NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:251.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lagi-lagi Bikin Kue

“Yaaa, biasa. Gimana maksudnya sih?” Ratu kebingungan.

“Kamu biasa dipegang-pegang cowok lain?!”

“Ya nggak juga tapi dia memang begitu.” Ratu semakin merasa bingung, “Dia bagaikan kakak bagiku.”

“Bagaikan? Bagaikan kakak kan nggak harus pegang-pegang kamu.”

“Laaah, bagaimana dong? Aku rasa itu bukan pelecehan sih, lagian nggak ada rasa apa-apa. Nggak usah sewot dong!” Ratu mulai menangkap maksud Regi.

“Serius kamu nggak ada rasa apa-apa?”

“Aku dan Mas Iwan kenal baik dari dulu dan sikapnya manis seperti itu dari dulu.”

“Jadi kamu menyindirku nggak manis, begitu?!”

“Ya kan bakalan aneh kalau kamu jadi manis.”

“Ya sudah sana cari cowok manis.”

Ratu melongo. Pak Yudi juga nggak kalah herannya. Sedangkan Bu Jani mulai memijat-mijat dahinya.

“Nggak mau, banyak cowok manis di sekitarku, yang ada hanya omong kosong dan menyita waktuku.” Kata Ratu

“Kan suka dipegang-pegang cowok manis, yang kayak itu tuh? Sang Raja DasaMuka.” Regi masih dengan ambekannya.

“Halaah! Kalau mau protes sana ke Mas Iwan, tantangin sekalian!” sahut Ratu.

“Oke!” Regi menggebrak meja dan berdiri.

Lalu dia berjalan ke arah meja Rahwana dalam hitungan detik.

Ratu hanya melongo belum menyadari yang terjadi, dan panik sendiri saat ia sadar kalau Regi menuju ke arah Rahwana untuk melabrak Sang CEO Triliuner itu. Dengan kepanikan yang amat sangat, ia berusaha mengejar Regi yang nekat.

Tapi tak sempat ia berdiri karena tertahan meja, Regi sudah ke arah meja Rahwana, meminta izin bicara berdua sampai pria manis itu menaikkan alisnya.

Lalu terakhir Rahwana tertawa terbahak sambil geleng-geleng kepala dan gerak bibirnya sambil menyeringai ke arah Ratu sambil bilang “ Iyaaa, ngggak pegang-pegang lagi deh, dia sudah ada yang punyaaaa...’

“Buset!” seru Ratu sambil memegangi kepalanya yang pusing, “Mati gue matiiii!” serunya kalang kabut.

“Mas Iwan! Mas Iwan bukan gitu maksudnya!” Ratu pun mendekat ke arah Rahwana dan berusaha meluruskan kesalahpahaman.

“Si Regi memang kalau sudah cemburu-“

“Memangnya kamu fine-fine aja kalau aku dipegang-pegang cewek lain?” Regi balik bertanya.

“Ya nggak juga!”

“Bagaimana kalau yang memegang daguku, ibunya Mas Iwan.”

“Hm...” Ratu memikirkan kemungkinan yang terjadi, tapi karena wajah Regi biasa dipasang mode jutek sepertinya hal itu tidak mungkin terjadi, pasti Regi sudah menjauh duluan sambil mengernyit jijik ke cewek yang main pegang-pegang tanpa izinnya.

“Sudah, Sudah.” Rahwana mengangkat kedua tangannya sambil terkekeh geli, “Saya minta maaf ya Mas Regi. Saya lupa kalau Ratu sudah ada yang punya. Karena selama ini begitulah sikap saya ke Ratu, walau pun ada istri saya. Tapi Istri saya malah perlakuannya lebih parah sih kalau nggak diuyel-uyel pipi si Ratu... Ya tapi di luar itu,” Rahwana menangkupkan kedua tangannya sambil setengah menunduk ke Regi. “Maaf ya Mas. Semoga hubungan kalian langgeng.”

“Oke. Kan selesai masalahnya kalau diomongin langsung. No Hurt Feeling kan ya Mas?” sahut Regi masih dengan lagaknya yang angkuh.

“Sip.” Kata Rahwana sambil mengacungkan jempolnya.

“Sudah ayo duduk lagi! Ganggu orang lagi makan aja sih kamu!” Ratu menarik-narik Regi ke arah meja mereka sendiri.

Tapi ya begitu...

Setelah itu, seharian Regi malah nggak bicara sepatah kata pun ke Ratu. Dia hanya menjawab pertanyaan Bapak dan Ibunya. Tapi bahkan saat Ratu mengajaknya bercanda, dia hanya melirik sekilas dan sibuk dengan ponselnya.

“Regi,” Sang ibu pun memanggil Regi. “Ibu minta maaf ya. Tolong kamu pikirkan cara yang lebih bijak lagi mengenai Wahyu.”

“Cara yang lebih Bijak? Hm... Wahyu sudah berakhir di penjara kalau aku menggunakan cara bijak.” Kata Regi.

“Ya, bagaimana pun, Ibu masih tetap ingin berteman dengan Rinda.” Bu Jani kini jadi lebih kalem. Mungkin terhipnotis makanan enak yang dipilihkan Ratu.

“Aku sedang membantu ibu untuk naik level, agar Tante Rinda tidak menyepelekan Ibuku sendiri, teman baiknya. Menurut pengamatanku, dari segi mana pun, Tante Rinda berusaha menjatuhkan Ibu. Tapi ibu tak sadar karena tidak memiliki banyak teman.” Kata Regi.

“Kalau seingat ayah, perangai ibu berubah memang sejak kenal sama Rinda.” Kata Pak Yudi sambil mendorong piring kosongnya ke depan dan mengambil gelas teh manis mahalnya.

“Rinda itu... kalau sudah bicara, teman satu circle ku bisa memusuhiku. Ya benar, bisa-bisa aku tak punya teman lagi karena dia sudah mempengaruhi semuanya. Aku tidak ingin dia benci padaku.” Kata Bu Jani.

Regi langsung tahu kalau ibunya korban Bullying.

Dan ibunya bukan satu-satunya, bisa jadi Wahyu-pun juga korban Bullying ibunya sendiri. Tertekan, jadi mengambil cara haram agar ibunya tetap ‘melihatnya’.

“Minta Tante Rinda menemuiku. Agar ia minta padaku sendiri. Kalau perlu... bawa teman-teman arisan ibu.” Kata Regi sambil tersenyum licik.

Senyum yang sangat dikenal Ratu, kalau Regi sedang memikirkan langkah jahat selanjutnya.

“Tante, Tante...” panggil Ratu. “Sepengetahuanku ya Tante, teman sejati Tante itu adalah suami dan anak tante. Bukan orang lain. Bahkan seringkali saudara sekandung pun tidak bisa jadi teman. Aku liat Om Yudi sayang banget ke Tante, makanya dia bicara hal sejujurnya. Regi pun terlihat sekali melindungi Tante lewat lidah tajamnya ini. Tante harusnya bersyukur kali ini selamat dari mulut harimau Tante Rinda. Kini saatnya tante ambil kesempatan ini, tante harus naikkan dagu Tante di hadapan Tante Rinda, kalau Tante lebih superior dibanding dia. Sejentik aja, kekuasaan Tante Rinda langsung hangus! Dia yang harusnya waspada, perlihatkan cakarmu di depan teman-teman mu Tanteee! Ayo semangat! Sahut Ratu menggebu-gebu.

“Ih kamu, apa sih...” sungut Bu Jani, tapi senyum terulas di bibirnya saat ia menyesap teh camomille nya. Sementara Ratu Toss dengan Pak Yudi.

Regi hanya menarik nafas sambil mengalihkan pandangannya ke arah samping, menatap aneka bunga di taman tengah.

Otaknya dipenuhi oleh... adegan Rahwana mengelus dagu Ratu.

Padahal orangnya sudah minta maaf kenapa kenangan itu berbekas sekali di hatinya yang sakit?!

**

Saat akhir pertemuan, mereka mengantar Pak Yudi dan Bu Jani sampai mobil. Tampak Bu Jani sudah sedikit lega dengan raut wajah yang melembut. Pak Yudi pun menampakkan senyum yang lepas, bahkan memeluk Regi sebelum masuk mobil.

Pelukan yang hangat, pelukan seorang ayah yang bangga terhadap anaknya.

Saat mobil Pak Yudi menghilang ke arah pintu keluar, Regi pun masih berdiri diam sambil menghela nafas. Tidak bicara sepatah kata pun.

Ratu bisa membaca kalau Regi sedang mempertimbangkan hubungan mereka.

Pria itu baru pertama kali berpacaran, mungkin Regi tak menyangka kalau hubungan cinta itu demikian beratnya, dan rasa cemburu bisa membolak-balik pikiran.

“Akuuuu...” Ratu membuka pembicaraan. “Nggak ikut pulang ya. Sudah kesorean, mau lanjut shift malam aja. Mandi di restoran.”

“Hm...” gumam Regi tanpa kalimat.

Maaf saja terasa tak cukup buat Regi.

Dan Ratu sifatnya tidak sesabar itu.

Ia geregetan.

Jadi ia tarik tangan Regi ke arah salah satu ruangan privat VVIP yang sedang kosong.

“Mau ngapai-“

Ratu menutup pintunya, menguncinya dari dalam, lalu mendorong Regi ke salah satu kursi dan naik ke pangkuan pria itu.

Dan membungkam mulut Regi dengan ciuman.

Tanpa Regi sempat bereaksi.

Regi awalnya memberikan perlawanan, namun ia jadi tegang saat Ratu menggerakkan pinggulnya.

Area privat mereka saling menempel, walau pun dibatasi oleh pakaian, namun Regi merasakan sensasi luar biasa langsung naik menjalar ke nadinya.

Tangan Ratu menjambak rambut Regi lalu menariknya agar pria itu mendongak, dan semakin mempererat ciumannya.

Lidah mereka bermain, saling melingkar, saling bertautan.

Tubuh Regi mengeras dengan cepat, terutama saat tangan Ratu mengelus dadanya. Area sensitifnya.

Ratu pun melepaskan ciumannya sebelum Regi terlanjur tidak bisa melepaskannya.

“Aku gemas sama kamu.” desis Ratu. “Terutama kalau kamu sedang cemburu.”

“Bukan salahku.” Balas Regi.

“Salahmu. No debat atau keperjakaanmu kuambil sekarang.”

“Gawat nih kamu.”

Dan mereka kembali berciuman, kali ini lebih lembut.

Regi akhirnya, setelah 15 menit bertukar kenikmatan ciuman, bisa berdamai dengan keadaan.

“Sana pulang, besok kamu kerja.” Usir Ratu sambil turun dari pangkuan Regi dan seenaknya keluar dari ruangan itu sambil terkekeh.

Masalahnya... dasar si Ratu, bisa-bisanya meninggalkannya dalam keadaan setengah bir ahi seperti itu.

Yang ada setelah sampai di rumah, Regi malah stress sendiri.

Malam itu, Regi menyesap tehnya sambil memandangi tamannya yang monoton. Tidak ada bunga-bunga tapi lumayan banyak tanaman hijau. Bisa meredakan hatinya yang galau jadi sedikit sejuk.

Seharusnya, ia tidak usah merasa galau seperti ini.

Tapi reaksi tubuhnya mengkhianatinya

Jantungnya berdebar kencang, nafasnya sesak. Dan pikirannya... hanya ada ada wajah Ratu sedang tersenyum padanya.

“Astaga Ya Tuhan...” keluhnya.

Libidonya meningkat tiba-tiba dan saat ini dia sangat ingin memeluk wanita itu.

“Awas aja besok kalau ketemu...” gumamnya sambil mengambil tepung dan peralatan baking dari dalam lemari.

Ia perlu menyalurkan adrenalinnya dengan... bikin kue.

1
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍂
wooyy Reg hati-hati kalo ngomong, ada bapaknya tuh😂😂😂
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍂
wkwkwk kepret aja tuh pak Dimas, pak Felix😂😂😂
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍂
wkwkwk
awas nanti ngga di restui kamu Ratu 😂😂
Tyaga
wkwkwkwkk..anak siapaa tuhh 🤣
Tyaga
wkwkwkkkk....🤣
elvi yusfijar
hhmm siap2 regi,, bakalan jd bapak asuh ini , d kumpulin sama bocah2
🍊 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ 🅲🆄🅼🅸
ya ampuuuun Dimas 🤣🤣🤣
🍊 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ 🅲🆄🅼🅸
eh ko kata kata ratu rada bikin anu ya
🍊 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ 🅲🆄🅼🅸
😊😊😊😊😊
Tri Dikman
Yes pke anget
🍊 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ 🅲🆄🅼🅸
Udah mode cemburu gini pokoknya segalanya serba salah
🍊 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ 🅲🆄🅼🅸
sabar ya bas 😂😂😂
🍊 BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ 🅲🆄🅼🅸
ya ampun saking pada penasaran nya langsung hening 🤣🤣
mbak i
mumet mams
mbak i
hadeuh pisualnya merazahhhkan
Tyaga
wkwwkek...kasian mamat loe Bass kena lemparan emak 😄😄
Tyaga
yang gw bingung kenapa orang2 itu msh ada aja di Garnet dan punya posisi penting..kayak si Yanto itu.
wwkwkwkwkwk tp kalau ga ada mereka yaa ga ada cerita ini sih.. 🤣
Tyaga
ohh seperti itu...i see
Jessica
Luar biasa
Wiwit Duank
serrruuuu iih tambah rameee 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!