NovelToon NovelToon
KISAH MEREKA YANG LUAR BIASA

KISAH MEREKA YANG LUAR BIASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Light Novel
Popularitas:610
Nilai: 5
Nama Author: Ryn_Frankenstein

Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?

"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.

Note : update 2 hari sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 : Goldwing, Chapter 10.

.

"Goldwing.....!!"

Setelah mendapat bogeman keras dari Indra, ia segera bangun dan berteriak keras, ia melihat sosok Indra yang sudah memakai berzirah.

"Akhirnya kau muncul juga, apakah selama ini kau sibuk membuat bajumu yang bagus itu ?"

Indra hanya diam tak menjawab, dibalik helmnya, dia menatap datar ke arah pria besi itu.

"Kali ini kau benar-benar terlihat sangat keren sekali, aku juga ingin punya baju zirah sepertimu....!!"

Setelah bicara, pria besi itu langsung melesat cepat ke arah Indra. Braaakk.....!!! Pukulan pria besi itu berhasil Indra tahan meski pukulannya berhasil membuatnya terdorong beberapa meter.

Pria besi itu berteriak. "Ayo kita bermain Goldwing...!!"

Duagh...!! Sebuah tendangan keras ke atas mengenai pria besi itu, tapi dia segera mengimbangi tubuhnya agar tak jatuh lagi. Lalu ia segera memberikan pukulan keras kepada Indra. Bugh...!! Dan pukulannya membuat mundur beberapa meter.

"Apa hanya segitu saja kemampuanmu, Goldwing...??!?!"

Indra tak menjawab, ia langsung melesat terbang ke arah pria besi itu. Braaakk....!! Bukan pukulan atau tendangan, melainkan Indra menghantamkan tubuhnya ke pria besi itu.

"Kau terlalu banyak mengoceh." ucap Indra dengan dingin.

Setelah bangkit berdiri pria besi itu mengeluarkan senjata senapan mekanisnya dari kedua pergelangan tangannya. "Ini benar-benar seru. Ayo kita menggila." Bersamaan ia mengarahkan kedua tangannya ke arah Indra.

"Maaf sekali, aku bukan orang gila sepertimu." balas Indra dengan dingin, lalu ia mengambil posisi kuda-kuda.

"Hahahahaha..." bukannya menembak, pria besi itu tertawa keras. "Aku suka sekali gaya bicaramu. Untuk penentuan siapa yang akan menang kali ini, aku akan memperkenalkan diriku." ucapnya sambil menurunkan kedua senapan mekanisnya.

Helm besinya pun terbuka, terlihatlah rupa wajah pria besi itu. "Aku Andre Atmaja. Siapa dirimu ?"

Lagi di tengah-tengah bertarung, sempat-sempatnya memperkenalkan diri ? Menurut Indra itu konyol, lagi pula, siapa juga yang mau memperkenalkan diri kepada musuh yang sudah membuat kekacauan.

Melihat Indra yang diam saja, Andre hanya tersenyum lebar. "Hahaha, sangat aneh pasti, buat apa memperkenalkan diri disaat kita sedang bertarung ? Itu pasti yang ada di pikiranmu, bukan ? Kau pasti tidak akan menunjukan wajahmu."

"Namaku Indra, apa itu sudah cukup ?" ucap Indra tiba-tiba tanpa membuka helm zirahnya.

"Yahhh, itu tak masalah, karena aku lebih suka melawan musuh setelah mengetahui namanya." kata Andre, baginya mengetahui nama musuhnya adalah berupa hal yang tak biasa, karena ia akan terus mengingat nama musuh yang sudah ia kalahkan dan menjadikan pengalaman karena pernah melawannya.

"Mendengar namamu membuatku jadi merasa lucu, karena nama kita hampir sama, hanya saja yang membedakan adalah huruf vokal. Yahh bagiku itu tak penting, hahahaha..." kata Andre dan tertawa.

"Indra, kau kenapa aku melakukan ini ? Itu karena kalian semua sudah mengacau bisnisku." lanjutnya dengan tatapan tajam.

Sejenak Indra berfikir, lalu ia menyadarinya. "Jadi kau dalang pemilik bisnis semua barang terlarang itu ?"

Andre tersenyum miring, sudah waktunya ia menceritakan tentang bisnisnya, tidak peduli para penegak hukum akan memburunya. Karena dengan kondisi perlengkapan ini, akan ia bunuh habis semua para penegak hukum yang berani menghalangi jalannya.

Setelah menceritakan tentang bisnisnya, helm besinya kembali menutupi kepalanya. "Baiklah Indra, mungkin sudah waktunya kita melanjutkan permainan kita." ucap Andre sambil menembaki peluru-pelurunya ke arah Indra.

Indra segera terbang maju, dan menyiapkan bogeman yang kuat untuk menghajar Andre. Bugh...!! Bogem yang diberikan Indra berhasil, tapi Andre segera mencengkram salah satu sayapnya Indra, dan itu membuat Indra meringis kesakitan.

"Sakit ternyata rasanya, ya ?" ucap Andre dengan nada mengejek.

Bugh...!! Sebuah pukulan keras berhasil mengenai dadanya Indra dan membuatnya terdorong dan terjatuh. Andre tertawa keras, dan Indra segera bangkit, dirinya tak menyangka kalau dirinya bisa merasakan sakit jika sayapnya di cengkram dengan keras.

Indra segera terbang ke atas langit, lalu Andre yang melihatnya segera ikut terbang mengejarnya. Sambil terbang dan mengejar Indra, Andre terus melepaskan semua pelurunya ke arena Indra, dia benar-benar terobsesi mengalahkan lawannya ini. Disisi Indra, sebenarnya bukan melarikan dirinya, melainkan membawanya menjauhi dari kota.

Tak disangka kalau sosok Andre ini muda di pancing. Yahh itu sudah resikonya bila ada seseorang sudah terobsesi untuk mengalahkan lawannya agar tujuan bisnisnya berjalan lancar. Sementara disisi lain, di kota, semua tentara dan polisi segera bergerak untuk mengikuti kemana kedua orang yang bertarung tadi pergi, dan sebagian besar dari mereka segera membantu orang-orang yang terluka dan mengurus orang-orang yang kehilangan nyawanya.

.....

Setelah beberapa lama terbang, Indra pun berhenti, lalu ia berbalik menatap Andre yang sudah terbang melayang sepertinya.

"Apa kau sudah lelah, Indra ?" kata Andre bertanya.

"Enggak juga, aku cuma ingin mencari tempat yang luas untuk pertarungan kita." jawab Indra dengan santai.

Andre pun melihat sekelilingnya, ia pun menyadari kalau saat ini dirinya berada di atas laut. Lalu ia kembali melihat Indra dengan tajam disertai senyuman miring. "Kau berniat menjauhkanku dari kota ? Yahh itu tak masalah, mau bagaimana pun aku pasti menang."

Wusss....!! "Kalau begitu ayo kita buktikan." kata Indra sambil melesat duluan ke arah lawannya.

Bugh...!! Belum sempat terkejut, pukulan dadakan yang diterima Andre sangat keras dan membuat dirinya terdorong ke belakang. Tak sampai disitu melesat tebang lagi ke arahnya dan memberi semua tendangan yang keras. Duagh....!!

Serangan kedua berhasil mengenai Andre lagi, tapi ia segera mengimbangi tubuhnya agar tak terus terdorong atau jatuh, bisa-bisa dirinya jatuh ke laut duluan kalau tidak segera ia bertahan. Tiba-tiba di kedua tangan mekanisnya mengeluarkan sebuah pedang.

"Kali ini aku akan serius." ucap Andre dengan tatapan dingin di balik helm besinya.

Melihat lawannya sudah serius, Indra segera mengeluarkan senjatanya. Tiba-tiba kedua tangannya bercahaya, beberapa saat kemudian cahaya itu lenyap. Kini di di tangan kanannya Indra memegang sebuah pedang, dan tangan kirinya memegang sebuah perisai.

Sumber senjatanya berasal dari artefak yang sama, jadi warisannya tak hanya zirah saja tapi juga dengan pedang dan perisainya. Sudah selama 4 hari sebelum kejadian ini Indra berlatih dan atas saran dari Doni, kini dirinya bisa mengeluarkan kedua senjatanya ini.

Indra dan Andre masih diam dalam kuda-kuda mereka. Lalu terasa angin laut ber hembusan dan bersamaan mereka melesat maju untuk saling menyerang. Pertarungan antaran manusia berkekuatan kuno dan manusia berkekuatan teknologi masa kini benar-benar membuat permukaan laut bergetar tak biasa.

.....

Langit sudah malam, pertarungan Indra dan Andre masih terus berlanjut. Sudah hampir 2 jam lebih mereka bertarung dan membuat keributan di atas lautan. Disamping mereka bertarung, di pantai sudah banyak sekali orang yang menonton pertarungan mereka, meski tak terlihat, tapi getaran, ombak yang sedikit pasang, penampakan di langit sudah cukup membuktikan kalau pertarungan mereka berdua benar-benar terjadi.

Kembali disisi pertarungan, terlihat mereka berdua kini berdiam melayang di udara, Indra yang tengah melayang sambil mengendalikan nafasnya. Dari penampilan zirahnya sudah ada banyak goresan dan beberapa lubang, dan juga dengan helmnya yang sudah hancur. Bahkan pedangnya juga terlepas dari genggamannya saat di tengah-tengah pertarungan.

Dan kini hanya ada perisainya di genggaman tangan kirinya Sebenarnya bisa saja semua zirahnya kembali normal, tapi itu tergantung kondisi stamina penggunaannya, mengingat sudah berjam-jam bertarung, pasti Indra sudah menguras banyak staminanya.

Begitu juga dengan Andre, kini penampilan juga sama dengan lawannya, yang dimana helmnya juga hancur, semua senjata mekanisnya yang berada di pakaian besinya telah ia gunakan semua sehingga rusa, bahkan semua senapannua juga sudah kehabisan amunisi. Kini yang tersisa hanya sebuah pedang yang berada di genggaman tangan kanannya.

"Apa ini sudah selesai, Indra ?" ucap Andre dengan bersamaan ia juga sedang mengendalikan tarik lepas nafasnya.

"Ini takkan selesai jika kau belum menyerah." balas Indra bersamaan ia mulai mengambil posisi kuda-kudanya.

Andre terkekeh mendengarnya, lalu ia juga mengambil posisi siap serta menggenggam gagang pedangnya dengan kedua tangannya. "Kau benar, hanya saja ini tidak selesai jika diantara kita tidak ada yang matiii....!!"

Setelah berteriak di satu kata terakhirnya, Andre melesat maju ke arah Indra yang juga bergerak maju ke arahnya. Tang...!! Suara hantaman pedang dengan perisai membuat sedikit membuat telinga mereka tak nyaman. Bahkan gerakan hantaman senjata mereka juga terus membuat hembusan angin dan permukaan air liat bergetar hebat.

Bugh....!! Sebuah pukulan berhasil mengenai wajahnya Indra. Duagh....!! Sebuah serangan kedua dari tendangan kakinya Andre berhasil mengenainya lagi.

Melihat Indra terdorong ke belakang, Andre tak ingin melepaskan kesempatan, ia langsung terbang cepat ke arah Indra sambil mengarahkan ujung pedangnya. Disisi Indra yang juga tak ingin menyerah, ia segera mengimbangi tubuhnya dan langsung melemparkan perisainya ke arah Andre yang mendekat.

Dugh....!! Perisai yang dilempar Indra berhasil mengenai Andre yang membuatnya hampir kehilangan keseimbangan terbangnya dan juga pedang di tangannya juga terlepas. Indra Langsung bergerak maju ke arahnya lawannya, bukan tendang atau ia pukul, melainkan kedua tangannya menyenduh dadanya dan mendorongnya ke arah langit.

"Menyerahlah...!!!" teriak Indra yang terus terbang dan mendorong Andre ke arah langit.

"Tidak akan pernah, lebih baik aku memilih mati dari pada harus menyerah...!!" balas Andre yang juga berteriak sambil memegang kedua lengan tangannya Indra.

Bugh....!! Sebuah bogeman yang sangat keras berhasil mengenai wajahnya Indra lagi. Tanpa ditunda lagi Andre langit melesat mendekati Indra dan memberikan tendangan dengan dorongan roket peluncurnya. Duagh....!! Indra terkena tendangannya dan terdorong ke arah bawah.

Andre segera terbang terjun ke arah bawah dengan kecepatan tinggi, dan tak lupa ia menyiapkan tinjunya yang siap memukul lawannya. Disisi Indra yang terjun jatuh ke bawah, bukannya mengepakkan kedua sayapnya tetapi ia memilih untuk tetap terus terjun jatuh ke bawah, ia melihat Andre yang mendekatinya. Lalu Indra melihat jarak, begitu sudah pas, dengan magicnya ia langsung mengeluarkan tombak dari dalam zirahnya.

Wusss...!! Jleb....!!

Tanpa di tunda-tunda lagi, Indra langsung melempar tombaknya dan seketika menusuk badannya Andre hingga tembus ke belakang. Roket luncur pada baju besinya langsung berhenti dan Andre juga kehilangan keseimbangan. Dan juga semua pakaian besinya terlepas semuanya dari tubuhnya.

Melihat itu, Indra segera mengepakkan kedua sayapnya dan menangkap Andre agar tidak jatuh ke laut. Kini lawannya hanya mengenakan pakaian biasa, bagian-bagian baju besinya telah terjatuh dan tenggelam ke dalam laut. Kini Andre dalam gendongannya Indra yang tengah terbang mengambang di atas permukaan laut.

"Kamu sudah kasih pilihan yang sulit dan membuatku terpaksa, jadi maaf." ucap Indra bergumam sambil menatap Andre yang sudah tak bernyawa.

.....

Dua minggu kemudian, setelah kematian ketua mafia yang paling di segani, kini bisnis terlarang yang ia jalankan telah berhenti, karena para tentara dan polisi segera menjalankan tugasnya. Meskipun sudah begitu, bisnis peninggalan Andre masih ada karena masih ada antek-anteknya Andre yang terus meneruskan usahanya meski tak semudah dulu.

Dan sekarang Indra sedang diam duduk santai, ia memejamkan kedua matanya dengan wajahnya yang sedikit mendongak. Lebih tepatnya dirinya sedang duduk di ujung tembok dengan pakaian warna oren di ruangan tahanan. Kini ia harus berada di dalam ruang penjara, karena dirinya dinyatakan bertindak main hakim sendiri dan pembunuh atas kematian Andre.

Meskipun begitu, masih ada banyak pihak yang membelanya, sehingga membuat masa hukumannya untuk terus diproses. Walaupun masa hukumannya masih dalam proses, dirinya tetap dimasukan ke dalam penjara dengan asalan demi keamanan. Sangat konyol, dengan alasan hak asasi manusia, tapi itulah anehnya hukum negara Indonesia, bila bertindak bagaikan pahlawan memerangi kejahatan, yang ada dicap pelaku, giliran tinggal diam saja yang ada kehilangan nyawa.

Memang lucu hukumnya negera Konoha, Tapi alangkah baiknya tetap melawan dari pada harus diam dan mati konyol, karena kita semua punya pilihan untuk bertindak selagi kita masih bisa membedakan mana yang baik dan mana buruk. Meskipun hukum memandangi kita buruk, tapi belum tentu kita dipandang buruk olehNya.

Di dalam penjara, Indra tak sendiri, ada beberapa yang berpakaian yang sama dengannya. Mereka memang lebih dulu masuk ke dalam penjara, tapi mereka memilih diam tak mengganggu Indra karena mengingat kalau dirinya adalah bukan sosok manusia biasa. Sebenarnya Indra bisa saja menghancurkan ruang tahanan, hanya saja ia memilih diam dan patuh dari pada menambah masalah.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekati ruang tahanan, semua orang di dalam penjara langsung menoleh dan melihat orang itu yang sudah berdiri di depan jeruji besi. Orang itu seorang pria berambut putih, dan penampilannya dari pakaian celana sepatu dan kacamata serba berwarna hitam. Dia terlihat seperti pria yang sudah berumur atau paruh baya. Lalu ia melepas kacamatanya.

"Indra Kusuma, apa kau disini ?" ucap pria itu dengan bahasa Inggris.

Bukan hanya dari rupa wajahnya saja, dengan mendengar bahasanya sudah bisa membuat orang-orang di dalam lapas bisa menebak, kalau orang ini dari luar negeri. Merasa namanya di panggil, Indra segera membuka kedua matanya, lalu ia bangkit dan berjalan mendekati pria itu yang berada di luar penjara.

Kini mereka saling berhadapan meski dibatasi jeruji besi. "Anda mencariku tuan ?" tanya Indra dengan bahasa Inggrisnya.

"Ya, cuma anda yang aku cari dari negara ini." jawab pria itu.

"Anda siapa ?" tanya Indra dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Jadi, Indra the Goldwing ? Kau pikir kau hanya satu-satunya pahlawan super di dunia ini ?" bukannya menjawab pertanyaan Indra, tapi pria ini menjawa dengan jawaban lain.

"Pahlawan super ? Maaf, aku bukan pahlawan super yang anda maksud ? Dan, aku bertanya lagi, anda siapa ?" balas Indra dan bertanya lagi.

Pria itu menjawab. "Jason Turner, direktur The Wall."

Sejenak Indra diam, lalu ia paham karena ia sudah mengetahui apa itu organisasi The Wall. "Owh... oke, jadi apa mau anda disini tuan Jason ?" balasnya bertanya.

"Kau tak layak diperlakukan seperti ini di negaramu. Aku bisa membebaskanmu dari sini."

"Setelahnya ? Aku harus apa ? Mengikuti aturan ?" sahut Indra.

"Ikutlah denganku, karena kami membutuhkanmu." jawab Jason dengan ekpresi seriusnya.

"Kami ? Siapa 'kami' yang anda maksud ?" sahutnya Indra bertanya lagi dengan mengernyit dahinya.

Jason tak menjawab, tapi dia mengukir senyuman di bibirnya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!