SEKRETARIS CULUN MILIK CEO TAMPAN

Hari ini Kevin dan Hellen sudah memulai aktifitasnya lagi setelah tiga hari mereka mengambil cuti menikah.

Hellen terpaksa berangkat bersama Kevin karena Kevin yang memaksa, Hellen sebenarnya ingin naik montor kesayangan nya saja namun Kevin melarangnya dan Hellen terpaksa mematuhi Kevin karena mau bagaimana pun kini Kevin suaminya.

Kevin melirik kearah Hellen yang sedari tadi hanya melamun melihat kearah luar. "Kau terlihat kesal." Goda Kevin.

Hellen menatap kearah kevin kemudian memaksakan senyumnya "Aku baik baik saja." Hellen kembali menatap keluar.

"Sayang sekali padahal aku sangat menyukai jika kau Kesal." Kevin terkekeh namun Hellen tak mengubrisnya.

"Kevin, " panggil Hellen terlihat serius.

"Ada apa?"

"Bagaimana dengan para wanita wanitamu itu jika mereka tau kalau kita menikah?" tanya Hellen karena sejujurnya Hellen sedikit takut, takut karena dianggap mengambil Kevin dari mereka.

"Aku tak peduli." Kevin terlihat santai mengatakan itu membuat Hellen melotot tak percaya.

Hellen mendesah kesal, percuma memang mengatakan ini pada Kevin.

"Aku merasa nyawaku terancam." ucapan Hellen membuat gelak tawa Kevin.

"Kau pikir para wanita itu pembunuh." Kevin menggelengkan kepala tak percaya jika Hellen bisa berpikiran sejauh itu.

"Kau tak tahu saja bagaimana sifat wanita saat pacarnya diambil wanita lain." Hellen mengatakan itu kemudian menggelengkan kepala takut.

"Yahh aku tahu, tapi tenanglah, mereka semua hanya wanita bayaran bukan kekasihku." kata Kevin sedikit membuat Hellen tenang.

Wanita bayaran bukan kekasih, entah mendengar ucapan Kevin membuat Hellen tersenyum sendiri.

"Mengapa kau tersenyum?" tanya Kevin heran melihat Hellen tiba tiba tersenyum padahal tak ada perkataannya yang lucu.

Hellen terkejut "Tidak, aku tidak tersenyum" kata Hellen cuek.

Kevin mendengar itu kemudian ia tersenyum tengil "Apa kau senang karena mereka hanya wanita bayaran, bukan kekasihku?" tanya Kevin membuat Hellen gugup seketika.

"Tidak, tentu saja tidak." elak Hellen sedikit membentak.

"Lalu mengapa kau gugup?".

"Aku baik baik saja!" Hellen terlihat kesal.

"Kau terlihat sangat gugup, sudahlah lebih baik kita keluar dan segera bekerja." ucapan Kevin membuat Hellen sadar jika mereka sudah sampai dikantor.

Hellen keluar dari mobilnya dan masih ditunggu Kevin, tanpa basa basi lagi Kevin langsung mengenggam tangan Hellen membuat Hellen terkejut.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hellen mencoba melepaskan gengaman tangan Kevin.

"Aku hanya ingin kita terlihat pasangan yang harmonis didepan karyawan, jadi apa salahnya?" tanya Kevin tak peduli dengan Hellen yang berusaha melepaskan gengaman nya justru ia semakin mempererat gengaman nya.

"Tentu saja salah, kau tak lihat kita itu bagaikan langit dan bumi , kau terlihat tampan dan keren sedangkan aku terlihat culun." kata Hellen lirih.

"Jadi aku tampan?" goda Kevin sambil tersenyum.

Hellen menatap Kevin jengah, mengapa pula ia harus mengatakan itu pada Kevin. "Aku menyesal mengatakan itu, sudahlah jangan seperti ini." Hellen mencoba melepaskan genggaman tangan Kevin.

"Tidak, Tidak akan kulepaskan." Kevin nampak kekeh dengan ucapanya.

"Ciee Pak Kevin, mentang mentang pengantin baru bawaanya nempel mulu Pak." Salah satu karyawan tampak mengoda Kevin dan Hellen membuat Hellen bertambah malu.

Kevin kini merangkul Hellen "Makanya kamu cepetan nikah biar bisa deketan trus kayak saya, enak kali nikah tiap malem dapat jatah." mendengar Kevin menngatakan itu membuat Hellen sungguh malu karena tak menyangka Kevin akan mengatakan itu pada salah satu karyawan nya, memang sialan Kevin ini.

"Duh bapak bikin saya pengen."

"Cari sendiri jangan sama istri saya." ancam Kevin galak.

"Ampun Pak, mana berani saya sama Bapak." ucap Pria itu kemudian berlari memasuki kantor.

Seperginya salah satu karyawan Kevin, Hellen segera memukul lengan Kevin "Kamu apaan sih, nggak malu banget ngomong gitu sama karyawan nya." kata Hellen dengan nada kesal sedangkan Kevin hanya tersenyum.

"Apa salah yaa, kan emang bener."

Hellen menyerah, ia lebih memilih meninggalkan Kevin lebih dulu dari pada kesal karena ulah Kevin itu.

"Hey tunggu aku sayang." Terdengar Kevin mengatakan itu dengan suara keras membuat Hellen kembali malu karena ia menjadi bahan tontonan para karyawan Kevin yang melihat.

...

"Ngapain panggil aku?" tanya Hellen yang sudah memasuki ruangan Kevin, terdengar suara jutek Hellen saat menanyakan pada Kevin. ia masih kesal dengan Kevin masalah tadi pagi.

Kevin mengerutkan keningnya "Kamu masih kesal?'' tanya Kevin tak percaya hanya masalah sepele saja bisa membuat Hellen sejutek ini padanya.

"Tau deh!"

Kevin memberikan sebuah map pada Hellen "Ya udahlah kalau masih marah, nih fotokopi ini aja dibawah, sapa tau nanti abis jalan jauh bisa ilang marahnya."

Hellen hanya menghela nafas kemudian mengambil map dan pergi dari ruangan Kevin.

"Pakai Tangga nggak boleh lewat Lift." teriak Kevin yang tak digubris oleh Hellen.

"Apaaan sih, serah gue lah mau naik lift , mau ngesot, kaki gue ini, mentang mentang jadi suami sama bos sok ngatur banget." gerutu Hellen sambil berjalan meninggalkan ruangan Kevin.

Hellen memasuki ruangan copy dan melihat ada banyak wanita kantor yang berada disana sedang mengcopy juga. Sepertinya Hellen harus siap siap menyumpal Telingganya kali ini.

"Ehhhh ada Istrinya Pak boss." celetuk Siska salah satu karyawan yang cukup cantik disana ,dan seketika semua yang disana terdengar menertawakan Hellen.

Hellen tak mengubris , ia lebih memilih melanjutkan pekerjaannya dan segera pergi dari situ.

"Pake pelet apa yaa, kok si bos bisa nyantol gitu?''

"Mungkin dia nya mau diapa apain dulu makanya si boss mau."

"Ihh nggak nyangka yaaa, diem diem gitu."

"Jangan jangan Dia ngaku ngaku kalau hamil biar si boss tanggung jawab."

"Ya pastilah, mana mau bos sama cewek modelan gitu kalau nggak dijebak dulu."

Ucapan menyakitkan itu terdengar sekali di telingga Hellen karena mereka sengaja mengatakan itu dengan suara keras. Jujur Hellen sakit hati namun ia tak ingin terlalu memikirkan itu, ia cukup tau mereka yang mengatai itu hanya lah wanita yang iri karena tak bisa mendapatkan Kevin. Ya Hellen cukup tau itu.

Selesai mengcopy Hellen segera pergi dari neraka itu namun tangan nya dicekal oleh Siska.

"Heh culun, belaggu ya Lo sekarang!" Kata Siska kasar, Hellen mencoba melepaskan cekalan Siska namun sia sia saja.

"Belaggu gimana?? " Tanya Hellen yang tak ingin terlihat lemah.

"Mentang mentang Lo istrinya Boss."

"Kamu iri?" tanya Hellen yang membuat marah Siska.

Segera Siska mendorong Hellen hingga jatuh dan kepala terbentur tembok sedikit.

"Lo nggak usah belaggu jadi cewek, mentang mentang Lo istrinya Boss kita nggak ada yang takut sama Elo!" umpat Siska marah.

"Aku nggak belaggu dan aku juga nggak cari masalah sama kalian, trus ngapain kalian kasar sama aku?" Hellen bangkit dan membenarkan baju nya yang sudah berantakan karena Siska.

"Karena Cewek culun kayak Elo nggak pantes buat Pak Kevin!!"

BERSAMBUNG ...

JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN YAAA ...