Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Ana membeku melihat kembang api pecah di langit malam yang sepi..lalu ketika ia membalikan tubuhnya tampak Damian datang dengan membawa bucket bunga berwarna putih yang besar, pria itu sangat tampan dengan setelan jas tiga potong yang begitu pas di tubuhnya...

Ana merasakan debaran di jantungnya semakin keras saja...seiring langkah Damian yang mendekat, bagaimana bisa pria ini datang tanpa ia tau...bahkan Ana tak sedikitpun curiga..

''Untukmu cantik..''bisik Alex tersenyum melirik ke arah bunga mawar putih di tangannya..

Ana sungguh terharu menatap mawar di tangannya dengan seyuman yang merekah...

Lalu menerima bucket bunga itu dengan mata yang berkaca-kaca...ini pertama kalinya seorang pria memberinya bunga, dan mau tak mau hati Ana menjadi hangat ia hanya merasa di hargai sebagai seorang wanita, walau ia merasa tidak pantas dengan status sosialnya yang rendah..

''Terimakasih...tuan Damian...''

''Eiit...harus berapa kali aku katakan jangan panggil namaku dengan sebutan tuan..'' Alex mendekat dan merenggkuh Ana....

Mata keduanya bertemu dengan kecanggungan yang begitu kuat.....Ana mengigit bibirnya..

''Hm...kau mau mengajakku kemana...''bisk Ana dengan senyuman gugup...

Memahami kegugupan Ana, Alex pun melepaskan rengkuhannya mencoba untuk membuat Ana lebih rilex..suasana malam ini terasa begitu berbeda sedikit hangat...

Alex tersenyum...

''Aku ingin mengajakmu ke sebuah restoran di atas bukit...''

''Kabut biru..''ucap Ana menebak, ingatannya terbang ketika Danar mengajaknya untuk bicara disana....

''Tidak....bukan disana...kita akan pergi ke tempat yang berbeda, namun ke arah yang sama...''

Ana mengangguk,.......

''Lalu bagaimana dengan Fania dan Daniel..''tanya Ana penasaran...

''Jangan khawatir Ana,...mereka sedang pacaran.''

Ana mengangguk dengan salah tingkah.....

**********************************************************

Restoran di atas bukit...........

Ana tersenyum ketika Alex menggenggam tangannya dan membimbingnya masuk kedalam restroan, sesampai disana sudah ada seorang pelayan khusus yang menunggu mereka........

''Silahkan tuan dan nyonya...''

Ana merasa gugup sekaligus khawatir, ini pertama kalinya ia masuk kedalam restoran mewah ini, jika kemarin ia datang dengan Danar penuh keterpaksaan maka kali ini tidak, ia datang dengan hati yang berbunga-bunga...

Mereka menempati tempat vip di paling ujung, ada pemandangan air terjun yang indah di malam hari...

''Indah sekali..''ucap Ana duduk di hadapan Alex yang dari tadi menatap gadis itu dengan pandangan jatuh cinta....

''Yah....kau adalah orang yang paling indah di tempat ini..''

''Jangan menggodaku Damian, kau tau benar...aku mulai kebal dengan rayuan gombal..''ucap Ana dengan mata yang resdup..

Namun tak lama......

Alex menyentuh jemari Ana dan menggenggamnya...

''Jangan merasa seolah dunia meninggalkanmu Ana, kau hanya tidak menyadari jika bagi orang lain...kau bisa menjadi pusat dunia baginya.''

Ana menghela nafas....

''Aku hanya takut akan terluka lagi, itu sangat menyakitkan jika aku...harus mengalaminya lagi.''

Alex terdiam...

Tak berapa lama kemudian makananpun tiba dan di letakan di atas meja, bukan hanya beberapa menu namun ada banyak pilihan menu yang memenuhi meja luas di hadapan mereka, Ana sampai tak bisa berkata-kata, ia menatap Alex yang tampak santai......

Setelah pelayan itu pergi...Ana tak bisa menahan mulutnya untuk bertanya...

''Damian...ini terlalu banyak...''

Alex tersenyum.........

''Aku ingin melihat dari semua makanan yang ada di atas meja ini, makanan apa yang kau inginkan..Ana...''

Ana terkekeh.......

''Bagaimana denganmu, apa makanan kesukaanmu di antara semua yang ada disni.'' Ana mengangkat alisnya...

''Bagaimana jika kita memilih sekarang........''ucap Alex dengan ekpresi tak sabar...

''Ya..baiklah...''

''Aku tidak sabar lagi..''ucap Alex lalu mulai memilih Ana kemudian juga mulai memilih, dan uniknya di antara semua makanan yang dipilih, menu mereka berdua bertolak belakangnya....

Ana menyukai ikan laut, maka Alex membencinya dan lebih menyukai menu dari bahan daging, Ana lebih memilih sayuran dan Alex membencinya, begitu juga dengan aneka seafood Ana tidak menyukainya dan Alex suka....

Pria itu memijit dahinya tertawa...

''Well....perbedaan kita terlalu mencolok..''ucap Alex menggelengkan kepalanya.....

Ana ikut tertawa dan mengakuinya...

''Mungkin lidahku memang tak biasa dengan ini semua Damian, lagi pula...aku wanita...aku lebih menjaga bentuk tubuh dengan banyak menu sayur...''ucap Ana menghibur...

Kali ini Alex menatap mata Ana dan menangkap kesederhanaan di dalam mata Ana.....dan pria itu berjanji jika...mulai sekarang ia akan membuat Ana bahagia, makan makanan yang enak dan segala yang tak pernah di rasakan Ana sebelumnya....

''Mungkin saja Ana...itu sebabnya kulitmu sangat bersih dan tubuhmu indah.'' Alex mengedipkan matanya dengan tatapan memuja..

Ana hanya menggeleng merasa lucu dengan pujian Alex, pria ini sangat sempurna di matanya...

''Baiklah...dimana kau tinggal Damian..aku sangat penasaran...''ucap Ana di sela makannya..

''Apartement Kabut Merah....''ucap Alex santai..

''Wah...bukankah apartement itu sangat mewah dan hanya ada satu unit di sana dan berada di kentinggian lantai 50.''ucap Ana kagum....

Dulu sewaktu ia masih bekerja di Hotel ia pernah mendengar manager dan para pegawai senior membicarakan apartemen mewah itu...namun, Ana lupa siapa yang menempatinya...ia pasti seorang yang kaya.........

''Darimana kau tau tentang apartement itu...Ana..''

''AKu mendengar dari manajer Hotel dulu, mereka bahkan saling berbisik ketika berbicara tentang siapa pemilik Hotel itu...''

Alex meletakan garpunya dan menatap Ana dengan waspada.....

''Lalu kau...tau siapa dia...''

Ana menggeleng..........

''AKu tak suka menguping Damian, aku kesana untuk kerja dan bukan bergosip dan mencari masalah..''

Mendengar hal itu Alex menjadi lega, untuk sementara ia merasa aman, Ana belum tau jati dirinya......namun ia sedikit cemas dengan reaksi Ana nanti...jika dia tau jika Damian adalah Alex sang mafia.........

''Ehm....apakah kau masih bertemu dengan mafia itu..''tanya Alex mencoba bersikap santai..

Ana menggeleng...

''Dia menghilang, maksdku mungkin dia sedang pergi ke suatu tempat...''wajah Ana sedikit murung...

Mengapa..........? Alex mengerutkan kening......

Ana meredupkan matanya...

''Apakah terjadi sesuatu kepadanya...apakah dia terluka di suatu tempat..''ucap Ana begitu saja,...

''Mengapa kau malah mengkawatirkannya, bukankah dia kejam dan kasar di pertemuan pertama kalian......''ucap Alex sembari meneguk minuman dingin dalam gelasnya.... dan menatap Ana yang begitu manis malam ini dengan hati yang hangat..

Ana tertawa........

''Dia pasti memiliki alasan yang kuat....aku mungkin terlalu lancang dan mengusik harga dirinya....dia mungkin merasa malu karna tindakanku...''

Hening...........

Alex sungguh tak habis pikir, mengapa ia yang sangat kejam bisa bertemu dengan gadis yang baik hati seperti malaikat ini...

Alex yakin Ana akan menjadi miliknya suka atau tidak suka, ketika Alex sudah menyukai sesuatu maka itu adalah miliknya...

''Aku penasaran, apa reaksinya ketika mendengar pengakuanmu...''ucap Alex dengan senyuman misterius...

Deg............

Mengapa Damian sangat tampan.......? batin Ana terpana..