Garvesya seorang gadis nakal yang mendadak transmigrasi ke dalam sebuah novel di mana kisah pemeran utama wanita sangat tragis.
Sejak pemilik tubuh asli mengalami luka bakar di kulitnya hampir 70% karena insiden kebakaran di acara pertunangannya itu, pemeran utama wanita diabaikan keluarganya, dicampakkan tunangannya, di pecat dari pekerjaannya dan dijauhkan para sahabat dan akhirnya kesadaran pemeran utama wanita di nonaktifkan.
Garvesa mengambil alih tubuhnya dan dibekali sebuah kecerdasan buatan, sistem super canggih. Misi balas dendam ini harus berhasil, jika tidak ia mendapatkan hukuman, jika ia berhasil menyelesaikan misi balas. dendam pemilk tubuh asli itu, maka ia akan di kembalikan ke dunia nyata, jika tidak selamanya terperangkap di dunia novel.
Mampukah Garvesa menyelesaikan misi atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
...🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️🏌♀️...
...Happy Reading...
...🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️🏌♂️...
Setelah di hubungi, kepala rumah sakit pun datang ke ruangan di mana Eron dan keluarganya menungu.
Ada yang bisa saya bantu bu tanya kepala Rumah Sakit itu kepada Ibu Eron
"Kata anak saya petugas Rumah Sakit telah membuat ia terjatuh dan patah kaki, saya ingin meminta pertanggungjawaban dari kalian!" ucap Ibu Eron tanpa basa-basi.
"Maaf Bu apa itu semua punya bukti?" tanya kepala rumah sakit tetap mempertahankan sopan santunnya.
"Iya dua orang petugas yang membawa saya tadi, mereka telah menjatuhkan saya, saya tidak terima kaki saya patah begini! kalian harus bertanggung jawab!" ucap Eron menatap kepala ruang sakit itu tajam.
"Apa kalian ada bukti" ulang kepala rumah sakit itu lagi.
"Kan Bisa dicek dari CCTV!" ucap Eron mulai merasa jengkel.
"Maaf, sudah dua hari CCTV kami tidak berfungsi, jadi tidak ada yang bisa direkam dari rumah sakit ini," ucap kepala Rumah Sakit mencoba menjelaskan dengan wajah datar.
"Hei bagaimana mungkin rumah sakit ini tidak punya CCTV, bahkan satu jam saja jika CCTV rusak bakal diganti, ini butuh waktu 2 hari dan belum ada CCTV, ini Rumah Sakit macam apa?" Ibu Eron tidak bisa menahan amanahnya.
"Maaf Bu atas ketidaknyamanannya, cuma Rumah Sakit kami butuh biaya untuk hal-hal yang lain, saat ini dana yang digunakan adalah untuk membeli barang-barang penting untuk pasien," ucap kepala Rumah Sakit itu tetap tenang.
"Hei bahkan rumah sakit ini tidak layak disebut rumah sakit, mendingan ini sebut saja tempat praktek, mana ada rumah sakit yang tidak bisa menyediakan CCTV!" ucap ibu eron geram.
"Kalau kalian tidak nyaman dengan fasilitas Rumah Sakit ini, kalian bisa rujuk tempat rumah sakit yang lebih besar lagi, rumah sakit kami ini terbatas, jika tidak nyaman silakan berobat di rumah sakit besar!" kata kepala Rumah Sakit itu yang membuat Ibu Eron bertambah jengkel.
"Mana bisa begitu kalian harus bertanggung jawab atas patah kaki anak saya! Saya tak mau tahu pokoknya!" teriak Ibu Eron dengan nada yang cukup keras hingga terdengar keluar ruangan.
"Ya rumah sakit akan bertanggung jawab untuk operasi kaki pasien, tapi kami tidak ingin mengakui kalau Rumah Sakit kami yang membuat kaki anak Anda patah,d ucap kepala Rumah Sakit itu menolaknya.
"Apa! Ini tidak bisa dibiarkan! Kalau kalian tidak mau mengaku, maka saya akan tuntut ke pengadilan!" ancam ini Eron menunjuk ke arah kepala Rumah Sakit itu dengan mata berapi.
"Baiklah, jika kalian punya bukti!" tentang kepala Rumah Sakit itu tidak takut.
"Buktinya adalah anak saya!" tugas Ibu Eron menunjuk ke arah Eron.
"Apa kalian punya rekaman videonya?" tanya kepala Rumah Sakit itu membuat Ibu Eron terpojok.
"Saya akan bilang kalau rumah sakit ini yang sudah menyembunyikan rekaman cctv-nya!" ucap Ibu Eron bertambah kesal.
"Silakan saja, saya tidak masalah jika tim penyidik datang untuk memeriksa rumah sakit ini," ucap kepala Rumah Sakit itu pasang badan.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
mending ketiban durian 😅