NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecebong

" Kamu beneran nggak mau makan? " tanya Seno sambil menyendok makanan yang ada di depannya.

" Nggak. Kan tadi udah makan siang. Kamu pikir perutku karung goni!. " jawab Armell ketus karena dia masih kesal dengan perlakuan Seno yang selalu dengan seenaknya sendiri menjamah bibirnya.

Seno tersenyum mendengar jawaban Armell. Mau seperti apapun ucapan Armell, seketus apapun bahasa yang digunakan Armell, kini Seno tidak punya rasa marah atau apapun. Ia justru menikmatinya. Berada di dekat Armell, membuat rasa dalam hidupnya berubah 180 derajat.

" Jangan ambekan. Kebanyakan ngambek, bikin cepet tua loh. " goda Seno.

" Huh! Siapa bilang? Orang di katakan tua atau muda kan dari usianya. Jelas aku masih muda. Secara usiaku baru 21 tahun. " jawab Armell.

" Hem. Orang juga bisa di katakan tua di lihat dari mukanya. Kalau kamu sering marah-marah, muka kamu cepet keriput. Makanya jadi kelihatan tua. " ucap Seno.

" Huh. Kalau gitu, ada lagi yang bikin perempuan cepet tua. " ucap Armell.

" Apa? " tanya Seno dengan mengunyah makanan.

" Kelakuan kayak mas itu yang juga bikin perempuan cepet tua. Gadis cepet jadi wanita. " ketus Armell.

Seno meletakkan sendoknya, lalu mengambil tisu dan mengelap bibirnya karena makanan di piringnya telah habis.

" Maksudnya? Kok jadi bawa-bawa aku? Emang kelakuan aku kenapa? " tanya Seno sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

" Ya kayak kamu. Sukanya main sosor. " ucap Armell ketus sambil memonyongkan bibirnya.

" Ha...ha...ha..." Seno tergelak mendengar jawaban Armell. " Bagaimana bisa aku suka main sosor? " tanyanya.

" Ya iyalah. Mulai dari kemarin, tadi pagi, barusan, mas nyosor terus kayak bebek. " jawab Armell menggebu-gebu.

" Emangnya yang aku sosor apaan? Kok bisa dari kemarin, tadi pagi, barusan? Perasaan kamu aja kali. " sahut Seno sambil mengulum senyumnya.

" Ih, kok perasaan aku sih? Kenyataan itu. Fakta! " ucap Armell.

" Ya makanya kamu bilang, aku nyosor apaan? " pancing Seno.

" Nih, bibir aku. " jawab Armell sambil menunjuk dan memonyongkan bibirnya.

Seno memajukan tubuhnya hingga kini wajahnya berada di dekat Armell. " Kalau bibir kamu seperti itu, jadi pengen aku sosor lagi. " ucapnya pelan.

Bug

Armell memukul wajah Seno dengan tasnya.

" Auuu .." rintih Seno karena mukanya terasa kebas kena tas Armell.

" Rasain! Makanya jangan suka nyosor nggak jelas. Katanya takut aku cepet tua. Kalau pengen aku awet muda, jangan asal nyosor seenaknya. Bukan cuma aku aja yang cepet tua ntar, mas juga cepet tua jadinya. " omel Armell.

Seno kembali ke posisinya tadi sambil mengusap hidungnya yang agak nyeri.

" Bagaimana aku bisa cepat tua? Aku kan tidak pernah marah-marah nggak jelas kayak kamu. Lihat saja, usiaku sekarang 28 tahun. Tapi aku masih sangat kelihatan muda. " ucap Seno dengan kepedean tingkat dewa.

" Heh.. Kalau mas ini suka sosor perempuan, awalnya cuma bibir doang yang di sosor. Lama-lama makin kemana-mana. Terus akhirnya tebar kecebong yang jumlahnya bisa sampai ribuan. Nah, kalau kecebongnya tumbuh, kan jadi bayi. Kalau punya bayi, mas di panggil ayah. Cepet tua kan? " jelas Armell.

Seno mendekatkan kembali wajahnya ke dekat wajah armell. Armell menjauhkan tubuhnya dan pasang kuda-kuda. Tapi Seno segera meraih kepalanya dan memeganginya dengan kedua tangannya.

" Asal kamu tahu. Aku tidak pernah sosor sembarang perempuan. Cuma kamu satu-satunya perempuan yang membuatku suka main sosor. " ucap Seno menatap tajam mata armell.

" Dan aku, akan dengan senang hati menjadi cepat tua asalkan kamu siap menjadi tempat pertumbuhan kecebongku. " lanjut Seno dengan seringainya. Cup....Seno mengecup bibir Armell sekilas, lalu melepaskan kepala Armell dari tangannya.

Jangan tanya Semerah apa pipi Armell sekarang. Kata-kata Seno tadi berhasil mengobrak-abrik hatinya. Meskipun Seno sedang menggodanya, tapi tetap saja jantung Armell berdetak kencang.

Melihat wajah Armell yang memerah, ada kebahagiaan tersendiri di hati Seno. Ia berhasil menggoda Armell. Paling tidak jika Armell merespon godaannya tadi, ada kemungkinan ia bisa mendapatkan hati Armell. Yah, Seno berharap kalau istrinya itu membuka hatinya dan memberikannya untuknya. Meskipun saat ini, ia juga belum yakin dengan perasaannya. Tapi yang pasti, ia nyaman dengan keberadaan Armell di sisinya.

Setelah ungkapan Seno barusan, Armell menjadi canggung. Ia jadi salah tingkah. Akhirnya ia memilih diam dan menunduk. Seno semakin dibuat gemas oleh reaksi Armell.

" Mau nambah lagi minumannya? " tanya Seno mencoba mencairkan suasana.

Armell menggeleng sambil masih menunduk.

" Ya udah yuk, kita ke panti sekarang. Aku bayar bill nya ke kasir dulu. Kamu tunggu aja di mobil. Ini kunci mobilnya. " ucap Seno sambil menyerahkan kunci mobilnya ke Armell.

Armell menerima kunci mobil itu dengan mulut yang masih tetap diam. Lalu ia berlalu dari restoran dan menuju ke mobil Seno.

...Di panti asuhan...

" Wah, jadi anda berdua akhirnya menikah? " tanya ibu panti saat selesai membaca berkas-berkas persyaratan adopsi dari Seno dan Armell.

" Iya bu. Mestinya kita menikah setelah Armell selesai kuliah. Tapi karena syarat adopsi kita harus menikah, jadi kami mempercepat pernikahan kami. Iya kan baby? " ucap Seno sambil merangkul pundak Armell yang sedang duduk di sampingnya.

" I-iya bu. " jawab Armell canggung.

" Menikah nanti, maupun sekarang, tidak ada bedanya kan ya? Sekarang menikah, nanti juga kami akan menikah. " lanjut Seno membuat ibu panti tersenyum.

" Senangnya yang pengantin baru. Semoga saja pengajuan kalian atas adopsi Arvin di terima ya. " ucap ibu panti.

" Amiin. " jawab Seno dan Armell bersamaan.

" Baik. Saya rasa berkas-berkas persyaratan ini sudah sesuai semua. Tinggal nanti menunggu keputusan dari yang berwajib. Tentu saja nanti akan ada wawancara, juga observasi ke rumah kalian. " jelas ibu panti.

" Iya Bu. Kami akan menunggu. Semoga saja prosesnya tidak memakan waktu yang lama ya Bu. Saya kasihan dengan istri saya ini. Dia sangat menyayangi baby Arvin. Dan ingin segera bersama-sama lagi dengan baby Arvin tentunya. " sahut Seno.

" Semoga saja ya pak. " jawab ibu panti.

" Saya dengar katanya kemarin ada pasangan suami istri yang ingin mengadopsi Arvin juga. " ungkap Seno. Mendengar hal itu, Armell langsung memandang Seno. Pasalnya ia sama sekali tidak di beritahu mengenai hal itu.

" Iya pak, benar. Tapi berkas persyaratan yang mereka bawa kesini masih kurang. Mereka bilang, sore ini mereka mau datang kesini lagi. " jawab ibu panti.

" Bu, tolong. Jangan berikan baby Arvinku kepada orang lain. Tolong Bu...Saya mohon .." pinta Armell dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak akan pernah mau pengorbanannya untuk baby Arvin sia-sia. Ia tidak ingin pernikahannya ini sia-sia.

Seno mengelus pundak Armell untuk menenangkannya.

" Insyaallah ya mbak. Saya akan usahakan supaya Arvin jatuh ke tangan kalian berdua. Lagian berkas persyaratan mereka masih kurang. Asalkan saat wawancara sama observasi terhadap kalian berdua tidak ada masalah, saya yakin, Arvin pasti akan kembali bersama anda. " jawab ibu panti.

" Kami mohon ya Bu. Tolong di usahakan supaya hak asuh baby Arvin jatuh ke tangan kami. " pinta Seno tegas.

" Iya pak. " jawab ibu panti sambil mengangguk.

" Bolehkah saya bertemu baby Arvin Bu? " tanya Armell.

" Oh, tentu saja boleh. Mari, saya antar. " ucap ibu panti sambil berdiri mempersilahkan Armell juga Seno.

***

bersambung

...Maaf ya kakak-kakak pembacaku semua....hari ini author up nya agak terlambat, dan lumayan pendek tulisannya... author sedang agak pusing soalnya...🙏🙏...

1
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
Surtinah Tina
lucu....🤣🤣🤣😍
Surtinah Tina
sabar Resky...ya begitulah klo jadi asisten....🤣🤣🤣
Surtinah Tina
papa senyum "terus....seneng banget dan puas ya pa udah ngerjain anaknya...🤗🤗🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!