Kisah ini bercerita tentang tiga orang wanita yang bersahabat sejak kecil yakni Raya, Fitri dan Alya. Namun Seiring berjalannya waktu mereka harus berpisah karena jalan hidupnya masing masing. Di usianya yang beranjak dewasa, mereka mulai menemukan jati dirinya. Seperti apa lika liku kehidupan tiga bunga ini? Ini lah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harti Supandi (Siti Hartinah), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Noda Pernikahan
Mendengar panggilan Fikri, Alya pun menoleh kepada Fikri.
‘’Kenapa’’ ucap Alya melihat ke arah Fikri
Mereka berpandangan hingga akhirnya saling berlari untuk berpelukan.
‘’Kamu janji ya bakalan kembali lagi sama aku’’ ucap Fikri sambil memeluk kekasihnya
‘’Iya aku janji’’ ucap Alya sambil memeluk Fikri
‘’Yaudah, kamu pakai cincin aku’’ ucap Fikri memakaikan cincin yang berasal dari jarinya untuk dipakaikan ke jari manis Alya
‘’Bisa dijual gak cincinnya?’’ ucap Alya
‘’Gak boleh dijual, kalo lagi bokek tinggal telpon’’ ucap Fikri
‘’Bisa aja. Yaudah pergi dulu ya. Nanti aku ketinggalan kereta’’ ucap Alya
‘’Iya kamu hati hati. Kalau di kereta ada cowok yang ngedeketin, bilang aja udah punya suami’’ ucap Fikri
‘’Bohong aja, ya udah ah, bye’’ ucap Alya
sambil pergi dan melambaikan tangannya
‘’Bye Alya’’ ucap Fikri sambil melambaikan tangan juga kepada bidadari nya
Fikri pun terus memandangi Alya yang berjalan masuk ke arah kereta. Fikri berada di stasiun sampai Alya menghilang dari pandangannya.
**
Serapat apapun bangkai ditutup, pada akhirnya akan tercium juga baunya.
Kala itu Rizal sedang tertidur pulas. Julia pun mencoba mencari tahu alasan dari perubahan sikap Rizal terhadapnya.
Secara diam diam, Julia mengambil hand phone Rizal dan membawanya ke ruang tamu.
Saat mengecek telpon genggang suaminya, Julia menemukan chat obrolan antara Rizal dengan seorang wanita. Obrolan itu tampak terlihat mesra.
Julia pun, menyimpan nomer wanita yang dirahasiakan oleh suaminya untuk diselidiki.
Selain menge save nomer wanita simpanan Rizal, Julia pun menyadap hp Rizal untuk mengetahui keberadaan Rizal saat ia berada di luar rumah.
‘’Ternyata selama ini aku salah, mas Rizal udah bohong sama aku. Aku harus mencari tau siapa wanita yang udah menggoda suami aku’’ ucap Julia bicara sendiri
Julia pun kembali meletakkan hand phone Rizal di dekatnya. Supaya Rizal tidak curiga, kalau hand phone nya sudah di otak atik oleh Julia.
Keesokan harinya Rizal pergi ke kampus seperti biasanya. Namun, Julia tetap bersikap biasa seolah tidak tahu apa apa. Walaupun sebenarnya Julia sedang penasaran dengan rahasia yang sedang ditutupi oleh Rizal.
Setelah Rizal pergi, Julia mulai memperhatikan hand phone nya yang sudah terhubung ke hand phone Rizal sambil mengajak main anak nya.
Untuk jam pagi hingga siang, Rizal masih terlihat di lokasi kampusnya.
Namun, saat memasuki sore hari, Rizal tampak sedang mengarah ke suatu tempat.
Julia pun mulai browsing dengan alamat yang akan dituju Rizal. Saat mendapatkan alamat lengkapnya, Julia mulai mengingat ingat tempat itu dan ia pun menyadari kemana suaminya pergi.
‘’Lho, ini kan alamat rumah tantenya Rizal. Ngapain ya mas Rizal kesana?’’ ucap Julia
Karena rasa penasarannya yang tinggi, akhirnya Julia pergi menyusul suaminya.
Sementara Aleena ia titipkan ke tetangganya.
Julia pergi dengan menggunakan taksi menuju alamat rumah tantenya Rizal. Setelah menghabiskan perjalanan kurang lebih sejam, tibalah Julia di rumah itu.
‘’Pak tungguin saya disini sebentar ya, gak lama kok’’ ucap Julia
‘’Baik bu’’ ucap supir taksi
Saat turun dari taksi, Julia mendapati mobil Rizal terparkir di rumah itu.
‘’Lho, itu kan mobilnya mas Rizal. Sama siapa ya mas Rizal di dalam?’’ ucap Julia penasaran
Julia pun berjalan dengan mengendap endap agar kedatangannya tidak diketahui.
Julia membuka pintu rumah dengan perlahan yang kebetulan sedang tidak dikunci. Saat memasuki rumah itu, Julia melewati ruang tamu yang sepi.
Julia terus berjalan ke dalam menuju arah kamar yang terlihat pintunya sedang terbuka sedikit.
Saat mendekati pintu kamar itu seperti terdengar suara desahan seorang wanita dan pria di dalamnya. Julia pun mulai mengintip orang yang sedang berada di kamar.
Argh..
Argh..
‘’Gimana sayang enak gak’’ ucap suara pria
‘’Enak banget mas’’ ucap suara si wanita
Argh..
Argh..
Melihat dua orang yang sedang bercocok tanam membuat Julia kaget.
‘’Mas Rizal sama Fitri? Gak mungkin’’ ucap Julia dengan suara pelan
Tak ingin melewatkan moment penting itu, Julia merekam perbuatan suaminya dari balik pintu.
Setelah mendapatkan rekaman yang menyayat hatinya, Julia langsung bergegas pergi dari rumah itu dan kembali menaiki taksi yang sedang menunggunya di depan.
‘’Ayok pak jalan lagi’’ ucap Julia
‘’Baik bu’’ ucap sopir taksi sambil
menghidupkan mobilnya
Sepanjang perjalanan, Julia tampak menangis mengingat Rizal yang sudah menodai pernikahannya.
‘’Tega kamu mas sama aku’’ ucap Julia sambil berlinang air mata hingga ia tiba di rumahnya.
Usai menghabiskan waktu bersama Fitri, Rizal mengantar Fitri pulang ke rumahnya.
‘’Makasih ya buat waktunya’’ ucap Rizal
‘’Iya mas’’ ucap Fitri
‘’Yaudah kamu masuk sana, entar kalo aku kangen tinggal calling kamu’’ ucap Rizal sambil mengelus kepala Fitri
‘’Yaudah aku duluan ya’’ ucap Fitri sambil keluar dari mobil Rizal
‘’Ok’’ ucap Rizal
Rizal pun pulang menuju arah rumahnya. Saat sampai di rumahnya, Julia tetap berusaha untuk bersikap biasa.
‘’Udah pulang mas’’ ucap Julia menghampiri suaminya sambil mencium tangannya
‘’Iya nih aku capek banget’’ ucap Rizal
‘’Yaudah kamu mandi dulu sana, terus lanjut makan. Aku udah nyiapin makan buat kamu di meja’’ ucap Julia
‘’Ok aku mandi dulu’’ ucap Rizal
‘’Kamu pikir aku gak tau sama kelakuan kamu di luar sana’’ ucap Julia dalam hati sambil memperhatikan suaminya berjalan ke arah kamar
**
Setelah menempuh perjalanan jauh dari Jogja, akhirnya Alya tiba di rumah neneknya.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu.
‘’Sebentar’’ ucap nenek dari dalam rumah
Saat pintu dibuka, nenek sangat senang dengan kedatangan Alya
‘’Alya cucu nenek akhirnya datang juga’’ ucap nenek memeluk cucunya
‘’Lho, nenek katanya sakit?’’ ucap Alya
‘’Kalau nenek gak bilang sakit, kamu mana mungkin mau jenguk nenek. Yaudah yuk masuk’’ ucap nenek
‘’Dasar nenek tukang bohong’’ ucap Alya sambil duduk di kursi ruang tamu
‘’Gak apa apa bohong dikit’’ ucap nenek
‘’Oh ya nek gerah banget nih, aku mandi dulu ya’’ ucap Alya
‘’Yaudah mandi dulu sana, terus makan lanjut istirahat’’ ucap nenek
‘’Ok nek’’ ucap Alya
Alya pun membawa barang barangnya ke dalam kamar. Setelah itu ia lanjut mandi dan makan sebelum beristirahat dari perjalanan jauh nya.
Beberapa jam kemudian, Alya tampak sedang menonton tv sambil berkirim pesan kepada kekasihnya yang ada di Jogja.
‘’Sayang aku udah nyampe rumah nenek’’ ucap Alya di pesannya
‘’Yaudah iya. Kamu jaga diri ya disana’’ ucap Fikri
‘’Kamu juga’’ ucap Alya
‘’Ok’’ ucap Fikri
Tiba tiba nenek datang dan mengobrol dengan cucunya kesayangannya itu.
‘’Hayo lagi ngapain?’’ ucap nenek
‘’Eh nenek, ini nek, aku lagi kabar kabaran sama cowok aku. Ngasih tau kalau aku udah nyampe rumah nenek’’ ucap Alya
‘’Jadi kamu udah punya pacar?’’ ucap nenek
‘’Udah dong. Nenek pikir aku gak laku’’ ucap Alya
‘’Bukan gitu, nenek cuma bercanda’’ ucap nenek
‘’Oh ya katanya nenek mau ngomongin sesuatu sama aku. Ngomong soal apa nek?’’ ucap Alya
‘’Oh itu, gini Alya. Nenek mau ngenalin kamu sama cucu temen nenek’’ ucap nenek
‘’Maksudnya?’’ ucap Alya penasaran
Bersambung…..