TWINFLAME ;My Naughty Girl

Ish... Aku memang normal." Jawab Kamari cemberut

Laura dan Emily langsung tergelak tertawa mendengar nya. Kamari hanya memutar bola mata

"Ck... Puas banget kalian menertawaiku!! " Ucap Kamari

"Hahaha... Iya karena kau lucu sekali ya ampun... Polos nya hahaha... " Ucap Laura di sela tawa nya

"Ck... Apa sih? Aku tidak sepolos itu juga. " Jawab Kamari

"Iya... Iya... Hahah... Okey, jadi hal itu yang membuatmu melamun dari tadi pagi, sampai sekarang? " Tanya Emily menatap Kamari

Kamari menghela nafas nya dan mengangguk membenarkan perkataan Emily.

"Oh... Ya ampun.. Kenapa kau cemaskan hal itu? Itu hal yang wajar untuk kita yang sudah memasuki pubertas. " Ujar Laura

"Ck... Aku juga tau hal itu Lau. Awal nya aku juga berpikir begitu, tapi sekarang menurutku sudah tidak wajar karena aku terus-terusan mengalami mimpi itu selama tiga hari berturut-turut. Dan kau tau apalagi yang membuat ku kepikiran? Pria, pria yang di dalam mimpiku itu selalu sama. Aku tidak tau siapa dia, aku tidak mengenal nya. Tapi... "

Ungkap Kamari panjang lebar, namun ucapan nya menggantung membuat kedua sahabat nya penasaran.

"Tapi apa? Lanjutkan ceritamu. " Kata Laura yang di angguki Emily

Kamari menghela nafas sebelum melanjutkan cerita nya, dan ia meminum minuman nya terlebih dahulu.

"Hemm... Tapi aku merasa sangat dekat dengan nya, aku merasa nyaman dengan sosok nya. Entahlah aku merasa sudah sangat lama mengenal nya. Padahal dalam kehidupan nyata aku tidak pernah melihat nya, bahkan aku tidak tau dia ada atau tidak di kehidupan ini, atau hanya sekedar imajinasi ku saja. Huh.. "

Ungkap Kamari yang terlihat murung setelah mengungkapkan isi dari hati nya. Laura dan Emily terlihat cukup sedih mendengar hal itu.

"Oh... Ya ampun aku tidak tahu harus bilang apa. Kau mengalami seperti tanda-tanda orang jatuh cinta, tapi di lain sisi tidak tahu juga orang nya ada atau tidak. Aku jadi bingung. " Ungkap Laura sambil menggaruk pelipis nya

"Kau saja bingung apalagi aku. " Kata Kamari menelungkupkan wajah nya ke sela dua lengan nya di meja.

"Hmm... K, kau ingat yang aku katakan tentang twinflame? " Ucap Emily membuat Kamari mendongak melihat ke arah nya

"Twinflame? " Kata nya sambil membenarkan duduk nya jadi lebih tegak

"Ya... Yang waktu itu ku katakan. Aku tidak tahu itu benar atau tidak tapi ciri-ciri nya bisa di bilang seperti apa yang kau alami." Ujar Emily

"Memang nya ciri-ciri nya bermimpi dewasa berturut-turut? " Tanya Kamari polos

"Ck... Bukan begitu, tidak harus selalu bermimpi berhubungan s*x. Seperti yang kau katakan tadi, kau bilang merasa nyaman, dan seperti sudah sangat lama mengenal nya. Walaupun kau belum tahu atau hanya baru sekali bertemu dengan nya, dan soal mimpi kata nya twinflame itu bisa saling terhubung lewat mimpi, atau bahkan bisa ber-telepati." Ucap Emily panjang lebar

"Wow... Benarkah itu? " Ucap Laura yang juga penasaran soal twinflame ini.

"Hm... Aku juga tidak tahu karena aku belum pernah mengalami nya sendiri. Tapi banyak beberapa jurnal yang pernah ku baca tentang itu, ya rata-rata mereka yang pernah mengalami nya bilang seperti itu. " Ungkap Emily

"Tapi apa antara twinflame itu harus bertemu dulu, atau secara random tiba-tiba muncul di dalam mimpi? " Tanya Kamari bingung

"Aku tidak tahu sih... Tapi apa kau benar-benar belum pernah bertemu dengan pria itu? " Tanya Emily

"Aku rasa tidak pernah. " Ucap Kamari sambil mengingat-ingat

"Memang nya sejak kapan kau bermimpi seperti itu? " Tanya Laura menatap Kamari

"Sudah ku bilang tiga hari berturut-turut aku bermimpi, tepat nya mungkin pas malam sesudah aku mabuk di club itu. " Kata Kamari, membuat Laura dan Emily saling pandang

"Apa? Kenapa? Ada yang salah? " Tanya Kamari heran melihat reaksi kedua sahabat nya

"Entahlah... Ini hanya dugaan kami saja, tapi apa mungkin pria dalam mimpimu sama dengan yang kau temui di club?" Kata Emily dan Laura hanya mengangguk menyetujui ucapan Emily

Wajah Kamari langsung memerah mengingat hal itu. Kamari tidak ingat kejadian apa yang dia lakukan bahkan wajah dari pria itu pun ia tidak mengingat nya. Namun ada beberapa kissmar* di leher nya dan hal itu yang membuat ia sangat malu.

Melihat wajah Kamari yang memerah membuat kedua sahabat nya tersenyum jahil.

"Ohh... Lucu sekali, apa kau sedang mengingat semua adegan panasmu? Yang mana, di club atau dalam mimpi mu? " Tanya Laura mata nya berkilat geli terlihat senyum di bibir nya

"Ck... Tidak ada. " Ujar Kamari

Wajah nya semakin merah sampai ke telinga nya. Laura dan Emily tertawa melihat itu, senang sekali menjahili sahabat nya itu.

"Wah... Aku jadi penasaran, bagaimana tampang pria itu, yang bisa membuat seorang Kamari blushing seperti ini. " Ujar Emily yang di tanggapi oleh Laura

"Hem... Benar, apa pria itu tampan? Bagaimana tubuh nya, apa dia hot? " Tanya Laura menatap Kamari dengan menaik turunkan alis nya

Kamari semakin malu, ia menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya menyembunyikan wajah nya. Lagi-lagi Laura dan Emily tertawa terbahak.

"Sttt... Hentikan... " Kamari berusaha mengatur kembali dirinya "Lagipula pria itu belum tentu ada, bisa jadi itu hanya imajinasi ku saja, secara random muncul di mimpiku. " Lanjut nya

Di saat itu, tiba-tiba datang Aaron dari arah belakang Kamari, lalu duduk dan bergabung dengan mereka.

"Hei... Girls!! Seperti nya kalian sedang bersenang-senang?" Ucap Aaron yang sebelum nya memperhatikan mereka tertawa dari jauh, seperti sedang membahas hal yang menyenangkan.

"Sebenar nya tidak juga, justru kami sedang menghibur Kamari yang sedang galau. " Ucap Laura kepada Aaron.

Sontak mendapat pelototan dari Kamari, dan Laura membalas nya dengan senyuman manis.

"Benarkah itu? " Tanya Aaron yang sudah menatap Kamari

"Ohh.. Apa? Ti-tidak juga. Aku hanya penat saja sperti nya, sehingga pikiranku terasa penuh. " Jawab Kamari menatap Aaron sambil tersenyum

"Oh... Begitu. Kalau begitu bagaimana kalau kalian ikut saja denganku berlibur. " Tawar Aaron kepada para gadis itu

"Berlibur? " Tanya mereka berbarengan

"Hm... Di libur musim panas ini aku akan naik kapal pesiar. " Ujar Aaron

"Kapal pesiar? " Tanya mereka lagi berbarengan, Aaron tersenyum dan mengangguk membenarkan ucapan mereka.

"Sebenar nya kakak perempuan ku akan menikah weekend ini dan itu bertepatan dengan liburan musim panas. Dia akan merayakan pernikahan nya di kapal pesiar, dari Amerika ke Spanyol. Jadi kita bisa menginap beberapa hari di sana. Bagaimana? Kalian akan ikut? " Ujar Aaron panjang lebar

"Ohh.. Aku ingin sekali datang tapi sayang nya aku sudah ada janji dengan keluargaku liburan musim panas ini. " Ungkap Emily sedikit menyesal

"Ya.. Sayang sekali. Kalau kalian bagaimana? " Tanya Aaron kepada Laura dan Kamari

"Boleh juga... Seperti nya seru, menginap di kapal pesiar. Bagaimana K? Kita bisa sekalian refreshing juga, iyakan? " Ucap Laura meminta persetujuan teman nya Kamari

"Hm... Okey aku ikut. Tujuan akhir nya juga ke kampung halamanku, jadi sekalian aku bisa pulang bertemu orang tua ku. " Kata Kamari menyetujui untuk ikut bersama Aaron

"Okey... Kalau begitu. Aku jamin sangat menyenangkan. " Kata Aaron

***

"Apa kau gila? "

Tanya seorang pria berkaca mata terlihat sedang sedikit berdebat dengan pria di depan nya, yaitu Kaiser.

Pria berkaca mata itu adalah Dave. Dave sudah terlihat kesal.

"Ck... Aku hanya menyuruhmu untuk mencari seseorang. Bukankah itu sudah biasa? " Ucap Kai sedikit berdecak namun terdengar santai.

"Iya... Tapi ini berbeda. Kau menyuruhku mencari seseorang tapi kau sendiri tidak tahu nama nya, bahkan aku tidak tau sosok gadis yang kau maksud. "

"Kau bisa memulai nya di club malam di Washington. " Usul Kai

Terlihatlah Dave yang mengerutkan alis nya menatap Kai heran.

Mereka sebenar nya sedang makan siang di salah satu restoran yang berada di Prancis, setelah bertemu klien tadi.

Karena Kai merasa heran dengan apa yang terjadi pada nya, akhirnya ia menceritakan semua nya kepada Dave, tentang mimpi nya yang terus berulang dengan gadis yang sama, dan juga hal yang terjadi di club malam.

Sampai ia memutuskan untuk mencari tahu gadis itu dan menugaskan nya pada Dave.

Dave hanya terlihat menghela nafas, ia tahu kalau perkataan atau perintah dari bos sekaligus teman nya ini adalah mutlak. Artinya tidak bisa di bantah...

"Hufhh... Baiklah. " Ucap Dave akhirnya menyetujui untuk mencari tahu tentang gadis yang di maksud Kai. "Bagaimana ciri-ciri gadis itu? " Lanjut Dave menatap Kai

"Dia... Cantik... "