Kisah seorang Wanita bernama Reyna yang mampu berjuang menghadapi kehidupan dengan iman dan keyakinannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Bekerja
Pagi yang indah, seperti biasa Reyna terbangun jam 04.30, Reyna segera membersihkan muka dan membersihkan badannya, sesaat Reyna teringat bagaimana kehangatan tangan Alex yang menyembuhkan nyerinya, dadanya terasa berdesir
"Eh...ngapain aku teringat pak Alex ya...ishh...ini otak kurang kerjaan banget" batin Reyna dan langsung keluar turun untuk membantu bunda menyiapkan sarapan pagi tanpa suara, setelah selesai reyna segera mandi dan bersiap-siap ke tempat kerja barunya
Saat sarapan pagi, Rehan memberitahukan bahwa akan melangsungkan akad nikah sederhana dengan Azeta hari Jum'at malam, yang berarti kurang 3 hari lagi, Reyna hanya terdiam tanpa memberi komentar apapun
"Setelah menikah nanti Azeta juga akan tinggal disini, aku tidak tega kalau Azeta harus tinggal sendiri di apartemen" kata Rehan
Deg...
Hati Reyna yang sakit semakin tambah nyeri mendengar penjelasan Rehan dan seperti biasa Reyna tetap diam
"Maaf yang... Soal kamar, bagaimana menurutmu..?" Kata Rehan bertanya dengan hati-hati ke Reyna
"Terserah kamu Han aku ikut saja...kalau Azeta di kamar atas, berarti aku akan pindah di kamar tamu saja, tidak usah di buat repot" kata Reyna
"Tapi yang... Apa kamu sungguh tidak apa-apa, kalau kamu merasa keberatan dengan keputusanku...katakanlah... Kumohon jangan diam seperti ini.." kata Rehan
Reyna hanya menatap Rehan dan segera beranjak pergi
"Oh ya mulai hari ini,saya akan bekerja di Fation Nugraha Company...jam pulang kerja pukul 4 sore" Reyna memberitahu dan segera keluar untuk berangkat kerja
Dinda menangis sambil memeluk Agam melihat sikap Reyna yang berubah drastis, tidak ada kehangatan sama sekali, apalagi raut wajah kebahagiaan di wajah Reyna seakan sudah hilang
***
"Alhamdulillah masih jam 07.30." gumam Reyna sambil melangkah masuk ke liff dan menuju lantai 10, sesuai yang di instruksikan Intan tadi malam
Ting..
Suara liff terbuka dan Reyna segera keluar menuju ruang kerjanya yang berdampingan dengan ruangan Alex, ternyata intan juga sudah ada di sana, karena memang intan ditugaskan untuk mendampingi Rey sementara, sampai Reyna memahami apa yang harus di kerjakannya.
"Assalamualaikum In...kamu dah dari tadi datangnya..?" Tanya Reyna
"Waalaikumsalam...nggak kok, barusan juga nyampek..." Jawab Intan
"Ohh yaa bisa kita mulai...aku dah siap, apa yang harus aku lakukan ?" Tanya Reyna
"Ok...selama seminggu ini aku akan mendampingi kamu Rey...ini adalah semua catatan penting yang harus kamu pelajari dulu" kata Intan sambil menyerahkan beberapa map ke Reyna
"Assalamualaikum..." Sapa seorang laki-laki yang baru datang yang ternyata adalah sang bos yaitu Alex
"Waalaikumsalam..." Jawab Reyna dan Intan bersamaan
"Kalian siapkan jadwalku hari ini...aku tunggu di dalam.." perintah Alex dan langsung masuk ke ruangannya
Reyna yang didampingi Intan menyusul masuk beberapa saat kemudian, Reyna terpukau dengan ruangan bosnya itu yang terkesan mewah dan modern, dilengkapi fasilitas lengkap sebuah kamar dan toilet yang benar-benar eksklusif
Reyna segera membacakan jadwal Alex setelah mendapatkan kode dri Intan, jadwal bosnya hari ini lumayan padat, ada 4 meeting kerjasama dengan perusahaan lain dan juga 2 pertemuan pembahasan keuangan dengan 2 anak perusahaan yang ada di luar negeri.
"Sepertinya ada kegiatan yang waktunya hampir bersamaan.." kata Alex
"Iya pak Alex..." Kata Reyna
"Baiklah...Intan kamu tetap di sini dan kamu bisa mewakili aku rapat dengan anak perusahaan kalau aku terlambat datang..." kata Alex
"Baik pak..." Jawab Intan
"Kamu Rey...ikut meeting aku diluar..." Kata Alex
"Hah...kok malah saya pak...saya kan masih..." Belum selesai Reyna ngomong
"Kalau tidak sekarang, kapan kamu belajar...gak usah buang waktu... siapkan semuanya..kita Segera berangkat.." kata Alex tegas
"Iya pak..." Kata Reyna memanyunkan bibirnya
Alex yang melihat tingkah Reyna hanya tersenyum
"Itu bibir di kondisikan...ada yang nggigit baru tau rasa kamu..." Kata Alex
"Hah...kurang asem..!" batin Reyna yang kaget dengan kata-kata bosnya
Intan tertawa geli melihat Reyna
"Kalau ada tamu suruh buat janji temu sesuaikan jam kosong ku in...!!" Kata Alex
"Siap pak..." Kata Intan kemudian keluar diikuti Reyna
Intan memberikan berkas-berkas penting yang di butuhkan saat meeting diluar...memberikan instruksi ke Reyna dan memastikan tidak ada yang ketinggalan
"Ok dah siap semua Rey...sana gih laporan ke bos Alex....ingat ya....bibirmu diamankan...jangan sampai ada yang gemes dan menggigitnya...hahaha.." ucap intan sambil ketawa
"Hus...dasar kamu sama pak Alex otaknya sama saja..." Sahut Reyna jengkel
Tok..tok...tok...
"Masuk...!"suara Alex memerintahkan
"Semua sudah siap pak..." Kata Reyna
"Baguslah...kita berangkat sebentar lagi, menungggu satu orang lagi, Leo"
"Baik pak.." Reyna segera keluar
"Gimana.. mau berangkat sekarang..?" Tanya Intan ke Reyna yang sudah duduk di mejanya lagi
"Masih nunggu...pak Leo katanya...eh pak Leo itu siapa sih in..kok aku gak pernah tau.." tanya Reyna
"Oh...pak Leo itu tangan kanannya pak Alex...jarang disini, Kebanyakan mengurus perusahaan di luar negeri.. kamu hati-hati sama si Leo ini... Katanya sih dia suka main perempuan"
Kata Intan
"Ih...masak sih, orang kayak gitu bisa jadi tangan kanan pak Alex...jadi merinding aku In..." Kata Reyna
"Stt...itu tuh orangnya datang..." Kata Intan sambil berdiri dan memberi hormat , Reyna juga ikut berdiri
"Morning cantik...apa Alex ada di dalam..?" Sapa Leo
"Ada pak...kita semua sudah siap..." Kata intan
"Wow.... Intan...apa kamu tidak memperkenalkan putri cantik ini hemm...?" Sambil tersenyum dan mengerling genit ke arah Reyna
Seketika Reyna terperanjat dan begidik ngeri melihat kelakuan Leo
Tiba-tiba pintu ruangan Alex terbuka
"Dia sekertaris baruku...jangan kamu nodai pikiranya dengan tingkah gilamu itu..!" Kata Alex sedikit kasar
"Oh ayolah Beby...siapa namamu...aku Leo..." Sambil mengulurkan tangannya
"Saya Reyna pak..." Kata Reyna sambil menangkupkan kedua tangannya dan tidak membalas uluran tangan Leo
"Wow amazing...you are so charming and beautiful baby..." Kata Leo
"Terimakasih pak Leo...nanti saya sampaikan ke suami saya atas pujiannya..." Jawab Reyna
"What..! sayang sekali baby..." Kata Leo dengan wajah memelasnya
"Dasar kucing garong, awas saja berani macam-macam" batin Reyna
Setelah itu Alex,Leo dan Reyna segera keluar menuju tempat meeting yang pertama, selama meeting berlangsung , dengan sigap Reyna membantu Alex sesuai arahan Intan
Kegiatan Alex dan tim hari ini berjalan lancar, dan meluncur balik ke kantor
"Akhirnya selesai juga..." Kata Alex di dalam mobil yang berisikan Reyna, Leo dan pak Heri supir pribadinya.
Beberapa saat kemudian Alex memperhatikan Reyna yang duduk di depan sambil memegang pinggang belakang dan perutnya
"Pak Heri stop..." Kata Alex dan langsung mengerem mendadak
"Apa'an sih Lex... gila lu ya...ini jidat mahal gue Sampek kejedot gini" kata Leo
"Turun...pindah ke depan...tukar tempat sama Reyna" perintah Alex
"Hah...sshh...gak usah pak, saya di depan saja lebih nyaman" jawab Reyna sambil sedikit meringis menahan sakit karena haidnya.
"Nyaman kok ekspresi wajahmu meringis gitu... Cepet pindah belakang" kata Rehan
"Emangnya kamu kenapa beb...?" Tanya Leo ikutan cemas
"Saya...sshhh...aduhh...lupa bawa obat anti nyeri buat datang bulan.." kata Reyna sambil meringis nahan sakit
Akhirnya Alex sudah gak sabar, keluar dari mobil menarik Leo keluar dan membantu Reyna pindah ke belakang duduk disampingnya
Rehan segera meraba pinggang bagian belakang Reyna
"Apa yang bapak lakukan sshh...!" Kata Reyna kaget sambil memonyongkan bibirnya
"Mengobatimu...memangnya aku bisa apa sama wanita yang lagi haid, tapi aku masih bisa menggigit bibirmu kalau masih posisi seperti itu..!" Kata Alex
Alex langsung menempelkan telapak tangannya ke pinggang belakang memberikan tenaga dalamnya, Reyna langsung mengkondisikan bibir ke bentuk normalnya
Sedangkan Leo menatap ke depan dengan senyuman yang sulit di artikan
"Akhirnya luluh juga hati si singa..." Kata Leo lirih tapi masih bisa di dengar oleh Alex
Alek langsung melempari kepala Leo dengan bulpoin.
"Aduh...sial...sakit Lex...gila ya lu..." Kata Alex
"Mangkanya jaga isi kepala lu yang mesum itu..." Kata Alex
"Jaga juga mulutmu...jangan asal nggigit orang..." Kata Leo membalas