Warning 21+ Cerita Dewasa!!!!!!
Bijaklah dalam memilih bacaan, karena novel ini bisa membuat ada jungkir balik, panas dingin, ngakak berkepanjangan dan juga mengandung kebucinan yang hakiki.
Wanita malam julukan segelintir orang disekitar pemukiman tempat tinggal Berlian Ayunda yang memandang rendah pekerjaannya, tapi Berlian tidak pernah menghiraukan perkataan mereka yang terpenting dirinya bisa menjaga diri dan juga kehormatannya.
Hingga suatu hari Berlian harus menikah dengan seseorang karena desakan dan aturan dari lingkungan tempat tinggalnya.
Alvaro Waradhana seorang cassanova suami Berlian yang menganggap Berlian sama seperti wanita malam yang selalu menemani tidurnya.
Akankah Berlian bisa bertahan dengan Alvaro Waradhana?
Dan apakah Alvaro Waradhana bisa merubah statmen terhadap Berlian setelah dirinya mengenal lebih jauh siapa Berlian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 Tercemar
"Berlian…………." ujar Raka terkejut ketika menatap Berlian yang duduk
disampingnya, berbeda dengan Berlian yang terlihat acuh saat menatap Raka yang sekarang sedang menjulurkan tangannya tapi tidak mendapat tanggapan dari Berlian membuat Varo langsung mengangkat kedua alisnya.
"Raka apa kamu sudah mengenal Berlian sebelumnya?" Tanya Varo penasaran.
"Ah……..Berlian teman waktu saya sekolah menengah atas pak, jadi aku mengenalnya lebih dari siapapun" jelas Raka dan menatap Berlian lagi mengingat hubungannya dengan Berlian saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sebelum dirinya meninggalkan Berlian tanpa penjelasan.
"Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal jadi kalian tidak merasa canggung dan kalian bisa menjadi partner kerja yang baik, silahkan kamu kembali bekerja dan jangan lupa kamu harus mengajari Berlian hingga dia memahami semuanya" ucap Varo kepada Raka. "Dan kamu Berlian selamat bekerja, ikutlah dengan Raka ke ruang kerjanya" perintah Varo kepada Berlian, dengan segera Berlian langsung mengikuti Raka menuju ruang kerjanya.
"Akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu Berlian setelah sekian lama aku mencarimu, maafkan diriku yang dulu pernah meninggalkan dirimu tanpa memberi penjelasan kepadamu, aku akan menjelaskan kenapa diriku dulu meninggalkanmu………."
"Aku tidak akan membahasnya lagi aku sudah melupakan hal konyol itu lagi," ujar Berlian memotong perkataan Raka, mengingat dirinya pernah menjalin hubungan dengan Raka ketika berada di bangku sekolah menengah atas.
"Sekarang apa yang harus aku pelajari?" tanya Berlian ketus sambil duduk di kursi depan meja kerja Raka.
"Apa semudah itu kamu melupakan diriku Berlian?"
"Raka sekali lagi aku sudah melupakan semuanya, kalau kamu tidak ingin mengajariku baiklah aku akan bicara dengan pak Varo" ujar Berlian tanpa menghiraukan pertanyaan Raka dan beranjak dari kursinya ingin keluar ruangan dengan segera Raka langsung menarik tangan Berlian.
"Minggir" ucap Berlian sambil menyingkirkan tangan Raka yang masih memegang tanganya.
"Maaf baiklah aku akan mengajarimu dan aku…….." ucapan Raka berhenti saat telepon intercom berbunyi dengan segara dirinya mengangkatnya.
"Berlian hari ini kita akan ikut pak Varo menemui klien, ayo kita berangkat" ujar Raka setelah menutup teleponnya.
"Tapi kamu belum mengajariku apapun Ka" ucap Berlian sambil mengikuti Raka dibelakangnya.
"Ini salah satu tugasmu, tugas yang lain akan aku beritahu nanti sepulang kita bertemu dengan klien" jelas Raka menghentikan langkahnya dan berjalan bersama dengan Berlian.
Berlian yang berada satu mobil dengan Varo, merasa sesak mendengar desahan dari kursi belakang, Berlian melihat dari kaca spion ketika Varo sedang bermain di gunung kembar Putri sekretaris nya yang membuat Berlian langsung mengalihkan pandanganya keluar jendela.
"Astagfirullah mataku jadi tercemar melihat pemandangan yang menjijikan seperti ini dasar setan edan bisa-bisanya berbuat mesum di siang bolong seperti ini" gumam Berlian dalam hati sambil memasang earphone di telinganya, agar telinganya tidak terlalu jauh tercemar.
Raka yang sedang mengendarai mobil hanya tersenyum melirik kearah Berlian yang menyandarkan kepalanya di jok mobil sambil memejamkan matanya.
Berlian begitu antusias ketika Raka menjelaskan apa yang perlu dijelaskan kepada klien, dan Berlian juga selalu mencatat apa yang perlu dicatat karena sebelumnya Raka sudah memberitahu Berlian hingga acara pun selesai dan klien meninggalkan restoran tempat dimana diadakan pertemuan.
"Aku ingin pesan………"
"Nasi goreng seafood dan minumannya es lemon tea" ujar Raka memotong perkataan Berlian ketika pelayan menanyakan kepada Berlian menu apa yang ingin dipesannya, Varo langsung menatap Raka dan juga Berlian yang berada di depannya sambil mengangkat kedua alisnya.
"Masih sama kan itu makanan dan minuman kesukaan kamu?" tanya Raka pada Berlian yang langsung mendapat anggukan dari Berlian.
"Terima kasih" ucap Berlian singkat sambil menatap Varo yang duduk tepat di hadapannya yang juga sedang menatap dirinya membuat Berlian langsung tersenyum.
"Apa kamu masih mengingat saat-saat kita masih bersama sewaktu sekolah dulu?" tanya Berlian pada Raka memuat Raka langsung tersenyum kearah Berlian.
"Tentu saja aku masih mengingat nya, apa kamu sudah memaafkanku?" tanya Raka antusias.
"Aku selalu memaafkanmu, apalagi saat aku mengingat pertama kali kita berciuman, apa kamu tahu aku mengingatnya hingga satu minggu" ujar Berlian sambil tersenyum dan melirik ke arah Varo yang terus menatapnya tanpa menghiraukan sekretarisnya yang berada di sebelahnya yang sedang merayu Varo.
Varo tersulut emosi katika Berlian dan juga Raka berbicara dan mengenang masa lalu ketika mereka masih berada di bangku sekolah menengah atas, dari ciuman pertama, bergandengan tangan, naik motor berboncengan dan juga menghabiskan malam minggu di pasar malam.
Varo langsung berdiri dari kursinya tanpa menyentuh makanan dan pergi meninggalkan restoran dengan muka kesal yang langsung diikuti Berlian, Raka dan juga sekretarisnya.
"Masuklah!" perintah Varo menyuruh Berlian masuk kedalam mobil, tapi tidak dengan Raka dan juga Putri yang disuruh Varo mengunakan tadi online.
Bersambung...............