berawal dari di tolak oleh pria yang di sukai nya berakhir di kejar oleh putra dari keluarga Duke .
apa kah kalian penasaran dengan bagai mana perjalanan mereka
ayo baca
★CONQUERING THE BARON'S DAUGHTER ★
untuk mengetahui ending dari kisah cinta mereka ,dan kisah persahabatan sang MC
★selamat membaca★
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bila bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
setelah Kilauan cahaya yang menyilaukan itu menghilang secara bersamaan mereka berempat keluar dari dunia spirit mereka
Hal pertama yang mereka lihat adalah orang orang yang memandangi mereka dengan ,kaget ,kagum , dan terpukau ,tak terkecuali sang master sihir
(prok,prok,prok)
Tepukan tangan itu datang dari sang master yang berjalan mendekati mereka " luar biasa ,sudah lama ,sudah lama sekali aku tidak melihat energi sekuat ini "ujar sang master dengan kagum
" baik lah semua nya ,kalian sangat baik hati ini ,aku harap di pelajaran berikut nya kalian akan bisa mengendalikan kekuatan kalian dengan lebih baik lagi ,pelajaran akan kita akhiri sampai di sini karna saya ada keperluan , sambil menunggu waktunya makan siang kalian bisa bebas melakukan kegiatan ,asal kalian jangan kembali ke asrama ,ataupun keluar dari daerah Akademi," ujar sang master ,setelah nya dia membawa semua barang nya dan lalu berjalan keluar meninggal kan ruangan kelas yang di penuhi tanda tanya oleh para murid nya
tentang kenapa tiba tiba saja kelas mereka di bubarkan ,atau pun ada keperluan apa master mereka itu sampai sangat Terburu buru begitu
Namun semua detik berikutnya mereka tak memedulikan lagi apa yang sedang mereka pertanyaan kan ,dan keluar dari ruangan itu sambil bercandaria dengan teman mereka masing masing
Tak terkecuali untuk keempat gadis itu ,mereka memilih kebelakang aka demi ,yang di mana disana terdapat taman bunga yang indah
Ketika mereka ingin berjalan keluar mereka harus melewati lorong yang di isi oleh senior mereka ,yang di mana kelas itu juga di tempati oleh putra Duke .
ketik mereka sedang asyik berjalan tiba tiba Viona berhenti di depan kelas itu ,dan itu membuat perhatian ketiga teman nya pun teralih kepada Viona
"ada apa ?" tanya Mirota
" aku lupa buku catatan ku " jawab nya
" di mana kau taruh" tanya Mawara
" di dalam laci meja,ayo temani aku ngambil nya,rasa nya canggung kalau jalan sendirian" jawab nya dengan wajah yang memelas
" yaudah aku akan menemanimu ,kalian. berdua di sini saja tunggu kami" ujar Mirota
" ok " sahut Abigail dan Mawara kompak
Setelah nya mereka berdua pergi kembali keruang kelas untuk mengambil buku catatan milik Viona ,sedang kan Abigail dan Mawara sedang asyik membicarakan tentang cara membangun bisnis
Ketika mereka sedang asyik berbicara tiba tiba ada seorang gadis yang menepuk pundak Mawara
" lady ,Mawara bisakah anda membantu saya" ujar wanita itu
" ah ,lady Darna ,apa yang terjadi kenapa kau begitu terburu buru" tanya Abigail
" begini ,aku mendapat elemen api ,tapi aku tidak bisa mengendalikan nya dengan benar , bisakah kau membantu ku ,kakak ku sangat sibuk dengan kelas nya jadi tidak sempat membantuku" jawab nya dengan suara melas
" oh ,tentu aku akan membantu mu" sahut Mawara
" ah ,terimakasih ,kalau gitu ayo kita kelapangan latihan , nona Abigail apa kau mau ikut"tanya lady Darna pada Abigail
"ya Abigail ayo " timpal Mawara
" ah tidak kalian saja aku akan menunggu ,Viona dan miriota di sini ,takut nya nanti mereka akan kebingungan mencari kita" jawab Abigail dengan menunjukan sikap formal nya
" apa kau yakin nona Abigail" tanya Lady Darna
" ya aku yakin" jawab Abigail
" nanti kalau terjadi sesuatu langsung datangi aku ," ujar Mawara sambil memegang sebelah bahu Abigail
"hhhm" sahut Abigail dengan deheman
setelah kedua gadis itu pergi Abigail hanya melamun tanpa mengubah tempat dia berdiri ,ketika sudah mulai bosan dia mulai memalingkan kepalanya dan pengelihatan nya mengedar secara acak sampai tatapan. Itu terpaku kepada salah satu pria yang ada di ruangan kelas itu
Pria itu hanya menidurkan kepalanya di atas tangan nya yang di gunakan sebagai bantalan di atas meja ,dan tak sengaja pandangan mereka terpaut ,terasa detak jantung nya mulai berdebar
'ada apa dengan detak jantung ku,dan kenapa tuan Erland terus menatap ku ' Monolok Abigail di dalam hati
Tubuh nya kaku seakan terkena sihir beku,sampai akhir nya di tersentak saat Erland tiba tiba menarik kurfa yang manis di wajah nya sambil menatap mata Abigail dengan lekat dan lalu melambaikan tangan nya kepada Abigail
Melihat itu Abigail langsung sadar dari lamunan nya dan lalu membalas senyuman itu dengan kaku , dan lalu melangkahkan kaki nya dengan gugup. Sambil memeluk buku yang dia bawa dengan erat
' hah,rusa kecil yang manis itu ,seperti pipi nya tadi bersemi merah' Monolok Erland
...****************...
Abigail langsung buru buru pergi dari sana ,ketika dia merasa sudah cukup jauh dari sana di memanggil hewan spirit nya
" Derryna" panggil nya
Lalu seekot rusa kecil dengan sayap peri dan beberapa permata di wajah nya muncul
" ada apa nona" tanya rusa itu
" ini tolong berikan pada Viona dan Mirota nya setelah itu kau bisa langsung pergi kembali untuk beristirahat" ujar Abigail sambil memberikan sebuah surat kecil
" baik nona"sahut hewan rusa kecil itu
setelah nya Abigail berjalan pergi dari sana untuk menuju ke taman yang berada di belakang bangunan kelas Akademi ,untuk membaca novel yang dia punya
Semen Tara itu dua orang gadis berlari ke tempat berlatih pedang untuk mendatangi Mawara
Mawara yang melihat ketiga teman nya pun bingung karna dia tidak dapat melihat kedatangan Abigail di antara kedua teman nya
" dimana Abigail" tanya Mawara ,ketika kedua teman nya sudah berada di depan nya
" dua sudah di taman ,tadi spirit nya yang memberi surat ,dia mengatakan untuk datang bersama mu kesana" jawab Viona
" loh,kenapa dia duluan bukan kah tadi katanya dia ingin menunggu kalian" ujar Mawara
"entah lah ketika kami melewati ruangan itu lagi kami tidak menemukan nya"sahut Viona
" lebih baik kita susul saja kesana ,aku takut terjadi sesuatu " ujar Mirota
" eem,lady Darna boleh kah kita akhiri latihan nya sampai disini ,besok aku akan mengajari mu lagi" ujar Mawara
" ah,tentusaja ,terimakasih karna sudah bermurah hati lady Mawara" ujarnya sambil menunduk
" saya juga merasa terhormat karna bisa mendapat kesempatan untuk mengajari anda" sahut Mawara dengan menunduk
Setelah nya mereka bertiga pergi ke berjalan kearah taman yang berada di belakang bangunan Akademi
Ketika mereka sampai di sana hal pertama yang mereka lihat adalah ,seorang gadis yang sedang asyik membaca novel ,sambil bersandar di tubuh seekor rusa besar
" Abigail" panggil Viona yang di balas lambai tangan oleh Viona
mereka bertiga pun berlari kesana untuk mendatangi Abigail " kenapa kau berubah pikiran , pergi dari sana tanpa memberitahu kami secara langsung" tanya Mirota to the point
" maaf ,kau hanya tak sabaran " jawab Abigail dengan senyuman kikuk tapi tanpa di sadari nya wajah nya sudah memerah
" ap ada yang kau sembunyikan" tanya Mawara dengan tatapan yang menelisik
Abigail menjawab tanpa menutupi nya ," iya aku menyimpan sesuatu ,tapi aku belum bisa mengatakan nya sekarang ,karna jika ku bilang maka jantung ku akan berdetak dengan irama yang aneh" jawab Abigail
" apa ,kau sedang jatuh cinta?" tanya Viona dengan senyuman menggoda
" tidak mungkin , aku sudah kapok dengan kejadian terakhir kali" jawab Abigail sambil menatap buku novel yang dia baca
" apa kau yakin " ujar Mawara dengan senyuman menggoda
"iya,nanti tiba tiba kau sudah menyukai pria lain lagi" timpal Mirota tersenyum jail
" tidak akan " jawab Abigail sambil mengangkat buku nya ingin memukul ketiga teman nya
Tapi sebelum dia bisa melakukan nya ketiga teman nya sudah lebih dulu berlari menghindari nya
taman itu di isi dengan canda dan tawa mereka ,tanpa mereka sadari ada tiga orang pria yang melihat tingkah mereka
" ada saja mereka" ujar salah seorang pria
" ya , benar benar seperti memiliki dua sifat ,kecuali gadis milik nya " ujar pria satunya
" hhm, aku akan menunjukan diri ku dan akan mengajak nya berdansa di putaran pertama ,pada pesta yang akan di selenggarakan oleh keluarga Duke " ujar pria itu sambil menyematkan senyuman nya
★Bersambung★