Blurb...
"Sejak kapan kau mencintaiku hubby?" Tanya Alena setelah mereka selesai dengan percintaan panas mereka dan kini mereka saling memeluk satu sama lain.
"Sejak kau memakai hijabmu ini honey, kau semakin cantik setelah mengenakan hijab." Ucap Abraham sembari membelai lembut wajah cantik sang istri.
"Kalau begitu aku adalah pemenangnya hubby, karna aku sudah mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu" Bangga Alena sembari mengecup bibir sang suami.
"Aishhh! kau pikir ini sebuah perlombaan!" Pekik Abraham sembari mencubit hidung sang istri dengan gemas"
Akankah pernikahan mereka bertahan hingga akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cek in
"Lo yakin ini jalannya Al? Perasaan tadi kita udah lewat sini deh."
Tanya Abraham pada Alena. Sedari tadi mereka hanya berputar-putar saja tapi tak juga sampai di tempat yang dituju.
"Hem, kayaknya sih iya. Tapi gak tau juga deh"
Balas Alena yang juga tak yakin dengan dirinya sendiri.
"Parah lo Al, masa rumah orang tua sendiri gak hafal alamatnya?!"
Cibir Abraham yang mulai kesal dengan gadis berhijab namun barbar itu.
"Ya maaf.." Cicitnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Tiap ke rumah mama, gue selalu di antar pake mobil sama abbi. Jadi gak pernah merhatiin jalan A"
Balas Alena masih dengan wajah innocentnya.
Setiap akan mengunjungi Arjuna dan Rinjani, Alena akan di antar oleh sang ayah. Selama dalam perjalanan Alena hanya sibuk main Hp saja tanpa memperhatikan jalan sama sekali.
Tujuan Alena dan Abraham kali ini adalah menuju kediaman Arjuna dan Rinjani, namun sudah berjam-jam mereka mengitari kota Jakarta tapi tak juga sampai di tempat tujuan.
"Ck, parah lo Al!"
Hardik Abraham sembari menepikan motor gedenya di bahu jalan.
Rasa penat dan letih mulai menyerangnya setelah seharian berkendara, akhirnya pria berparas timur tengah itupun memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari membeli minuman dan makanan ringan di warung yang tak jauh dari tempat mereka berhenti.
"Lo mau?"
Tanya Abraham sembari menyodorkan minuman teh kemasan serta sebungkus roti pada Alena.
Gadis cantik itupun mengambilnya namun tak lantas memakannya.
Rasa haus dan lapar tak juga ia rasakan, padahal Alena belum makan apapun sedari pagi.
"Coba telepon orang tua lo Al, minta tante Rin atau om Arjuna untuk share lokasi rumahnya"
Abraham menyarankan.
"Gak bisa A. Soalnya Hp gue ketinggalan di kamar..hee.."
Balas Alena terkekeh.
"Ck. Parah lo Al!"
Umpat Abraham lagi sembari menoyor kepala gadis berhijab putih itu.
"Aw! Sakit tahu A!"
Pekik Alena sedikit lebay, karna yang di lakukan Abraham tak ada sakit-sakitnya sama sekali.
"Terus gimana sekarang? ini udah malem loh. Apa kita pulang lagi aja?"
Usul Abraham setelah meneguk botol air mineral yang baru di belinya hingga tandas setengahnya.
"Gila lo A! Gue gak mau ya pulang ke rumah terus dinikahin sama cowok aneh itu."
Balas Alena sembari memukul pundak Abraham, hingga pria itu tersedak air minumnya sendiri.
"Ale---!" pekik Abraham dengan kesal.
"Gue tahu sekarang!" Ucap Alena tiba-tiba, hingga membuat Abraham terdiam.
"Apa?" Tanya Abraham dengan malas.
"Kita cari penginapan saja untuk malam ini, besok pagi baru kita datang ke kantor papa, kita bisa cari alamat kantor papa di maps" Usul Alena.
Kantor Bagaskara group memang cukup tersohor di negara ini, alamat kantor tersebut bisa dengan mudah mereka dapatkan lewat pencarian google.
"Memangnya lo ada duitnya buat bayar penginapan? Ini jakarta Le, semua serba mahal disini"
Beritahu Abraham.
"Tenang aja"
Ucap Alena sembari menunjukan lembaran uang berwarna merah di hadapan pria beralis tebal itu.
"Wah, banyak juga duit lo Al? Lo dapet dari mana?"
Tanya Abraham keheranan, karna tak biasanya Alena memiliki uang sebanyak itu.
"Ini uang hasil balapan kemarin A." Balas Alena.
"Sekarang kita cari penginapan dulu yuk?"
Ajak Alena antusias. Abraham pun mengangguk setuju. Mereka tak punya pilihan lain karna malam sudah kian larut.
***
Bermodalkan info yang mereka cari di sebuah aplikasi, akhirnya Alena dan Abraham mendapatkan penginapan dengan harga yang cukup murah.
"Ini kuncinya mas"
Ucap seorang resepsionis dengan ramah sembari memberikan sebuah kunci kamar hotel pada Abraham.
Karna di antara mereka hanya Abraham saja yang sudah memiliki KTP, jadi cek in dilakukan atas nama pria tampan itu.
Dan untuk menghemat uang, Abraham dan Alena hanya menyewa satu kamar saja.
"Terima kasih mas"
Balas Abraham sembari mengambil kunci bernomor 155 tersebut dari meja resepsionis.
Setelah itu Alena dan Abraham menggunakan lift untuk menuju ke lantai 3, karna disanalah kamar yang mereka sewa berada.
#Hallo teman-teman haluku. Terima kasih sudah membaca karya ini, mohon dukungannya dengan cara like, komen, vote dan hadiahnya. Makasih#