Bibit Bayaran

"Dia siapa, Nika?" tanya Leo berusaha tenang meskipun di dalam hati ingin sekali menghajar lelaki yang tengah berada disisi Manika.

Leo sadar, dulu dia terlalu bodoh termakan oleh bujuk rayu Cantika, sahabat Manika. Namun karena kenikmatan luar biasa yang ditawarkan oleh Cantika, membuat Leo tega mengkhianati Manika.

Kekasih yang selalu berada di sisinya saat Leo sedang mengalami fase sulit. Sampai dia menjadi seorang bos di beberapa restoran. Dan pada saat itulah, Cantika hadir merusak hubungan Leo dan Manika.

"Dia--"

"Calon suami Manika," potong Bryan dengan cepat seraya mengulurkan tangannya. Berniat berkenalan dengan Leo. Meskipun sejujurnya Bryan merasa sangat malas dengan laki-laki di hadapannya ini. Karena telah mengganggu waktu bersamanya dengan Manika. Dengan ragu, Leo menyambut uluran tangan Bryan.

Manika mendongakkan kepalanya ke arah Bryan. Ingin melayangkan protes. Namun, yang terjadi selanjutnya sungguh membuat Manika mengumpat kata kasar untuk Bryan.

Bagaimana tidak? Lagi-lagi Bryan mengecup bibirnya tanpa permisi. Lalu dengan sengaja menggigit kecil bibir bawah Manika. Membuat Manika melenguh tertahan.

Tak tahan melihat mantan kekasihnya berulang kali dicium oleh lelaki lain dihadapannya, membuat hati Leo kian memanas. Seketika Leo memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah katapun. Membuat senyum penuh kemenyan di bibir Bryan tersungging.

Menyadari Leo telah menghilang dari jarak pandangnya, Manika mendorong keras tubuh Bryan. Hingga membuat lelaki itu hampir terjatuh karena tidak siap.

"Ini yang pertama serta yang terakhir kalinya Bapak bersikap tidak sopan terhadap saya! Dan terimakasih atas bantuannya." Manika menyentak keras tangan Bryan yang ingin meraihnya kembali.

Wajah Manika memerah menahan amarah yang sedari tadi ia tahan. Ia merasa tidak berbeda jauh dengan para ****** yang sangat suka diperlakukan seperti itu oleh lelaki.

Memang, kehidupan Manika diluar negri dulu sangatlah bebas. Namun dia bisa menjaga dirinya meskipun hampir setiap malam pergi ke sebuah club. Manika hanya melakukan nananina satu kali. Yaitu dengan ayah biologis Cloe, putrinya. Dengan kata lain hanya dengan Bryan, dia melakukan semua hal untuk pertama kalinya. Termasuk ciuman pertamanya. Manika tidak mengetahui fakta itu.

Saat berpacaran dengan Leo pun, dia menjaga dirinya. Juga Leo sangat menghargai dirinya. Lelaki itu dulu tidak pernah memaksa Manika untuk melakukan sesuatu, yang tidak Manika sukai. Mereka sepakat untuk melakukan hal-hal romantis seperti itu setelah menikah. Bahkan ciuman pun, mereka tidak pernah melakukannya.

Hingga datang suatu malam yang cukup menorehkan luka serta trauma pada Manika, terhadap penilaiannya tentang seorang laki-laki.

Manika mempergoki Leo dengan perempuan lain, melakukan hal seperti itu di apartemen milik Leo. Dan lebih membuat Manika merasa tersayat hatinya, yaitu pasangan Leo saat melakukannya adalah Cantika. Sahabat Manika sedari sekolah.

Pada saat itu Manika merasa hancur. Dia merasa tidak mempunyai siapa-siapa lagi selain neneknya. Karena kehidupan rumah tangga Irang tuanya juga tidak semulus pasangan suami istri pada umumnya.

Setelah itu, Manika memutuskan untuk hijrah ke London dan bertemu dengan Excel. Mereka berteman hingga begitu dekat. Excel juga membantu Manika merintis karirnya di sana sebagai make up artis.

Kenapa Manika tidak melanjutkan karirnya di dalam negeri, tapi malah memutuskan untuk menjadi resepsionis di sebuah perusahaan? Itu semua karena dia tidak mau meninggalkan Cloe terlalu jauh. Pekerjaan sebagai seorang Make up artis pastinya akan sering pergi keluar kota. Itulah sebabnya Manika memilih menerima tawaran dari saudaranya.

Bryan tersadar atas tindakannya pada Manika. Namun dia tidak menyesal sedikitpun. Karena dirinya akan memastikan, Manika benar-benar akan menjadi miliknya. Dan untuk Cloe, Bryan akan melakukan tes DNA agar lebih akurat dan sebagai bukti jika suatu saat Manika tidak mengakui Bryan sebagai ayah biologisnya. Mengingat keras kepalanya wanita itu.

"Tunggu Daddy, Sayang. Daddy harus berusaha sekuat tenaga untuk meluluhkan hati Mama-mu terlebih dulu. Agar kita bisa berkumpul bersama," gumam Bryan melihat kepergian Manika.