NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25

Adinda terkejut ketika ada seseorang yang menarik tangannya. Dia menghempaskan tangan orang itu karena risih dipegang-pegang seperti itu di depan umum. Apalagi mengingat mereka diperhatikan oleh mahasiswa lainnya.

“Maaf kak tolong jangan seperti ini! Saya buru-buru dan nggak enak dilihat orang lain soalnya,” Adinda masih bersikap sabar.

“Adinda tolong jelaskan padaku siapa pria yang tadi mengantarmu?” Tanyanya Zihan.

Adinda menatap jengah ke arah Zihan,” maaf saya tidak ada kewajiban untuk menjelaskan masalah pribadiku kepada kakak!”

“Gue yakin kamu berbicara seperti ini karena sengaja kan hanya untuk menghindar dariku!” tebaknya Zihan.

“Maaf terserah dari kakak mau artikan apa setiap ucapanku!” tegasnya Adinda yang tidak ingin sekedar berbasa-basi saja.

Zihan menyugar rambutnya dengan gusar,” apa sih sulitnya untuk berkata jujur! Siapa pria yang bersamamu tadi! Dan apa maksud dari foto ini?” Zihan memberikan beberapa lembar foto tepat di depan wajahnya Adinda.

Adinda mengambil lembaran foto-foto itu,” Dia ini adalah suamiku namanya Baruna kami menikah empat bulan lalu!” Jujurnya Adinda.

Zihan tertawa terbahak-bahak mendengar kejujuran dari Adinda satu-satunya gadis yang mampu menjungkirbalikkan kehidupannya.

“Hahaha!! Lelucon kamu sungguh luar biasa! Kamu memang pandai bercanda cantik, tapi sayangnya bagiku tidak lucu!" tempiknya Zihan yang masih terdengar sisa tawanya.

Adinda mendelik tajam mendengar bantahan dari Zihan ketua BEM fakultas Ekonomi itu.

“Terserah kakak mau menganggap ucapanku adalah sekedar lelucon atau mau percaya apa tidak karena saya tidak punya hak untuk memaksa kakak untuk percaya! Maaf saya harus segera ke kelas dosennya sudah datang,” tegasnya Adinda yang meninggalkan Zihan dengan sejuta tanda tanya besar di benaknya.

“Kamu mau menganggap pria itu pacarmu, kekasihmu ataupun kamu bilang dia suamimu tetap tidak membuatku berhenti untuk mengejarmu Adinda Aisya Zakirah!” Zihan sedikit meninggikan volume suaranya.

Adinda mempercepat langkahnya menuju ke arah ruangannya karena jam mata kuliahnya sudah dimulai.

“Haha!! Sungguh malang nasibmu wahai kisanak! Akhirnya ada juga perempuan yang menolak pesonamu!” sarkasnya Aldo pria yang selalu ingin lebih dari mahasiswa manapun.

Zihan menarik kerah bajunya Aldo,” apa yang terjadi padaku bukan urusanmu! Kalau kamu berani berbicara seperti ini lagi! Gue gak bakalan segan-segan membuatmu masuk rumah sakit!” ancamnya Zihan.

Zihan mendorong kuat tubuhnya Aldo hingga tersungkur ke atas lantai.

“Gue bakal balas dendam padamu! Gue akan menghancurkan gadis yang kamu sukai itu!” ancamannya Aldo.

Aldo masih menatap ke arah kepergian Zihan dengan tatapan matanya yang tajam.

Tiba-tiba ada orang yang memegang pundaknya dari arah belakang,” apa kamu ingin bekerja sama denganku?”

Aldo melirik ke arah orang itu,” maksud loh apa?”

Orang itu berbisik di telinganya Aldo, sedangkan Aldo menyeringai licik mendengar rencana orang itu.

“Oke! Deal. Gue setuju dengan rencana itu,” Aldo menyetujui kerjasama mereka berdua.

“Intinya Lo dapat dua keuntungan sekaligus, Lo tidak bakalan rugi bekerja sama denganku,” ujarnya.

Orang itu tersenyum penuh arti,” Adinda ini waktunya kamu tahu siapa orang yang telah berani kamu usik,” gumamnya.

"Kita bekerjasama mulai detik ini!"

************

Sedangkan di dalam kelas, suasana tampak ramai setelah dosen pertama mereka sudah meninggalkan ruangan kelasnya Adinda.

Cahaya dan Elyna mendekati Adinda yang membereskan beberapa buku-bukunya ke dalam tasnya.

Adinda melihat sekilas ke arah kedua temannya itu kemudian kembali memasukkan laptopnya.

Cahaya dan Elyna saling pandang saling sikut sehingga membuat Adinda menautkan kedua alisnya melihat gerak gerik keduanya.

“Sepertinya ada yang ingin kalian sampaikan,” terka Adinda.

Cahaya dan Elyna pun duduk di depannya Adinda sambil celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya.

“Bebs, yang nganter kamu tadi pagi siapa?” Elyna mulai kepo.

“Mereka orang yang sama kan dengan yang kemarin?” Tanyanya Cahaya.

Adinda tersenyum sambil menaikkan jari manisnya yang tersematkan sebuah cincin bertahtakan berlian yang sungguh cantik.

“Maksudnya?”

“OMG! Kamu yah gue bertanya malah cincin yang kamu perlihatkan!” Protesnya Elyna.

Adinda pun menjelaskan semua tentang kehidupannya dan hubungan pernikahannya dengan Baruna. Tapi, tetap merahasiakan hubungan pernikahan mereka yang hanya kontrak saja.

Cahaya menutup mulutnya saking terkejutnya mendengar penjelasan dari Adinda. Sedangkan Elyna malah melongo tak percaya.

“Seriusan dia Itu suamimu? Masya Allah gantengnya suami kau bebs,” pujinya Cahaya.

“Awalnya kami kira dia adalah sugar Daddy kamu loh!”

Adinda tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan dari Elyna.

“Masa sih suamiku yang ganteng dan awet muda dianggap sugar daddy sih! Kalian ada-ada saja!”

“Malah kami mengira kamu ani-ani seorang om-om ganteng,” ngaku Elyna.

“Ish ish amit-amit jabang bayi deh kalau gue jadi ani-ani! Kami menikah tiga bulan lebih sudah, tapi jangan ngomong sama orang lain yah untuk sementara,” imbuhnya Adinda.

“Kenapa!?” Tanyanya keduanya.

“Rahasia!” Candanya Adinda.

Elyna menepuk pundaknya Adinda,” main rahasia segala. Kalau gue diposisi kamu gue pamerin sama orang-orang punya suami ganteng dan tajir kayak gitu ga mau gue umpetin.”

“Kalau ga ada yang bertanya tak perlu ngomong maksudnya, kecuali kalau ada yang bertanya baru ngomong kalau gue udah nikah. Kayak kalian ini andaikan gak bertanya pasti gue diam-diam baek,” jelasnya Adinda.

Cahaya memindai penampilan Adinda dari atas hingga ke bawah sambil menaik turunkan alisnya.

“Ngemeng-ngemeng udah belah duren gak, bebs?” Tanyanya.

Adinda salah tingkah mendengar pertanyaan Cahaya yang mulai kepo.

Plak!!

“Auhh sakit!” Keluhnya Cahaya yang pundaknya kena timpuk.

“Lo itu bertanya apa saja boleh tapi masalah itu masalah pribadi suami istri. Janganlah dipertanyakan entar Lo penasaran akhirnya kepengen juga,” kesalnya Elyna.

“Haha!! Gue juga bingung mau jawab apa. Intinya menikah itu ibadah yang terpanjang dalam hidup kalau mau dapat pahala banyak-banyak ya nikah termasuk belah duren itu ibadah juga jadi kejawab kan gue udah malam pertama atau enggak,”

Adinda tidak mungkin secara gamblang menjelaskan kepada temannya masalah yang sangat privasi itu.

“Enggak apa-apa juga sih Lo bertanya sekedar sarana edukasi tapi edukasi tipis-tipis Haha!” Candanya Adinda yang menutupi kegugupannya ditanyakan masalah yang belum merasakannya meski sudah itu dikit-dikit.

Beberapa jam kemudian…

Ketiganya seperti biasanya makan siang bersama di salah satu kantin kampus daripada makan di restoran dekat. Makan di kantin harganya lebih murah dan terjangkau.

Adinda dan kedua temannya lagi menikmati makanannya tiba-tiba ada seseorang yang tanpa sengaja menumpahkan minuman ke arah Adinda.

Byur!!

“Astaghfirullahaladzim maafkan saya kak, saya enggak sengaja melakukannya,” ucap mahasiswi itu yang raut wajahnya ketakutan karena melakukan kesalahan.

Adinda mencegah perempuan itu yang hendak menyentuh hijabnya,”Nggak perlu kamu bersihkan, nggak apa-apa kok.”

Perempuan itu menundukkan kepalanya,” maafkan aku yah kakak? Sumpah aku tidak sengaja menumpahkan minumanku,” sesalnya.

“Santai saja, ini hal biasa terjadi. Pergilah aku yang akan membersihkannya di toilet,” Adinda tidak enak hati melihat mahasiswi itu seperti sangat ketakutan.

“Pergilah kamu enggak perlu meminta maaf terus,” ketus Elyna.

“Iya teman kami sudah memaafkan kamu kok, silahkan pergi dari sini,” sahut Cahaya yang melihat perempuan itu agak aneh.

Perempuan itu kemudian pergi dari mejanya Adinda sembari memperbaiki letak kacamatanya.

“Sudah pake kacamata masih saja melakukan kesalahan! Heran deh,” sarkas Elyna.

“Lo perhatiin gak gerak geriknya kayak aneh gitu,” celetuk Cahaya.

“Gue ke toilet dulu yah,”

“Gue temenin yah,” tawarnya Elyna.

“Enggak perlu kok, gue bisa sendiri kalian lanjutkan saja makannya, gue titip tas,” menolaknya secara halus Adinda yang tidak ingin merepotkan temannya.

“Hati-hati yah, jangan lama-lama entar Lo ketiduran di dalam bilik toilet lagi,” gurauan Cahaya.

Adinda berjalan cepat karena tidak nyaman dengan pakaian dan hijabnya yang semula warna krem sekarang berubah merah.

“Toiletnya Bu kantin banyak yang antri, lah di sini malah rusak,”

Adinda kebingungan karena sudah dua toilet umum yang dia datangi tapi selalu ada tulisan toiletnya rusak.

“Ini yang keberapa entahlah gue sudah lupa ini toilet yang kesekian kali yang ada tulisan sedang diperbaiki,”

Adinda kebingungan dengan kondisi toilet di kampus elit dan mahal itu sempat-sempatnya beberapa toilet rusak.

“Masa gue harus berjalan lebih jauh lagi, kalau ke musholla kampus sama agak jauh juga ke toilet yang di ujung sana saja meski sepi,”

Adinda berjalan ke arah toilet yang agak sepi karena dia tidak ingin noda merah tidak hilang dari kemeja yang dipakainya.

“Alhamdulillah ketemu juga toilet yang bagus,” Adinda berjalan ke arah dalam tiba-tiba pintu tertutup rapat.

Adinda menolehkan kepalanya ke arah belakang karena mendengar bunyi gedebuk pintu yang tertutup rapat dengan kencang.

Matanya memicing melihat siapa sosok orang menutup rapat pintu tersebut dengan tertawa menyeringai kepadanya.

1
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
Masitha Hamrud💗
dasar pelakor gak punya akhlak
Farhana
semoga kapok
Farhana
dilawan memang
Masitha Hamrud💗
siapa suruh bergosip 🤣
Dian Daeng Baji
ngaco deh
Inha Khaerunnisa
feeling selingkuh
Dian Daeng Baji
sabar dek
Inha Khaerunnisa
diap memasukkan apanya 🤔🤫🤣😂
Fitry Resky Nero
siapakah dia???
Fitry Resky Nero
Haha 😂🤭
Dian Daeng Baji
kalau aku sih terima saja
Fitry Resky Nero
Amin ya rabbal alamin
Dian Daeng Baji
Alhamdulillah akhirnya ada yang laku
Fitry Resky Nero
gak tahan yah Om
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!