Sebuah cerita yang mengisahkan si MC untuk bertarung demi menaikkan peringkatnya. Semua orang memiliki peringkatnya masing masing,dari terendah sampai yang tertinggi. Namun,tugas dia bukan hanya menaikkan peringkatnya, namun ia juga terpilih sebagai....-.
RANKING BATTLE adalah sebuah cerita yang berhubungan dengan peringkat, dan level.Semua orang memiliki lambang di lehernya masing masing, sebagai tanda peringkatnya.Tokoh Utama:Fai
Akan kah Fai menyadari ia lah yang terpilih?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Dengan begitu, hanya tinggal tiga anggota lagi untuk dikalahkan dari tim Tiga. Dan yang membantai mereka semua adalah Fai.
Ia beraksi jauh lebih awal dari yang mereka bayangkan. Melompat di tengah tengah mereka adalah keputusan yang nekat, tetapi bila itu berhasil, maka itu akan menjadi keputusan yang cerdik. Dan Fai tak takut akan hal itu.
Terlihat sekarang Zar tampak terdesak menahan pedang Xans. Sampai sampai ia berjongkok menahan pedang nya yang meluncur dari atas itu, membentuk setengah lingkaran.
Tampak mata keduanya mengeluarkan Aura mereka masing masing. Tapi, bila dilihat, Zar benar benar terdesak, ia tampak akan kalah by one dengan Xans, jadi mengapa ia meminta yang lainnya membantu Fai, yang bahkan Fai terlihat bisa.
"Kalian... kalian bertiga, bantu Fai!" Kata Zar dengan tetap fokus menahan pedang milik Xans. Mereka sedang adu kekuatan sekarang. Siapa yang lemah sekarang ini. Itu yang menentukannya.
Mendengar itu, mereka tentu mengikuti kata Senior, tanpa banyak tanya mereka langsung bergegas melewati Zar dan Xans yang tengah adu kekuatan.
Ya, padahal bisa saja mereka mengeroyok Xans, tetapi ini perintah.
Dengan begitu, tentu saja itu membuat Xans heran plus senang, ia tak menyangka dengan keputusan Zar yang sangat ceroboh itu. Ia tahu bahwa maksud Zar adalah untuk melindungi Fai, dengan keren dan seakan akan pahlawan, tapi, itu semua akan sia sia.
"Arghhhh!!!"
Teriaknya, menambah kekuatannya, berusaha mengangkat pedang yang sudah hampir mengenai kepalanya.
Walau tubuh bagian bawah bergetar hebat menahan kekuatan Xans, tetapi itu tak membuat ia tak bisa menepis pedang itu.
Dengan sekuat tenaga ia mengerahkan semua ototnya ke tubuh bagian atas, yang membuat kaki bergetar hebat.
SING!!
Pedang di tepis kesamping. Yang membuat pedang Xans terangkat ke atas. Dan itu sudah cukup membuat Xans tahu bahwa Zar tak akan menyerah begitu saja, dan ia adalah lawan yang tangguh.
Sedangkan yang lainnya tengah beradu pedang, begitu juga dengan Fai sekarang ini. Pertarungan mereka sangat sengit.
Kalau di hitung dari jumlah, maka tim Fai bisa dianggap unggul, karena sekarang ini mereka ber empat hanya melawan dua orang, dikarenakan Xans bertarung dengan Zar.
Sekarang giliran Xans yang menyerang. Dengan mata ber Aura hijau. Memancarkan energi kehidupan. Meluncurkan serangannya tanpa teknik unggulan. Dan itu dilakukannya karena ia sedang menunggu timing yang pas.
Ia mengarahkan sasarannya pada bahu Zar. Dengan tebasan samping yang seakan ingin menebas leher siapa saja.
Namun, tentu saja Zar tak akan membiarkan itu terjadi. Dengan cepat dan pesat, ia menangkisnya dengan sekalian memutar badannya kesamping.
Yang membuat mereka sedikit terhempas.
Dan sekarang Zar tengah berada dalam posisi kuda kuda depan, Kuda Kuda Pertahanan. Walau belum sempurna, tapi itu cukup untuk memperkokoh injakan.
Dengan pedangnya yang ia sodorkan ke depan, dengan gagah berani, ia menggerakkan jari telunjuk nya untuk memberi isyarat 'Maju'.
Kali ini tatapan keduanya tak ada lagi pancaran candaan, hanya keseriusan dan hasrat akan menang yang menggelora di hati. Yang membuat keduanya dapat di pastikan mengeluarkan kemampuan yang bukan main main.
Melihat itu, Xans tak gegabah sama sekali, bahkan sekarang ia juga dalam posisi kuda kuda, Kuda Kuda Serang.
Melihat itu, tentu membuat Zar terkejut, ternyata Xans bukan tipe orang yang naif. Bahkan tatapan nya seakan mengatakan "Ini akan jauh lebih mudah". Yang membuat Zar sedikit ketakutan melihat tatapan nya yang dingin itu.
Yang membuat Kuda Kuda Pertahanannya sedikit gentar dan bergetar. Dan itu terlihat oleh Xans, dan tentu Xans tak akan menyia nyiakan kesempatan nya ini.
Melihat gerakan di tumpuan kaki Zar membuat Xans tanpa ragu maju, menerjang Zar dengan cepat, seakan kilat di siang bolong.
Tanpa Zar sadari, Xans sudah benar benar mau menuju nya, dengan Aura di matanya yang seakan terpancar aura kemenangan.
'Apa apaan?!' Batin Zar.
Whussss!!!!
Hembusan angin muncul ketika pedang di layangkan untuk membuat Xans takut, dengan membuat lingkaran dari padang nya yang berputar di porosnya seakan ada pelekat di tengahnya.
Dan benar saja, itu bisa membuat Xans menghentikan langkahnya, mundur perlahan. Dengan muka panik tak nyangka.
'Woah! Benar benar tak bisa ku remehkan!' Batin Xans kagum dalam diam, sembari mundur perlahan lahan.
Namun itu tak membuatnya gentar, ia langsung berada dalam posisi Kuda Kuda Pertahanan. Ia merasakan bahwa setelah ini, Zar akan meluncurkan serangan lagi.
Dan benar saja, Zar mengambil pedang nya yang tengah berputar itu, langsung menerjang setelahnya. Dengan menggenggam pedangnya dengan erat. Menuju pada Xans, yang bahkan sekarang pun tatapannya tampak tak bergeming. Masih tetap dingin.
"Hiyaaaaahhh!!!!" Teriak Zar sembari mengayunkan pedangnya yang membuat angin tampak berhembus kencang.
Namun itu meleset. Hanya dengan hindaran ke samping, Xans dengan mudah menghindarinya tanpa banyak gerak.
Yang membuat Zar tarik mundur sebentar. Ia mundur dengan melompat kebelakang. Lalu menggertakkan giginya. Menggenggam pedang nya dengan sangat ketat. Dan sekarang Zar benar benar kehabisan ide untuk mengalahkannya.
Jadi sekarang mereka hanya diam dalam posisi kuda kuda, Kuda Kuda Pertahanan, namun Kuda Kuda milik Zar tampak berbeda, tampak lebih kokoh.
Mereka sama sama menunggu salah satu dari mereka menyerang duluan. Yang membuat mereka menjadi diam dalam diam. Hanya ngos ngosan yang terdengar dari mulut mereka berdua. Padahal Mana belum sama sekali di keluarkan.
'Ia tak ingin menyerang lagi?' Xans membatin, memperhatikan gerakan Zar yang mulai sedikit lemas saat akan menodongkan pedang nya. Dan sebenarnya ini adalah kesempatan bagi Xans, tetapi ia kenal bagaimana Zar itu. Zar unggul dalam teknik hindaran.
'Jika Xans menyerang ku, habislah aku!' Zar juga ikut membatin, sembari mengelap bibirnya yang basah karena terguyur keringat yang menetes dari rambutnya.
Namun yang hanya ia bisa lakukan sekarang hanyalah menggunakan sikap Kuda Kuda, agar Xans gentar melihat nya, agar Xans berpikir 'Wah hebat juga stamina anak anak ini' . Hanya itu yang sekarang bisa ia lakukan untuk mencegah Xans menyerangnya.
'Hmm?' Batin Xans sembari mengerutkan kening. Ia heran, mengapa anak ini seakan mengatakan 'Sini maju!' pada nya. Dengan pedang yang ditodongkan kedepan. Dengan gagah berani.
Lalu Xans menyeringai lebar tanpa gigi, seakan mendapat mangsa yang lumayan.
Lalu dengan cepat menerjang nya di saat Zar berkedip.
WHUUUSSSSS!!!!!
Angin terhempas kemana mana.
Saat Zar membuka mata, ia melihat Xans yang seakan kereta api yang melaju sangat pesat.
Yang membuat Zar tertegun. Dan tanpa sadar mengayunkan pedang nya ke samping. Seakan juga bersiap menyerang.
Namun, pergerakan itu tak terlihat oleh Xans. Yang dimana sasaran Xans adalah pedang yang sedang di genggam nya.
Tampak matanya penuh dengan Aura hijau. Dan.. Zar tak menyadarinya, bahwa sekarang Xans sedang dalam mode Buas. Dan lagi ia tak melihat pergerakan tangan kanan Zar tadi.
"CIRCLE STRIKE!!!! Chapter dua" Kata Xans mengeluarkan tekniknya dengan senyuman bangga di mulut nya.
Dan mirisnya, Circle itu di arahkan ke tangan kanan Zar. Dimana teknik ini membentuk lingkaran utuh, dengan lingkaran yang di buat dengan tangan di ayunkan di samping, dari atas ke bawah dengan memutar lengan ke belakang dengan cepat dan pesat. Membentuk lingkaran utuh. Dan lagi Xans menggunakan tangan kiri sekarang.
TUGH!!
Pedang Zar terjatuh. Menandakan Xans lah pemenang nya.
Yang membuat senyum bangga akan kemenangan muncul di muka Xans, namun Xans belum menyadarinya, bahwa sekarang ia juga bukan sedang menebas pedang, tetapi juga tangan kanan Zar.
Dan itu tepat di pergelangan tangan antara lengan. Yang membuat darah mulai mengalir keluar dari tangan yang kini telah menjadi cacat.
/Smile/