NovelToon NovelToon
Back In Time (Reinkarnasi Selir Kejam)

Back In Time (Reinkarnasi Selir Kejam)

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Lyana Mentari

Fiksi-Fantasy

Berkisah tentang dokter muda yang ambisius mengabdikan diri untuk kesehatan anak-anak.

Marissa Darwanti, karena sebuah kecelakaan tragis di malam yang penting. Membuatnya harus berpetualang ke dalam novel berjudul Back In Time, karya sang sahabat.

Antara nyata dan tidak, entah ini mimpi atau memang jiwa Risa merasuk ke dalam raga seorang selir, dari dinasti antah-berantah di dalam novel itu. Menjadikannya seorang selir jahat, yang haus akan cinta dan kekuasaan, Selir Agung Wu Li Mei.

Akankah Risa mampu bertahan dan menjalani hidup sebagai Wu Li Mei? Atau ia bisa terbangun sebagai Marissa suatu hari nanti?



Slow update teman-teman, up hari Senin dan Kamis yaa! Terima kasih, dukung novel ini terus ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyana Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keributan di pasar

Hari tiba di penghujung minggu, waktunya Wu Li Mei untuk berkunjung ke toko obat. Ingin melihat sendiri bagaimana perkembangan toko obat miliknya. Mendengar desas desus yang berhembus di negeri itu, membuat Wu Li Mei cukup percaya diri, kali ini. Jadi, ia ingin membuktikan apakah kepercayaan dirinya ini adalah benar.

Sang selir mengenakan setelan hanfu sederhana berwarna merah jambu, dengan dua tusuk konde berbentuk angsa. Kali ini ia akan pergi bersama Dayang Yi dan Lu Yan. Kedua anaknya tidak bisa bergabung karena ada latihan bela diri dasar, bersama Guru Zhang di pelataran aula selatan.

Sebenarnya, kedua anak itu sangat sangat ingin ikut. Tapi Wu Li Mei dengan tegas melarang mereka, karena pendidikan lebih utama dibanding apapun. Sejak hari dimana Zhou Ming Hao cedera, dan Zhou Fang Yin tenggelam, sang ibu menjadi lebih waspada pada apapun yang berpotensi mencelakai mereka. Terutama Yang Jia Li.

"Kali ini, apa aku sudah terlihat seperti Nyonya Wu?"

Lu Yan mengangguk dengan antusias, "Ya, Yang Mulia. Hanya butuh cadar, dan anda akan kembali menjadi Nyonya Wu."

"Anda sangat menawan, Yang Mulia." puji Dayang Yi.

Wu Li Mei asik memutar-mutar tubuhnya di depan cermin pualam yang berhias batu giok. Saat dirasa sudah cukup, sang selir segera bergegas pergi. Ia harus pergi saat fajar belum menyingsing, sehingga tidak banyak dayang dan prajurit melihatnya.

"Dayang Yi!" panggil Wu Li Mei.

Dayang Yi mendekat, menunduk hormat pada sang junjungan. "Ya, Yang Mulia."

"Apa Xiao Ling sudah bangun?"

"Sepertinya belum, Yang Mulia."

Wu Li Mei mengangguk-angguk, ini adalah waktu yang tepat untuk mengurangi dosis obat herbal Zhou Xie Ling. Anak manis itu sudah berangsur membaik dengan perawatan maksimal darinya sang selir agung. "Katakan pada Dayang Hong, untuk. mengurangi ramuan herbal Xiao Ling menjadi satu cawan kecil yang sudah aku siapkan dulu."

Dayang Yi mengangguk.

"Dan, berikan Xiao Ling lebih banyak buah dan sayur, ajak ia berkeliling istana, sebagai pengganti obat."

"Baik, Yang Mulia."

Wu Li Mei melangkah pelan, menyusuri pelataran paviliunnya. Wu Li Mei menarik sudut bibirnya melihat lampiom peony yang bertebaran di taman paviliun itu.

"Ku rasa musim dingin akan tiba sebentar lagi." ujar sang selir agung, ia memeluk tubuhnya sendiri sambil bergidik.

"Ya, Yang Mulia." balas Lu Yan. "Kita harus segera bersiap."

"Apa perapian dan baju hangat sudah siap untuk anak-anak?" tanya Wu Li Mei, menoleh sedikit pada Dayang Yi yang berjalan di sampingnya.

"Sudah, Yang Mulia." balas sang dayang. "Sudah siap dari minggu lalu, persediaan untuk tiga bulan yang akan datang."

Wu Li Mei baru menyadari kehebatan dari sang selir agung ketika ia membuat rajutan baju hangat dua minggu lalu. Di sela-sela kesibukannya mengurus istana dan toko obat, Wu Li Mei menyempatkan diri untuk merajut.

Omong-omong soal istana, ia cukup kewalahan mengurusnya padahal sudah dibantu oleh Ibu Suri. Maklum saja lah, Risa mengambil jurusan kedokteran, bukan ilmu pemerintahan. Jadi, wajar saja jika ia cukup dibuat repot oleh hal baru yang tidak sama sekali ia pahami.

"Dasar pembohong!" guman Wu Li Mei penuh dendam.

Kini ia tak akan lagi percaya pada kaisar, janjinya, pria itu hanya akan pergi beberapa hari saja. Tapi apa, sampai sekarang pria itu belum kembali dari Negeri Su. Sudah hampir tiga minggu lamanya, seharusnya perjalanan tidak begitu memakan waktu karena ditempuh dengan kapal laut.

Tunggu! Apakah terjadi hal buruk?

Wu Li Mei menggeleng keras untuk mengusir pikiran buruk dari otaknya.

"Ada apa, Yang Mulia?" tanya Dayang Yi bingung, Lu Yan pun ikut mengerutkan keningnya. "Apa anda merasa pusing?"

"Eh." Sang selir menyengir, "Tidak, tidak, aku baik-baik saja."

......

"Tolonggg!!!"

"Tolongggggg!!!"

Ketiga wanita itu tiba, disambut oleh kehebohan yang tiba-tiba terjadi di pasar pagi ini.

"Tolonggg!!!!"

"Ada apa ini?" tanya Wu Li Mei.

Dayang Yi menggeleng, ia dan Lu Yan berjaga di kedua sisi Wu Li Mei. Takut jika terjadi hal buruk, banyak orang berlarian di suasana pasar yang ramai. Entah apa yang terjadi hingga seisi pasar heboh, mereka hanya mendengar teriakan orang meminta tolong. Dan orang-orang berlarian membentuk kerumunan.

"Hei!"

Wu Li Mei menepuk bahu seorang pria dengan pakaian lusuh, pria itu pun menghentikan langkahnya, menoleh dengan tatapan bingung.

"Ya, Nyonya?"

"Ada apa?" tanya Wu Li Mei, "Apa yang baru saja terjadi?"

"Itu, Nyonya." pria itu menunjuk ke arah kerumunan. "Tadi ada seorang pria yang tengah menjual ikan, tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri."

Kehebohan di pasar pagi ini berasal dari seorang pria paruh baya penjual ikan, awalnya pria ramah itu tampak baik-baik saja. Ia menjual dagangannya seperti biasa, hingga ia mengeluh kesulitan bernapas dan nyeri hebat di dadanya. Pria itu pun jatuh seketika, dan hilang kesadaran.

"Tunggu!"

Wu Li Mei menoleh pada seorang wanita tua yang baru datang, ia menghampiri Wu Li Mei. "Apa kau, Nyonya Wu?"

"Benarkah?" tanya sang pria.

"Hei, benar, kau Nyonya Wu, kan?"

"Nyonya Wu!!!"

"Nyonya Wu ada disini!!!" teriak sang pria, orang-orang pun segera menoleh pada satu titik. Wanita dengan hanfu merah jambu bercadar.

Wu Li Mei berjingkit saat lengannya ditarik oleh wanita tua tadi, "Ayo, Nyonya, lihatlah penjual ikan tadi. Barangkali, anda bisa membantu."

Belum sempat berkomentar, Wu Li Mei sudah ditarik untuk membelah kerumunan. Orang-orang pun memberi jalan untuknya, dan seorang pria paruh baya tergeletak disana.

Wu Li Mei segera menggulung lengan hanfunya, ia bersimpuh di dekat sang penjual ikan.

Tangan wanita itu terulur memeriksa pupil mata, pupil terlihat sedikit mengecil, napas pendek-pendek seperti sesak napas. Tubuh pria itu pun berkeringat dingin.

"Tolong, bantu aku!"

Wu Li Mei dan beberapa pemuda memindah posisi sang penjual ikan agar terlentang, jatuh dengan posisi miring dan berat badan yang cukup besar. Orang-orang mungkin bingung untuk berbuat apa.

Wu Li Mei beralih, ia menekan telunjuk dan ibu jarinya untuk membuka jalan napas lewat mulut. Diam dengan posisi itu untuk waktu yang cukup lama, napas pria itu akhirnya berangsur membaik.

Sang selir memeriksa denyut nadi di leher, lemah, tapi berangsur membaik.

"Apa yang terjadi sebelumnya?" Wu Li Mei bertanya pada wanita paruh baya dengan hanfu sederhana, yang menangis sesenggukan di samping sang penjual ikan. Wu Li Mei berpikir, mungkin ia adalah istri pria itu.

Wanita itu menggeleng, "Saya tidak tahu, Nyonya. Kami sedang berjualan seperti biasa, dan suamiku tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri."

"Tolong bantu aku membawanya ke toko obat." ujar Wu Li Mei.

Beberapa pemuda lalu bahu membahu mengangkat sang penjual ikan, membawanya menuju toko obat sesuai. perintah Wu Li Mei.

1
Retno Nining
Luar biasa
Tiena Ismiati
peran utama booodoh
Tiena Ismiati
bodoh
Tiena Ismiati
peran utamanya bodoh
Tiena Ismiati
bodoh bodoh bodoh wu li
Tiena Ismiati
bodoh wu li mei
Maureen Aliha Srikandi
wahh akhirnya kaisar ada di pihak wu li mei
#ayu.kurniaa_
.
Jio
Luar biasa
Anna Susiana
semangat...selir wu li mei untuk membalaskan kejahatan ketidakadilan yg terjadi padamu dan anakmu
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
iya sama
Anonymous
Qok rasa2nya kaisar peran nya bodoh banget. Masa kaisar mau bicara takut di dengar tengok kanan kiri wkwkwk konyol
Anonymous
ok
Ulfa Indah Putri
ancoorrrr ini gimana siii,kenapa banyak yg di skip, awal nya ok masi di maklumi, tapi semakin kesini kek nya emang terus-terusan di skip de, ke kurang jadinya, banyak masala konflik yg belum selesai tapi kok tiba2 ber alih lagi ya, astaghfirullah tho thor
Anonymous
ok
Win Wiwin
kisah pngeran dan putri thor lanjut
Juliatni andiani Andiani
Luar biasa
Theresia Sri
lanjut tor
Rini Puspitayani
seperti disinetron kisahx kalah mulu engga asik
missyy
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!