Bukan novel yang update harian yah.
Silahkan baca dan jangan lupa kasih komentar dan likenya biar author semangat buat nulis episode selanjutnya.
Novel apakah ini?
Ini adalah novel yang pemeran utamanya seorang laki-laki kaya raya yang pekerjaannya seorang CEO di perusahaan terbesar di ASIA. Memiliki saham dimana-mana dan perusahaan nya menyebar diseluruh negeri juga. Sementara pemeran wanitanya adalah gadis muda yang lahir dari keluarga kurang mampu, sekaligus dia harus menjadi tulang punggung orang tuanya karena memang ayahnya telah meninggal sejak dia berumur 15 tahun . Dia sekarang harus kuliah sambil bekerja.
Mungkin ada kemiripan dengan novel lainnya. Tapi memang aku ingin pemeran laki-lakinya seorang laki-laki terkaya dan bersifat dingin, cuek sekaligus arogan.
Jika kalian tertarik baca bagian prolog kalau masih tertarik lanjut sampai end yah.
Jangan lupa author menunggu komentar
Positifnya yah. Buat memotivasi author biar tambah semangat lagi .
Salam kenal dariku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah rumah (2)
Pelayan dirumah membantu Kevin untuk memasukkan barang-barang yang akan dibawa. Koper tertata rapi di bagasi mobil Kevin dan sampai memenuhi kursi belakang juga. Kevin juga sudah merencanakan bahwa ia akan membawa 3 mobil.
Mereka mambawa 3 mobil, karena 1 mobil untuk Kevin dan Adel, lalu 1 lagi untuk keluarga Kevin dan mobil 1 nya diisi oleh keluarga Adel. Mereka berpisah mobil agar ketika pulang nanti keluarga Adel langsung kembali kerumah mereka jadi tidak perlu bingung untuk naik apa.
Ketiga mobil itu sudah bergerak meninggalkan Kediaman Rumah Raharja. Disepanjang perjalanan senyum tersungging di bibir kedua manusia yang akan tinggal sendiri dirumah baru mereka.
“Aku bahagia mas, akhirnya kita bisa pindah dirumah baru kita.” Ujar Adel
“Aku juga bahagia sayang, kita akan memulai awal baru dirumah baru kita yah.” Saut Kevin sambil salah satu tangannya menggenggam tangan Adel
“Tapi..” seketika raut wajah Adel sedih
“Tapi apa sayang?” tanya Kevin
“Kalau kamu kerja aku pasti sendirian dong.” Ujar Adel
“Iya kan hanya sebentar sayang, apalagi kamu juga kan kuliah lusa. Jadi tidak perlu khawatir sendirian.” Jawab Kevin
“Hmm benar juga sih mas, tapi jika aku mengajak temanku main kerumah kita apa boleh?” tanya Adel
“Boleh sayang, ajaklah teman-temanmu kerumah.” Ujar Kevin
“Eh tapi kan sahabat-sahabatku tidak ada yang tau jika aku sudah menikah.” Gumam Adel pelan tapi masih bisa didengar Kevin
“Sahabatmu tidak kamu beritahu pernikahan kita?” tanya Kevin sambil menaikkan salah satu alisnya.
“Iya mas belum, aku masih belum siap.” Lirih Adel
“Baiklah terserah kamu sayang.” Jawab Kevin
“Apa kamu marah padaku mas karena aku belum mengakui status pernikahan kita pada teman-temanku?” tanya Adel sambil menatap wajah suaminya yang sedang menyetir.
“Tidak sayang untuk apa aku marah, mungkin kau takut kuliahmu terganggu jika mereka tau statusmu menikah dengan seorang CEO tampan nan dingin.” Jawab Kevin santai
“Ish kau yah.” Adel mendengus kesal
Kevin yang melihat istrinya kesal ia hanya terkekeh geli.
Hingga tak terasa mobil yang mereka bawa sudah sampai didepan pagar hitam yang menjulang tinggi. Dan terlihat satpam sudah membuka pintu gerbang.
“Mas itu...” belum Adel menyelesaikan bicaranya, Kevin sudah memotongnya.
“Ia itu satpam baru sayang, aku mempekerjakan 5 orang satpam dirumah kemudian supir pribadi terus bodygard juga untuk menjaga rumah ini dan juga ART.” Ujar Kevin
“Buat apa ART mas? Aku bisa mengerjakan semuanya itu sudah tugasku.” Ujar Adel
“Aku tidak mau kamu kelelahan sayang, rumah ini besar kau butuh bantuan pasti.” Ujar Kevin
Setelah mobil mereka berhenti didepan pintu rumah mereka. Adel dan Kevin pun keluar dari mobil dan diikuti keluarga mereka dibelakang mobil mereka. Adel menghirup udara sejuk disana.
“Waw rumah kalian bagus halamannya.” Ujar Mama Nora
“Iya ma bener, Kevin bagus memilih rumah yah.” Saut Papa Kevin
“Disini sejuk ya ma dan bagus ada air mancur nya juga.” Ujar Axel
“Betul, semoga kakakmu betah disini.” Lirih Mamanya Adel
Kevin pun mengajak orang tuanya masuk rumahnya. Disana mereka disambut oleh para pelayan yang sudah bekerja disana. Dan kemudian mereka pun masuk kerumah dan tak lupa Kevin meminta para pelayan untuk memindahkan barang-barangnya keatas kekamar utama.
Para pelayan pun berjalan kearah mobil dan mengambil koper dan barang bawaanya majikan mereka.
~ ~ ~
Didalam Rumah
Keluarga besar itupun mendudukkan diri di kursi ruang tamu. Adel pun pamit untuk kedapur membantu para pelayannya disana untuk menyiapkan minuman dan makanan untuk keluarganya tersebut.
Sedangkan di meja ruang tamu, tak henti-hentinya keluarga mereka merasa kagum dengan interior dirumah Anak dan menantu mereka.
“Viin rumah ini ada berapa lantai sayang.” Ujar Mamanya Adel
“Ada 4 lantai ma.” Jawab Kevin
“Besar sekali nak, kamu pakai ART juga untuk membantu menantu tersayangku.” Ujar Mama Nora
“Iya ma aku sudah menyewa ART, tapi sebelum itu Adel menolak.” Lirih Kevin
“Wajar nak Kevin mungkin Adel belum terbiasa hidup seperti ini. Karena ia kan dulu kerja sendiri dan mungkin ia merasa kuat mengurusmu dan rumah ini sendiri.” Ujar Mamanya Adel
“iya ma bener, tapi Kevin juga kasihan sama istri Kevin.” Saut Kevin
Beberapa saat Adelpun sudah ikut bergabung ke ruang tamu. Ia membawa nampan berisi jus dan makanan ringan. Mereka berbincang-bincang sampai waktu terasa menunjukkan waktu makan malam.
Kevin dan Adel mengajak orang tua mereka untuk makan malam bersama, dan diangguki oleh keluarga mereka. Senyum terus tersungging dari wajah mereka dan kehangatan keluarga pun terasa dikala itu.
Setelah selesai makan dan berbincang sebentar mereka pun pamit untuk pulang. Sebenarnya Kevin dan Adel sudah mengajak mereka untuk menginap tetapi mereka menolak. Akhirnya Adel dan Kevin mengijinkan mereka pulang.
“Hati-hati ya ma pa.” Ujar Kevin dan Adel bersamaan.
“Iya nak, kami pulang dulu yah.” Ujar Papa Raharja
“Mama pulang juga ya Adel.” Ujar Mamanya Adel
“Iya ma pa dada.” Saut Adel sambil melambaikan tangannya kearah dua mobil didepan mereka.
Kedua mobil pun melaju pelan dan meninggalkan pekarangan rumah mereka. Setelah mobil dirasa tidak terlihat Kevin pun menarik pinggang Adel.
“Ayo sayang masuk.” Ajak Kevin
“Iya ayo mas.” Saut Adel
Kevin dan Adel pun masuk beriringan sambil Kevin menggenggam tangan Adel. Mereka berjalan menuju lift dengan diam. Sesampai didepan lift Kevin menekan tombol dan terbukalah pintu lift.
Keduanya pun masuk. Didalam lift Kevin melihat Adel yang sedang terdiam. Lalu ada niat hati untuk menjahilinya. Secara tiba-tiba Kevin mendorong tubuh Adel di ujung Lift dan Adel mengerjapkan matanya karena mendapat gerakan tiba-tiba dari Kevin.
“Mau apa kamu mas?” suara pelan Adel
“apa kau tidak ingat kemarin sayang perjanjian kita.” Goda Kevin
“Perjanjian apa mas?” lirih Adel pura-pura lupa
“Kau lupa atau memang pura-pura lupa.” Ujar Kevin seraya menekan tubuh nya untuk lebih menekan ditubuh Adel
Sontak Adel yang merasakan ada sesuatu yang mengganjal dibawah nya bergidik ngeri.
“Mas iya aku ingat.” Gumam pelan Adel
“Nah bagus, berarti malam ini kau harus menjalankan tugasmu.” Ucap Kevin sambil menegakkan wajah Adel yang menunduk dan mencium kilas bibir Adel.
Pintu lift pun terbuka dan mereka keluar dari dalam lift dengan jantung Adel yang berdegub kencang. Entah ia harus takut , senang atau sedih karena sebentar lagi ia akan memberikan mahkota yang selama ini ia jaga.
Sebelum memasuki kamar mereka, mata Adel melihat kearah Kolam Air hangat.
“Mas kita berendam disana dulu yuk bentar lagi.” Ajak adel
“ini sudah malam sayang.” Jawab Kevin
“Tapi kan itu air hangat mas, ayolah mas. Badanku lengket semua dan lelah mungkin menghangatkan tubuh kita di air hangat bisa melepas penat kita.” Rayu Adel
“Hanya menghangatkanmu saja pakai tubuhku bisa sayang.” Bisik Kevin pelan ditelinga Adel
“Ishh dasar mesum cabul kamu mas.” Teriak Adel
Kevin yang mendengar sumpah serapah istrinya hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Keduanya masuk kedalam Kamar. Adel mengambil pakaian tidur untuknya dan untuk Kevin dari Koper mereka yang sudah terletak disana.
Setelah menyiapkan itu Adel melangkah ke kamar mandi untuk membuka pakaiannya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian mandi disana. Karena memang niat awal mereka mau berendam jadinya Adel hanya memakai itu. Adel pun keluar dari kamar mandi.
Kevin yang melihat istrinya keluar dari kamar mandi dengan pakaian sehabis mandi terkesan seksi. Dia membayangkan ketika tali diatas perut istrinya ditarik maka terlihatlah tubuh istrinya yang polos. Kevin pun mendekati istrinya dengan nafsu yang memuncak.
Adel yang melihat sirat mata suaminya penuh gairah ia akhirnya memundurkan dirinya tetapi Kevin terus melangkah ke arah Adel sampai Adel sudah berada diujung dinding. Kevin semakin mendekat dan merapatkan dirinya di tubuh istrinya. Terlihat nafas Kevin yang tak beraturan terpenuhi nafsu.
Ia pun langsung menyambar tubuh Adel dan menarik pinggangnya agar lebih mendekat dan mencium bibir istrinya. Diciuminya secara lembut dan..........
.
.
.
.
.
.
.
hayoo dan Apa????
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YAH BOAR AUTHOR TAU KESALAHAN DAN KOMENTAR KALIAN. KOMENTAR KALIAN AKAN SELALU AUTHOR JADIKAN MOTIVASI.
.
.
DAN JANGAN LUPA VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT