NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:61.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Akan Cerai

Meskipun sangat penasaran, tapi Naura tidak bisa menghancurkan acara pernikahannya dengan Sagara. Dia harus bersabar agar semuanya berjalan sesuai rencana dulu. Setelah ini, Naura baru akan memikirkan apa yang akan dia lakukan ke depannya.

Masjid besar itu penuh sejak pagi. Karpet hijau tua yang membentang tampak baru dibersihkan, wangi karbol samar naik dari sela-sela ruangan.

Di sisi kanan masjid, Naura duduk bersimpuh dengan wajah tenang. Sejak tadi dia hanya diam termenung, tanpa rasa haru atau gemetar. Tidak ada romantisasi akad di dalam hatinya.

"Nikah itu nggak menjamin bahagia… lihat Ayah sama Ibu. Mereka enggak ada bahagia-bahagianya." Begitu pikirnya datar.

Sementara itu, Raka duduk di samping penghulu, wajahnya tegang karena dia yang menjadi wali. Sementara Bu Windi menyeka mata sejak satu menit sebelum ijab kabul dimulai.

Di sisi keluarga pria, seseorang menarik perhatian Naura, seorang perempuan bergaun modern warna nude, rambutnya hitam panjang tergerai rapi. Wajahnya cantik kota banget. Aura percaya diri terasa di sana.

Naura mengenal tatapan seperti itu.

"Itu mantan calon istrinya, kan?" gumam Naura dalam hati. Tapi ya sudahlah, yang penting nikah dulu.

“Saya terima nikahnya dan kawinnya Naura Ayuningtyas binti Jerry Putra dengan mas kawin tersebut, tunai.”

Bu Windi langsung menangis. Sementara Raka mengembuskan napas lega.

Teteh-teteh pengajian yang ikut hadir berbisik-bisik penuh haru. Namun, Naura hanya berkedip.

"Yah selesai." Naura menghela napas. Padahal, dia ingin sekali menikah seperti yang lain, yang menangis haru dan merasakan debaran cinta. Yang gugup dan berbunga-bunga, tapi dia tidak bisa merasakan itu semua.

Setelah doa, Naura disuruh maju. Dan Sagara menyodorkan cincinnya, memasangkannya perlahan di jari manis Naura.

Mereka saling bertatapan cukup lama, dari sana, Naura juga tahu kalau Sagara sama sepertinya, dia tidak merasakan apapun. Ekspresinya teramat sangat datar.

Naura lalu meraih tangan suaminya, mengecup punggung tangannya pelan. Setelah itu, Sagara menunduk dan mencium kening Naura.

“Alhamdulillah," kata Bu Windi. "Akhirnya kamu nikah, Neng. Alhamdulillah."

"Ibu seneng banget, ya?" tanya Nanda. Dia menatap ibu tirinya dengan tatapan sendu. "Bukannya Kang Saga bukan orang baik? Harusnya Ibu sedih kan?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Bu Windi. Dia kemudian mengusap tangan Nanda dan menatapnya lembut.

"Kita belum benar-benar tahu, Neng. Ibu percaya kalau Abah Ali orang baik. Bah Ali enggak bakal biarin Naura kenapa-napa."

Nanda akhirnya tersenyum kecil lalu menoleh ke arah sepasang suami-istri baru di depannya.

Ketika tamu-tamu mulai keluar masjid, begitupun dengan Naura dan Sagara, perempuan cantik yang tadi Naura lihat berjalan mendekat dengan percaya diri.

Naura mempercepat langkah, berdampingan dengan Sagara.

“Kang, itu siapa?” tanya Naura dengan intonasi datar namun memerintah.

Perempuan itu tersenyum manis, lalu mengulurkan tangan.

“Hi. Aku Tiffany,” katanya ramah tapi tatapan matanya sangat menusuk. “Pacarnya Mas Saga.”

Semua udara di sekitar Naura seperti berhenti. Naura menatap suaminya, meminta jawaban.

“Pacar?”

Matanya menatap Sagara semakin lekat, tapi anehnya dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa.

Tidak membantah. Tidak membenarkan.

Diam, yang bagi Naura lebih menyakitkan daripada pengakuan.

“Oh.” Naura tersenyum tipis. “Oke.”

Tiffany tersenyum semakin lebar, sedangkan Naura, dia memutar bola matanya enggan.

Mereka bertiga hendak keluar dari bagian depan masjid, ketiganya berjalan berdampingan, seperti Sagara membawa istri tua dan istri muda bersamaan.

Naura di kanan Sagara, Tiffany di kiri.

Tegang bagai tali tambang.

Baru lima langkah, Naura tiba-tiba oleng ke arah suaminya. “Aduh.”

“Kamu kenapa?” tanya Sagara yang langsung menahan tangan dan pinggangnya.

“Aduh Kang… kakiku kram, sakit." Dia merengek, menatap suaminya memohon.

Tanpa menunggu apapun, Sagara langsung menggendongnya, dan Naura buru-buru melingkarkan tangannya di bahu sang suami.

“Lho ....” Tiffany terbelalak.

"Satu kosong, Cantik." Naura membatin. Dia senang karena wajah Tiffany yang terlihat kesal. Salah dia sendiri. Waktu itu dia kan yang menolak Sagara bahkan membatalkan pernikahan. Naura tidak merebut siapapun, dia hanya menerima lamaran dari seorang laki-laki yang baru dicampakkan.

Begitu mereka sampai di area parkir, perempuan itu langsung membuka pintu belakang mobil mewah Sagara.

Tiffany langsung menoleh pada Sagara. “Aku ikut ya Mas. Kita satu mobil aja ....”

BRUAK!

Raka tiba-tiba menerobos dan masuk lewat pintu depan di sisi penumpang.

“Ah, aku depan ya, Kang! Soalnya mau langsung ke rumah Abah Ali, mau siap-siap,” katanya ceria seolah tak terjadi apa-apa.

Tiffany melongo. Sedangkan Naura nyaris tertawa.

"Makasih," kata Naura pada Tiffany yang membukakan dia pintu.

Dari kejauhan, Abah Ali berdiri sambil bertopang tongkat. Melihat semua itu, beliau tersenyum puas.

“Alhamdulillah… Neng Naura mah lain tipe nu leuleus. Abah resep!” gumamnya bangga.

Begitu pintu tertutup, suasana langsung hening sampai Naura membuka suara.

“Kang, Akang sariawan? Kenapa enggak ngomong-ngomong? Akang enggak marah kan aku bersikap kayak tadi?”

Mata mereka kembali bertemu, tatapan Naura, juga tatapan Sagara yang terlihat bingung.

Mang Ujang dan Raka saling melirik, kemudian mereka memberikan kode sampai akhirnya ....

Sruk!

Mobil itu sedikit terbanting, membuat penumpang di belakang hampir terguling, tapi ... Kali ini Naura diuntungkan sebab dia terlempar ke pelukan suaminya.

"Sekali lagi," bisik Raka pada Mang Ujang.

Mang Ujang pun mengangkat tangannya, dan di saat yang tepat, Mang Ujang kembali membanting mobilnya.

Dan ....

Cup!

Sagara secara tidak sengaja mengecup bibir sang istri. Keduanya sama-sama melotot, sama-sama terkejut.

"Akang ih." Naura buru-buru menjauh. "Enggak sabaran banget," lanjutnya dengan wajah memerah.

"Bu-bukan gitu, saya enggak sengaja," katanya gugup. Matanya melirik ke depan, melihat Mang Ujang dan Raka yang menahan senyum.

"Maaf, Kang. Tadi ada ayam lewat, kalau enggak menghindar, nanti saya dituntut ganti rugi. He-he."

Sagara memutar bola mata, dia merapikan atasannya dan duduk semakin ke pinggir, begitupun dengan Naura yang memalingkan wajahnya.

... ...

Di tempat lain ....

Berbeda dengan Naura dan Sagara yang sama-sama canggung.

Di kamar Satya, Laras sedang menangis sesenggukan. Dia menunduk di tepian ranjang.

"Kamu itu, Neng. Padahal aku udah bilang tunggu, tunggu sampe semuanya selesai, kenapa harus muncul sekarang?" bengak Satya.

Laras mengangkat wajahnya, menatap Satya dengan linangan air mata.

"Terus aku harus nunggu sampe kapan, A? Sampe kamu bosen sama cewek baru kamu, sampe perut aku makin besar? Kamu lho yang larang aku buat gugurin anak ini."

"Ya itu dosa, Laras!" benyak Satya.

"Kenapa baru sekarang kamu bilang gitu, A? Waktu itu aku udah nolak, kamu yang maksa."

Laras semakin terisak, sementara Satya masih mondar-mandir di dalam kamar itu. Tampak sekali dia sangat gelisah, apalagi saat mendengar suara hiburan dari acara resepsi Sagara dan Naura yang tak jauh dari rumah Abah Ali.

"Enggak bisa," katanya pada Laras. "Kita hanya akan menjadi suami istri sampai kamu melahirkan, Laras!"

"Apa?" kaget perempuan itu.

"Kita akan cerai setelah anak itu lahir."

1
Nurlaila Elahsb
yang sabar atu neng jangan cepat berburuk sangka dulu,, coba deh di tanyain baik baik sama kang saga,bakal di jelasin kok😊
Ayesha Almira
ni kpn g slh paham trs
neny
perlahan mulai terkuak apa yg selama ini di terka2,,kang saga sudah menyukai neng nau dr dl,,dan mungkin krn janji nya sm almh makanya dia menjalani hubungan dng tiffany,dan dia melakukan jg krn ingin menyelamatkan cinta nya dr orang2 yg berniat buruk sm neng nau nau,,kitu meureun nya kak othor🤭🤭,,lanjut ah❤️💪
IbuNa RaKean
kan kan salah paham lagiiiiii,😤😤
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Naura salah faham lagi🥹🥹
erviana erastus
salah paham nggak kelar2
Attaya Zahro
Nah...salah paham lagi 🙄🙄
Kapan sih Sagara berterus terang n terbuka ma Naura..kayak main petak umpet mulu ga kelar²
iqha_24
up lagi kak Kim
iqha_24
ga paham sama Sagara, ditanya Naura gantung, ditanya Tifanny gantung ga kasih jawaban yg pasti jd gemes bacanya
Eka ELissa
penasaran abh bilang apa yaa ke fany lok segara cinta nya ke Nau...
truus Nau jgn mrh dulu tu saga lgi jujur tu ma gundik nya lok dia GK cinta fany
Eka ELissa
Nex....Mak.....🌹🌹😘
IbuNa RaKean
suami siaga cenah kang saga tuh😍😍
apiii
kapan mereka bucinnya
Eka ELissa
kng saga bkln bntuin ibu itu Nau dia sbnarnya baik cumn songong klihtan nya krna ada drama trauma yg GK bisa dia lupkn....tau ...
Eka ELissa
kocak cie beruang 🐻🐻🐻 kutub tkut jarum suntik 🤣🤣🤣🤣🤭kocak..
Eka ELissa
ic-clik....apaaan Mak aku GK ngerti tau.....apaan Nau...🤣🤣🤣🤣🤭
Nurlaila Elahsb
gaas keun lah kak
neny
wkwkwk,,aya aya wae neng nau nau mah,,nanti baper geura kang saga na gara2 berlindung di punggung kang saga🤭,,lanjut akak😘
Hary Nengsih
ada2 aja naura
Ayesha Almira
kenapa g jahilin tifani sih nau...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!