kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
David masih gugup di dalam mobil, dia tidak tahu ,nanti harus mulai darimana menjelaskan pada Brian.
pikirannya terus melayang - layang, tetapi ntah kenapa pikirannya buntu ,jika di film kartun mungkin akan keluar asap di kepalanya.
Tanti yang melihat David seperti itu,mengerutkan keningnya dan terkekeh " hihihi.. sampai segitunya kamu memikirkan cara untuk menjelaskan pada Brian ?" tanti tahu jika David sedang memikirkan cara menjelaskan kesalah pahaman mereka.
David mendengus " kamu masih bisa tersenyum ?, Tan.. ayolah ini demi masa depanku, masa pertama kali ketemu dengan idola.., aku membuat masalah !"
Tanti tersenyum dan menenangkan David " kamu tenang saja, Brian bukan orang yang berpikiran pendek, asal kita menjelaskan dengan jujur ,dia pasti mengerti ."
David sedikit tenang setelah Tanti berkata seperti itu, pasalnya Tanti tunangan Brian, dia pasti tahu bagaimana sifat calon suaminya tersebut.
tak berselang lama mobil yang di kendarai Tanti dan David sampai di halaman Rumah Brian.
David mengikuti Tanti dari belakang dengan gugup, dia terus - menerus memutar otaknya untuk mencari cara agar Brian senang bertemu dengan dirinya.
Dari belakang David bertanya " Tan.. kamu yakin Tuan Axel tidak akan marah sama kita ?"
" kalau dia marah paling cuma memukuli kamu ,bukan aku !" Tanti sengaja menggoda David.
David panik " Tan.. jangan gitu dong.. masa kamu tega melihat abangmu ini di pukuli sih ?!"
Tanti tidak menggubris lagi pertanyaan David, Tanti menggelengkan kepalanya saat melihat saudaranya begitu parno.
mereka memasuki Rumah Brian dwngan memberi salam, sindi yang Sudah menunggu Tanti dari tadi langsung menghampirinya, saat Sindi melihat David, dia mengerutkan keningnya.
kemudian bertanya pada Tanti " ini orang yang kamu temui itu ?"
Tanti mengangguk " ya.. dia David .. saudara jauh aku !"
David mengulurkan tangannya " David mba.."
Sindi tersenyum dan menjabat tangan David " Sindi.."
" sudah basa - basinya, di mana Brian sin?" Tanti mengedarkan pandangannya mencari Brian.
" dia ada di kamar sedang istirahat, bentar aku panggilin !" Sindi berkata dengan jujur.
Sindi berjalan ke kamar Brian, dia tidak mengetuk pintu, karena pintu tidak di kunci.
Sindi melihat Brian yang sedang berbaring menatap langit - langit.
Sindi kemudian duduk di sebelahnya dan berkata " Sayang.. Tanti kesini.. dia mau menjelaskan kesalah pahaman tadi !"
Brian langsung duduk " apa bisa nanti saja sin ?"
Sindi menggeleng, dia memeluk tangan Brian dan menyenderkan kepalanya di bahu Brian " sayang.. kesalah pahaman ,lebih baik cepat di selesaikan, agar masalahnya tidak merembet dan berlarut - larut ."
Brian menghela napas " hufft.. baiklah.. ayo kit temui mereka !"
Brian dan Sindi keluar dari kamar untuk menyelesaikan kesalah pahaman dengan Tanti. Brian sebenarnya malas menemui Tanti, tetapi dia juga harus berpikir positif, pasalnya selama ini cuma Tanti yang menjadi tempatnya untuk bersandar, saat dia terpuruk .
Brian sampai di ruang Tamu, dia melihat Tanti dengan seorang pria, Tatapan Brian menjadi tajam melihat pria tersebut.
Tanti yang melihat Brian langsung berlari menghampirinya dan merangkul lengannya " sayang.. kapan kamu pulang ?, kenapa tidak memberi tahu kami dulu kalau kamu mau pulang?!"
Brian mengerutkan kening, dia bingung kenapa Tanti berani bersikap mesra dengan dirinya di hadapan Pria tersebut , Brian berpikir apakah dia benar - benar salah paham .
Brian menghela napas dan berkata " kebetulan urusanku sudah selesai di sana , jadi aku langsung pulang."
Brian diam sebentar, kemudian menatap pria yang berdiri di hadapannya " lalu.. siapa dia ?!"
Tanti terkekeh " hihihi... Kata Sindi kamu cemburu dengannya yah sayang ... ?, dengar baik - baik yah sayang ,.. mana mungkin aku berpaling dari kamu demi mendapatkan lelaki bodoh ,tidak punya kerjaan dah gitu jelek lagi ."
David tersenyum kecut ,dan protes pada Tanti " ayolah Tan.. sekali - kali puji aku kek, demen banget kamu mencela aku !"
" lihatkan sayang.. masa aku jatuh cinta sama orang seperti dia !" Tanti menunjuk David.
Brian tidat tahu apa yang sebenarnya terjadi, Tanti juga menjelaskan dengan berputar - putar, Brian tidak mengerti yang mereka berdua bicarakan.
David menghela napas kemudian menatap Brian " Tuan Axel .. perkenalkan saya David Wijaya .., saya masih saudara Tanti, walaupun saudara jauh ."
Brian melirik Tanti dan mengerutkan keningnya " jadi .. dia saudara kamu ?"
Tanti tersenyum dan mengangguk " iya sayang.. dia menemui aku agar bisa berkenalan dengan kamu dan mencari kerjaan sekaligus !"
Brian menggeleng - gelengkan kepalanya ,dia merutuki kebodohannya yang sudah langsung mengambil kesimpulan.
seharusnya waktu Di Santai kafe ,Brian menghampiri Tanti dan David agar tidak terjadi kesalah pahaman seperti itu.
Brian menyuruh David untuk duduk. David menjelaskan waktu dia ketemuan dengan Tanti di kafe. dia membeberkan semua tujuannya pada Brian.
Dia juga menjelaskan kalau dirinya begitu mengidolakan Brian.
saat Brian mendengar itu dia tercengang , Brian berpikir ternyata ucapan Tanti benar, David memang bodoh .
Dia mengidolakan seseorang yang bukan artis atau aktor.
Brian mengira jika David mengalami syndrome yang langka.
tapi anggapan itu segera di tepis Brian, saat David menjelaskan mendetail tentang Axel Capital , sorot matanya berubah menjadi serius.
dia juga menjelaskan jika dia bisa bekerja dengannya, dia janji akan menjadi pion paling setia untuknya.
" jadi begitu Tuan Axel.. maukah Anda menerima saya bekerja untuk Anda ?!" David berkata dengan tulus.
Brian tertawa lebar , membuat semua yang ada di situ kebingungan " hahahaha.... jadi seperti itu..?"
Brian diam sebentar lalu melanjutkan dengan serius " aku tertarik dengan ucapanmu.. jika kamu bisa memegang ucapanmu. datanglah ke Axel Capital besok !, kamu akan jadi asisten pribadiku !"
David terlonjak kaget " eh.. benarkah Tuan Axel ?!"
Tanti menimpali " kamu yakin menjadikan dia asistenmu sayang ?"
Brian mengangguk " aku yakin.. jangan buat aku kecewa David !"
" aku janji tidak akan membuat Anda kecewa Tuan Axel !" David bebicara dengan tulus.
Sindi yang mengerti mengapa Brian menerima David, dia tersenyum penuh Arti.
saat Sindi melihat sorot mata penuh ambisi David, dia yakin David bisa di andalkan.
bukan tidak mungkin kelak dia akan mengikuti jejak Brian.
Drama tentang kesalah pahaman itu berakhir , David pulang dengan raut wajah yang sumringah.
mimpinya untuk bekerja di bawah Pimpinan Axel Capital terwujud, tentu saja dia bertekad akan memberikan yang terbaik untuk Axel Capital.
malam harinya...
Tanti, Sindi ,Brian dan kedua orang tuanya duduk di ruang tamu , mereka sedang berbincang - bincang membahas sesuatu.
" Brian .. jadi pernikahan kamu ..?" Bu Risma bertanya.
" ibu bicarakan saja dengan orang tua mereka berdua, aku siap kapan saja jika mereka juga siap menerima aku jadi menantunya !" Brian berkata dengan tegas.
Bu Risma tersenyum " Nak Sindi dan Tanti kalian sudah siap menjadi istri Brian atau..?" Bu Risma sengaja menggantung kalimatnya.
Tanti " kalau saya sudah siap kapan saja bu ."
Sindi menimpali " Saya juga terserah ibu dan bapa saja ."
Bu Risma tentu saja sangat senang mendengar jawaban itu, dia melirik suaminya " pak.. besok kita langsung berkunjung ke rumah calon besan yah ?"
Pak Seto hanya menggangguk menanggapi ucapan istrinya.
Lanjjuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🤪🤪🔥🔥
Lanjjuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Lanjuuuuitkan Thor...👍👍🤪🤪😇😇🔥🔥💪💪