano yang seperti itu. Dia meronta berusaha melepas tangan pemuda itu. "Kevin, lepas."

Kevin menunduk menatap Thania yang memang lebih pendek darinya. Dia tak mengindahkan ucapan Thania. Malah semakin mengeratkan genggaman tangan mereka. Dia juga dengan berani mengecup pipi Thania. Gadis itu melotot, matanya hampir keluar mendapat perlakuan Kevin yang kurang sopan menurutnya.

Melihat itu Gevano mengepalkan tangannya dan langsung menendang kursi yang diduduki pemuda itu hingga si pemuda jatuh terguling. Thania sudah berdiri dan berteriak terkejut. Apalagi saat Gevano dengan tak berperasaan memukul wajah Kevin.

"Gua bilang jauhin tangan lo dari cewek gua! Lo budek hah?!" ujar Gevano dengan tangan yang menarik kerah baju seragam pemuda itu.

Kevil tertawa kecil melihat wajah marah Gevano. Dia tidak takut dengan pemuda sok berkuasa ini.

"Emang kenapa gua harus takut? Toh Thania nggak nolak waktu gua pegang tangan dia," jawab Kevin lugas. Senyum miring ia tunjukan kepada Gevano.

BUGH

"BAJINGAN!"

BUGH

Gevano memukul hidung itu sampai mengeluarkan darah. Lalu kembali menarik kerah seragam Kevin.

"Dia nggak nolak kata lo?!!! Apa lo pikir gua buta sampai nggak liat kalau Thania nggak nyaman tangannya digenggam sama lo hah?!!"

BUGGHH

Gevano kembali memberikan pukulan pada Kevin.

"Gevan!!!" Thania berusaha melerai, tapi selalu berujung sia-sia. Meminta tolong pada teman sekelasnya? Jangankan meminta tolong, baru mau berucap saja mereka langsung menggeleng.

Padahal di sini banyak orang, dan tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekat atau bahkan melerai.

"Van, udah! Itu anak orang udah bonyok woi!!"

Tiba-tiba Vino dan Rafael datang. Semua siswa yang berkerumun langsung memberi jalan kepada kedua pangeran sekolah itu untuk melerai Gevano.

Thania bernafas lega melihat kedua orang itu, "Rafa, Vino tolong lerai Gevano!"

"Udah lo tenang aja. Kita udah di sini, biar ini jadi urusan gua sama Vino," jawab Rafael.

Thania mengangguk dan mulai menyingkir saat Vino menyuruhnya minggir.

Vino menarik tangan Gevano yang ingin kembali memukul Kevin. Gevano menatap tajam Vino yang mengganggu kegiatannya.

"Lepas!"

"Dia udah babak belur. Mending lo berenti deh, kasian Van," ucap Vino.

"Emang lo mau bunuh orang?!" sahut Rafael.

"Kalo orangnya dia gua mau," jawab Gevano dingin.

Vino dan Rafael melototkan matanya. "Sinting!" ucap mereka bersama.

"Udah, udah sana lo. Ini biar jadi urusan gua sama Vino, mending lo urusin cewek lo noh. Kasian dari tadi nangis mulu." Tunjuk Rafael pada Thania yang menangis sesenggukan.

"Biarin gua kasih dia pelajaran untuk terakhir kelinya," ucap Gevano mulai memegang tangan kiri Kevin.

"Dia genggam tangan lo pakai tangan ini kan?" tanya Gevano pada Thania.

Thania yang diberi pertanyaan oleh Gevano bingung harus menjawab apa. Dia hanya tidak ingin salah berucap dan berakibat fatal bagi Kevin.

Melihat keterdiaman Thania, Gevano menggeram marah. "JAWAB!! KANAN ATAU KIRI?!! LO MAU GUA PATAHIN KEDUA TANGANNYA HAH?!!" bentak Gevano.

Thania terlonjak kaget. Secara spontan dia menjawab, "Kiri."

Gevano menarik sudut bibirnya, tanpa ekspresi dia mematahkan tangan kanan itu.

KRAAAKKK

ARRGGHHH

Semua orang meringis dalam diam melihat Gevano tanpa beban mematahkan tangan Kevin. Kecuali Vino dan Rafael yang memang sudah biasa melihat Gevano mematahkan tangan orang. Sedangkan Thania, untuk kedua kalinya dia melihat Gevano mematahkan tangan orang lain.

Gevano memandang dingin Thania yang kini menatapnya dengan air mata berlinang. Dengan langkah lebarnya Gevano berjalan menuju Thania, lalu menarik tangan gadis itu. Mereka semua langsung menyingkir melihat Gevano berniat pergi keluar.

"Gevan, itu Kevin---"

"Biar Rafa sama Vino yang ngurus! Lebih baik lo mikir nasib lo setelah ini!" sela Gevano datar dan mempercepat langkahnya.

Thania berusaha mengimbangi langkah lebar Gevano. Tak jarang kakinya tersandung, tapi bukannya berhenti Gevano malah semakin cepat. Dia dikuasai oleh amarah. Tak peduli bagaimana keadaan Thania yang kakinya terkilir.

Sesampainya di gudang belakang sekolah, Gevano mendorong Thania hingga gadis itu jatuh. Lalu menutup pintu gudang rapat.

Thania sedikit meringis saat tubuhnya didorong dan terjatuh di lantai dingin gudang sekolah ini. Gevano mencengkram dagu Thania.

"Lo sekali nggak bikin gua emosi nggak bisa, hm? Ini masih pagi, dan lo udah buat mood gua buruk!" teriak Gevano menghempaskan kepala Thania ke lantai.

"Semalem lo ke mana aja?! Kenapa nggak ngasih kabar?" tanya Gevano.

"Hikss maaf, ta- tadi ma- malam aku lupa. Da- dan aku langsung tidur se- setelah makan malam," balas Thania menunduk takut.

Aura Gevano membuat Thania ketakutan setengah mati. Padahal biasanya dia tidak begini. Tapi kenapa saat bersama Gevano, dia selalu merasa terintimidasi?

"Lupa? Ketiduran?"

Thania mengangguk pelan. Lalu memekik kecil saat Gevano menarik rambutnya.

"Apapun alasannya, gua nggak terima!! Kesalahan tetap kesalahan!! Dan salah lo dua kali lipat karena udah berani duduk bahkan ketawa sama cowok lain!!"

"Gua paling nggak suka milik gua disentuh!"

"Maaf hikss sakit..." parau Thania berusaha melepas cengkraman Gevano di rambutnya.

"Bagian mana aja yang dia sentuh hm?" tanya Gevano lembut. Dia melepas cengkramannya pada rambut Thania, lalu mengambil tangan kiri gadis itu.

"Ini kan?" Gevano melirik ke wajah gadis itu. Thania mengangguk takut-takut.

"Dan ini juga?" Tangan Gevano beralih mengusap pipi Thania. Lagi-lagi Thania menjawab dengan anggukan.

Gevano mengecup kedua tangan Thania serta kedua pipi gadis itu. Mata Thania membulat kecil saat Gevano mengecupnya. Semakin membulat lagi saat Gevano memeluknya.

"Aku nggak suka kamu disentuh sama mereka. Kamu milik aku, cuma aku aja yang boleh sentuh dan pegang tangan kamu," lirih Gevano membenamkan wajahnya di leher jenjang Thania.

Tubuh gadis itu diam membeku.

"Jangan biarin mereka sentuh kamu. Atau aku patahin tulang tangan mereka. Tolak semua cowok yang deketin kamu! Bicara sama cowok hanya boleh tiga puluh detik, dan harus berjarak kurang lebih sepuluh langkah. Jika kamu melanggar kamu akan tau akibatnya. Kamu paham kan?" tanya Gevano sambil mendusel ke leher gadis itu.

Thania mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu dengan kaku dia mengangguk dan bergumam pelan. "Paham."

"Bagus." Gevano menjauhkan wajahnya lalu bangkit.

Thania mendongak menatap Gevano. Lalu ikut berdiri, tapi tiba-tiba dia terkejut saat Gevano menyiramnya dengan air.

"Gevan, apa yang kamu lakukan!!" pekik Thania terkejut. Tubuhnya basah kuyup.

"Siram kamu pake air," jawab Gevano tanpa beban.

Thania tidak tau dari mana Gevano mendapat botol air itu. Padahal dia yakin bahwa Gevano tidak membawa apa-apa tadi. Lalu dari mana asalnya botol air itu?

Thania kembali terkejut saat Gevano keluar dan mengunci pintu gudang. Dia berlari dan menggedor pintu itu.

"Gevan!! Kenapa kamu ngunci aku!!!" panik Thania seraya berusaha membuka pintu.

"Itu hukuman buat kamu karena udah bandel."

"Maksudnya kamu mau ngurung aku di sini?!"

Gevano mengangguk dengan seringainya.

"Kamu gila!!! Lepasin aku!!!!"

"Sstt, nikmati hukuman kamu. Ini masih hukuman kecil, Sayang. Jadi nggak perlu panik gitu."

"Gevan!!! Lepasin!!! Aku janji akan nurutin kemauan kamu!! Tapi aku mohon lepasin!"

"Iya nanti aku lepasin. Sekarang aku kurung dulu."

Setelah berkata demikian, Gevano berlalu pergi meninggalkan Thania yang berteriak memanggil namanya seraya menggedor pintu.

"Gevano bangsat!!! Awas aja ya lo!!" teriak Thania kesal.

Tubuhnya sudah merosot dan duduk di lantai dingin itu. "Dingin banget. Mana seragam gua basah lagi. Gevano bener-bener bangsat!" gerutu Thania mengusap lengannya.

Setelah itu Thania mendongakan kepalanya dan berteriak dengan nada merengek.

"AAAAA MAMA PENGEN PULAANGGGG..."

Bersambung...

1
Nila Putri Ayu
Biasa
Nila Putri Ayu
Kecewa
Nikiimora Nikiimora
Jd Ke Inget Masa Sekulah Dlu. Prnh Jg Punya Pacar Yg Toxic-nya Parah Jg... 😁
Untung Udh Jd Kenangan Jd Skrng Bisa Ketawain Masa Lalu. Klw Gw Dlu Pernah Bego Jg... 🤭🙏🏻
Dwi Zwei
Luar biasa
Lee Fay
Ini authornya yg gebleg, bisa2nya nganggap wajar dan keren sifat Gevano yg terlihat jelas psikopathnya. Bahaya pemikiranmu thor, terlalu ekstrim!
Lee Fay
Hadeh, baru nyadar lu? Ah elah Tan, lu bukan hanya bodoh, tapi TOLOL OON DAN GA PUNYA OTAK. Gw yakin, sejahat apapun Gevan, lu bakal cinta jga ma dia, maafin dia dan balikan lgi. Namanya jga cewek TOLOL!
Desy Puspita: Ngata"in karakter yang diciptakan setiap penulis, emang situ mampu? Kurasa nggak ya, dari ketikannya cuma mampu bacooot doang lo.
total 1 replies
Novia Ayu Apriani
bikin kejutannya di selingkuhi😆✌️
siti yanti
hama ulet keket muncul
Qaisaa Nazarudin
Waah udah Tamat aja, Tq ya thor, karya mu bagus,Kamu berhasil jungkir balik hati dan perasaan ku saat membaca karya mu ini, Semoga outhor sehat selalu, Sukses selalu, dan bisa terus berkarya,Semangat ya thor 💪🏻💪🏻💪🏻⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️🌺🌺🌺🌺🌺🌺☕️☕️☕️☕️☕️☕️🥰🥰🥰🥰
Qaisaa Nazarudin
Aku hanya mampu ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Waah udah gede aja Gavin,Belum punya adek ya..
Qaisaa Nazarudin
Gak jauh2 dr nama bapaknya..
Qaisaa Nazarudin
Heran aku dgn Thania yg gak pernah berubah dr dulu, Udah tau dr saat pacaran malah sekarang udah nikah dan mau punya anak lagi, Masa iya masih hak paham dgn sikap Vano sih, Kan dr awal selalu di wanti2 jgn deketan sama cowok lain, dia aja marah kalo Vano deketin cewek lain ck🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Aku pasti si Outhor nya ini pasti orang nya Gesrek deh, bikin aku nyengar nyengir kayak orang gak waras ngakak sendirian baca nih novel 🤭🤭😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Loe itu KURANG HARGA DIRI, Malah GAK ADA HARGA DIRI menjadi PELAKOR..Dasar Jalang..
Qaisaa Nazarudin
Oni lah yg Vano rasakan dulu saat mereka pacaran,, Tapi waktu itu Thania malah membencinya..
Qaisaa Nazarudin
Gevano Junior bakal Launchin..👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Dasar Jalang..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Noh bener kan Cindy,Dasar cowok,Waktu pdkt kayak org hilang akal,Saat udah jadian malah di selingkuhin..
Qaisaa Nazarudin
Mampos loe,Makanya insaf jd playboy,Dasar buaya tembaga..😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!