Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.
Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.
Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.
"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"
Semua orang panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Mengerjai Vanessa
Pada keesokan paginya, sudah pukul 09.00 ketika seorang perempuan yang terbaring di atas ranjang baru membuka penutup matanya.
Matahari yang masuk ke jendela kamar hotel membuat Heriyani menggerutu kesal sambil meraih ponsel yang diletakkan di samping tempat tidur.
Begitu mengambil ponsel dan melihat jam yang tertera pada layar ponselnya, Heriyani Langsung melompat dari tempat tidur.
"Sial!!! Aku sudah terlambat!" Gerutu Heriyani berlari ke arah kamar mandi dan langsung melepaskan seluruh pakaiannya serta melihat layar ponselnya yang sama sekali tidak ada panggilan tak terjawab.
"Kenapa dia tidak membangunkan ku?" Gerutu Heryani sambil menekan tombol panggil pada kontak managernya.
Tetapi saat itu, sang manajer yang terbaring dalam sebuah kamar hotel masih tidak sadarkan diri sebab biasanya dia bangun di pagi hari setelah mendengar alarm, namun saat itu tidak ada alarm dalam kamar tempat Ia tidur dan selain itu juga, Vanessa telah memasukkan ponsel pria itu ke mode hening.
Tidak dijawabnya panggilan telepon membuat Heryani sangat marah, "pria sialan ini! Apalagi yang dia lakukan?!" Geram Heriyani hanya bisa melompat ke arah shower dan segera bersiap-siap.
Setelah selesai menggunakan pakaian dan bahkan selesai berdandan, Heriyani kembali menelpon manajernya, namun saat itu manajernya tidak mengangkat panggilan teleponnya.
"Pria ini pasti sudah gila!" geram Heriyani mengambil tasnya dan keluar dari kamar lalu pergi ke samping kamarnya tempat manajernya harusnya berada.
Ding dong!
Ding dong!
Heryani menekan bel kamar dengan rasa kesalnya, namun tidak ada jawaban dari kamar tersebut.
"Dia benar-benar gila!" Gerutu Heriyani langsung pergi dari sana dengan amarah melingkupi seluruh hati dan jiwanya.
Perempuan itu tidak punya pilihan lain selain berangkat sendirian ke tempat pelatihan akan dimulai.
Setelah memesan sebuah taksi online menggunakan bahasa Inggris, akhirnya Heriyani bisa tiba di tempat tujuannya dan begitu memasuki ruangan tempat acara, semua orang menatap ke arah Heryani.
Tatapan semua orang langsung membuat wajah Heryani menjadi merah padam dan perempuan itu buru-buru berjalan ke sala satu kursi kosong yang tersedia di sana.
Saking malunya dia dan tidak sempat memperhatikan situasi, Heryani tidak menyadari bahwa dia sudah duduk di samping Vanessa.
"Aku pikir orang yang punya manajer tidak akan terlambat, tapi ternyata bisa terlambat juga ya," kata Vanessa dengan santai membuat Heryani sangat terkejut.
"Kau! Kenapa kau duduk di sini?!" Kesal Heryani.
"Sepertinya Tuan Putri belum bangun dari tidurnya, akulah yang duluan duduk di sini, dan Tuan Putri yang terhormat ini datang mendekatiku," Jawab Vanessa dengan santai menyadarkan Heryani.
Heriyani pun berdiri untuk pindah tempat, namun dia terkejut saat seorang pria yang bertugas mengenalkan fitur-fitur game di depan tiba-tiba saja menunjuk Heriyani.
"Kau terlambat, belajarlah pada perempuan di sampingmu itu untuk semua ilmu yang sudah tertinggal," kata Sang pria yang saat itu mereka sedang mempelajari fitur-fitur khusus yang mungkin saja di belum diketahui oleh semua orang di sana.
"Apa?" Heriyani terkejut, Dia disuruh belajar pada Vanessa? Seorang anak pembantu? Hah?
Vanessa yang melihat keterkejutan Hariyani langsung berdiri, "saya akan membantunya," kata Vanessa membuat Heryani sangat terkejut.
Siapa yang mau mendapatkan bantuan dari perempuan seperti dia?
Tetapi meski Hariyani tidak menerima hal tersebut, namun dia tidak bisa membantah hingga Heriyani kembali duduk di samping Vanessa.
"Berikan saja catatanmu biar aku belajar dari sana," ucap Heriyani yang tidak ingin terlalu banyak percakapan dengan Vanessa.
"Aku tidak punya catatan," kata Vanessa.
"Apa? Kau sama sekali tidak punya catatan?" Tanya Heriyani terkejut, semua orang di sana memiliki catatan, bahkan sibuk mencatat setiap pelajaran yang mereka dapatkan.
Vanessa tersenyum menatap Heriyani, "catatannya ada di dalam sini," kata Vanessa sambil menunjuk kepalanya.
"Apa?" Heriyani merasa sangat konyol, itu tidak mungkin!
Maka mereka lanjut dalam kelas hari itu sampai mereka tiba di praktik game untuk semakin mendalami setiap sistem yang tersedia dalam game.
Semua orang dipersilakan login ke dalam game masing-masing dan mentor profesional pun memperkenalkan fitur-fitur yang telah mereka bahas sebelumnya.
Vanessa dengan cepat mengerti semuanya, tetapi Heriyani sama sekali tidak mengerti.
Apalagi game tersebut belum dikembangkan dengan spesifik sehingga masih banyak bahasa-bahasa Jepang yang digunakan di sana.
Heriyani sama sekali tidak mengerti bahasa Jepang hingga perempuan itu semakin pusing.
'Padahal memainkannya mudah sekali, tapi ternyata ada banyak fitur-fitur tersembunyi yang ada di dalam game ini. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan semua fitur-fitur ini,' gerutu Heriyani dalam hati yang berharap seseorang bisa menerjemahkannya untuknya.
Heriyani pun sesekali melirik Vanessa, tetapi Vanessa tampak mengacuhkannya hingga membuat Heriyani jadi lebih kesal lagi.
"Kau sudah diperintahkan untuk mengajariku!" Tegas Heriyani setelah cukup lama menahan rasa kesalnya.
"Ini fitur yang perlu Kau pelajari, beserta ini ini ini ini ini ini,,, dan semua ini. Semuanya menggunakan bahasa Jepang dan aku tidak memiliki catatan jadi tolong nanti tanyakan pada penerjemahmu!" Tegas Vanessa membuat Heriyani melotot sempurna menatap perempuan di sampingnya.
'Tentu saja aku sudah gila ingin belajar dari perempuan ini! Dia tidak bisa bahasa Jepang! Itu sebabnya dia tidak menulis, apa yang harus dia tulis?' Heriyani menepuk jidatnya, dia menggeleng-geleng dalam rasa frustasinya.
Pada saat perempuan itu sedang merasa frustasi, seorang pria tiba-tiba saja muncul di sampingnya dan duduk sambil meletakkan beberapa tas yang dibawanya.
Itu adalah manajer Heriyani.
"Akhirnya kau datang juga?!! Dari mana saja kau?!" Geram Heriyani kesal pada pria di sampingnya.
"Saya sungguh minta maaf," ucap Nando sambil melirik ke Arah Vanessa yang tampak sibuk dengan game di ponsel.
"Sial! Cepat terjemahkan semua ini untukku!" Tegas Heriyani.
"Ba,, baik," kata Sang Manager dengan cepat melakukan pekerjaannya.
Maka teori hari itu terus berlanjut sampai akhirnya mereka selesai dengan semua teori.
"Selamat karena kalian sudah mengerti semua fitur-fitur dalam game ini dan selanjutnya langsung praktek pemainan tim yang akan didampingi oleh mentor masing-masing tim yang telah dibentuk kemarin. Tetapi sebelum itu kami memiliki hadiah untuk satu orang yang berhasil menyimak materi sepanjang hari ini dengan baik," ucap sang mentor bersamaan dengan sebuah tirai di samping kanan yang dibuka oleh seorang staf.
Semua orang terkejut saat melihat tirai yang terbuka itu, isinya adalah sebuah mobil listrik keluaran jepang.
"Mobilnya? Itu hadiahnya?"
"Itu tidak mungkin hadiahnya kan?"
"Ini tidak bisa dipercaya!"
"I,, itu hadiah kuis?"
Semua orang tidak bisa mempercayai bahwa hadiah untuk kuis hari itu adalah sebuah mobil sport listrik yang sangat mewah.
"Tentu saja itu adalah hadiahnya, kami bekerja sama dengan perusahaan mobil listrik untuk pengembangan game ini," kata Sang pria memperlihatkan sebuah layar yang mana salah satu hero yang terdapat dalam game yang mereka mainkan mengendarai mobil yang sama dengan yang dihadiahkan pada peserta.
"Ini adalah hadiah pertama yang diberikan pada pemenang kompetisi hari ini," ucap sang mentor dengan penuh percaya diri karena sekaligus hadiah mobil tersebut sebagai investasi promosi mobil yang akan segera diluncurkan bulan depan.
Apalagi di hadapan mereka semua adalah para konten kreator yang bertaut di dunia game, dengan jutaan followers yang akan langsung melihat postingan para gamers itu.
Intinya, ini adalah investasi yang sangat menguntungkan!
"Astaga!"
"Gila! Itu liar biasa."
Semua orang bersemangat, termasuk Heriyani yang juga sangat bersemangat untuk mengandalkan manager membantunya.
"Semua orang akan memiliki kesempatan yang sama, akan menjelaskan setiap fungsi dari fitur-fitur yang telah kita pelajari serta menunjukkan contoh penggunaannya, dan setiap orang akan mendapatkan fitur-fitur yang acak untuk dijelaskan, dan harus menggunakan bahasa Jepang," ucap sang pria kembali mengejutkan semua orang.
"Aku tidak bisa bahasa Jepang, ini tidak adil!"
"Ini tidak adil bukan?! Seharusnya bisa menggunakan bahasa Inggris."
Semua orang melakukan proses, tetapi sang mentor tidak memperdulikannya, "Maaf sekali, tetapi ini adalah syarat yang telah ditetapkan. Silakan yang ingin maju untuk mendaftar terlebih dahulu," kata Sang mentor membuat Heriyani menggigit Bibir bawahnya.
'Padahal itu mobil yang sangat mewah, mereka sudah sengaja melakukannya. Jelas-jelas mobil itu sudah dirancang untuk diambil oleh salah satu pemain yang mereka siapkan, namun tidak benar-benar diambil, tapi hanya untuk menarik perhatian saja,' gerutu Heriyani dalam hati yang sudah sering melihat trik semacam itu dimainkan oleh orang-orang berkuasa.
Tetapi saat ia melirik Vanessa di sampingnya yang tampak memandangi mobil listrik, Heriyani jadi memiliki sebuah ide untuk mengerjai Vanessa.
"Vanessa akan bergabung!" Kata Heriyani membuat Vanessa langsung menatap Heriyani dengan rasa terkejutnya.
"Baiklah, Vanessa," ucap sang mentor langsung menulis nama Vanessa pada salah satu kertas yang telah Ia sediakan untuk nantinya menjadi lot.
"Hehe,,," Hariyani tersenyum menatap Vanessa, "mampus kau! Pergi ke sana berbahasa Jepang, kita lihat Bagaimana kau mempermalukan dirimu sendiri! Tunggu! Itu tidak mungkin kan? Mana mungkin seorang anak pembantu dan sopir tidak tahu bahasa Jepang? Ha ha ha..." Heriani tertawa puas, dia tidak sabar untuk melihat Vanessa dipermalukan.
Apalagi momen tersebut akan direkam dan akan disebarkan di seluruh media sosial perusahaan.
Tak hanya itu juga, semua konten kreator yang bergabung dalam game tersebut telah menyetujui untuk membagikan postingan-postingan yang berkaitan dengan game tersebut yang postingannya telah disiapkan oleh para panitia.
Apalagi, panitia penyelenggara akan semakin senang jika ada hal luar biasa yang bisa menarik perhatian orang-orang agar menjadi promosi gratis.
Termasuk suatu kecerobohan yang bisa menghibur atau hal seperti yang akan terjadi pada Vanessa.
Pokoknya, sesuatu yang buruk selalu menjadi yang paling cepat menarik perhatian dan viral dimana-mana.
'Aku tidak sabar membuat meme untuknya agar dia mengenang rasa malunya hari ini,' ucap Heriyani dalam hati.
