Legenda Sang Dewa Naga

"Anak muda aku lihat kamu sangat kuat, bagaimana jika kamu mengikuti sekteku dan menjadi murid pribadiku " ucap lelaki itu.

Cao Yuan kini mengerti bahwa kelompok yang membunuh ayahnya bukanlah sebuah kelompok melainkan sebuah sekte aliran hitam.

Karena kini lukanya perlahan sudah sembuh , dan ia pun menelan Pill penambah energi agar staminanya tetap pulih , setelah itu Cao Yuan membalas perkataan lelaki itu.

"Ciih ! ingin aku bergabung denganmu? setelah membunuh ayahku? " ucap Cao Yuan kini sudah menguasai emosinya sendiri.

"Aku akui keberanianmu anak muda, tapi apakah kamu sadar kekuatan kita bagaikan langit dan bumi " ucap lelaki itu tersenyum menatap santai Cao Yuan.

"Hahaha walaupun kekuatanmu dan kekuatanku memiliki perbedaan yang tinggi bagaimana jika kita bertarung menggunakan tangan kosong tanpa menggunakan energi Qimu " ucap Cao Yuan memiliki ide untuk bertarung tanpa menggunakan Qi milik lelaki umur 40 tahunan itu. Jika sekali menerima serangan menggunakan Qi ,Cao Yuan memang mampu menerima serangan itu ,tapi jika terus menerus tak hayal lagi kematian menunggu didepannya.

"Jika aku kalah aku akan mengikutimu dan jika aku menang maka lepaskan mereka semua " ucap lagi Cao Yuan sambil menatap para prajurit yang kini sudah menjaga di sebelah kereta kuda yang entah apa mereka jaga , tapi Cao Yuan tau bahwa yang dijaga mereka adalah seorang yang penting.

Lelaki itu pun setuju karena menurutnya baru kali ini ia bertemu pemuda yang mampu menahan serangan Qi miliknya . Jika ia memiliki murid seperti Cao Yuan mungkin kelak muridnya itu akan membanggakan dirinya karena sudah terlihat jelas Cao Yuan jenius dan memiliki kelebihan dari ketahanan tubuhnya yang mampu menerima serangan yang mengandung energi Qi.

"Baiklah aku menerima tantangan mu " ucap lelaki itu dan maju mendekat kearah Cao Yuan.

Cao Yuan yang melihat kebodohan lelaki berumur empat puluh tahunan itu pun hanya tersenyum , karena ia akan menggunakan jurus dua puluh gerakan naga untuk mengalahkan pria itu. Ia tahu pria itu tak akan tahu bahwa dirinya akan menggunakan sebuah jurus dari salah satu kitabnya karena Cao Yuan sendiri belum memiliki Qi.

Pertarungan yang akan mereka lakukan hanyalah menggunakan gerakan tangan kosong , dan siapa yang terluka maka ia yang akan kalah , itupun tak akan merugikan Cao Yuan karena akan menggunakan jurus gerakan dua puluh naga miliknya.

"Mari anak muda ! " ucap lelaki itu langsung melesat menerjang menuju Cao Yuan.

Cao Yuan pun ikut menerjang kearah lelaki itu , karena tubuhnya yang lebih kecil membuat gerakan Cao Yuan lincah .

Pertukaran jurus tangan kosong pun sudah pecah , Cao Yuan dengan santainya menghindari setiap pukulan mengarah padanya , dia pun memberikan perlawanan terhadap lelaki itu.

"Gerakan dua puluh naga " gumam Cao Yuan lirih.

Tiba tiba gerakan Cao Yuan berubah menjadi lebih gesit dan setiap serangannya menuju titik vital lawan. Lelaki itu sedikit kewalahan menghindari serangan yang selalu berubah ubah milik Cao Yuan.

"Serangan apa ini , kenapa aku sulit sekali untuk mengimbangi gerakan pemuda ini " ucap lelaki itu dalam hati.

Pertukaran serangan tangan kosong menjadi memanas saat Cao Yuan sudah diambang terakhir dari jurus gerakan dua puluh naga. Sebuah tinju mungil milik Cao Yuan tiba tiba mendarat di ulu hati lelaki itu, tak berhenti disitu Cao Yuan langsung menghancurkan dantian yang berada di pusar lelaki itu. Dan serangan terakhirnya ia meninju leher dari lelaki itu yang membuatnya tewas seketika.

"Fiiuhhh! " hanya itu yang keluar dari mulut Cao Yuan , kemudian ia menatap sisa anggota sekte yang ada didepannya.

Anggota yang tersisa semua terkejut salah satu tetua yang sangat disegani disektenya terbunuh oleh bocah cilik yang bahkan belum terkenal di dunia persilatan . Mereka menatap Cao Yuan dengan perasaan ngeri tak terasa tubuh mereka bergetar hingga ada yang terkencing dicelana mereka.

Cao Yuan kemudian mengambil pedang milik ayahnya lalu melangkahkan kaki menuju sisa anggota sekte yang ada didepannya.

Swwuuushh ! Slaash ! Slaashh ! Cao Yuan melesat dan suara tebasan pedang memotong kepala sisa anggota sekte teratai pun terdengar.

Setelah membunuh mereka semua Cao Yuan kemudian melihat cincin ruang yang menempel di tangan mayat yang dibunuhnya , karena ia merasa membutuhkannya ia pun mengambilnya dan memeriksa isi dari cincin ruang itu, wajah Cao Yuan yang tadinya datar dan dingin tiba tiba tersenyum setelah melihat isi cincin ruang yang ia ambil. Lalu ia memindahkan isi cincin itu kedalam cincin ruang nya sendiri. Setelah selesai dengan kesibukannya memindahkan isi dari cincin ruang musuh Cao Yuan menatap para prajurit.

Para prajurit yang ditatap oleh Cao Yuan merasa ngeri . Apalagi kini Cao Yuan mendekati kearah mereka , tiba tiba keluar seorang pria dan disampingnya wanita berumur 15 tahun yang terlihat sangat cantik keluar dari kereta kuda yang dijaga oleh prajurit tersebut .

"Trimakasih tuan muda atas bantuan anda ! " ucap Lelaki itu kemudian menghampiri Cao Yuan , walaupun para prajurit sudah mengingatkan lelaki itu tetap saja ia melangkahkan kakinya dan mendekat kearah Cao Yuan.

Cao Yuan hanya mengangguk , setelah lelaki yang memiliki baju seperti seorang bangsawan mendekati dirinya , lelaki itu kemudian memerintahkan prajuritnya untuk membuatkan tenda untuk beristirahat sekaligus untuk menjamu penyelamat kecil mereka.

"Anak muda ? jika boleh tau siapa nama tuan muda ini " ucap lelaki itu yang kini juga wanita berumur 15 tahun seperti anaknya ikut mendekat ke arah Cao Yuan.

"Cao Yuan tuan " ucap Cao Yuan ramah.

Seketika lelaki itu terdiam dan mengingat ingat nama " Cao Yuan " .

"Ahh apakah tuan muda berasal dari Sekte Pedang Naga Langit? " tanya lelaki itu tiba tiba teringat nama Cao Yuan.

"Benar saya berasal dari sekte itu " ucap Cao Yuan kemudian melirik sekilas wajah cantik wanita muda berumur 15 tahun.

"Perkenalkan nama hamba jendral Tue Lei , saya ditugaskan raja Shao memberi upeti atas pengangkatan ketua sekte Pedang Naga Langit yang baru yang bernama Ca..o " ucap jendral Tue Lei tiba tiba terhenti menatap Cao Yuan.

"Anda bearti Cao Yuan? sang ketua sekte termuda sepanjang sejarah? yang dimiliki sekte Pedang Naga Langit? " ucap Jendral Tue Leii kembali memastikan.

"Benar , tapi saya sudah menyerahkan jabatan ketua itu pada paman Lu Ye "

"Moohon maaf ketua sekte atas kelancangan saya , oiya perkenalkan ini adalah putri dari raja Shao Su Yu, Su Yu sapa ketua sekte Pedang Naga Langit " ucap Tue Leii kini nadanya hormat saat berbicara pada Cao Yuan .

"Tuan Ketua aku Su Yu , anak dari raja Shao " ucap Su Yu mengulurkan tangannya .

Cao Yuan pun mengenalkan namanya , tapi ia meminta agar tak usah dipanggil dengan sebutan Ketua , Karena menurutnya ia masih muda tak pantas untuk di sebut dengan sebutan ketua.