SEKRETARIS CULUN MILIK CEO TAMPAN

SEKRETARIS CULUN MILIK CEO TAMPAN

01

Seorang pria yang sedang mengagahi wanitanya , nampak menggerutu kesal lantaran suara ponselnya yang sedari tadi berdering mengganggu aktifitasnya.

"Sialan... Siapa sih yang telepon malam malam?" kesal Kevin Aldrian seorang Ceo disebuah perusahaan perhiasan terbesar dinegaranya.

"Sayang kok nggak jadi dilanjutin?" tanya seorang wanita dibawah Kevin yang sudah memerah ingin segera dituntaskan.

"Apa kamu tuli?" bentak Kevin dingin kemudian berjalan mendekati benda sialan yang menganggu nya kali ini.

"Ahh gadis ini." geram Kevin nampak menyentuh tombol hijau tanda ia menerima panggilan teleponnya.

"Sial.. Apa yang kau inginkan malam malam begini hah!" bentak Kevin kesal.

"Maaf Pak, hanya menginggatkan bahwa Bapak tidak melupakan agenda meeting kita besok pagi." jelas Wanita dalam telepon.

"Sial ! Aku menginggatnya, sangat menginggatnya lalu apa lagi mau Mu?" tanya Kevin nampak kesal.

"Bapak melupakan satu berkas yang harus ditanda tangani untuk besok pagi." wanita didalam telepon tampak santai mengatakan apapun pada Kevin.

"Apakah tidak bisa besok dan haruskah kamu mengangguku malam malam begini?" tanya Kevin masih kesal sebab ucapan wanita didalam telepon terdengar santai hingga membuatnya muak.

"Jika bisa besok mungkin saya tidak akan menganggu bapak malam malam begini, ini sangat penting Pak, penting sekali!"

"Baiklah jika itu sangat penting, bawalah berkas itu kemari." Kevin mulai menetralkan suaranya.

"Bapak sekarang ada dimana?" tanya wanita itu.

"Hotel mawar nomer 307, waktumu hanya 15 menit jika tidak datang jangan harap aku membukakan pintu untukmu!" jelas Kevin kemudian mematikan panggilanya dan melempar ponselnya asal.

Sedangkan itu seorang gadis berkaca mata tampak menghela nafas lelah melihat panggilanya diputuskan sepihak ,Helenna key nama Gadis itu yang bekerja sebagai sekertaris diperusahaan perhiasan atau bisa dibilang dia adalah sekertaris seorang Kevin Aldrian, Pria super tampan yang dikagumi banyak wanita dengan mata elangnya dan wajah dinginya membuat dirinya terlihat wibawa dan sangat cool bagi para wanita yang hanya melihat Kevin namun tak mengenal pria itu, hanya Hellen lah yang tau bagaimana menyebalkannnya pria itu.

Sungguh jika para pengaggum Kevin tau seperti apa Pria itu pasti tak ada yang menyukainya .

Hellen melajukan montor scoopy kesayangan nya menuju ke alamat yang baru saja bos Kevin berikan. Ia melaju dengan kecepatan tinggi karena waktunya hanya 15 menit dan jarak rumah Hellen dengan  hotel yang dimaksud cukup jauh.

Hellen sampai dihotel yang dimaksud dan dia harus menaiki lift menuju lantai 10 karena kamar 309 berada dilantai 10.

Hellen keluar dari lift dan segera mencari kamar nomer 309 dan benar saja kini ia sudah berada didepan kamar yang dimaksud bos Kevin.

Segera Hellen memencet bel yang ada disamping kamar dan Hellen memencet berkali kali agar Bos Kevin segera keluar. Rasanya senang sekali bisa mengerjai Kevin seperti ini.

"Sial... Bisakah kau sabar sedikit?" Tanya Kevin yang kini sudah diambang pintu dengan raut kesal. Sementara Hellen malah terkejut melihat Kevin hanya mengenakan Boxer dan bertelanjang dada.

Dasar Pria sinting tak punya malu batin Hellen.

Kevin sendiri sedikit menggelengkan kepalanya melihat penampilan Hellen yang hanya mengenakan celana training, kaos berwarna putih dan jaket rajut tak ketinggalan kaca mata kuda serta rambut yang selalu ia kepang, membosankan sekali sungguh tak kesan seksi yang melekat pada Wanita ini.

Kevin membubuhkan tanda tangannya dan memberikan pada Hellen yang menerima dengan senyuman.

"Jika besok kau berani menganggu malamku lagi, akan kubuat kau mengantikan wanita yang ada didalam kamar ini!" gertak Kevin sebelum Hellen pergi.

"Maafkan saya Pak karena berani menganggu malam indah Bapak, saya permisi." kata Hellen tersenyum tanpa dosa.

Hellen turun dari hotel berbintang itu dengan perasaan senang, sebab pekerjaannya hari ini telah selesai. Sungguh melelahkan disaat ia harusnya sudah beristirahat dirumah masih harus pergi menemui Kevin hanya untuk meminta tanda tangan namun mau bagaimana lagi, tanda tangan ini sangat penting demi kemajuan perusahaan dan pekerjaan dirinya.

Montor Hellen berhenti disebuah rumah mungil. Hellen memarkirkan montor kesayanganya didepan rumahnya tak lupa ia mengunci pagar rumahnya, Ia tak mau Bibi mengomel lagi jika sampai tau jika Hellen lupa mengunci pagar rumahnya lagi.

Hellen memang hanya tinggal dengan Bibi saja karena kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Sebelum meninggal kedua orang tua Hellen menitipkan Hellen pada adik Mama Hellen yang bernama May.

"Darimana saja kamu Hellen?" tanya Bibi May galak.

"Abis kerja!" ucap Hellen ketus.

"Kenapa baru pulang?" tanya Bibi May marah melihat Hellen pulang sedikit larut dari biasanya.

"Bibi belum selesai bicara Hellen!" seru Bibi May kesal karena Hellen sudah memasuki kamarnya.

Hellen hanya cuek mendengar celotehan Bibi May, sungguh Ia sudah merasa sangat lelah dan hanya ingin berbaring.

Bukan berarti Hellen tak menghormati Bibi May, Hellen hanya sedang malas berdebat.

Rasanya sudah lelah seharian bekerja dengan Ceo yang menyebalkan dan mengapa pula ia pulang kerumah juga harus mendengarkan ocehan menyebalkan Bibinya juga.

Sungguh kadang hidup tak adil untuk Hellen.

Hellen melirik jam dinding sudah pukul 11 malam, ia harus buru buru tidur agar besok pagi ia tak kesiangan karena besok pagi Kevin dan Hellen harus meeting dengan investor penting. Tak terasa kantuknya menyerang dan matanya mulai menutup. Hellen tidur.

Paginya....

Hellen mengerjapkan matanya, membuka matanya karena Ia merasa terik matahari sudah memasuki kamarnya lewat celah jendela.

Jam berapa sekarang? batin Hellen terlihat menguap dan melirik arah jam dinding bergambar hello kitty miliknya.

Mata Hellen mendadak melotot melihat jarum pendek jam dinding yang menunjukan pukul 7 pagi. Sekali lagi mata Hellen mencoba melihat jam lagi takut jika salah dan memang benar sudah jam 7.

"Meeting jam setengah 8 dan sekarang sudah jam 7?" Hellen malah tertawa rasanya seperti mimpi kemudian Ia mendengar ponselnya bergetar sedari tadi.

Bosss gila calling...

"Gila!!! beneran udah jam 7." teriak Hellen sadar membuatnya panik dan akhirnya ia tak menjawab panggilan Kevin. Hellen sudah sibuk bersiap.

15 menit Hellen selesai dengan penampilan ala kadarnya, tak peduli dengan penampilannya sekarang, yang terpenting Ia harus segera berangkat sebelum bos Kevin mengamuk karena Hellen juga mengabaikan panggilan tak terjawab Kevin yang sudah ada 30 kali panggilan.

Hellen keluar kamar dan berteriak..

"Bibi..... Hellen berangkat." ucap Hellen berteriak karena Ia tak melihat Bibi May didapur.

Hellen menaiki montor kesayanganya dan segera menancap gass menuju kantornya dengan kecepatan tinggi.

Beruntung bagi Hellen jalanan tak macet jadi dia bisa sampai kantor dengan cepat.

Segera Hellen berlari menuju lift, memencet lantai 15. Sesampainya dilantai 15 Hellen berlari menuju ruangan Kevin namun sayang Kevin sudah tak ada diruangan. Segera Hellen menuju ruang meeting dengan tas ransel besar berisi banyak berkas.

Hellen sudah berada didepan ruang meeting, Ia menarik nafas dalam dalam kemudian mengetuk pintu dan membuka pintu.

"Maaf pak saya terlambat." ucap Hellen dan semua mata tertuju Hellena Key membuat Hellen mati kutu.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Eka Bidel

Eka Bidel

Kalo di dunia nyata, nomor depan kamar menyatakan lantai.
No kamar 307 ya lantai 3.
Itu kalo di dunia nyata, kalo di dunia novel ya suka-suka Otor.

2024-04-18

3

Endah Lestary

Endah Lestary

authornya dari daerah mana...kok montor ya..jd agak aneh saat baca

2024-04-22

0

Ira

Ira

keren

2024-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!