NovelToon NovelToon
Legend Of Lightning Warriors

Legend Of Lightning Warriors

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:10.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nnot Senssei

"Aku akan berusaha melawan badai yang akan menerpaku kapanpun itu. Aku siap menerima serangan badai yang besar sekalipun. Aku tidak takut kepada besarnya badai, aku tidak gentar terhadap ganasnya badai. Aku juga tidak akan menyerah walau badai itu terus menggulungku. Aku akan berusaha berdiri di atas badai itu. Aku akan menghadapi badai itu. Aku akan melawan badai itu. Aku akan menari diatas badai itu pula. Hingga pada akhirnya, badai itu bisa menyatu dengan diriku. Aku adalah badai dan badai adalah aku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nnot Senssei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Tanpa Senyuman

Malam telah berlalu, mentari pagi mulai muncul menampakkan dirinya. Tetapi sinar yang diberikan tidak seperti biasanya, saat ini mentari seolah enggan memberikan seluruh sinarnya ke bumi.

Langit mendung, awan hitam mulai berkumpul diatas istana kekaisaran Wei. Suara binatang hilang, aktivitas rakyat di dekat istana pun tidak terlihat. Seolah keadaan disana tidak pernah ada kehidupan. Semuanya sunyi sepi.

Suasana di dalam Istana Kekaisaran nampak lebih buruk daripada semalam, orang-orang disana masih menangis belum berhenti. Mata mereka bengkak karena terus menangisi kepergian Kaisar Wei Lhuo yang akan meninggalkan mereka untuk selamanya.

"Sudahlah Permaisuri, relakan kepergian Kaisar supaya dia tenang disana. Aku faham semua ini berat, bukan hanya untukmu dan keluarga Kekaisaran. Tapi semua rakyat juga sangat bersedih atas kejadian ini. Kaisar gugur demi membela kebenaran, dia sudah bahagia di surga. Maka dari itu, berhentilah menangis dan biarkan dia pergi. Kita semua juga akan menyusul suatu hari nanti. Semoga kelak kita bisa bertemu kembali dikehidupan kedua," Penasihat Mu berusaha untuk menenangkan permaisuri. Mereka sebenarnya masih satu marga dan merupakan kerabat jauh, jadi dia tahu siapa Permaisuri Mu Rong. Dia tahu ini semua berat, karena dia juga merasakan hal yang sama. Tapi mau bagaimana lagi? 'Manusia bisa merubah nasib, tapi tidak dengan takdir yang sudah jadi ketetapan'.

"Terimakasih atas nasihatnya Penasihat Mu," Permaisuri berusaha untuk menghentikan air matanya yang terus keluar dengan deras. Hatinya benar-benar hancur, dia masih belum percaya. Seakan semua ini hanyalah mimpi buruk.

"Segara siapkan upacara kremasi sekarang juga!" kata Penasihat Mu menyuruh prajurit untuk segara menyiapkan persiapan kremasi.

Di sebuah kamar Istana yang lumayan besar, Shin Shui baru saja sadar dari pingsannya. Dia semalaman tidak sadarkan diri semenjak berhasil membunuh Jin Shi. Tubuhnya benar-benar lemas, kepalanya sedikit pusing.

"Ahhh … dimana aku? Kenapa aku bisa berada disini?" gumam Shin Shui keheranan. Tak lama, dari luar kamar tetua Yuan Shi memasuki kamar Shin Shui ketika tahu pemuda itu sudah sadar.

"Akhirnya kau sadar juga pendekar muda. Jangan terlalu banyak bergerak dulu, tubuhmu masih lemas," kata Yuan Shi.

"Baik senior, terimakasih. Sebenarnya aku berada dimana? Kenapa diluar banyak orang?" Shin Shui kebingungan mendapati orang berbondong-bondong di halaman Istana.

"Sekarang kau berada di Istana Kekaisaran Wei. Tetua Ye Rou membawamu kesini saat dirimu pingsan. Sedangkan di luar …" tetua Yuan Shi berhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya. "Di luar sedang ada acara pemakaman. Kaisar Wei Lhuo kemarin gugur, dia akan di kremasi. Semua rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan Kaisar yang terakhir kali," raut wajah tetua Yuan Shi berubah menjadi sangat sedih saat menyebut nama Kaisar.

"Hemm … aku turut berduka cita senior. Aku ingin menyaksikan upacara itu juga kalau begitu," Shin Shui hendak beranjak dari tempatnya. Namun segera ditahan oleh Yuan Shi.

"Kau masih lemas, lukamu belum pulih sepenuhnya," ucapnya sambil menahan Shin Shui supaya tidak pergi menyaksikan upacara itu.

"Tidak senior. Aku sudah kuat berjalan, aku harus menyaksikan upacara kremasi ini. Kaisar adalah salah satu orang yang aku kagumi, jadi aku merasa wajib untuk sekedar melihat Kaisar yang terakhir kali," Shin Shui tetap bersikeras ingin menyaksikan upacara kremasi Kaisar.

"Baiklah jika kau memaksa. Tapi aku akan membantumu untuk berjalan," jawab Yuan Shi sembari mengaitkan tangan Shin Shui ke pundaknya. "Terimakasih senior." keduanya berjalan perlahan menuju tempat upacara tersebut akan dilangsungkan.

Orang-orang yang hadir disana mulai memperhatikan Shin Shui yang sedang berjalan dibantu oleh tetua Yuan Shi. Penampilannya yang berbeda dengan pendekar lain terlihat sangat mencolok.

Pakaian biru dibalut dalaman berwarna hitam dan sebuah pedang dengan warna biru menjadi ciri khas tersendiri. Warna pakaian dan pedangnya terlihat sangat elok dipandang.

"Siapa pemuda yang bersama tetu Yuan?"

"Wajahnya sangat tampan, dengan penampilan seperti itu dia terlihat seperti dewa."

"Lihat pedangnya sangat bagus, aku baru melihat pedang seindah itu."

"Bukankah dia yang diceritakan orang-orang bahwa ada pemuda yang menjadi penyebab kemenangan perang kemarin?"

Berbagai macam bisikan dari orang-orang yang hadir disana pun mulai terdengar. Wajar, karena Shin Shui memang baru keluar dari tempat latihannya beberapa hari yang lalu.

Upacara kremasi Kaisar akan segera dilakukan, semua orang terdiam membisu. Mereka menantikan salah satu keluarga dari Kaisar untuk bicara diatas mimbar yang disediakan.

"Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk semua yang sudah sudi menghadiri upacara kremasi ini. Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan, yang jelas kita semua meraskan hal yang sama. Ayahanda Kaisar Wei Lhuo gugur demi membela kebenaran, saya mewakili seluruh keluarga Istana Kekaisaran meminta maaf jika ada kata atau perbuatan ayahanda di masa lalu yang membuat sebuah luka goresan di hati semua hadirin yang hadir di sini. Saya harap hadirin semua bersedia memaafkannya supaya ayahanda lebih bahagia di alam nirwana."

Wei An sebagai anak tertua mewakili semua keluarganya untuk menyampaikan pidato. Tetapi karena perasaannya saat ini sedang sangat kacau, dia tidak banyak mengungkapkan kata-kata selain garis besarnya saja.

Dia perlahan turun dari mimbar, Kaisar Wei Lhuo mulai di kremasi. Semua orang yang menyaksikannya tidak ada yang tidak menangis. Semuanya menangis sejadi-jadinya. Langit mulai menurunkan airnya, alam menjadi sepi tanpa ada suara binatang yang terdengar. Semua berduka atas gugurnya. Kaisar yang amat dicintai oleh rakyatnya itu.

Hari itu, senyuman mendadak hilang dari semua orang. Yang terdengar hanya tangisan memilukan, yang terlihat hanyalah kesedihan mendalam atas kepergian Kaisar. Sungguh, sesuatu yang seperti ini hanya berlaku bagi mereka yang memiliki pribadi baik kepada semua orang.

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Arif Arta
Luar biasa
Juni Ardi
gak jelas.. mc e
putra jaya
Luar biasa
Rino Wengi
katanya pendekar Dewa bisa terbang kok masih melompat lompat pohon...
Rino Wengi
pendekar taik... harus dibantu terus biar menang
Rino Wengi
lemah
Rino Wengi
MC nya lemah.. pendekar Dewa cap KADAL
Rino Wengi
aliran hitam pendekar tingkat dewa 30 orang, kekaisaran 45 ..? kok belum cukup harusnya lebih kuat kekaisaran dong secara hitung hitungan..
Budi Priyanto
/Determined/
Nurbertus Eko PN
kapan MC meningkatkan kekuatannya..
hari hujianto
Luar biasa
Abdul Rahman
lanjuuuuuut
Ivan Sumampouw
Thor,,,, akhiri aja cerita ini,,, betul2 jelek 🖕🖕🖕
Ivan Sumampouw
pertarungan tingkatan dewa TDK didengar oleh org2 sekte,,, kejadian yg jaraknya kiloan meter bisa didengar 🤣🤣🤣🤣
semoga utk cerita2 lain penulis bisa insaf 🤣🤣🤣
Ivan Sumampouw
kenapa gak mati aja,,, lama mikir Thor,, kan sdh ada di sarang sekte sendiri,, sdh terjadi pertempuran tapi tdk ada yg tau 🤣🤣🤣
kasian Thor membuat cerita seperti ini 🤣🤣🤣
Eda Eda
👍
Ivan Sumampouw
sangat jelek,,, baru pangerannya sdh kewalahan apalagi rajanya 🤣🤣🤣
katanya belajar dan mencontoh Kho Ping Ho,,,, jaaaaauuuuhhh thor
Ivan Sumampouw
Thor betul2 jelek,,, berarti semua pengikut pangeran ilmunya setara dgn pimpinannya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ivan Sumampouw
yaaa gak seru,,, Yun Mei blm mati,,, ayo Thor udah hampir selesai ceritanya harusnya lebih asik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!