NovelToon NovelToon
RATU YANG TERBUANG

RATU YANG TERBUANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kleo

Bercerita tentang seorang permaisuri bernama Calista Abriella, yang telah mengabdi pada kekaisaran selama 10 tahunnya lamanya. Calista begitu mencintai Kaisar dan rela melakukan apa saja untuknya, namun cinta tulus Calista tak pernah berbalas.

Sampai suatu peristiwa jatuhnya permaisuri ke kolam, membuat sifat Calista berubah. Ia tak lagi mengharap cinta kaisar dan hidup sesuai keinginannya tanpa mengikuti aturan lagi.

Kaisar yang menyadari perilaku Calista yang berbeda merasa kesal. Sosok yang selalu mengatakan cinta itu, kini selalu mengacuhkannya dan begitu dingin.

Akankah sifat Calista yang berbeda membuat kaisar semakin membencinya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kleo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 - Surat Perceraian 2

“Baik saya akan pergi.”

Kata-kata itu bagai pisau yang menusuk tepat di dada bagi Leonardo, ia tak percaya jika Calista setuju begitu saja. Belum lagi ketika Calista melepaskan mahkota yang ia kenakan dan memberikannya ke tangan sang suami.

“Saya kembalikan ini pada Anda.”

Calista kemudian berbalik dan pergi meninggalkan ketiganya, Leonardo ingin mencegat, tapi entah kenapa suaranya seolah tercekat, sehingga ia hanya bisa menatap kepergian Calista.

Suasana istana seketika hening kala itu, awan menggulung hitam di langit-langit, dan angin bertiup kencang, menemani setiap langkah pasti wanita itu.

Bersama ketiga pelayan Calista kembali ke istana putih. Ia tak tinggal diam, wanita itu langsung mengemas semua pakaian dan barang-barang.

“Kalian bereskan semua barang-barangku.” Perintah Calista.

Ketiganya tak dapat berbohong, kesedihan menyelimuti mereka, kala hari yang tadinya bahagia kini berakhir menyedihkan. Mereka tahu hari seperti ini suatu saat pasti akan datang, tapi mereka sama sekali tak siap.

Di tengah kesibukan mereka, Theodore datang. Anak itu menangis sembari memeluk sang ibu.

“Ibu jangan pergi meninggalkanku.”

“Ibu jika kau pergi maka aku ikut.”

“Theodore kau adalah putra mahkota sayang, ibu tidak bisa membawamu.”

“Aku tidak peduli, aku tidak peduli, aku juga tidak akan senang menjadi putra mahkota jika ibu tidak ada.”

“Aku tidak peduli dengan semua gelar, aku bisa merelakan semuanya hanya demi ibu. Tolong jika ibu pergi bawalah aku bersamamu.”

Tangis Theodore membuat Calista tak dapat membendung kesedihan. “Baiklah, jika Theo ingin ikut bersama ibu. Theodore harus merelakan semuanya.”

“Theo bersedia?”

Theodore mengangguk cepat.

“Aku bisa merelakan semuanya demi ibu.”

“Baiklah, sekarang kembalilah ke istana pangeran, kemasi beberapa helai pakaianmu, dan kau tidak boleh membawa apa pun selain itu.”

Theodore mengangguk, ia segara pergi dari kamar Calista.

Ketiga pelayan pribadi Calista yang melihat kedekatan ibu dan anak tersebut ikut terharu, mereka tidak tahu apa yang direncanakan permaisuri setelah ini.

Karna membawa seorang pangeran mahkota adalah hal yang pasti sangat tidak diperbolehkan oleh kaisar.

Di saat bersamaan Aaron datang berkunjung, wajahnya sama seperti Theodore, terlihat sedih sekaligus khawatir.

“Permaisuri maaf mengganggu waktu Anda, bisa saya berbicara dengan Anda?”

Untuk sesaat Calista terdiam, kemudian melirik pada ketiga pelayannya. “Kalian pergilah, aku kembali memanggil kalian nanti.”

“Baik Yang Mulia.”

Calista mempersilahkan Aaron untuk duduk di kursi.

“Apa yang membawa Anda kemari Yang Mulia?”

“Calista ikutlah bersamaku, beberapa hari lagi aku akan pergi ke Axios, ikutlah bersamaku.”

“Jika kau tidak bahagia dengan pernikahanmu, ikutlah bersamaku, aku akan menjadikanmu permaisuri di Axios.”

“Bahkan jika kau mau, aku akan membuat Theodore menjadi kaisar selanjutnya di Axios.”

“Apa yang sebenarnya Anda katakan Kaisar Axios?”

Aaron mendesah, “Tidak bisakah kau mengerti, aku mencintaimu Calista, aku mencintaimu.”

“Ikutlah bersamaku, aku akan membuatmu bahagia, dan memberikan apa pun yang kau inginkan, aku juga bisa berikan apa yang tidak bisa diberikan Leonardo untukmu.”

Calista yang mendengar pernyataan Aaron tak dapat membalas, ia memegang lengan Aaron.

“Kaisar Aaron, saya menghargai perasaan Anda, tapi itu cinta yang salah. Maaf, saya tidak bisa menerima tawaran Anda, anggap saja saya tidak mendengar Ini.”

“Kenapa? Apa yang salah?”

“Kaisar Aaron, Cinta Anda memang tak salah, tapi kesalahan itu ada pada saya. Maaf, sedikit pun saya tidak mencintai Anda. Jika saya menerima tawaran itu, maka saya hanya memanfaatkan Anda.”

“Saya tidak akan mencintai Anda, melainkan harta Andalah yang saya cintai.”

“Tidak masalah, selagi aku bisa melihatmu bahagia, aku sama sekali tak masalah.”

“Tolong mengertilah Kaisar Aaron, saya tidak ingin hidup dikelilingi dengan berbagai ancaman dan masalah lagi. Pikirkan apakah Axios akan menerima seorang janda?”

“Mungkin kau bisa, tapi maukah mereka menerima seorang anak yang bukan darah daging darimu tiba-tiba diumumkan menjadi kaisar masa depan Axios?”

Aaron terdiam, dan hanya dapat menunduk di hadapan Calista.

“Saya yakin, di masa depan Anda akan mendapat wanita yang lebih baik dari saya, yang sangat mencintai Anda tanpa syarat ataupun harta.”

**

Calista duduk di meja kerjanya seorang diri, sementara para pelayan mengemasi barang-barangnya ia menulis surat untuk sang ayah.

“Yang Mulia kami sudah melakukannya sesuai perintah,” lapor Elisha.

“Kereta kuda?”

“Ya, saya sudah siapkan.”

“Terima kasih.”

Calista memasukkan surat dalam amplop, ia kemudian mengambil surat perceraian dari nakas.

“Aku tidak menyangka semuanya akan semudah ini.”

“Hah, kalian tahu, aku tak perlu mengotori tanganku sendiri.”

Ketiga pelayan yang berdiri di sudut ruangan merasa aneh dengan kata-kata Calista, apalagi dengan apa yang perintahkan oleh wanita itu sebelumnya, seolah ia merencanakan sesuatu.

Calista berjalan kembali menuju meja kerjanya, ia mengambil pena bulu dan menandatangani surat perceraian tanpa beban. Meski rasanya berat tapi setelahnya Calista merasa lega.

Calista meletakan surat perceraian tersebut di atas nakas, lalu berjalan menuju peti pakaian, tangan halusnya membuka peti dan menggeser pakaian di dalamnya, tampaklah emas permata yang disembunyikan.

Senyum Calista mengembang. “Sekarang bawa dua peti ini ke kereta kuda yang kalian panggil. Dan peti yang lain bawa ke kereta kuda kerajaan.”

“Ingat jangan sampai tertukar.”

Ketiganya mengangguk, dengan segera mengikuti perintah dari tuannya.

Calista yang kembali seorang diri dalam kamarnya berjalan menuju balkon, ia menghela nafas, dan melihat ke sekitar.

“Aku akan merindukan suasana ini.”

Kala itu Calista telah siap untuk pergi, ia menggunakan gaun hitam sederhana untuk perjalanannya.

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, Calista pun membuka satu pintu kamarnya, tampaklah sosok pria yang sangat ia kenal.

“Apa yang membawa Anda kemari Yang Mulia?”

“Aku ingin berbicara denganmu.”

“Benarkah, saya pikir Anda sudah lupa di mana letak istana putih. Katakan apa yang ingin Anda bicarakan, saya tidak punya tempat untuk menyambut Anda masuk.”

“Calista pikirkan lagi keputusanmu, kau benar-benar akan pergi?”

Calista mengernyit, “Tentu saja, Anda sendiri yang memutuskan semuanya. Untuk apa saya harus memikirkannya kembali.”

“Jika perkataan jujur saja tak dianggap, lantas untuk apa saya membela diri?”

“Kau benar-benar akan pergi, pikirkanlah sekali lagi.”

“Saya sudah memikirkannya berkali-kali, dan tidak mungkin bagi saya untuk menarik ucapan saya kembali.”

“Jika hanya itu yang ingin Anda bicarakan maka pergilah Kaisar. Oh, ya, satu hal lagi, Theodore akan ikut bersama saya, dia ingin ikut mengantarkan saya ke pengasingan.”

“Saya mengatakan ini, agar Anda tak bingung mencarinya.”

Calista kembali menutup pintu kamar, ia tak peduli jika sang kaisar masih ada di luar.

...****************...

“Yang Mulia semua sudah siap!” lapor ketiga pelayannya.

Calista berdiri dari kursi, dan menatap ketiga pelayannya yang sangat setia.

“Untuk terakhir kalinya terima kasih untuk kalian, kalian harus tahu, bahwa mungkin aku tak akan pernah kembali kemari. Jika nanti kabar akanku tak lagi terdengar...”

“Maka hidup bebaslah di luar istana.”

“Yang Mulia jangan berkata begitu, Anda adalah tuan kami, Anda harus kembali.”

“Aku tidak yakin Elisha.”

Calista mengambil kotak dari meja kerjanya, dan mengambil perhiasan di dari dalam kotak.

Satu-persatu ia memberikan ketiga pelayannya perhiasan.

“Jika nanti kalian ingin pergi, maka jual saja perhiasan ini, kalian bisa memulai hidup baru dengan uang itu.”

“Yang Mulia, saya memang tidak bisa mengunah apa pun untuk Anda, tapi saya berharap semoga kehidupan Anda selalu diberikan kebahagiaan setelah ini.”

...****************...

Untuk terakhir kalinya ketiga pelayan tersebut mengantar kepergian Calista dan Theodore yang telah menaiki kereta kuda.

Calista tersenyum ke arah mereka. “Selamat tinggal.”

“Ibu, apa kau tidak sedih meninggalkan istana?”

“Theo, setiap perpisahan pasti menyisakan kesedihan, tapi tak ada gunanya untuk terus berlarut-larut dalam kesedihan itu,”

Di saat bersamaan Leonardo melihat kepergian istri dan anaknya itu dari balkon kamarnya. Ia tak dapat membohongi perasaan sedih yang menelusuk hatinya.

Apa lagi hujan yang turun dengan lebatnya, seolah mengantar kepergian ibu dan anak tersebut dari istana.

1
Radea Salsabila
Luar biasa
Nalira🌻
Hah serius cuma gara gara itu?

Budak cewek biasanya dalam hierarki sosial kerajaan itu nggak punya akses ke medan perang, apalagi sampai bisa ada di dekat kaisar pas perang berlangsung.


Kalau pun dia ada di sana, dengan cara apa dia bisa menyelamatkan kaisar? Dia bukan prajurit, bukan tabib, bukan penyihir (kalau ini novel fantasi). Masa tiba-tiba budak bisa lari ke tengah medan perang dan nangkep panah pake tangan? Masuk akal nggak?


Terus Kaisar itu pasti dijaga ketat sama para pengawal dan jenderalnya. Masa iya, dari sekian banyak orang, cuma si budak ini yang bisa nyelametin dia? Lah, terus para prajurit pada ngapain? Lagi rehat minum teh?

Mon maaf nulis novel fiksi si boleh boleh aja tapi tolong di riset dulu, jadi meskipun nih novel karangan bisa jadi masuk akal karena penulis menjelaskan sebab musabnya.
Nalira🌻
Masih belum ngerti kenapa dia berubah🥲
Nalira🌻
Dalam sistem monarki harusnya raja/kaisar yang memiliki status kepemimpinan tertinggi yang harus di patuhi karena dia pemegang sumber hukum dan kekuasaan secara mutlak. Bukan ratu, kecuali rajanya ini lemah dan selalu bergantung ke ratu. Atau dia ini pemimpin tunggal kaya ratu Elizabeth, baru dia pantes ngomong begini.
Nalira🌻
Setting waktu novelnya abad keberapa ya?
Resfy Setianingsih
Kecewa
Resfy Setianingsih
Buruk
Nana Niez
keren sekali ceritanya Thor,,, dtgu karya menakjubkan berikut nya
Nana Niez
masih g paham saya ini,,, jdi permaisuri di prank?????? kaisar bodoh itu bukan prank namanya,,,
Nana Niez
dadar kaisar hidung belang
Sakinah Amalia
Luar biasa
Alfa Kristanti
Lumayan
Neny Andriyani
Luar biasa
Rainn
Yah gak ada hari hari Leo dan abel yah ternyata. Tamat gitu aja
Rainn
Sial bingung banget. Jadi segan mau suudzon sama orang 🤣
Rainn
Gimna sih?😭
Endang Sulistia
Luar biasa
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍🙏🙏🙏
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
cuekin aja Calista.. tetaplah jadi perempuan berkelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!