NovelToon NovelToon
ANAK BUAH KESAYANGAN

ANAK BUAH KESAYANGAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:457.2k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Gerry Putera Tanuwijaya seorang pengusaha sukses dan kaya harus menelan pil pahit saat perusahaannya dinyatakan bangkrut akibat ulah Om dan Tantenya yang ingin menguasai kekayaan Gerry. Bahkan Gerry mengalami kecelakaan wajahnya hancur dan harus menjalani operasi plastik.

Rubi Caesa Gilbert wanita cantik nan sexi, dia merupakan seorang pengusaha muda yang sukses. Kehidupannya tidak tenang saat Kakak dan Mama tirinya berusaha untuk membunuh Rubi.

Pertemuan yang tidak disengaja antara Rubi dan Gerry, membuat mereka terikat satu sama lain. Rubi membutuhkan bodyguard untuk melindungi dirinya sementara Gerry membutuhkan uang untuk menjalani hidupnya.

Akankah tumbuh cinta diantara mereka? sedangkan Rubi saat ini menutup rapat hatinya untuk seorang pria dan tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

💰

💰

💰

💰

💰

"Saya, terima nikah dan kawinnya Rubby Caesa Gilbert binti Robby Gilbert dengan mas kawin tersebut, Tunai."

"Bagaimana saksi?"

"SAH..."

"Alhamdulillah."

Gerry akhirnya mengucapkan ijab kabul secara tegas dan mantap. Rubby meneteskan airmatanya karena merasa terharu dan bahagia, tidak menyangka kalau saat ini dia sudah menjadi seorang istri.

Awalnya Rubby sudah bergetar dan berkeringat dingin karena merasa trauma kejadian dulu tiba-tiba terbayang diotaknya.

Setelah prosesi ijab kabul, Rubby memilih kembali ke kamarnya. Rubby duduk di ujung ranjang dengan masih menggunakan kebaya dan rambut yang di sanggul indah sekali. Hari ini Rubby tampak sangat cantik dan anggun.

Rubby meremas kedua tangannya, tidak tahu kenapa Rubby merasa gugup dan malu padahal Rubby bukan tipe wanita pemalu.

Ceklek...

Gerry masuk ke dalam kamar Rubby, perlahan Gerry duduk di belakang Rubby dan mencium pundak Rubby. Rubby terlihat menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya, kali ini Rubby yang keras dan tangguh menghilang entah kemana.

"Sayang, kamu sedang apa?" bisik Gerry di telinga Rubby sehingga membuat Rubby merinding.

"Ti--tidak apa-apa."

Gerry memutar tubuh Rubby sehingga saat ini mereka sudah berhadap-hadapan. Rubby masih menundukkan kepalanya, dan Gerry menarik dagu Rubby supaya Gerry bisa melihat wajah cantik istrinya itu.

"Kamu kenapa kok diam saja? apa kamu tidak merasa bahagia dengan pernikahan ini?"

"Kok kamu ngomong seperti itu?"

"Habisnya dari tadi kamu diam saja, raut wajah kamu terlihat sangat sedih, aku jadi tidak enak apa kamu tidak bahagia menikah denganku?" tanya Gerry.

Rubby membelai pipi Gerry dengan lembut...

"Tidak sayang, justru aku sangat bahagia akhirnya aku bisa menikah dengan pria yang sangat aku cintai, aku hanya merasa takut saja. Dulu disaat melakukan ijab kabul, pengantin priaku tewas di depan mata kepalaku sendiri dan tadi aku merasa takut saja hal yang sama akan terjadi," sahut Rubby dengan meneteskan airmatanya.

Gerry dengan cepat menghapus airmata Rubby..

"Jangan nangis dan jangan takut, buktinya tidak terjadi apa-apa dan acara ijab kabulnya berjalan dengan lancar."

"Aku sangat takut, Ger."

Gerry menarik tubuh Rubby ke dalam dekapannya.

"Sudah jangan takut, aku tidak akan meninggalkanmu."

Cukup lama Gerry dan Rubby berpelukkan...

"Sayang, kamu mau tetap seperti ini? bahaya sayang, adik kecil aku sudah bangun," seru Gerry.

Rubby pun melepaskan pelukkannya dan menatap ke arah Gerry.

"Adik kecil? adik kecil siapa yang bangun?" tanya Rubby dengan polosnya.

Gerry tersenyum kala mendengar pertanyaan polos dari istrinya itu. Gerry kemudian mendorong tubuh Rubby sehingga Rubby terlentang di atas tempat tidur dan dengan cepat Gerry mengkungkung tubuh Rubby.

"Astaga, Gerry apa-apaan kamu? awas minggir aku mau mandi," seru Rubby mendorong tubuh Gerry supaya beranjak dari atas tubuhnya.

Tapi Gerry masih belum beranjak, dia terus saja menatap Rubby dengan intens membuat wajah Rubby memerah dan memalingkan wajahnya.

"Awas Ger, aku mau mandi."

Rubby mendorong tubuh Gerry supaya menyingkir dan akhirnya Gerry pun terguling ke samping Rubby.

"Sayang, mandinya nanti saja barengan kan nanti juga keringatan."

"Apaan sih."

Rubby duduk di depan meja rias dan mulai melepaskan sanggul di kepalanya. Gerry tidak mau kalah, dia menghampiri Rubby dan memeluknya dari belakang kemudian Gerry menciumi leher Rubby.

"Gerry, geli tahu sana kamu mandi duluan."

"Ga mau, maunya mandi bareng."

Saat ini tangan Gerry sudah mulai nakal berkeliaran kemana-mana.

"Ger...aku mau mandi dulu."

"Nanti saja sayang."

Gerry terus saja melakukan aksinya bahkan saat ini tangan dan bibirnya pun sudah sangat liar menjelajahi tubuh Rubby yang masih dibalut oleh kebaya.

"Ger...."

Gerry sudah tidak tahan lagi, apalagi mendengar suara Rubby yang membuatnya semakin bersemangat. Gerry segera mengangkat tubuh Rubby dan merebahkannya di atas tempat tidur.

Gerry segera menyambar bibir merah nan **** milik Rubby yang dari tadi sudah menggodanya. Gerry benar-benar sudah dibutakan oleh hasratnya sendiri, sampai-sampai mereka berdua tidak sadar entah sejak kapan keduanya sudah dalam keadaan polos.

Gerry melepaskan pungutannya di perhatikannya tubuh polos sang istri dan membuat dirinya menelan salivanya sendiri, wajah Rubby memerah dan dia berusaha meraih selimut tapi di tahan oleh Gerry.

"Kenapa mau ditutupi?"

"Malu Ger, kamu ngelihatin aku kaya gitu."

"Ini adalah pemandangan paling indah yang yang pernah aku lihat."

Rubby memalingkan wajahnya karena merasa sangat malu. Pandangan Gerry tertuju pada satu titik, susah payah Gerry menelan salivanya, membuat Gerry tidak tahan untuk mencicipinya.

Rubby menggeliat merasakan sensasi yang baru saja dia rasakan, Rubby menjambak rambut Gerry kuat-kuat.

"Sayang."

Rubby terus saja berbicara tidak jelas membuat Gerry semakin bersemangat, tidak ada satu inci pun yang terlewatkan.

"Sekarang giliran aku Baby," bisik Gerry di telinga Rubby.

Perlahan Gerry menyatukan tubuhnya dan itu membuat Rubby mencengkram pundak Gerry dengan kuat.

"Sakit Ger."

"Tahan sebentar ga bakalan lama kok."

Gerry kembali melanjutkannya dan Rubby semakin erat mencengkram seprei, kali ini airmatanya menetes dan membuat Gerry menghentikan sejenak kegiatannya.

"Maafkan aku sayang, aku hentikan saja ya aku ga mau membuat kamu kesakitan."

Rubby menatap wajah Gerry, dan kemudian tersenyum. Rubby tidak mau membuat Gerry kecewa toh mau kapan pun tetap saja nantinya Rubby akan mengalami sakit dulu.

"Lakukan saja Ger, aku tidak apa-apa kok."

"Serius?"

Rubby tersenyum dan menganggukkan kepalanyanya.

"Aku janji akan melakukannya dengan pelan, kamu tahan sebentar ya."

Gerry menepati janjinya, dia melakukannya dengan pelan dan lembut. Sekarang Rubby sudah bisa menikmatinya walaupun masih ada sedikit perih tapi itu semua sudah tidak dia hiraukan lagi yang ada sekarang hanyalah kenikmatan yang luar biasa.

Untung kamar Rubby kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengar kalau saat ini Gerry dan Rubby sedang memadu kasih menyatukan cinta mereka dalam kenikmatan surga dunia.

"Sayang aku sangat mencintaimu," suara Gerry terdengar bersamaan dengan pelepasannya.

Setelah selesai, Gerry menjatuhkan tubuhnya di samping Rubby. Gerry menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.

"Terima kasih sayang," ucap Gerry dengan mencium kening Rubby.

Rubby hanya mampu menganggukkan kepalanya, tubuhnya sudah sangat lelah bahkan matanya pun sudah sulit terbuka. Gerry menarik tubuh Rubby dan mendekapnya dengan erat, hingga mereka pun tanpa sadar terlelap karena kelelahan.

***

Sementara itu, Celline tampak gelisah sudah tiga hari ini Kiting tidak masuk kuliah, Celline merasa sangat khawatir takut Kiting sakit atau terjadi sesuatu kepada Kiting.

"Raga kemana ya, kok tidak masuk kuliah sih? bodoh banget, selama ini kenapa gue ga pernah minta nomor ponselnya, apa gue pergi ke rumah besar itu ya menanyakan Raga? tapi enggak ah, banyak pengawal takut gue," gumam Celline.

Kemarin Ibu Celline sudah diperbolehkan pulang dan Celline memutuskan untuk menitipkan Ibunya ke rumah tantenya di desa. Bukan tanpa alasan Celline lebih memilih menitipkan Ibunya, Celline hanya ingin fokus bekerja di rumah Rubby untuk membayar hutangnya.

Rencananya hari ini Celline ingin ke rumah Rubby dan memulai bekerja disana tapi Celline melihat kalau Kiting tidak masuk kuliah jadi Celline mengurungkan niatnya sampai Kiting kembali masuk kuliah lagi.

***

Sedangkan di perusahaan GILBERT CORP, Juan melempar semua barang-barang yang ada dimeja kerjanya membuat anak buahnya merasa takut akan kemarahan Juan.

"Kalian memang tidak berguna, percuma aku membayar kalian mahal kalau hal sepenting ini kalian bisa kecolongan," bentak Juan.

"Maaf Tuan, mata-mata kita yang ada disana pun hanya sebatas tahu dari selentingan orang ngobrol kalau Nona Rubby sudah melangsungkan pernikahan tadi pagi, mereka sudah menyelidiki ke mansion milik Nona Rubby tapi disana pengawalannya sangat ketat, mereka tidak bisa masuk untuk memastikan kebenaran berita itu," sahut salah satu anak buah Juan dengan nada yang bergetar karena takut.

"Sialan, awas kamu Rubby aku sudah kecolongan kali ini, aku tidak akan membuat hidup kalian bahagia," geram Juan dengan mengepalkan tangannya.

***

Rubby mengeliat saat merasakan Gerry kembali memainkan bagian tubuhnya. Dengan susah payah Rubby membuka matanya.

"Gerry."

"Sayang, aku mau lagi."

Belum juga Rubby sempat menjawabnya, Gerry sudah menyambar bibir Rubby yang saat ini sudah menjadi candu buat Gerry. Dalam hitungan menit, mereka kembali menyatukan tubuh mereka.

Gerry benar-benar hanya membiarkan Rubby istirahat selama satu jam. Sungguh saat ini Rubby sudah tidak sanggup lagi, tapi Gerry seakan punya tenaga extra dia terlihat tidak kelelahan sama sekali malah terlihat sangat bersemangat.

"Ger, sebentar lagi waktunya makan malam apa kamu tidak capek?" tanya Rubby di sela-sela kegiatannya.

Gerry masih dengan kegiatannya..

"Sayaaaaaaaannngggg...."

Gerry mengerang untuk yang kesekian kalinya, dan menjatuhkan tubuhnya ke samping sedangkan Rubby sudah tidak bisa apa-apa lagi. Bayangkan saja setelah selesai ijab kabul siang tadi, Gerry belum mau melepaskan Rubby sampai sekarang sudah masuk jam makan malam Gerry baru mau melepaskan Rubby.

"Kamu benar-benar hebat sayang," seru Gerry.

"Ehhhmmmm..."

Rubby benar-benar sudah tidak sanggup lagi walaupun untuk membuka matanya. Tiba-tiba Gerry mengelus perut Rubby dengan sangat lembut.

"Astaga, jangan bilang dia mau lagi," batin Rubby.

"Mudah-mudahan cepat jadi di perut kamu ya sayang."

Seketika Rubby membuka matanya dan menatap wajah tampan suaminya itu. Rubby memeluk tubuh kekar milik suaminya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Gerry.

"Sayang jangan mulai deh, apa kamu mau menggodaku lagi."

"Gerryyyyy....." sentak Rubby.

Gerry terkekeh karena sudah menggoda Rubby.

Tok..tok..tok..

"Nona, Tuan, sudah waktunya makan malam semuanya sudah menunggu di bawah," teriak salah satu maid.

"Iya, suruh tunggu sebentar," sahut Gerry dengan berteriak juga.

"Sayang, apa kamu mau turun ke bawah atau mau aku bawakan makanannya kesini?" tanya Gerry.

"Aku mau ke bawah tapi aku ga kuat turun."

"Ya sudah, kamu disini saja nanti biar aku yang bawakan makan malam kesini."

"Sayang aku mau----" ucapan Rubby terhenti karena Gerry memotong ucapan Rubby.

"Apa kamu mau lagi? jangan sekarang sayang, semuanya sudah menunggu di bawah aku harus mandi dan turun ke bawah."

Dengan gemasnya Rubby memukul wajah Gerry dengan bantal.

"Dasar otak mesum, aku mau mandi."

"Oh kirain mau lagi," sahut Gerry cengengesan.

Rubby berusaha bangun namun tubuhnya seakan remuk gara-gara ulah Gerry.

"Sini aku gendong kamu ke kamar mandi."

Rubby segera mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Ngapain di tutupin, aku sudah melihat semuanya selama berjam-jam."

Pletaaakkk...

Rubby menyentil kening Gerry...

"Sakit sayang, kamu mau durhaka sama suami karena sudah bertindak KDRT saat baru menikah."

"Habisnya kenapa aku punya suami semesum kamu," ketus Rubby.

Akhirnya Rubby pun melepaskan selimutnya dan Gerry mengangkat tubuh Rubby menuju kamar mandi.

"Kita mandi bareng ya."

"Enggak, aku duluan mandi kalau mandi berdua kamu bisa macam-macam."

"Semuanya sudah nunggu dibawah loh sayang, kalau aku nungguin kamu selesai mandi lama, bisa-bisa mereka pingsan."

"Ya sudah kita mandi bareng, tapi janji ya kamu jangan macam-macam," ancam Rubby.

"Tapi pegang-pegang boleh kan?" sery Gerry dengan menaik turunkan alisnya.

"No, atau aku ga bakalan kasih kamu jatah lagi."

"Ok..ampun sayang, aku janji ga bakalan macam-macam."

Mereka pun mandi bareng, Gerry mati-matian menahan hasratnya. Bagaimana tidak tergoda, tubuh istrinya itu **** banget tampak berisi dibagian-bagian tertentu membuat Gerry tidak bisa berpaling dan berkedip melihatnya.

Tapi Gerry berusaha menahannya daripada nantinya dia ga dapat jatah, bisa karatan adik kesayangannya. Selesai mandi, Gerry kembali mengangkat tubuh Rubby.

Rubby memakai baju berbahan rajut yang bagian lehernya tertutup sempurna soalnya disana banyak sekali hasil karya Gerry yang terlihat sangat jelas dikulit Rubby yang putih.

"Sayang, aku ke bawah dulu ya nanti aku bawakan makanan kesini."

"Iya."

Gerry pun keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, ternyata disana semuanya sudah menunggu.

"Astaga, manten baru lama banget turunnya kita sudah lapar nungguin lo," seru Kiting.

"Rubby mana Ger?" tanya Papa Robby.

"Rubby ada diatas Pa, nanti biar Gerry yang bawakan makanan ke kamar," sahut Gerry pelan dan menundukkan kepalanya karena malu.

Papa Robby hanya tersenyum, dia mengerti dengan ucapan Gerry.

"Gila, lo garap Bos cantik berapa ronde sampai Bos cantik ga kuat turun?" tanya Kiting dengan berbisik di telinga Gerry.

"Gue lupa," sahut Gerry.

"Busyet, ganas juga lo."

Gerry hanya tersenyum dan mulai melahap makanannya karena saat ini Gerry sudah sangat lapar, tenaganya sudah habis terkuras akibat pertarungannya di ranjang bersama Rubby.

💰

💰

💰

💰

💰

Hareudang..hareudang...panas...panas..panas🙈🙈🙉🙉

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
ya ampun tragis amat idupmu ger
Bunda Puput
Luar biasa
lily
baru ini ad bos yg sampe ngompres bodyguard
lily
bentar amat bahagia nya Gery di bab ini
Patrick Khan
..sumpah nangis q😭😭😭
Patrick Khan
.gantiiii kesini😊
Kang Nyimak
Cerita nya Sangat realistis
Mantap
LanLan
..
Gusmeiniar decy
Luar biasa
arfan
up
sweetie belle
cape deh, krg suka endingnya gt..da matian2 sembuhin babeny ms gk bz seh seengakny bikin btahan hidup brp thn dl gt, mn kalahin musuhny cm krn gt aja 🤦‍♀️🤦‍♀️ hrsny kasi obat yg sama dgn yg mrk kasi ke babeny donk, apalg kiting ngeyel bgt seh da bx2 dkasi tau jgn pcaya org smw gr2 dia kan ckckkck
sweetie belle: #peacee thor, gk blg ceritanya jelek..justru mau lanjut ke cerita anak2 mrk n biar nyambung br bc deh karya ini, soalny awal bc yg "cinta sang milyader" tus ko bc sequelnya kan byk nemplok cerita dr sana sini ✌✌✌
total 1 replies
sweetie belle
pasti mata2, ini kting da dkasi tau ati2 jg sok2an kepo ckckc
Dewi Fuzi
celine akan menyesalinya
Dewi Fuzi
semuanya bego beli makan kan bisa nyuruh orang online jg bisa bodoh d pelihara
Dessy Yanta
ok
rain03
💗💗💗💗💗
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
yahh tdk sesuai hrapanq thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
rubby yg dgoda aq yg baper thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
eemm coo cweettt 🤭🤭🤭
Dewi Purwanti
baguss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!