Syifana Khoirunnisa yang biasa di sapa Syifa, harus menelen kekecewaan saat mengetahui rahasia suaminya yang tidak ingin menyentuhnya.
Di usia pernikahan yang menginjak Minggu ke empat, Syifa memutuskan untuk bercerai. Bahkan meninggalkan kota kelahirannya demi melupakan kegagalan rumah tangganya juga mantan suaminya yang sebenarnya sudah ada di hatinya.
Hingga ia harus kembali ke kota itu setelah tujuh tahun berlalu dengan sudah ada banyak perubahan pada kehidupannya.
Apa yang terjadi jika ia kembali bertemu mantan suaminya di saat ia sudah memiliki calon suami. Lalu apa yang akan terjadi saat ada laki-laki yang dengan berani menyatakan cintanya bahkan mengejar cinta Syifa tanpa lelah.
Kemana hati Syifa akan berlabuh? Siapa pemilik hati Syifa?
Happy Reading
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PH 5 Jodoh
Pemilik Hati (5)
" Ini sudah malam loh. Tenang aku tidak akan macam-macam, disini juga ada asisten aku. Kita tidak berdua. Lagipula aku bukan orang jahat" laki-laki yang tidak lain adalah David itu tidak mau kehilangan kesempatan emas.
Syifa diam, dia masih dilema.
" Kasihan anak kamu." tunjuk David pada Reza yang nampak kelelahan.
" Emm ..."
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Memperhatikan keadaan Reza yang pastinya lelah karena perjalanan jauh,Syifa akhirnya menerima tawaran David.
" Oh iya,tadi belum sempat kenalan. Namaku David, nama kamu siapa?,"
David tidak ingin lagi sampai lupa menanyakan nama,bahkan nomor ponsel kalau bisa.
" Aku Syifa." jawabannya singkat.
Syifa dan Reza duduk di kursi belakang. Sedangkan David duduk di depan di samping Rangga, asistennya.
" Celina kemana?,"Syifa mengerutkan keningnya saat menyadari gadis kecil yang ia temui di bandara tidak terlihat di dalam mobil.
" Aku sudah mengantarkannya pulang." jawab David singkat.
" Oh iya kita antar kamu kemana?," tanya David sambil melihat dari kaca spionnya.
" Tolong antar kamu ke perumahan Janardana Blok A1 No. 54 ." jawabnya menyebutkan sebuah alamat.
" Perumahan milik yayasan Janardana?," tanya David penasaran.
Yayasan Janardana adalah yayasan yang dimiliki keluarga besarnya. Bergerak di bidang pendidikan dimana ada sekolah setingkat TK sampai SMA yang di naungi oleh yayasan tersebut.
Juga ada beberapa panti asuhan yang berada di bawah naungannya di beberapa kota berbeda.
Perumahan Janardana adalah salah satu fasilitas yang diberikan kepada mereka yang bekerja di bawah naungan yayasan tersebut.
" Iya. Aku bekerja di sekolah Dasarnya." jawab Syifa tanpa menjelaskan jabatannya.
" Guru?,"
" Iya." jawab Syifa yang memang akan kembali menjadi pengajar di sekolah yang dulu.
Turun jabatan setelah sebelumnya menjadi penanggung jawab? Hal itu tidak terpikirkan oleh Syifa . Daripada menjadi kepala sekolah, ia lebih suka menjadi pengajar. Walaupun pihak yayasan menawarinya untuk menjadi kepala sekolah.
David manggut-manggut.
" Boleh minta nomor ponselnya?" David tak ingin sampai lupa lagi.
Syifa tersenyum. " Maaf, tapi aku tidak bisa memberikan nomor ponsel begitu saja. Kita baru bertemu."
Syifa bukan orang yang mudah memberikan nomor ponsel kepada sembarang orang. Karena itu ia menolak dengan halus permintaan David.
" Ah baiklah. Tapi, kalau kita bertemu lagi, kamu harus memberikan aku nomor ponselmu."
Syifa tidak menjawab. Ia hanya tersenyum saja.
Mereka pun sampai di depan rumah minimalis.
David membantu Syifa membawakan koper milik keduanya sementara Syifa berjalan di depannya sambil menuntun Reza untuk tadi ia bangunkan.
" Terimakasih sudah mengantar. Maaf tidak menawarkan untuk mampir " Ucap Syifa ramah.
" Iya tidak apa-apa. Aku permisi. Assalamu'alaikum."
" Wa'alaikumussalam." David berjalan kembali ke arah mobil sementara Salma masuk ke dalam rumah.
" Rangga, cari tahu semuanya tentang Syifa. Jangan sampai ada yang terlewatkan." pinta David pada asistennya.
" Untuk apa?," tanya Rangga bingung.
" Dengar baik-baik. Dia jodoh yang aku cari. Jadi, aku harus tahu semuanya tentang dia." jelas David pada sang asisten sekaligus sahabatnya itu.
" Ck, jodoh. Jodoh kok sama istri orang," Rangga berdecak. Bisa-bisa sahabatnya suka pada istri orang.
Istri? Itulah tanggapan Rangga pada Syifa karena keberadaan Reza tentunya.
" Aku tidak peduli. Jika Syifa sudah menikah maka aku akan menunggu jandanya. Jika dia seorang janda maka aku akan melakukan banyak cara agar bisa mendapatkannya." Jelas David panjang lebar.
Rangga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mengerti dengan jalan pikiran sang sahabat.
" Kamu tidak malu jika kamu dikatakan pebinor?,"
" Aku tidak bilang akan merebut nya dari suaminya kan? Aku akan menunggu dia menjadi janda,"
" Terserahlah. Aku yakin kamu tidak sekedar menunggu jandanya. Jangan-jangan kamu akan membuatnya menjadi janda agar bisa kamu miliki," pikiran picik yang bisa Rangga tebak.
" Itu tahu." jawab David tanpa rasa bersalah. Membuat wanita yang ia sukai berstatus janda jika masih menjadi istri orang, benarkah?
David tidak sejahat itu. Tapi, kalau suaminya ternyata selingkuh, mungkin ia tidak masalah jika membantu Syifa segera menjadi janda.
"Banyak perempuan yang masih lajang dan gadis. Tapi, kamu malah mau pada perempuan yang sudah punya anak."
" Tak apa. Aku juga sudah punya anak." jawab David enteng.
" Benar, KTP single rasa duda." Rangga tergelak menyadari status sang sahabat.
" Sama-sama buy one get one." kelakarnya yang tidak di gubris sama sekali oleh David.
" Cepat pergi dari sini. Ingat! besok pagi informasinya harus ada di meja kerjaku."
" Kira-kira dong, Dav. Aku mau lembur sama istriku, malah kamu suruh lembur untuk mencari informasi tentang perempuan itu." Tawa Rangga hilang seketika saat ia harus berhadapan dengan lemburan yang di berikan David.
" Masa bodoh." David tak peduli. Kini ia yang justru tertawa melihat raut wajah sahabatnya yang kusut.
...******...
" Kita putus."
Jeduarr
Ucapan seorang pria di depannya sangat mengejutkan. Padahal keduanya masih sama-sama menggunakan jubah mandi setelah melakukan mandi bersama. Hanya sekedar mandi? Tentu saja tidak.
" Kenapa?,"
" Tunangan ku sudah datang ke kota ini. Kami akan segera menikah. Jadi, aku harap kamu mengerti." jawab sang laki-laki yang mulai memakai pakaiannya.
" Setelah apa yang aku lakukan, kamu dengan entengnya mengatakan hal itu?,"
" Kamu sendiri sudah tahu apa status kita? Hanya selingkuhan." ucapnya tak tahu malu.
" Tapi,,," Sang perempuan mende_sah. Ia pikir jika melakukan apa yang selingkuhannya ini inginkan statusnya bisa berubah. Menggantikan tunangannya yang bahkan tak mau di sentuh bahkan hanya sekedar pegangan tangan.
" Jangan berpikir memiliki status lebih atau bahkan bisa menggantikannya. Walaupun aku laki-laki yang tidak baik, tapi aku pasti memilih wanita baik-baik untuk menjadi istriku."
Perempuan bernama Erika itu mengepalkan tangannya. Merasa tak terima jika ia di campakkan setelah kehilangan mahkotanya. Ya, laki-laki di hadapannya adalah laki-laki pertama yang mengambil apa yang seharusnya ia pertahankan dan persembahkan bagi suaminya kelak.
" Ini kompensasi dariku." Sejumlah uang di letakkan di atas nakas.
" Aku bukan wanita ba_yaran." geramnya.
" Terserah kamu menggapnya apa. Aku hanya memberikan uang ini untuk membiayai seandainya ada janin dalam kandunganmu yang harus kamu singkirkan. Karena sampai kapanpun aku tidak akan mengakuinya."
Andra tahu jika Erika berpura-pura memakan pil KB.
" Hamil? Mana mungkin." elaknya berpura-pura.
" Aku tahu obat yang kamu minum bukan pil pemuda kehamilan. Tapi, justru penyubur kandungan."
Deg
Rencananya sudah tercium. Rencana yang ia buat untuk menjerat laki-laki di hadapannya ternyata sudah ketahuan.
Andra terkekeh." Aku tidak bodoh."
" Aku akan membongkar semuanya di hadapan tunanganmu."
" Silahkan jika kamu mau aku menghentikan beasiswa adikmu juga bantuan pengobatan ibumu yang sakit itu,"
Erika mengepalkan tangannya. Ancaman yang sama namun tidak bisa membuatnya berkutik.
" Apa hebatnya perempuan yang statusnya sudah menjadi janda itu. Aku lebih baik karena masih perawan." ucapnya tak terima.
" Dia menjaga dirinya hanya untuk laki-laki yang akan menjadi suaminya. Bukan sepertimu yang bisa aku apa-apakan asal ada uang."
Jlebb
"Tapi, seharusnya kamu ingat. Orang baik akan berjodoh dengan oranga baik juga. Sedang kamu?," ucapnya menggantung dengan nada mengejek.
TBC
👍❤❤❤
favorit
👍❤